Anda di halaman 1dari 63

ILMU KEALAMAN DASAR

SETIAWATI
E-mail : tya_setyawati52@yahoo.com
HP. 082158445223

Bahan Perkuliahan Pada


Fakultas Hukum
Universitas Mulawarman
PENGERTIAN
HUTAN, KEHUTANAN DAN
HASIL HUTAN
Pengertian Hutan
• Menurut Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, bahwa
HUTAN ialah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang
satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

• HUTAN adalah sekumpulan pepohonan yang menempati areal yang luas sehingga
dapat menciptakan iklim mikro. Unsur iklim mikro seperti curah hujan,
kelembaban relatif dan temperatur merupakan unsur yang menunjukkan adanya
perubahan pola iklim mikro di suatu wilayah jika terjadi perubahan pada
penggunaan lahan dan perubahan luas hutan dan vegetasi (Larjavaara, 2005).

• Suatu kumpulan pepohonan dianggap HUTAN jika mampu menciptakan iklim dan
kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya.
Jika kita berada di hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk ke dalam ruang sauna
yang hangat dan lembap, yang berbeda daripada daerah perladangan sekitarnya

• Rahmawaty (2004) memahami, bahwa HUTAN sebagai sumberdaya alam yang


memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan manusia, baik manfaat tangible
yang dirasakan secara langsung, maupun intangible yang dirasakan secara tidak
langsung. Manfaat langsung seperti penyediaan kayu, satwa, dan hasil tambang,
sedangkan manfaat tidak langsung seperti manfaat rekreasi, perlindungan dan
pengaturan tata air, serta pencegahan erosi.
Berdasarkan Aktivitas Manusia
• Hutan Primer:
Kondisi hutan yang masih utuh dan belum
pernah diusahakan oleh manusia
• Hutan Sekunder:
Kondisi hutan yang sudah pernah diusahakan
oleh manusia. Pada kondisi ini banyak jenis-
jenis pioner yang tumbuh. Jenis pioner adalah
jenis tanaman cepat tumbuh (Macaranga,
Jabon dsbnya)
Formasi Hutan Berdasarkan Ekologi
• Hutan Pantai
• Hutan Payau (Mangrove): kondisi hutan yang
digenangi oleh air payau
• Hutan Rawa: kondisi hutan yang digenangi
oleh air tawar
• Hutan Hujan Tropis (hutan dataran rendah dan
hutan dataran tinggi)
Penggolongan Lain Hutan
• Hutan sejenis
Dapat tumbuh secara alami seperti hutan tusam (pinus) di
Aceh dan Kerinci. Hutan buatan seperti HTI di Kaltim.

• Hutan campuran
Seperti hutan alam di Kaltim.

• Hutan daun jarum


Seperti hutan cemara, umumnya terdapat di daerah
beriklim dingin.

• Hutan daun lebar


Seperti hutan meranti, biasa ditemui di daerah tropis.
Arti Kehutanan dan Hasil Hutan
• KEHUTANAN diartikan sebagai segala pengurusan yang
berkaitan dengan hutan, mengandung sumberdaya
ekonomi yang beragam dan sangat luas pula dari kegiatan-
kegiatan yang bersifat biologis seperti rangkaian proses
silvikultur sampai dengan berbagai kegiatan administrasi
pengurusan hutan.

• HASIL HUTAN juga jelas merupakan sumberdaya ekonomi


potensial yang beragam yang didalam areal kawasan hutan
mampu menghasilkan hasil hutan kayu, non kayu dan hasil
hutan tidak kentara (intangible) seperti perlindungan tanah,
pelestarian sumberdaya air dan beragam hasil wisata.
2.
KOMUNITAS HUTAN
Tingkatan Organisasi
dalam Jajaran Ekologi
• Individu: satu mahluk hidup yang sejenis
• Populasi: kumpulan individu sejenis yang terdapat di suatu daerah
tertentu.
• Komunitas: kumpulan beberapa kelompok organisme yang hidup pada
suatu tempat secara bersamaan (contoh komunitas perairan)
Keanekaragaman dalam komunitas dapat diperoleh gambaran tentang
kedewasaan organisasi komunitas
• Ekosistem: suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik yang tak terpisahkan antara mahluk hidup dan lingkungannya (contoh
ekosistem hutan hujan tropis)
• Bioma (biome): ekosistem-ekosistem yang terbantuk karena perbedaan
letak geografis atau suatu ekosistem besar dengan daerah yang luas terdiri
atas flora dan fauna yang khas.
• Biosfer: bagian luas dari planet bumi, mencakup udara (atmosfer), daratan
(litosfer) dan air (hidrosfer), yang memungkinkan kehidupan dan proses
biotik berlangsung.
Tingkatan Organisasi
Gambaran Komunitas Hutan
Gambaran Ekosistem
• Dalam istilah geografi, gurun, padang
gurun atau padang pasir adalah suatu
daerah yang menerima curah hujan
yang sedikit - kurang dari 250 mm per
tahun. Gurun dianggap memiliki
kemampuan kecil untuk mendukung
kehidupan.
• Bioma, merupakan ekosistem pada bentang lahan
(landscape) yang memiliki karakteristik khas
berdasarkan keadaan iklimnya yang didominasi oleh
flora dan fauna tertentu yang terbentuk sesuai
dengan letak geografis.

• Gurun merupakan suatu daerah dimana curah


hujannya sangat sedikit sekali.

•  Bioma gurun merupakan ekosistem darat yang


didominasi oleh flora dan fauna tertentu dan
ditandai dengan lingkungan yang beriklim kering
dengan curah hujan yang sangat sedikit sekali.
PADANG PASIR
• Tundra adalah suatu bioma tempat terhambatnya
pertumbuhan pohon dengan rendahnya suhu lingkungan
sekitar.
• Oleh karena itu, daerah ini disebut daerah tanpa pohon.
• Tundra terdapat di wilayah bumi sebelah utara dan
terdapat di puncak gunung yang tinggi. Iklim kutub
dengan musim dingin yang panjang serta gelap dan
musim panas yang panjang dan terang terus-menerus
serta memiliki curah hujan yang rendah menjadi corak
khas bioma ini.
• Pada daerah ini, kebanyakan tumbuhan yang hidup
biasanya berupa lumut atau tanaman perintis, rerumputan.
tumbuhan biji semusim, dan tumbuhan kayu yang pendek.
• Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya sekitar 4 bulan
TUNDRA
• Arid atau gersang adalah iklim pada suatu
lingkungan yang memiliki presipitasi hujan
atau salju tahunan yang sangat rendah yang tidak
mencukupi kebutuhan evaporasi dan transpirasi
menurut klimatologi.
• Padang rumput adalah daerah di mana vegetasi
didominasi oleh rumput (Poaceae); Namun, keluarga
sedimen (Cyperaceae) dan rush (Juncaceae) juga
dapat ditemukan bersama dengan proporsi
bervariasi dari legum, seperti semanggi, dan herbal
lainnya.
• Padang rumput terjadi secara alami di semua benua
kecuali Antartika.
• Padang rumput ditemukan di sebagian
besar ekoregion di Bumi. Sebagai contoh, ada lima
klasifikasi ecoregion terrestrial (subdivisi)
dari padang rumput yang beriklim sedang, savana,
dan semak belukar ( ekosistem), yang merupakan
salah satu dari delapan eko - terarium bumi dari
permukaan bumi
PADANG RUMPUT / GRASSLAND
• Hutan Boreal (Hutan “Taiga” –
Rusia) atau hutan konifer
terletak di antara daerah
subtropis dan kutub di belahan
bumi bagian utara.
HUTAN HUTAN TROPIS

• Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis


sebagai hutan hujan tropis adalah bioma
berupa hutan yang selalu basah atau lembap,
yang dapat ditemui di wilayah sekitar
khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang
0°–10° ke utara dan ke selatan garis
khatulistiwa.
• Hutan hujan tropis bisa juga diartikan
sebagai hutan yang terletak di daerah
tropis yang memiliki curah hujan
tinggi.Maka dari itu, disebut Hutan Hujan
Tropis.
• Hutan-hutan ini didapati di Asia, Australia,
Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah,
Meksiko dan Kepulauan Pasifik.
PERSEBARAN HUTAN HUJAN TROPIS DI
SELURUH DUNIA
• Dalam peristilahan bahasa Inggris, formasi
hutan ini dikenal sebagai lowland equatorial
evergreen rainforest, tropical lowland evergreen
rainforest, atau secara ringkas disebut tropical
rainforest.
• Hutan hujan tropika merupakan rumah untuk
setengah spesies flora dan fauna di seluruh
dunia.
• Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi
terbesar dunia" karena hampir 1/4 obat modern
berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini
KARAKTERISTIK EKOLOGIS
• Hutan hujan tropika terbentuk di wilayah-wilayah beriklim
tropis, dengan curah hujan tahunan minimum berkisar
antara 1;750 milimeter (69 in) dan 2;000 milimeter (79 in).
Sedangkan rata-rata temperatur bulanan berada di atas 18
°C (64 °F) di sepanjang tahun.
• Hutan basah ini tumbuh di dataran rendah hingga
ketinggian sekitar 1.200 m dpl., di atas tanah-tanah yang
subur atau relatif subur, kering (tidak tergenang air dalam
waktu lama), dan tidak memiliki musim kemarau yang nyata
(jumlah bulan kering < 2)
• Hutan hujan tropika merupakan vegetasi yang paling
kaya, baik dalam arti jumlah jenis makhluk hidup yang
membentuknya, maupun dalam tingginya nilai
sumberdaya lahan (tanah, air, cahaya matahari) yang
dimilikinya.
• Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan
besar yang membentuk tajuk berlapis-lapis (layering),
sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rata
adalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan
lainnya), rapat, dan hijau sepanjang tahun.

• Ada tiga lapisan tajuk atas di hutan ini


ADA TIGA LAPISAN TAJUK ATAS DI HUTAN INI
• Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan
menonjol di atas atap tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal
sebagai “sembulan” (emergent). Sembulan ini bisa sendiri-sendiri
atau kadang-kadang menggerombol, namun tak banyak. Pohon-
pohon tertinggi ini bisa memiliki batang bebas cabang lebih dari
30 m, dan dengan lingkar batang hingga 4,5 m.
• Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24–36 m.
• Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini
tersusun oleh pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan
pertumbuhannya, atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan.
• Kanopi hutan banyak mendukung kehidupan
lainnya, semisal berbagai jenis epifit (termasuk
anggrek), bromeliad, lumut, serta lumut kerak,
yang hidup melekat di cabang dan rerantingan.
• Tajuk atas ini demikian padat dan rapat,
membawa konsekuensi bagi kehidupan di lapis
bawahnya.
• Tetumbuhan di lapis bawah umumnya terbatas
keberadaannya oleh sebab kurangnya cahaya
matahari yang bisa mencapai lantai hutan,
sehingga orang dan hewan cukup leluasa
berjalan di dasar hutan.
• Ada dua lapisan tajuk lagi di aras lantai hutan, yakni lapisan
semak dan lapisan vegetasi penutup tanah.
• Lantai hutan sangat kurang cahaya, sehingga hanya jenis-
jenis tumbuhan yang toleran terhadap naungan yang
bertahan hidup di sini; di samping jenis-jenis pemanjat
(liana) yang melilit batang atau mengait cabang untuk
mencapai atap tajuk.
• Tetapi kehidupan yang tidak begitu memerlukan cahaya,
seperti halnya aneka kapang dan organisme pengurai
(dekomposer) lainnya tumbuh berlimpah ruah.
• Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan bahkan batang
kayu yang rebah, segera menjadi busuk diuraikan oleh
aneka organisme pengurai (dekomposer) tadi.
• Pemakan semut raksasa juga hidup di sini.
• Pada saat-saat tertentu ketika tajuk tersibak atau
terbuka karena sesuatu sebab (pohon yang tumbang,
misalnya), lantai hutan yang kini kaya sinar matahari
segera diinvasi oleh berbagai jenis terna, semak dan
anakan pohon; membentuk sejenis rimba yang rapat
KEANEKARAGAMAN HAYATI

• Hutan hujan ini adalah yang paling kaya


keanekaragaman hayatinya di antara jenis-
jenis hutan lainnya. Di Sarawak dan Brunei
saja diperkirakan terdapat antara
1.800–2.300 spesies pohon dengan
diameter batang ≥ 10 cm
EKOSISTEM HUTAN HUJAN TROPIS
HUTAN HUJAN TROPIS DI AMAZON
HUTAN HUJAN ROPIS DI INDONESIA
DI SUMATERA
HUTAN TELAH DITEBANG
Ekosistem Mangrove
3.
KAWASAN HUTAN
Klasifikasi Hutan di Indonesia
Klasifikasi hutan berdasarkan Undang-undang No. 41
Tahun 1999 Tetang Kehutanan :
1. Menurut Fungsi, yaitu;
- Hutan konservasi
- Hutan lindung
- Hutan produksi
2. Menurut Status, yaitu;
Hutan milik/hak
Contoh; Hutan rakyat, pengelolaan hutan bersama
masyarakat, tumpang sari (agroforestri) (di
Jawa)
Hutan negara (hutan produksi dan hutan lindung)
Contoh; Hutan adat, hutan desa, hutan
kemasyarakatan (di luar Jawa)
Istilah Kawasan dalam Kehutanan
di Indonesia
Dibagi 2 (dua):
1. Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) atau
disebut kawasan hutan negara; hutan lindung,
hutan produksi dan hutan konservasi.
2. Kawasan Budidaya Non Kehutanan (KBNK)
atau disebut kawasan Areal Penggunaan Lain
(APL); areal pemukiman, perkebunan,
pertanian dan sebagainya.
• Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang
ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah
untuk dipertahankan keberadaannya sebagai
hutan tetap.
• Kawasan hutan di Indonesia mempunyai
fungsi sebagai fungsi konservasi; fungsi
lindung; dan fungsi produksi.
• Pada umumnya semua hutan mempunyai
fungsi konservasi, lindung dan produksi.
Fungsi Kawasan Hutan
• Fungsi konservasi contohnya: Taman Nasional Kutai,
Taman Nasional Kayan Mentarang dsbnya. Difungsikan
untuk mempertahankan sifatnya yang khas berupa
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
serta ekosistem-nya
• Fungsi lindung contohnya: Hutan Lindung Sungai Wain.
Hutan ini difungsikan sebagai zona penyangga
kehidupan dan penghidupan.
• Fungsi produksi contohnya: hutan-hutan yang dikelola
oleh HPH/IUPHHK yang difungsikan untuk produksi
kayu, baik melalui hutan alam maupun hutan tanaman.
Pembagian Hutan Produksi
• Hutan produksi tetap (HP):
Hutan yang dapat di eksploitasi dengan perlakuan cara tebang
pilih maupun dengan cara tebang habis.

• Hutan produksi terbatas (HPT)


Hutan yang hanya dapat dieksploitasi dengan cara tebang pilih.
Hutan Produksi Terbatas merupakan hutan yang dialokasikan
untuk produksi kayu dengan intensitas rendah. Hutan
produksi terbatas ini umumnya berada di wilayah pegunungan
di mana lereng-lereng yang curam mempersulit kegiatan
pembalakan.

• Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK):


Kawasan hutan yang secara ruang dicadangkan untuk
digunakan bagi pengembangan transmigrasi, permukiman
pertanian dan perkebunan.
Luas Kawasan Hutan dan APL
di Indonesia (Kemenhut, 2014)
• Hutan Lindung 22,10 juta hektar
• Hutan Konservasi 15,37 juta hektar
• Hutan Produksi Terbatas 18,18 juta hektar
• Hutan Produksi Tetap 20,62 juta hektar
• Hutan Produksi yang dapat dikonversi 10,69
juta hektar
• Areal Penggunaan Lain (APL) atau non
kawasan hutan 7,96 juta hektar
Kontribusi
Dari hutan tropis dunia yang
masih tersisa, 10 persen
diantaranya ditemukan di
Indonesia
(Forest Watch Indonesia, 2014)
Kerusakan hutan
• Menurut Forest Watch Indonesia (2014),
Indonesia kehilangan hutan setiap menitnya
seluas 3 kali lapangan sepak bola
• Kondisi perusakan hutan terparah terdapat di
Sumatera dan Kalimantan
• Perkebunan kelapa sawit dan sektor tambang
sangat berkontribusi besar pada kerusakan
hutan
Manajemen Hutan Berbasis Negara
(State-based Forestry Management)
Contoh: melalui sistem HPH/IUPHHK

Paradigma Lama Ø Kaku


Ø Tujuan tunggal
Ø Keseragaman
Ø Produk tunggal
Ø Menu manajemen yang
tetap dengan aturan
silvikultur
Ø Tanaman
Ø Tenaga kerja/buruh/

Metode pengumpul

Pergeseran
Manajemen
Hutan Manajemen Hutan Berbasis Masyarakat
(Community-based Forest Resource Management)
Contoh: melalui sistem HKm

Ø Fleksibel
Ø Tujuan ganda/beragam
Ø Keanekaragaman
Ø Produk beragam
Ø Beragam pilihan aturan
Paradigma Baru silvikultur untuk spesifik
lokasi
Ø Regenarasi alam
Ø Manager/pelaksana/
pemroses/pemasar

Metode Manajemen Pemanfaatan dan Pelestarian Hutan


Perlu kita pahami!!!

Hutan bukan merupakan


warisan nenek moyang kita,
akan tetapi merupakan
titipan anak cucu kita

Anda mungkin juga menyukai