Anda di halaman 1dari 5

Rangkuman Posisi Ilmu Kehutanan Lanskap Dalam Pengelolaan Pengelola hutan harus dapat mengusahakan agar setiap manfaat

dapat mengusahakan agar setiap manfaat yang didapatkan


dari hutan berupa produk hutan, jasa lingkungan dan estetika serta kenyamanan
Kawasan Hutan harusdapatdipenuhsecaralestari(Young,1982)

Prof.Dr.ChafidFandeli Prosessuksesiyangterjadidialamdalamkurunwaktupanjanguntukmenjadisuatu
bentukklimaxterjadiolehadanyaprosesXEROSEREpadalingkunganbebatuandan
Peran ilmu kehutanan lanskap dibutuhkan untuk meningkatkan peran hutan dan atau HYDROSERE dalam lingkungan perairan. Proses ini akan terganggu dan akan
kehutanan dalam menyelesaikan persoalan lingkungan, sosial dan ekonomi dalam berubahbilaadakepentinganmanusia yangmenggangguprosesalami ini.Tingkah
satusatuanlanskap. laku manusia yang mempengaruhi alam berkembang dalam Ilmu humaniora
AccordingtoGeorgeHomans(1967)scientifictheoryisanexplanationof (Kerlinger,1986)
phenomenonbytheuseofadeductivesystemofempiricalpropositions. ProsesXerosere ProsesHydrosere
The three basic components of scientific theory are (1) a conceptual
scheme,(2)asetofpropositionsstatingrelationshipsbetweenproperties
or variables, and (3) a context for verification ( Leming , 1983, Babbie,
1983).
Ilmu akan terus berkembang terjadi karena adanya kebutuhan manusia, untuk
memenuhidanmemanfaatkannyadalammemenuhikebutuhanhidupnya.

ILMUKEHUTANANLANSKAP,seniuntukmembangunhutanberdasarlanskapuntuk
menghasilkan wadah dari banyak manfaat (basket of benefits) yang dilakukan
denganmembuathutantegakanyangbanyak(jenis,lapistajuknya)menurutwaktu
danruang(Boyce,1995)

Pengembanganberbagaiteoriyangdipergunakanuntuklandasanteoritishubungan
antara berbagai elemen ekosistem untuk pengelolaan hutan dalam kawasan dan
diluarkawasan,munculILMUEKOLOGILANSKAP(BastianandSteinhardt,2002)

There are three main elements in the traditional model of science, which are
typically presented in a chronological of execution. They are theory,
operasionalizationandobservation(Babbie,2003)

Hubunganantarateoridanrisetpadahakekatnyamempunyaihubunganyangterus
menerussecarasiklikyaituEMPIRICALGENERALIZATION,menghadirkanTHEORIES,
kemudianHYPOTHESESdanOBSERVATIONS,atau:
Theory and research interact through a never ending alternation of
deduction,induction,deduction,andsoforth
Hutan sebagai areal yang sangat dibutuhkan manusia. Hutan memberikan sekian
banyak pengetahuan yang tidak atau belum difahami oleh manusia. Pemahaman
lebih mendalam apa yang terdapat di alam mendorong manusia maupun para
peneliti masing masing memiliki pertanyaan untuk mendapat jawaban (Rossi et al,

1983)

Gamsmengkategorikansuksesiinidalamtigakeadanyaitu:
1. SUKSESI DENGAN URUTAN NORMAL. yang berasal dari adanya pengaruh
terhadap vegetasi yang terus menerus dan cepat. Misalnya vegetasi rumput
yang selalu terinjakinjak ternak, di mamah biak, dijadikan tempat beristirahat
ternak, atau tempat bergulingguling ternak. Kondisi vegetasi akan mengalami
Fasaperubahanselamaternaktetapberadaditempatitu.
2. SUKSESI DENGAN URUTAN BERIRAMA, yang berasal dari gangguan berulang
ulang, mungkin siklis tetapi mempunyai interval waktu antara satu gangguan
dengangangguanberikutnya.Misalnyaterjadipadaperubahanvegetasikarena
adanyaprosesrotasidalampemanfaatanlahanpertanian.
3. SUKSESIDENGANURUTANKATASTROFIK,yangmenjadisecarahebatdantiba
tiba, tidak berirama, seperti meletusnya gunung berapi, gempa bumi,
kebakaran, penebangan, pengeringan habitat akuatika, yang kesemuanya ini
bisa menimbulkan dampak katastrofik pada komunitas tumbuhan, yang
kemudiancepatataulambatakandiikutiolehsuatuprosessuksesitumbuhan.

Berdasarkanhabitatsuksesinya
1. HALOSEREadalahsuksesiyangberlangsungpadahabitatyangberkadargaram
tinggi.
2. HIDROSEREadalahsuksesiyangberlangsungpadahabitatyangsebagianbesar

adalahair.
Tansley (1920) SUKSESI adalah perubahan yang perlahanlahan dari komunitas 3. XEROSEREadalahsuksesipadahabitatyangkeringdanmemilikikadarairyang
tumbuhan dalam suatu daerah tertentu dimana terjadi pengalihan dari suatu jenis sangatsedikit.
tumbuhanolehjenistumbuhanlainnya(padatingkatpopulasi).
Kebutuhanmanusiaakansesuatuprodukdanjasadarihutanterusmeningkatdalam
Clements (1916) menyatakan bahwa vegetasi dapat disejalankan dengan jumlah dan kualitasnya, kemudian berkembanglah ilmu pengelolaan hutan. Ilmu
ORGANISMA SUPER, mampu memperbaiki atau mengelola dirinya sendiri bila inilah yang kemudian disebut sebagai ilmu kehutanan. Dalam ilmu kehutanan ini
terjadigangguanataukerusakan.Iajugamengenalkanadanya6(enam)unsuryang berisi pengetahuaan tentang seni dan praktek membuathutan dan mememlihara
akanterjadisehubungandenganprosessuksesiyaitu: hutan. Pengetahuan tentang budidaya hutan ini disebut Ilmu Silvikultur (Smith,
1. Penggundulan(NUDATION),yangmengakibatkanterjadinyasubstratbaru. 1962;Young,1982)
2. Migrasi(MIGRATION),kehadiranmigrulaatauorganpembiaktumbuhan.
3. Eksesis(ECESIS),Perkecambahan,pertumbuhan,reproduksi,danpenyebaran. Setiap perkembangan keilmuan diawali adanya pertanyaan yang disebabkan oleh
4. Kompetisi, persaingan sehingga adanya pengusiran satu species oleh species keingintahuan manusia terhadap sesuatu. Mencari jawaban dari pertanyaan
lainnya. dilakukan manusia dengan observasi, pengamatan, pengukuran yang kemudian
5. Reaksi,perubahanpadaciridansifathabitatolehjenistumbuhan. disebutpenelitian(Kerlinger,1990).Dalilatauteoribarusebagaitemuanbaruyang
6. Stabilitasi (CLIMAX), yang menghasilkan komunitas tumbuhan pada tingkatan mengahdirkan ilmu baru harus memenuhi kaidah epistemologi, ontologi dan
yangmatang. aksiologi

Gams (1918) mengemukakan bahwa suksesi bisa terjadi secara alami, tetapi bisa EPISTEMOLOGI(bahasaYunani)EPISTEMEdanLOGOS.
juga timbul karena perbuatan manusia. Keduanya tidak berbeda secara mendasar. Epistemeberartipengetahuanataukebenaran
Hutanyanghancurkarenaditebangolehmanusia,ataudihancurkanakibatlongsor Logosberartipikiran,kataatauteori.
atauangintopan,prosessuksesiyangterjadiakanrelatifsama.

Epistemologidapatdiartikansebagai Pendekatanpengelolaanyangcriticalmassstrategyini,berartitelahmengetrapkan
Pengetahuansistematikmengenaipengetahuan pendekatan yang disebut Sustainable Development of Large Scale Tropical Forest
Teoripengetahuanyangbenar(theoryofknowledges) Landscape. Di dalam pendekatan ini maka hutan mempunyai manfaat yang sangat
banyak antara lain: sebagai habitat konservasi, sumber energi, sumber pakan dan
Istilah epistemologi dipakai pertama kali oleh J.F. Feriere untuk membedakannya pangan, penghasil kayu berkelanjutan, pelayanan obat tradisional, nilai quantitatif,
dengancabangfilsafatlainyaituontologi(metafisikaumum). kesehatanmasyarakat,ceritarakyat,jasalingkungandanjasapariwisatasertamedia
ilmupengetahuan
ONTOLOGI membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan
tertentu ILMUKEHUTANANLANSKAP
AKSIOLOGI filsafat adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai secara Praktekatauaplikasidariilmuekologilanskap
umum Perkembangandariilmukehutanan.
Mengelolaseluruhkomponenyangadadalamlanskap
Kebutuhan manusia untuk dapat menyelesaikan persoalan produktivitas yang Mempelajari hubungan keterkaitan antara komponen penyusun tegakan
maksimal, permasalahan lingkungan seperti banjir, sedimentasi, polusi, estetika, juga mempelajari hubungan keterkaitan antara tegakan hutan yang satu
menyusutnya hidupan liar memerlukan pemecahan pengelolaan yang holistik dan danlainnyadalamkesatuanbentangalamtertentu.
komprehensif.Pengelolaanhutandengantujuanyangsangatbanyakini,akantidak Mempelajari hubungan antar komponen, hubungan antar tegakan hutan
terselesaikanbiladilakukansecarasepotongsepotong(parsial).Selamainipemikiran dalamsuatukawasanhutan.
dan tindakan pengelolaan hutan dilakukan dengan memikirkan kelestarian hasil Hubungan keterkaitan ini dipelajari antara hubungan kawasan hutan
yang ada dalam suatu kawasan hutan. Padahal perkembangannya dari kawasan dengansistempenggunaanlahandiluarkawasanhutan
hutandiperlukanadanyahasilyangserbaguna,kelestariantidakhanyadalamsatu
ekosistem tetapi banyak ekosistem yang saling berhubungan. Oleh karenanya Landscape forestry is management. It is the art of organizing forested
memerlukan suatu ilmu pengetahuan yang dapat mengakomodir untuk ini dalam landscapetocaptureandpipesolarenergytotheproductionofdesired
satuan lanskap. Untuk ini maka ilmu kehutanan lanskap akan dapat memberikan goods,servicesandeffect.Aestheticandwildernessvaluesarerelatedto
landasanuntukpengelolaanhutanmodelbaruini. patternofstand.Scenicqualityisrelatedtoorderanddiversityofstands
dispersedovertimeandspace(Boyce,1995)
Hutandapatdimanfaatkantidakhanyaprodukkayudanhasilhutannonkayutetapi
ternyatadarihutandapatdimanfaatkanuntukjasalingkungandanjasapariwisata. Suatuhutanyangmenutupisuaturegionataukawasantertentuberadadalamsuatu
Keduajasainijustruakandapatmemberikannilaiyangjauhlebihtinggiyangdapat hamparan ekosistem tertentu. Namun kadang kadang juga berada dalam suatu
mensejahterakan masyarakat. Keberhasilan terhadap keinginan pengelolaan yang hamparan lahan atau bentang alam. Hamparan lahan yang berada dalam bentang
holistik dan komprehensif ini dapat dilakukan dengan pendekatan pengelolaan alam,biladitelitilebihdetaildapatdiketemukanpatch,yangseringdisebutsebagai
hutan yang dinamakan CRITICAL MASS STRATEGY (Mull, 1989; Schrecenberg and tegakanhutan.
Hadle,1991dalamJoseph,1995)
Pada dasarnya banjir di sungai, sedimentasi di muara dan pantai, sedimen yang
terbawa ke hilir demikian pula air terbawa dari daerah hulu ke arah hilir. Ini
memberikanbuktibahwaadahubunganantarabagianatasdandibagianbawah.
Halinijugadalamhalbermigrasinyahewandariataskebawahatausebaliknya.Oleh
karenanya ada hubungan yang sangat erat antara massa atau energi yang ada
diatasdandibawah.Setiappenggunaanlahanantarayangadadikawasanhutandi
bagian atas secara langsung atau tidak langsung berhubungan penggunaan lahan
nonkehutanandibagianbawahdalamsatuanlanskap.


PadahakekatnyaIlmuKehutananLanskapMerupakanBagianDariIlmuManajemen Model pengelolaan kawasan hutan yang menggunakan pendekatan kehutanan
(Boyce, 1995). Sebagai suatu manajemen, membutuhkan dukungan dari berbagai lanskapinidapatdilakukandenganskenariodenganbeberapaopsisebagaiberikut.
keilmuan. Namun ilmu ini merupakan pengembangan dan aplikasinya dalam 1. ModeloptimasidarimanfaatyangadadenganseluruhpenilaianterhadapSDA
pengelolaan hutan yag berasal dari ekologi lanskap dan ilmu manajemen hutan dan jasa lingkungan serta jasa pariwisata yang terdapat dalam suatu bentang
serta pengelolaan daerah aliran sungai. Konsep yang dipergunakan untuk alam ( lanskap) tertentu.Pendekatan ini dapat dilakukan dengan menetapkan
pengelolaannya menggunakan konsep manajemen ekosistem (Ecosystem kebutuhan manusia yang ada dalam suatu satuan lanskap tertentu dengan
Management). membuat penstaraan dalam energi , pangan , air atau yang lain. Luasan dan
komponenyangterdapatdalamsuatukawasanhutandilakukanoptimasi.
Ecosystemmanagementastheskillfull,integrateduseofecologicalknowledgeat
variousscalestoproducedesiredresourcevalue,products,servicesandconditions Pendekatandapatdibuatkanformulasederhanasebagaiberikut
in ways that also sustain the diversity and productivity of ecosystem (USDA Forest Y=A0+A1X1+A2X2+A3X3........+E
Service,1994;Boyce,1995) Keterangan:
Y =dapat berupa air (atau Oksigen, atau energi, atau pangan dsb ) yang
Dalam aplikasinya ilmu kehutanan lanskap sangat berkait dengan ilmu fisiografi, dibutuhkanolehseluruhkebutuhanmakhlukhidupdalamsatuanlanskap
sosiology,ilmupengelolaanlingkungandankonservasi. X1 = Kemampuan bentuk hutan tertentu (produksi,lindung dan konservasi )
KAIDAHKONSERVASIdiperlukanuntukmenjagahubunganyangdinamis dalammengkonservasiair.
dan berkelanjutan antar seluruh komponen dalam suatu ekosistem dan X2 = Kemampuanbentukhutanlainmisalhutanrakyatdalammengkonservasi
antarasatuekosistemdenganekosistemyanglainnya. air.
ILMU SOSIOLOGI, sebagai landasan untuk menjaga keserasian lanskap X3 = Kemampuan bentuk hutan lain misal hutan kota dalam mengkonservasi
buatan manusia yang sering disebut sebagai saujana budaya (cultural air
landscape)dandalammenetapkandayadukunglingkungan. Modelinidapatdipergunakanuntukkepentinganenergi,pangandanoksigen.
ILMU SILVIKA, untuk memahami bagaimana suatu pohon dapat hidup,
berkembang dan bagaimana pohon tersebut dapat mempertahankan 2. Modelpenilaiandenganpendekatanperhitunganekonomi.
dirinyadanmengembangkanketurunanannyapadaberbagailingkungan Seluruh komponen penyusun lanskap dalam suatu satuan lanskap yang
ditentukan, dilakukan penilaian secara ekonomis.Apabila diinginkan suatu
Dariuraiantersebutterlihatdenganjelasbahwailmukehutananlanskaptidakdapat model proporsi penggunaan lahan tertentu akan menghasilkan nilai tertentu.
dipisahkan dari komponenkomponen lanskap dengan pendekatan ruang dan Pertama kondisi penggunaan lahan yang ada saat ini (Existing) didapatkan
waktu. pendapatanperkapitapendudukberapa.Apabiladibuatskenario padatingkat
pendapatan penduduk yang lebih tinggi , maka dapat ditingkatkan luas
Manfaat atau fungsi dari hutan tidak ditentukan oleh hanya 3 aspek yaitu tanah, penggunaanlahantertentuataumengurangiluasanlahanyanglainnya.Model
curah hujan dan tinggi tempat, tetapi ditentukan oleh kondisi hutan dan perannya penilaian ekonomi ini dapat dilihat pada formula (Ircham, 2009 ) sebagai
terhadap fungsi setempat (on site) tetapi juga ditentukan oleh tuntutan di luarnya berikut
(offsite). TEV=DUV+IUV+OV+BV+EV
Dimana:
Apabila mendiskusikan tentang kawasan hutan pada umumnya telah ditetapkan TEV =Total Economic Value (Nilai Total Ekonomi dari seluruh sumberdaya
secara nasional dengan cara menata dengan alokasi sesuai kebijakan tata guna alam)yangadadalamsatuanlanskap.
hutan kesepakatan dan menjadi tata ruang untuk penggunaan lahan. Padahal DUV =DirectUsedValue(NilaiGunaLangsung)
sebenarnya, setiap kawasan (termasuk hutan) pada khususnya dan setiap IUV =IndirectUsedValue(NilaiGunaTakLangsung)
penggunaanlahanpadaumumnya mempunyaimisiuntukmemenuhi fungsiyang OV =OptionValue(NilaiPotensialyangdapatdimanfaatkan).
beraneka ragam dan ikut mengkonservasi di dalamnya dan di kawasan hutan ikut BV =Bequest Value (Nilai warisan untuk menjaga agar dapat dimanfaatkan
mengkonservasilingkungandisekitarnya untukgenerasiyad.
EV =ExistenceValue(NilaiKepedulian)seseorangterhadapkeberadaanSDA

Berdasar pendekatan formula tersebut maka, hutan Indonesia akan memiliki nilai
yang jauh lebih besar dibanding dengan apa yang dilakukan saat ini. Apalagi bila
hanyadihitungberdasarkannilaistandingstock.Nilaikawasanhutan,akansemakin
besarkarenajasalingkungandanjasapariwisataakansemakindibutuhkan.

Pada saat ini, sudah saatnya memperbaharui kebijakan dan strategi pengelolaan
hutan secara nasional. Pergeseran dari kebijakan TIMBER BASED MANAGEMENT
kearahECOSYSTEMBASEDMANAGEMENTmasihbelumcukup.Karenaperanhutan
dan kehutan tidak hanya sebatas dalam ekosistem saja (on site) tetapi dituntut
pendekatannya ke luar kawasan hutan (off site). Untuk ini, diperlukan
pengembanganilmupengetahuankehutanan,ekologidanlanskap.Ketiganyaakan
menjadidasardalamranahkeilmuankehutananlanskap.

Di dalam ilmu pengetahuan kehutanan lanskap mendasarkan pada manajemen


konservasi dan manajemen ekosistem. Penerapan ilmu ini membutuhkan inovasi
dankreatifitas.Olehkarenanyauntukmenjadikanhutansebagaibasketofbenefits,
makadiperlukaninovasiyangkreatifdalampengelolaanhutanyangkonservasif.

Kebijakan pengelolaan hutan harus didasarkan pada kepentingan secara internal


dalam kawasan hutan tetapi juga pertimbangan ekternal di luarnya. Dengan cara
demikianmakabargainingpositionhutandankehutananIndonesiamenjadisangat
kuat

ECOSYSTEMBASEDMANAGEMENTisanenvironmentalmanagementapproachthat
recognizes the full array of interactions within an ecosystem, including humans,
rather than considering single issues, species, or ecosystem services in isolation
(Christensenetal.19961,McLeodetal.20052)

1

Christensen,N.L.,A.Bartuska,J.H.Brown,S.Carpenter,C.D'Antonio,R.Francis,J.F.Franklin,J.A.MacMahon,R.F.Noss,D.J.Parsons,C.
H.Peterson,M.G.Turner,andR.G.Woodmansee.1996.ThereportoftheEcologicalSocietyofAmericaCommitteeonthescientificbasisfor
ecosystemmanagement.EcologicalApplications.6:665691
2
McLeod,K.L.,J.Lubchenco,S.R.Palumbi,andA.A.Rosenberg.2005.ScientificConsensusStatementonMarineEcosystemBased
Management.Signedby221academicscientistsandpolicyexpertswithrelevantexpertiseandpublishedbytheCommunicationPartnership
forScienceandtheSea

Anda mungkin juga menyukai