Definsi Suksesi
Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada
suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda
dengan komunitas semula. Dengan perkataan lain. suksesi dapat diartikan sebagai
perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai
akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. (Arianto Sam, 2008)
Pengertian suksesi adalah proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu tertentu menuju ke
arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil. Proses suksesi akan berakhir apabila lingkungan
tersebut telah mencapai keadaan yang stabil atau telah mencapai klimaks. Ekosistem yang
klimaks dapat dikatakan telah memiliki homeostatis, sehingga mampu
mempertahankan kestabilan internalnya.
Konsep Suksesi
Sere : Seluruh seri komunitas yang terbentuk pada keadaan/waktu tertentu
Suksesi : Suatu seri perubahan berurutan dan bertahap dari komunitas pada suatu wilayah
ekosistem tertentu
Klimaks : Suatu keadaan seimbang-dinamis dari populasi yang menentukan dalam
perjalanan suksesi ekologis yang optimum.
Pada prinsipnya semua bentuk ekosistem akan mengalami perubahan baik struktur maupun
fungsinya dalam perjalanan waktu.Beberapa perubahan mungkin hanya merupakan fluktuasi
local kecil sifatnya,sehingga tidak memberikan arti yang penting.Perubahan lainnya mungkin
sangat besar atau kuat sehingga mempengaruhi system secara keseluruhan.
Kajian perubahan ekosistem dan stabilitasnya memerlukan perhatian yang tidak sederhana,ini
meliputi aspek-aspek yang sangat luas seperti siklus materi / nutrisi ,produktivitas,konsep
energy,kaitannya dengan masalah pertanian dan juga dengan masalah konservasi.
Perubahan ekosistem ini pada dasarnya dapat di sebabkan berbagai penyebab utama yaitu:
a. Akibat perubahan iklim
Perubahan atau fluktuasi iklim dalam skala dunia yang meliputi ribuan tahun telah
memberikan reaksi penyusuaian dari ekosistem di dunia ini.Bentuk perubahan ini meliputi
perubahan dalamperioda waktu yang lama dari penyebaran tumbuhan dan juga hewan.yang
akhirnya sampai pada bentuk-bentuk ekosistem sekarang.
b. Suksesi allogenik ( karena pengaruh dari luar)
Faktor luar seperti api,penginjakan,atau polusi dapat menginduksi perubahan ekosistem
baik untuk sementara maupun waktu yang relative lama.
c. Suksesi autogenik (karena pengaruh dari dalam)
Ini merupakan suksesi ekologi,yang dapat di artikan sebagai perubahan dalam ekosistem
yang berkembang kearah pemasakan atau pematangan atau “ Steady state “. Seperti yang di
pahami bahwa ekosistem merupakan system yang terbuka,mempunyai kapasitas untuk
pengaturan diri oleh system umpan balik negative.artinya ekosistem mengarah pada
keseimbangannya,berupa ekosistem yang stabil.
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan
lebih dari 650 km. Namun secara harfiah, Atfosmer berasal dari kata Atmos yang artinya uap air
(butiran-butiran air) dan Sphaira yang artinya selimut. Jadi jika digabungkan atmosfer adalah
lapisan gas/uap air yang menyelimuti sebuah planet.
Definisi atmosfer menurut para ahli bumi atau geografi ialah lapisan udara atau selimut gas
yang menyelubungi planet termasuk planet bumi dimana lapisan udara tersebut mengandung 4
unsur gas diantaranya gas nitrogen, oksigen, karbondioksida dan argon.
Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan
sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama
karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi.
Perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah
perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus
angin. Atmosfer memegang peranan penting dalam kelangsungan makhluk hidup yang ada
disekitarnya.
Fungsi atmosfer bagi bumi yaitu:
1. Melindungi bumi dari paparan ultraviolet
Lapisan ozon yang berada di stratosfer, memiliki manfaat untuk penyerapan sinar
ultraviolet. Sehingga mahluk di bumi dapat terlindung dari paparan sinar ultraviolet.
2. Untuk mempertahankan kehidupan di bumi
Kandungan gas yang terdapat pada lapisan atmosfer bermanfaat bagi manusia, tumbuhan
serta hewan. Seperti oksigen, karbondioksida, nitrogen.
3. Mempertahankan keseimbangan energi di dalam bumi
Keseimbangan energi di dalam bumi secara vertical maupun horizontal yang dihasilkan dari
ketidaksamaan panas di permukaan bumi sehingga terciptalah pergerakan udara di dalam
atmosfer dan air di lautan. Siklus perpindahan air yang menyebabkan hujan terjadi di dalam
lapisan atmosfer.
4. Melindungi bumi dari jatuhnya benda-benda angkasa
Benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi akibat gravitasi bumi, terbakar pada lapisan
atmosfer, sehingga mahluk hidup yang ada di bumi terlindungi dari bahaya tersebut.
5. Berperan pada perubahan cuaca dan iklim
Atmosfer memiliki peran yang penting bagi perubahan cuaca dan iklim karena berperan
untuk mengatur dan menjaga kondisi bumi, seperti hujan, badai, angin, salju, awan.
6. Berperan untuk biogeochemical di bumi
Lapisan atmosfer memiliki peran untuk biogeochemical, hal ini dikarenakan lapisan
atmosfer yang menyimpan karbondioksida, apabila dilepaskan secara alami dapat
digunakan dalam proses fotosintesis.
7. Sebagai pengendali cahaya yang masuk ke bumi
Tidak semua energi dari matahari diserap oleh lapisan atmosfer. Bumi dapat menerima
energi yang berasal dari radiasi elektromagnetik matahari. Energi-energi matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi, akan segera diserap, dipantulkan maupun
ditransmisikan oleh atmosfer.
8. Berpengaruh terhadap rambatan sinyal radio di seluruh penjuru muka bumi
Pada lapisan ionosfer, lapisan ini berperan penting bagi keelektrikan atmosfer, selain itu
terjadi proses ionisasi dari partikel-partikel yang memberikan refleksi gelombang radio.
Sehingga rambatan sinyal radio dapat menjangkau seluruh penjuru muka bumi.
Susunan atmosfer dapat ditinjau berdasarkan komposisi atmosfer dan berdasarkan struktur
vertikalnya. Komposisi atmosfer berkaitan dengan keberadaan gas dalam atmosfer.
Adapun struktur vertikal susunan atmosfer berkaitan dengan lapisan-lapisan atmosfer secara
vertikal serta distribusi suhu dan tekanannya.
Susunan atmosfer berdasarkan lapisannya secara vertikal terdiri dari lapisan troposfer,
stratosfer, mesosfer dan termosfer. Setiap lapisan atmosfer tersebut memiliki ketebalan dan
karakteristik tertentu.
Susunan atmosfer ini diidentifikasi berdasarkan distribusi suhu terhadap ketinggian dari
permukaan bumi, sebagaimana terlihat pada gambar di atas.
Berikut lapisan-lapisan atmosfer dari permukaan hingga bagian puncak dalam susunan
atmosfer bumi kita, yaitu :
1. Lapisan Troposfer
Troposfer merupakan lapisan atmosfer paling bawah yang tepat di atas permukaan bumi.
Troposfer berada pada ketinggian antara 0 – 16 km. Pada lapisan troposfer ini terjadi
aktivitas cuaca seperti angin, hujan, awan, dan halilintar. Lapisan troposfer merupakan satu-
satunya lapisan dalam susunan atmosfer bumi yang mengandung uap air. Sebagaimana
terlihat pada Gambar, temperatur troposfer menurun perlahan terhadap ketinggian.
Semakin tinggi dari permukaan bumi, suhunya makin rendah. Ketebalan dan ketinggian
lapisan troposfer tidak sama. Di atas khatulistiwa ketinggian troposfer mencapai 16 km
dengan suhu sekitar -30 °C. Adapun di daerah kutub ketinggiannya hanya berkisar 8 km
dengan suhu kurang lebih -46 °C. Batas antara troposfer dengan lapisan di atasnya disebut
tropopause. Pada lapisan ini proses konvektif dalam sistem cuaca sudah terhenti karena
ketiadaan uap air.
2. Lapisan Stratosfer
Stratosfer dalam susunan atmosfer terletak di atas troposfer pada ketinggian antara 16 – 50
km. Pada stratosfer terdapat lapisan ozon (O3) dengan ketinggian sekitar 35 km. Karenanya
starosfer disebut juga ozonosfer. Ozon merupakan lapisan pelindung bagi kehidupan
manusia karena menjadi filter atau penyaring pancaran sinar ultraviolet matahari yang
berlebihan. Berdasarkan Gambar 1 di atas terlihat pada lapisan statosfer, suhu udara mulai
naik terhadap ketinggian. Lapisan ini disebut lapisan inversi atau lapisan di mana suhu naik
terhadap ketinggian. Hal ini terjadi karena adanya ozon yang menyerap sinar ultraviolet
(UV) dari cahaya matahari. Sinar UV yang terperangkap ozon inilah yang memanaskan suhu
udara pada ketinggian ini. Batas lapisan stratosfer dengan lapisan di atasnya yaitu lapisan
stratopause. Pada lapisan ini ditandai dengan suhu yang umumnya konstan terhadap
ketinggian.
3. Lapisan Mesosfer
Lapisan atmosfer dalam susunan atmosfer terletak pada ketinggian 50 - 85 km. Kerapatan
udara pada lapisan ini sangat rendah dan suhu menurun terhadap ketinggian hingga
mencapai 90 °C. Pada lapisan puncak mesosfer merupakan tempat dengan suhu terendah.
Pada lapisan mesosfer, tanpa alat bantu maka manusia tidak dapat bernafas dengan normal.
Hal ini terjadi karena tipisnya oksigen karena rendahnya kerapatan atmosfer yang
mengandung oksigen. Batas antara mesosfer dengan lapisan di atasnya disebut mesopause.
Pada lapisan ini suhu udara cenderung tetap terhadap ketinggian, berkisar 90 °C.
4. Lapisan Termosfer
Lapisan termosfer merupakan lapisan yang hangat dalam susunan atmosfer. Terletak pada
ketinggian di atas 85 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini suhu kembali naik terhadap
ketinggian. Hal ini terjadi karena molekul-molekul udara yang menyerap panas kemudian
memanaskan lingkungannya. Pada lapisan termosfer kerapatan sangat rendah karena
jumlah atom dan molekul sangat sedikit. Keberadaan sedikit partikel ini justru berpengaruh
signifikan karena penyerapan sedikit saja energi matahari dapat menaikkan suhu udara
dengan tinggi. Pada lapisan termosfer, fenomena Aurora terjadi, yang terbentuk karena
interaksi partikel bermuatan dari matahari dengan lapisan udara tipis di termosfer.