Anda di halaman 1dari 4

KOLONISASI YANG TERJADI DI HUTAN MUSIM

Oleh : Iskandar / 207055003


Dosen : Dr. Budi Utomo

Membahas hutan di Indonesia tentu tidak ada habisnya, melihat kekayaan hayati
Indonesia yang begitu banyak dan beragam. Hutan di Indonesia terdapat beberapa jenis , yaitu
hutan tropis, musim, bakau, sabana, dan rawa gambut. Masing-masing jenis hutan memiliki ciri
dan karakter yang berbeda, misalnya hutan musim. Hutan musim terletak di daerah yang
memiliki iklim muso tropis. Daerah yang memiliki perbedaan jelas antara musim basah dan
musim kering. Hutan ini juga terdapat di daerah subtropics selain di daerah iklim tropis. Hutan
musim dapat diartikan sebagai hutan yang tumbuh di wilayah dengan curah hujan antara 1.000
mm hingga 2.000 mm per tahun dan memiliki musim kering yang cukup lama, sekitar 4 hingga 4
bulan.

Hutan merupakan wilayah yang memiliki banyak tumbuhan lebat berbagai jenis di
dalamnya dan menempati daerah yang cukup luas. Termasuk salah satu aspek biosfer bumi yang
paling penting karena keberadaanya dapat menampung gas buang karbon dioksida yang dapat
menjadi penyebab pencemaran udara, dan menjadi habitat banyak populasi hewan juga
tumbuhan. Hutan tidak hanya tersebar di daerah dengan banyak hutan hujan tropis (baca: jenis
hutan hujan tropis, ciri-ciri hutan hujan tropis, keunikan hutan hujan tropis, bioma hutan hujan
tropis) namun tersebar di seluruh permukaan bumi (baca: struktur bumi, kerak bumi).
Keberadaan hutan dapat ditemukan di iklim yang panas, maupun di daerah yang berilkim dingin
sekalipun, baik dataran rendah maupun dataran tinggi (baca: pengertian, fungsi, dan pembagian
iklim)

Hutan sendiri tebagi dalam beberapa klasifikasi sebagai contoh beberapa klasifikasi hutan
berdasarkan iklimnya seperti hutan hujan tropis (baca: bioma hutan hujan tropis, ekosistem hutan
hujan tropis) berdasarkan tempat tumbuhnya misalnya hutan mangrove (baca: keunggulan hutan
mangrove, ciri-ciri hutan mangrove), berdasarkan fungsinya seperti hutan lindung (baca: fungsi
hutan lindung), berdasarkan dominasi pepohonan seperti hutan homogen atau heterogen, hutan
berdasarkan sifat-sifat pembuatannya, dan ada juga jenis hutan berdasarkan tujuan
pengelolaanya.

PENGERTIAN HUTAN MUSIM

Hutan musim (monsoon forest) merupakan salah satu jenis hutan yang dibagi berdasarkan


sifat musimnya. Hutan ini terletak di daerah yang memiliki iklim muson tropis. Iklim muson
tropis adalah sebutan untuk wilayah yang memiliki musim kemarau dan hujan. Pada daerah iklim
muson tropis, terdapat perbedaan jelas antara musim basah dan musim kering. Hutan musim
termasuk dalam kategori ekosistem darat. Hutan ini tumbuh berkembang di wilayah
dengan iklim tropis dan subtropis.

Ketika musim kemarau tiba, tumbuhan yang ada di hutan musim akan menggugurkan
daunnya. Tentu aktivitas alami ini memberikan pengaruh terhadap kondisi lingkungan dan
populasi makhluk hidup di dalam hutan. Selain itu, hutan musim juga dapat diartikan sebagai
hutan yang tumbuh di wilayah dengan curah hujan antara 1.000 mm hingga 2.000 mm per tahun.
Serta memiliki musim kering yang cukup lama, sekitar 4 hingga 6 bulan, bahkan lebih dari 6
bulan.

KARAKTERISTIK HUTAN MUSIM

Ketinggian wilayah hutan, letak geografis, iklim wilayah, serta jenis tumbuhan yang
mengisi hutan mempengaruhi perbedaan ciri atau karakter setiap jenis hutan. Ciri dan karakter
hutan musim antara lain :

 Iklim hangat adalah iklim yang terjadi sepanjang tahun di hutan musim. Umumnya,
daerah dengan iklim hangat mengalami musim kemarau lebih lama hingga berbulan-
bulan dibanding musim penghujan.
 Pepohonan yang tumbuh tahan terhadap kekeringan. Tumbuhan yang tahan terhadap
kondisi kering termasuk jenis tropofit. Tumbuhan tropofit adalah jenis tumbuhan yang
mampu beradaptasi terhadap lingkungan kering dan basah.
 Curah hujan cukup rendah jika dibandingkan jenis hutan lain. Rata-rata curah hujan per
tahun adalah 1.000 mm hingga 2.000 mm. Suhu rata-rata sekitar 21 derajat sampai 32
derajat celcius.
 Ekosistem hutan berbentuk satu lapisan stratum, yaitu lapisan tajuk dengan tajuk lainnya
tidak saling tumpang tindih. Kondisi tersebut memudahkan sinar matahari masuk ke
dalam hutan, sehingga aneka ragam semak dan herba dapat tumbuh dan berkembang
lantai hutan.
 Proses meranggas dan tumbuh pohon-pohon yang ada di dalam hutan dipengaruhi oleh
cadangan air di dalam tanah.

Tumbuhan di hutan musim sebagian besar akan berbunga ketika musim kemarau
berakhir. Bunga-bunga yang bermekaran ini umumnya berwarna terang dan berukuran besar.
Hutan ditumbuhi jenis pohon tertentu, seperti pepohonan dari spesies santalum album, dalbergia
latifolia, tectona grandis, acacia leucophloea, timonius cerysus, schleieera oleosa, eucalyptus
alba, dan albizzia chinensis. Hutan musim biasanya dihuni oleh jenis hewan atau fauna, seperti
harimau dan monyet dari spesies macace fascicularis.

SEBARAN HUTAN MUSIM DI INDONESIA

Jawa Timur : Kawasan persebaran hutan musim di Indonesia yang pertama ada di kawasan Jawa
Timur. Pada hutan musim di indonesia sendiri terutama di Jawa Timur biasanya terdiri dari hutan
homogennya, artinya adalah hutan musim di Jawa timur kebanyakan hanya didominasi oleh satu
jenis pohon saja. Jenis pohon yang dapat ditemukan di kawasan Jawa Timur adalah Pohon jati
atau yang bernama ilmiah Tectona grandis. Hutan ini akan terlihat gersang ketika musim
kemarau . Kondisi gersang ini dikarenakan pepohonan yang didominasi oleh jati akan
menggugurkan semua daunnya.

Nusa Tenggara : Kawasan selanjutnya adalah kawasan Nusa tenggara, baik kawasan Nusa
Tenggara Timur maupun Nusa Tenggara Barat. Kawasan hutan musim di daerah Nusa Tenggara
ini cukup berbeda dari kawasan Jawa Timur. Pada kawasan ini bisanya daerahnya lebih
didominasi dengan jenis hutan yang jauh lebih tahan terhadap kekeringan, salah satu jenis pohon
yang cukup banyak diketemukan adalah jenis kayu putih.

Sulawesi : Hutan musim pada daerah Sulawesi Selatan. Pada kawasan tersebut biasanya
didominasi oleh pepohonan yang berdaun lebih kecil dan meruncing, salah satu jenis pohonnya
adalah Eboni dan beberapa jenis damar yang cukup terkenal. Hutan musim di Sulawesi Selatan
sedikit berbeda dari yang lain, hal tersebut dikarenakan jenis flora dan fauna yang memang
berbeda. Maka dari hal itu sangat jarang ditemukan beberapa jenis pohon yang biasa terdapat di
dalam hutan musim, seperti jati dan sejenisnya.

Yogyakarta : Kawasan Yogyakarta merupakan salah satu kawasan yang cukup terkenal dengan
kondisi hutan musimnya. Hutan musim di daerah ini lebih didominasi oleh jenis pohon jati
seperti di daerah hutan kawasan Gunung Kidul. Pada beberapa daerah kawasan hutan musim di
Yogyakarta lebih didominasi oleh jenis pohon pinus dan cemara, contohnya seperti di hutan
daerah Mangunan Dlingo.

SUKSESI PADA HUTAN MUSIM

Hutan memberikan banyak manfaat bagi seluruh aspek kehidupan. Seperti air dan udara
yang menjadi kebutuhan dasar makhluk hidup, dapat lestari karena keberadaan hutan, Melalui
cara-cara sederhana dan aksi nyata berikut, kita dapat melestarikan hutan agar manfaatnya dapat
selalu kita peroleh, yaitu:

1. Melakukan pemilihan tanaman yang sesuai dengan kondisi daerah hutan berada.
Misalnya memilih tumbuhan yang mampu tumbuh subur dengan curah hujan rendah.
Beberapa jenis tumbuhan yang dapat dipilih, yakni cemara, cendana, kayu putih dan jati.
Seperti hutan di Nusa Tenggara yang ditanami dengan jenis pohon cendana.
2. Setelah memilih tanaman yang sesuai dengan kondisi wilayah, langkah selanjutnya
adalah membuat sistem pengairan yang efektif dan efisien. Contohnya, membuat irigasi
air tetes. Irigasi air tetes cocok untuk diterapkan di wilayah yang minim air.
3. Melakukan koordinasi dan pembinaan akan pentingnya hutan dan cara melestarikannya.
Koordinasi dan pembinaan berfungsi untuk mengajarkan masyarakat agar berpartisipasi
dalam usaha melestarikan hutan.

Melakukan pemilihan tanaman yang sesuai dengan kondisi daerah hutan berada.
Misalnya memilih tumbuhan yang mampu tumbuh subur dengan curah hujan rendah. Beberapa
jenis tumbuhan yang dapat dipilih, yakni cemara, cendana, kayu putih dan jati. Seperti hutan di
Nusa Tenggara yang ditanami dengan jenis pohon cendana. Setelah memilih tanaman yang
sesuai dengan kondisi wilayah, langkah selanjutnya adalah membuat sistem pengairan yang
efektif dan efisien. Contohnya, membuat irigasi air tetes. Irigasi air tetes cocok untuk diterapkan
di wilayah yang minim air. Melakukan koordinasi dan pembinaan akan pentingnya hutan dan
cara melestarikannya. Koordinasi dan pembinaan berfungsi untuk mengajarkan masyarakat agar
berpartisipasi dalam usaha melestarikan hutan.

Menurut Soerianegara dan Indrawan (1976), jika hutan hujan mengalami kerusakan oleh
alam atau manusia, maka suksesi sekunder yang terjadi biasanya dimulai dengan vegetasi rumput
dan semak. Kalau tanahnya tidak banyak menderita kerusakan oleh erosi, maka 15 sampai 20
tahun akan terbentuk hutan sekunder muda dan sesudah 50 tahun akan membentuk hutan
sekunder tua yang berangsur-angsur akan mencapai klimaks.

Berdasarkan hasil penelitian terkait suksesi alami paska kebakaran pada hutan sekunder,
menunjukan bahwa selama suksesi, struktur komposisi jenis yang mendominasi pada hutan
sekunder paska kebakaran tampak berubah pada tiap tingkat pertumbuhan baik semai, pancang,
tiang dan pohon.

Selama musim hujan, hutan musim mendapat curah hujan sama yang sama, bahkan lebih
dibandingkan dengan hutan hujan. Ini menjadikan tanah di hutan munson subur dan hijau,
tersusun atas liana (tanaman kayu) dan epifit (tanaman yang tumbuh pada tanaman lain). Selama
musim hujan, kanopi tertutup’ hanya meloloskan sedikit cahaya untuk dapat mencapai lantai
hutan. Namun, ketika musim kemarau tiba terjadi sebaliknya karena sebagian besar pohon
menggugurkan daun-daun untuk menjaga kelembaban, dan banyak tanaman berkayu yang
sebelumnya dinaungi oleh tutupan kanopi, memiliki kesempatan untuk berbunga dan berbuah
karena mendapatkan cahaya yang cukup.

REFERENSI

https://forestsnews.cifor.org/64848/hutan-musim-mengenal-lahan-ekstrem-di-daerah-tropis?fnl=
http://loronghutan.blogspot.com/2016/12/pengertian-hutan-musim-iklim-tropis-dan.html
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hutan/karakteristik-jenis-manfaat-hutan-musim
https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_musim
https://wanaswara.com/hutan-musim-di-indonesia/
https://rimbakita.com/hutan-musim/

Anda mungkin juga menyukai