Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman Bahan kuliah SIG dan Inderaja Terapan Kehutanan

Dr. Senawi; Dr. Wahyu Wardhana

Karakteristik Berbagai Citra Satelit


Karakter utama dari suatu image (citra) dalam penginderaan jauh adalah adanya
rentang panjang gelombang (wavelength band) yang dimilikinya.
Setiap material pada permukaan bumi juga mempunyai reflektansi yang berbeda
terhadap cahaya matahari. Sehingga material-material tersebut akan mempunyai
resolusi yang berbeda pada setiap band panjang gelombang.

Piksel adalah sebuah titik yang merupakan elemen paling kecil pada citra satelit.
Angka numerik (1 byte) dari piksel disebut Digital Number (DN).
Digital Number bisa ditampilkan dalam warna kelabu, berkisar antara putih dan
hitam (greyscale), tergantung level energi yang terdeteksi. Piksel yang disusun dalam
order yang benar akan membentuk sebuah citra

Berdasarkan resolusi yang digunakan, citra hasil penginderaan jarak jauh bisa
dibedakan atas (Jaya, 2002):
1. Resolusi spasial
Merupakan ukuran terkecil dari suatu bentuk (feature) permukaan bumi yang
bisa dibedakan dengan bentuk permukaan disekitarnya, atau sesuatu yang
ukurannya bisa ditentukan. Kemampuan ini memungkinkan kita untuk
mengidentifikasi (recognize) dan menganalisis suatu objek di bumi selain
mendeteksi (detectable) keberadaannya.
2. Resolusi spektral
Merupakan dimensi dan jumlah daerah panjang gelombang yang sensitif
terhadap sensor
3. Resolusi radiometrik
Merupakan ukuran sensitifitas sensor untuk membedakan aliran radiasi
(radiation flux) yang dipantulkan atau diemisikan suatu objek oleh permukaan
bumi.
4. Resolusi Temporal
Merupakan frekuensi suatu sistem sensor merekam suatu areal yang sama
(revisit). Seperti Landsat TM yang mempunyai ulangan setiap 16 hari, SPOT 26
hari dan lain sebagainya.
Reflektansi obyek pada Berbagai Panjang Gelombang
Karakteristik ETM+ Landsat

Sistem Landsat merupakan milik Amerika Serikat yang mempunyai tiga instrument
pencitraan, yaitu RBV (Return Beam Vidicon), MSS (multispectral Scanner) dan TM
(Thematic Mapper). (Jaya, 2002)
1. RBV
Merupakan instrumen semacam televisi yang mengambil citra snapshotdari
permukaan bumi sepanjang track lapangan satelit pada setiap selang waktu
tertentu.
2. MSS
Merupakan suatu alat scanning mekanik yang merekam data dengan cara men-
scanning permukaan bumi dalam jalur atau baris tertentu
3. TM
merupakan alat scanning mekanis yang mempunyai resolusi spectral, spatial dan
radiometric.
Band-band pada Landsat-TM dan kegunaannya (Lillesand dan Kiefer, 1997)

IKONOS adalah satelit komersial beresolusi tinggi pertama yang ditempatkan di


ruang angkasa. IKONOS dimiliki oleh Sapce Imaging, sebuah perusahaan Observasi
Bumi Amerika Serikat
Karakteristik IKONOS OSA

Karaktristik Quickbird

Karakteriktik TERRRA
Karakteristik IRS-1D PAN

NOAA singkatan dari National Oceanic and Atmospheric Administration, yang


merupakan badan pemerintah Amerika Serikat. Sensor pada misi NOAA yang relevan
untuk pengamatan bumi adalah Advanced Very High Resolution Radiometer
(AVHRR). Saat ini, dua Satelit NOAA (14 dan 15) tengah beroperasi.

Karakteristik AVHRR NOAA-15


METEOSAT-5
Meteosat adalah sebuah satelit geostasioner yang digunakan dalam program
meteorologi dunia

SPOT-4
SPOT singkatan dari Systeme Pour I Observation de la Terre. SPOT-1 diluncurkan
pada tahun 1986. SPOT dimiliki oleh konsorsium yang terdiri dari Pemerintah
Prancis, Swedia dan Belgia

Karakteristik SPOT-4 HRVIR


Karaktristik EO-1

PENGINDERAAN JAUH menurut Purwadhi (2001) merupakan suatu sistem yang


terdiri dari komponen-komponen yang saling terkait dan berinteraksi secara
bersama-sama untuk memperoleh informasi mengenai obyek dan atau fenomena
tanpa kontak langsung dengan obyek dan atau fenomena yang dikaji.

Lillesand et al., (2004) mendefinisikan PENGINDERAAN JAUH sebagai ilmu dan seni
untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau fenomena dengan cara
menganalisis data yang diperoleh menggunakan suatu alat tanpa kontak langsung
dengan obyek, daerah, atau fenomena yang dikaji.

Penginderaan jauh meliputi dua proses utama yaitu pengumpulan data dan analisis
data. Proses pengumpulan data terdiri dari adanya sumber energi, perjalanan energi
melalui atmosfer, interaksi antara energi dengan kenampakan di muka bumi, sensor
wahana pesawat terbang atau satelit, dan hasil pembentukan datanya berupa
hardcopy atau data digital.

PENGINDERAAN JAUH dapat didefinisikan sebagai teknik atau ilmu pengetahuan


yang menjelaskan tentang sesuatu obyek tanpa menyentuhnya (Campell, 1996).

Penginderaan jauh terdiri dari komponen-komponen yang membentuk suatu sistem:


energi elektromagnetik, atmosfer, obyek permukaan bumi, dan sensor (Curran,
1985)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) terdiri atas:


1. Input
semua data spasial dapat digunakan sebagai masukannya, yang meliputi peta-
peta tersedia, data sensus, hasil penetian, dan citra penginderaan jauh.
2. Penyusunan basis data
Citra penginderaan jauh sebagai data utama dalam SIG karena muthakir, yang
didukung oleh resolusi temporalnya.
3. Proses
Proses (buffer, overlay, transformasi) dapat dilakukan pada basis data untuk
menghasilkan informasi baru hasil dari pengukuran, pemetaan, pantauan dan
pemodelan
4. Output
Hasil tersebut sangat berguna bagi proses pendidikan geografi, yang obyek
utamanya adalah muka bumi, sedikit bawah muka bumi, dan atas bumi
(lithosfer,hydrosfer, atmosfer, biosfer, antropofer).

Metode Indraja dilakukan untuk memperoleh klasifikasi land use sedangkan SIG
untuk menghitung perubahannya

Perubahan pencemaran yang diamati pada titik pantau dihitung mulai tahun 1990
sampai dengan 1997 demikianpula dengan perubahan polusi dari hasil uji analisis
laboratorium, kemudian model statistik dengan analisis regresi linier disusun untuk
mengetahui hubungan antara perubahan lahan (landuse) dengan tingkat
pencemaran yang diasumsikan berakumulasi sedangkan faktor yang mengurangi
pencemaran seperti curah hujan dan lain lain diabaikan.

Proses klasifikasi citra dilakukan melalui training set dengan membuat deliniasi
vektor yang mengelilingi obyek yang dituju untuk dinilai representatif dan dijadikan
suatu kelas. Deliniasi dilakukan dengan memberikan identitas (ID) numerik
berdasarkan angka keabuannya.

Hasil delianiasi tersebut berupa sekumpulan poligon pembatas terhadap


sekumpulan feature-feature terseleksi. Setelah proses deliniasi vektor dinilai cukup
mewakili lalu dilanjutkan proses pembuatan signature.

Hasil dari proses ini berupa harga jumlah piksel dalam suatu training set, harga
maksimum, harga minimum, dan harga rata-rata dari angka digital (digital number
grey scale) serta harga deviasi standar yang dinyatakan dalam persen.

Anda mungkin juga menyukai