Anda di halaman 1dari 13

“Karakteristik Ekosistem Hutan

dan Dinamika Tegakan”


DAFFA ADHA FERLIHAN (20136010)
PUJA YULMI AGUSTIN (20136067)
01
Ekosistem Hutan
Hutan adalah suatu asosiasi kehidupan, baik flora maupun fauna dari
yang sederhana sampai yang bertingkat tinggi dan dengan luas
sedemikian rupa serta mempunyai kerapatan tertentu dan menutupi
areal, sehingga dapat membentuk iklim mikro tertentu. Hal ini
mempertegas bahwa komponen utama penyusun hutan adalah
komunitas flora dan fauna yang saling berkaitan satu sama lain.
Keberadaan flora dan fauna yang menjadi satu-kesatuan dalam
menyusun ekosistem hutan dan membentuk keanekaragaman hayati.

Secara langsung, hutan dapat menghasilkan kayu industri, kayu bakar,


dan hasil hutan non kayu. Selain itu hutan juga dapat bermanfaat
sebagai obyek pariwisata. Berdasarkan variasi sistem ekologi dan
tujuan pengelolaannya, hutan dapat dibagi menjadi beberapa golongan
yaitu hutan produksi, hutan suaka alam dan hutan lindung (Odum,
1993).
02
Karakteristik
Ekosistem Hutan

4
Ekosistem Hutan mempunyai karakteristik sesuai dengan kondisi
topografinya, topografi sebuah wilayah mengahsilkan ekosistem
hutan yang bergantung dengan region masing-masing wilayah.
Contoh ekosistem hutan yang dominan berada di Indonesia, yaitu:
• Hutan Pinus, Hutan Jati, Hutan Karet (Homogen)
• Hutan Kalimantan (Hujan Tropis)
• Hutan Sabana Cidaon, Tnjung Ringgit, Baluran (Sabana)

Karakteristik ekosistem hutan, seperti:


1. Hutan Hujan Tropis
Bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap dan akan banyak
ditemukan di wilayah sekitar khatulistiwa. Cirinya memiliki
pepohonan yang berdaun lebat, tinggi dan rapat.
2. Ekosistem Hutan Bakau belakang yaitu kering dan basah.
Dipengaruhi oleh pasang surut air
laut, ciri lain dari hutan ini adalah
4. Hutan Rawa Gambut
memiliki akar pohon yang tidak kawasan hutan yang tanahnya kaya
beraturan serta tanah yang akan kandungan karbon. Jenis
berlempung. Kondisi hutan ini juga pohon yang tumbuh bisa mencapai
selalu digenangi air dan sebagaian 40 meter, namun berukuran kecil.
besar terdiri dari air payau. Ciri lain nya selalu digenangi air
dan memiliki jenis perakaran yang
3. Hutan Sabana khas dan khusus. Jenis hutan rawa
Padang rumput yang ditumbuhi gambut ini termasuk jenis hutan
banyak semak atau perdu, , ada juga yang mempunyai tanah dengan
beberapa jenis pohon, seperti tingkat keasaman yang tinggi
pohon palem dan akasia yang dibandingkan dengan tanah daerah
tumbuh di jenis hutan ini. Ciri nya lainnya
memiliki dua musim yang bertolak
5. Hutan Musim
Jenis hutan dengan sifatnya yang dipengaruhi oleh perubahan musim.
Umumnya jenis hutan ini banyak ditemukan di wilayah beriklim tropis
hingga subtropis. Kondisi hutan ini juga akan sangat bergantung pada
perubahan atmosfer pada suatu wilayah. Ciri lain dari hutan ini adalah
memiliki iklim yang hangat sepanjang tahun dan lebih banyak
mengalami musim kemarau. Pada akhir musim kemarau, hutan musim
ini akan ada banyak pohon yang menumbuhkan bunga.

6. Hutan Homogen
Hutan ini biasanya dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu, seperti
reboisasi atau keperluan industri. Ciri dari hutan ini tentunya hanya ada
satu jenis pohon saja dan dibuat dengan tujuan tertentu.
03

Dinamika Tegakan
Hutan memiliki dinamika yang cukup kompleks. Hutan dapat berubah
dari kondisi yang sangat sepi dan kering menjadi hutan yang lebat
dan basah. Perubahan ini terjadi karena adanya interaksi antara
faktor-faktor alam dan manusia.

Faktor-faktor alam yang mempengaruhi dinamika hutan meliputi:


iklim, topografi, air, dan tanah. Iklim mempengaruhi kelembaban
udara, curah hujan, dan suhu. Topografi mempengaruhi cahaya
matahari dan angin. Air mempengaruhi kelembaban dan kecepatan
aliran sungai. Tanah mempengaruhi drainase dan aerasi.

Faktor-faktor manusia yang mempengaruhi dinamika hutan meliputi:


kebijakan pemerintah, penggunaan lahan, dan perkembangan
teknologi. Kebijakan pemerintah mempengaruhi akses dan hak atas
hutan. Penggunaan lahan mempengaruhi kepadatan dan kekerasan
tanah. Perkembangan teknologi mempengaruhi cara manusia
memanfaatkan hutan.
Dinamika hutan sangat dipengaruhi oleh iklim. Hutan yang berada di
daerah yang memiliki iklim panas dan kering akan berkembang
menjadi hutan yang rapat dan kering. Hutan yang berada di daerah
yang memiliki iklim hangat dan lembab akan berkembang menjadi
hutan yang lebat dan basah.

Perkembangan hutan juga dipengaruhi oleh cara manusia


memanfaatkannya. Jika manusia memanfaatkan hutan secara lestari,
maka hutan akan berkembang dengan baik. Jika manusia
memanfaatkan hutan secara tidak lestari, maka hutan akan
berkembang dengan cepat.
Tegakan merupakan salah satu komponen penting ekosistem hutan
yang selalu mengalami dinamika dari waktu ke waktu. Sebagian besar
areal hutan alam di Indonesia pada saat ini merupakan areal bekas
tebangan (logged-over area) karena adanya kegiatan pengusahaan
hutan oleh pemegang izin UPHHK-HA. Kegiatan pengusahaan hutan
ini merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
karakteristik tegakan hutan. Kegiatan penebangan yang tidak sesuai
dengan konsep riap dapat merubah kondisi karakteristik tegakan
hutan serta berpengaruh terhadap potensi hutan untuk siklus tebang
berikutnya.
Struktur tegakan dan komposisi jenis merupakan dua hal yang harus
diketahui dalam memahami dinamika suatu hutan (Shugart dan West,
1981 dalam Favrichon, 1998). Keduanya merupakan data karakteristik
tegakan yang harus diketahui sehubungan dengan langkah
kebijaksanaan yang harus ditempuh dalam operasional kegiatan
pengelolaan hutan, baik dalam pemungutan hasil maupun pembinaan
tegakan.

Menurut Nguyen-The et al.(1998), mempelajari dinamika suatu hutan


dan karakteristiknya merupakan prasyarat dasar dalam mengelola
hutan secara lestari, oleh karena informasi ini sangat penting untuk
mengetahui bagaimana hutan akan memberikan respon terhadap
gangguan-gangguan alam maupun terhadap perlakuan perlakuan
silvikultur.
Sekian dan Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai