Curah Hujan
Curah hujan tinggi, di sekitar equator mempunyai curah hujan yang tertinggi dan
semakin jauh dari equator curah hujan akan semakin berkurang.
Curah hujan akan semakin besar dengan bertambahnya ketinggian tempat,
namun pada tempat yang lebih tinggi lagi curah hujannya akan semakin
berkurang.
Cahaya
1. Lama penyinaran yang tinggi dan merata sepanjang tahun.
2. Pohon yang tertinggi yang menerima cahaya secara penuh.
3. Lapisan tajuk bagian bawah akan menerima cahaya yang semakin
berkurang hingga pada lantai hutan hanya berkisar 1 %.
4. Cahaya merupakan faktor penting untuk ruangan diantara lapisan tajuk
bagian tengah dan permukaan tanah.
Tanah Hutan
1. Mengandung unsur-unsur yang berbeda dengan batuan induknya; miskin
unsur mineral dan kandungan Fe dan Al yang tinggi.
2. Fungsi penyimpanan unsur hara pada hutan tropis yang belum terganggu
dilakukan oleh humus.
3. Produktivitas bahan organik sangat tinggi (10-20 ton/ha/th). Tapi tidak kaya
akan humus. Humus hanya terdapat pada lapisan tanah bagian atas.
4. Proses pelapukan berlangsung cepat
Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan tegakan hutan.
Pembangunan hutan tanaman yang produktif, kompetitif, efisien, sehat dan lestari
merupakan pilihan yang seharusnya dilakukan.
PENGATURAN TEGAKAN
1. Penghasil bahan baku kayu (baik kayu pertukangan, pulp, plywood atau
lainnya) dengan jenis dan kualitas tertentu Akan memerlukan banyak
perombakan, atau mungkin bahkan merombak sama sekali tegakan asal
(alam).
2. Kawasan perlindungan sumberdaya alam hayati atau sebagai kawasan
perlindungan sistem tata-air Hanya sedikit sekali tindakan-tindakan
pengelolaan, atau bahkan pilihan tindakan manajemen yang terbaik adalah
dengan membiarkan tegakan tersebut secara alamiah sebagai mana aslinya
(Nyland, 1996).
Sasaran dari pengaturan komposisi jenis adalah untuk mencapai suatu komposisi
yang paling cocok dan layak antara tujuan pengelolaan dengan kendala alam yang
timbul (Smith 1986).
penanaman dan pengayaan atau dengan penaburan biji-biji langsung pada
tempat-tempat tertentu
penanaman jenis-jenis berharga eksotik yang dapat beradaptasi dengan
lingkungan setempat
Tegakan akan berubah sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Rimbawan akan
berperan untuk merubah sebagian dari ekosistem menjadi suatu ekosistem baru dan
sebagian yang lain akan dibiarkan beradaptasi dengan lingkungan yang telah ada
(Smith, 1986)
Pertumbuhan diameter yang lebih cepat maka kerapatan tegakan harus diturunkan
melalui kegiatan penjarangan.
Bagi tegakan hutan yang ditujukan sebagai penghasil kayu pertukangan maka
pertumbuhan diameter dan tinggi serta terjadinya prunning secara alami merupakan
hal yang mendapat perhatian khusus karena harga kayu pertukangan salah satu
faktor penentunya adalah ukuran diameter dan batang bebas cabang.
Secara umum telah diketahui bahwa pada saat muda pertumbuhan pohon akan
berjalan cepat dan setelah melewati umur tertentu pertumbuhan akan melambat,
kemudian berhenti dan akhirnya mati.
Silvikulturis akan mengambil tindakan silvikultur berupa pemanenan atau
penebangan pohon setelah pertumbuhan mulai melambat.
Pengendalian rotasi dapat dimanipulasi dengan cara mengatur kerapatan,
pemupukan dan manipulasi lingkungan lainnya sehingga rotasi dapat diperpendek
Sistem siilvikultur mencakup 3 fase komponen dasar atau fungsi, yaitu regenerasi
(permudaan), pemeliharaan dan pemanenan.
Permudaan Alam atau Buatan = penanaman dengan biji atau dengan bibit
Pemeliharaan = Pruning, Penjarangan,Tebang antara
Pemanenan = Tebang pilih, Shelterwood, Seed tree, Tebang habis
Sistem silvikultur dan kelestarian hasil hutan non-kayu (nonwood forest products)
seperti :
1. Peningkatan populasi vegetasi penghasil bunga, buah, biji, getah, serta bahan
baku obat herbal dan energi terbarukan
2. Menghasilkan makanan dan habitat bagi berbagai jenis ternak yang dipelihara
3. Peningkatan habitat untuk populasi dari serangga, jamur, dan mikroorganisme
penting baik indegenous maupun exotic
4. konservasi habitat untuk binatang liar dan tumbuhan asli
5. keberlanjutan hasil air, kualitas air, dan jaminan habitat yang sesuai bagi ikan-
ikan asli
6. perlindungan tapak dan ekosistem: menjaga stabilitas dan kesuburan tanah,
pencegahan erosi, pelestarian keanekaragaman hayati
7. Alokasi areal untuk peningkatan kualitas pemandangan bentang alam dan
menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi terselengarakannya kegiatan
wisata alam
Keterangan :
A-B = 10 m ; Jalur tanam adl jalur bersih dari pohon yang menaungi
C-D = 3 m ; Jalur bersih dari semak/belukar
E-F = 25 m ; Jarak antara jalur tanam (dari garis sumbu jalur tanam)
B-G = 15 m ; Jarak antara jalur tanam (dari batas jalur tanam), merupakan jalur
penebangan dengan batas diameter >= 40 cm
H- I = 5 m; Jarak tanam dalam satu larikan tanaman
SISTEM SILVIKULTUR DALAM AGROFORESTRY
Agroforestri (Hutan Tanaman Rakyat) merupakan sistem penggunaan lahan yang
mensinergikan antara sektor pertanian, kehutanan dan lingkungan yang telah
diterima secara luas sebagai salah satu cara untuk menangani masalah degradasi
sumberdaya alam.
Agroforestri berbasis jenis pohon cepat tumbuh (fast growing species) seperti
Sengon, telah lama berkembang di Jawa. Model agroforestri berbasis pohon
penghasil buah juga sudah lama dikembangkan di daerah di Jawa, Kalimantan,
Sulawesi dan Papua (Sabarnurdin dkk., 2011).
Agroforestri umumnya dibangun dan dipelihara oleh masyarakat dalam sekala kecil
dikawasan pedesaan
Jenis pohon yang seharusnya dipilih dalam program agroforestri adalah jenis-jenis
pohon yang tidak hanya menghasilkan kayu tapi juga menghasilkan produk yang
non-kayu, seperti getah, buah, biji, dll.
Hutan tanaman rakyat dibangun sebagai suatu tegakan hutan campuran yang
disusun oleh jenis vegetasi yang beraneka ragam jenis, umur yang bervariasi, tajuk
yang berlapis dan jarak tanam yang tidak teratur.
Tegakan hutan campuran mempunyai banyak keuntungan khususnya apabila dilihat
dari aspek ekologi (lingkungan).
1. mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi;
2. daur hara lebih baik karena proses dekomposisi yang lebih cepat sehingga
terbentuk lapisan tanah yang subur dan mempunyai daya resap dan simpan
air yang relatif tinggi;
3. ruang tajuk yang berlapis dapat memanfaatkan cahaya lebih efisien;
4. iklim mikro tegakan lebih baik dan lebih tahan terhadap berbagai jenis
gangguan.
Sistem silvikultur yang digunakan dalam pengelolaan hutan rakyat adalah dengan
sistem tebang pilih yang diikuti dengan permudaan buatan.
Dalam metode ini penebangan dilakukan secara selektif terhadap pohon yang tua,
besar dan telah mempunyai nilai jual.
Kelemahan:
1. kurang fleksibel dalam memenuhi perubahan permintaan pasar,
2. nilai estetis yang umumnya kurang menarik, kurang mendukung kehidupan
satwa liar yang beragam, dan
3. peka terhadap berbagai jenis gangguan hama dan penyakit
Tujuan Tebang Habis:
1. Pemanenan Kayu
2. Mengubah tegakan dari potensi rendah menjadi tinggi
3. Sumber biji meningkat
4. Habitat Kehidupan binatang liar
PERMUDAAN BUATAN (ARTIFICIAL REGENERATION)
suatu proses peremajaan kembali dari suatu tegakan yang dilakukan oleh manusia,
dilakukan pada areal-areal yang telah dipanen (bekas tebangan), dan pada areal-
areal yang tidak produktif baik di dalam atau di luar kawasan hutan.
PRINSIP DAN TAHAPAN INTENSIFIKASI SILVIKULTUR
Program peningkatan produktivitas hutan melalui intensifikasi silvikultur akan
berhasil apabila pohon dan tanaman yang ditanam mampu hidup dan tumbuh
dengan baik.
Faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan pohon adalah faktor genetik dan
lingkungan. Tidak ada batas yang jelas apakah pertumbuhan lebih dipengaruhi oleh
faktor genetik atau lingkungan, karena keduanya saling mempengaruhi.
Faktor genetik dapat diperbaiki melalui seleksi dan pemuliaan, sedang faktor
lingkungan dapat ditingkatkan melalui tindakan silvikultur.
Uji Species
Pemilihan jenis yang akan dikembangkan seharusnya dilakukan melalui uji-
jenis, yaitu suatu uji pertanaman dengan jalan menanam
berbagai jenis pada suatu lokasi dengan tujuan untuk memilih jenis yang
paling sesuai untuk lokasi di mana pengujian dilakukan, atau di
lokasi yang kondisi lingkungan tempat tumbuhnya sesuai dengan lokasi
pengujian
Akibat perbedaan susunan genetis (genetic variation) = dapat diubah dengan seleksi
& pemuliaan
Tidak Ada Batas Yang Jelas Antara Variasi Oleh Genetis & Lingkungan
pertumbuhan tinggi & bentuk batang = lebih dipengaruhi faktor genetis ?
pertumbuhan diameter = lebih dipengaruhi faktor lingkungan ?