Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERTOLONGAN PERTAMA LUKA BAKAR


SISTEM INTEGUMEN

AHMAD SYAHID
ARISTA DEWI DAMAYANTI
FITRIANA
JULIA
NUR BAETY SEPTIANA
NURFAUZIAH
TRISNA KURNIAWAN
SYARIF MUHAMMAD FADILLAH

KELAS III A
SEMESTER V
STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK
PROGRAM S-1 KEPPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pertolongan pertama pada luka bakar


Sub pokok Bahasan : 1. Definisi luka bakar
2. Klasifikasi luka bakar (derajat dan luas luka bakar)
3. Pertolongan pertama pada luka bakar
Sasaran : Masyarakat Sui Raya Dalam, Kuburaya
Tempat : STIK Muhammadiyah Pontianak
Waktu : 20 menit

A. ANALISA SITUASI
1. Peserta Penyuluhan
a. Warga semua umur, pendidikan SD-SMA
b. Jumlah peserta 50 orang
c. Mampu membaca
d. Minat dan perhatian dalam menerima materi penyuluhan cukup baik
e. Interaksi antar penyuluh dan peserta cukup baik
2. Penyuluh
a. Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah
Pontianak
b. Mampu mengkomunikasikan materi penyuluhan
3. Tempat
a. Aula
b. Cukup dan sesuai

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat
menyebutkan dan menjelaskan tentang Pertolongan pertama pada luka
bakar.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan :
a. Peserta dapat menyebutkan tentang definisi luka bakar
b. Peserta dapat menyebutkan klasifikasi luka bakar
c. Peserta dapat menjelaskan cara melakukan pertolongan pertama
pada luka bakar
C. MATERI PENYULUHAN (Materi terlampir)
1. Definisi luka bakar
2. Klasifikasi luka baker (derajat dan luas luka baker)
3. Pertolongan pertama pada luka bakar

D. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Waktu


Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjaw Ceramah & 3 menit
2. Memperkenalk ab salam Tanya
an diri 2. Menden jawab
3. Menanyakan garkan
keadaan peserta 3. Menjaw
4. Kontrak waktu ab pertanyaan
5. Menjelaskan 4. Mempe
tujuan pertemuan rhatikan dan
6. Apersepsi dan memberi respon
relevansi 5. Mempe
rhatikan dan
memberi respon
6. Mempe
rhatikan dan
memberi respon
Pelaksanaan Menyampaikan materi 1. Memperhatika Ceramah & 10 menit
penyuluhan, meliputi : n materi Tanya
1. Definisi luka bakar penyuluhan jawab
2. Klasifikasi luka 2. Memperhatika
bakar n materi
3. Pertolongan penyuluhan
pertama pada 3. Memperhatika
luka bakar n materi
penyuluhan dan
memberi respon
Penutup 1. Mengevaluasi hasil 1. Menjawab Tanya 7 menit
penyuluhan yaitu pertanyaan jawab
dengan menanyakan 2. Memperhatika
materi yang sudah n dan memberikan
disampaikan respon
2. Menarik 3. Memperhatika
kesimpulan dari hasil n dan memberi
penyuluhan respon
3. Memberikan 4. Menjawab
himbauan tentang salam
pertolongan pertama
pada luka bakar
4. Memberi salam
penutup

E. MEDIA DAN ALAT PENYULUHAN


1. Slide
2. Leaflet

F. EVALUASI / PERTANYAAN
1. Apakah definisi luka bakar?
2. Apa saja klasifikasi luka bakar?
3. Bagaimana cara melakukan pertolongan pertama pada luka bakar?
MATERI
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR

A. DEFINISI

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan


kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan
radiasi ( Moenajat, 2001).

Luka bakar adalah injuri pada jaringan yang disebabkan oleh suhu panas
(thermal), bahkan kimia, elektrik dan radiasi (Suryadi, 2001).

B. ETIOLOGI

a. Luka bakar termal


Agen pencebra dapat berupa api, air panas, atau kontak dengan objek
panas , luka bakar api berhubungan dengan asap/ cedera inhalasi ( cedera terbakar,
kontak dan kobaran api)
b. Luka bakar listrik
Cidera listrik yang disebabkan aliran listrik dirumah merupakan insiden
tertinggi pada anak-anak yang masih kecil, yang sering memasukan benda
konduktif ke dalam colokan listrik dengan mengigit atau menghisap kabel listrik
yang tersambung (herndon dkk,1996)
c. Luka bakar kimia
Terjadi dari kandungan agen pencidera, serta konsentrasi dan suhu
agen.Luka bakar kimia dapat terjadi misalnya karena kontak dengan zat-zat
pembersih yang sering dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan berbagai
zat kimia yang digunakan dalam bidang industri, pertanian dan militer.
d. Luka bakar radiasi
Luka bakar apabila terpapar pada bahan radioaktif dosis tinggi. (Doenges,
E.M, 2000 dan Long , 1996
C. KLASIFIKASI

1. Berdasar derajat kedalaman luka bakar :

a. Luka bakar derajat satu (ringan)

Luka bakar tingkat satu adalah luka bakar paling ringan yang
hanya mengenai lapisan kulit yang paling luar (epidermis). Kulit
bisanya

memerah dan mungkin bengkak dan terasa sakit. Lapisan luar kulit
tidak
terbakar semua. Biasanya luka bakar semacam ini bisa dirawat di rumah
saja, kecuali kalau luka bakar itu mengenai sebagian besar dari tubuh.
b. Luka bakar derajat dua (sedang)
Apabila lapisan kulit pertama terbakar habis dan mengenai lapisan
kulit kedua (hipodermia), ini terhitung sebagai luka bakar tingkat dua.
Ditandai dengan munculnya lepuhan dan kulit langsung menjadi merah
dan berbercak-bercak. Rasa nyeri hebat dan terjadi pembengkakan
merupakan tanda dan gejala lainnya. Bila diameter luka baka tingkat
dua ini tidak lebih dari 5 7,5 cm, Anda masih bisa merawatnya di
rumah.Namun bila wilayah kulit yang terbakar lebih luas atau apabila
luka bakar terjadi di tangan, kaki, wajah, kemaluan, pantat, atau pada
persendian utama, segera pergi ke unit gawat darurat terdekat.
c. Luka bakar derajat tiga (berat)
Luka bakar tingkat tiga merupakan luka yang paling serius. Luka
itu
meliputi seluruh lapisan kulit dan bahkan tidak jarang mencapai
jaringan yang lebih dalam lagi. Pada luka bakar tingkat tiga biasanya
terdapat bagian yang menjadi hitam arang. Orang yang bersangkutan
mengalami rasa sakit hebat atau apabila terjadi kerusakan saraf yang
luas,ia cuma merasa sakit sedikit atau tidak sakit sama sekali. Luka
bakar ini membutuhkan perawatan medis darurat.

2. Berdasar luas luka bakar


RULE OF NINE
Kepala dan leher : 9%
Lengan : 18 %
Badan Depan : 18 %
Badan Belakang : 18 %
Tungkai : 36 %
Genitalia/perineum : 1%
Total : 100 %
Kriteria berat luka
1. Luka Bakar Ringan.
- Luka bakar derajat II <15 %
- Luka bakar derajat II < 10 % pada anak anak
- Luka bakar derajat III < 2 %
2. Luka bakar sedang
- Luka bakar derajat II 15-25 % pada orang dewasa
- Luka bakar II 10 20 5 pada anak anak
- Luka bakar derajat III < 10 %
3. Luka bakar berat
- Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang dewasa
- Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak anak.
- Luka bakar derajat III 10 % atau lebih
- Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata kaki dan
genetalia
C. PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR

1. Untuk luka bakar ringan dan sedang


a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan.
b. Dingikan luka bakar dengan mengucurkan air dingin selama 15 menit.
Kalau tidak memungkinkan, rendam luka bakar di dalam air dingin atau
tutupi dengan kompres dingin. Jangan meletakan batu es langsung pada
kuka bakar. Karena ini bisa menimbulkan radang beku dan memperparah
kerusakan jaringan.
c. Begitu luka bakar sudah dingin, oleskan losion atau cairan pelembab untuk
menyejukkan luka dan menghindari kekeringan.
d. Jangan sekali-kali mengobati luka bakar dengan mempergunakan mentega,
minyak, garam, kecap, air kapur, pasta gigi dan lain sebagainya. Mentega
atau kecap mengandung lemak yang justru mengikat panas dalam jaringan
dan bisa lebih merusak dan menimbulkan kemungkinan terjadi infeksi.
Begitu juga memberikan pasta gigi pada luka bakar, selain menyulitkan
petugas kesehatan dalam membersihkan luka, pasta gigi juga dapat
memperbesar resiko infeksi dan menimbulkan iritasi pada kulit.
e. Tutupi luka bakar dengan perban kasa steril. Bungkus longgar-longgar
agar tidak menekan luka. Dengan diperban luka terhindar dari udara dan
mengurangi rasa sakit.
f. Kadang lepuhan yang berisi cairan timbul justru untuk melindungi luka
dari infeksi. Jadi, jangan memecahkan lepuhan tersebut. Apabila lepuhan
itu
pecah sendiri, cucilah luka itu dengan sabun lunak dan air. Kemudian olesi
dengan salep antibiotik dan tutup dengan perban kasa. Kulit mati dari
lepuhan yang sudah pecah boleh dibersihkan.
2. Untuk luka bakar berat
Panggil ambulans atau bawa segera ke unit gawat darurat untuk
semua kasus luka bakar berat. Sementara menanti bantuan medis tiba
dapat dilakukan :
a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan. Jangan
melepaskan pakaian terbakar yang melekat pada kulit, tetapi pastikan
korban tidak lagi bersentuhan dengan materi yang masih panas atau
membara.
b. Pastikan korban masih bernapas. Apabila pernapasan telah
terhenti,lakukan pernapasan buatan dari mulut ke mulut. Bila ada dugaan
saluran pernapasan korban tersumbat, usahakan untuk melegakannya
terlebih dulu.
c. Tutupi luka bakar dengan perban steril yang kering atau kain yang bersih.
d. Jangan menggunakan selimut atau handuk karena bahanya cenderung
melekat pada luka bakar. Kain seprai bisa digunakan bila bagian yang
terbakar sangat luas.
e. Jangan memberi salep dan jangan memecahakan lepuhan luka bakar.

3. Untuk luka bakar akibat aliran listrik


a. Bila memungkinkan matikan terlebih dahulu sumber listrik, atau bila tidak
memungkinkan, singkirkan penghantar listrik dengan menggunakan
material yang tidak menghantarkan listrik seperti kayu dan plastik.
b. Sebelum menolong korban, terlebih dahulu perhatikan apakah masih ada
kontak antara tubuh korban dengan sumber listrik. Karena apabila kita
sentuh, maka listrik akan mengalir ketubuh kita dan malah akan
menambah korban.
c. Baringkan tubuh korban dengan posisi kepala sedikit rendah
d. Panggil ambulans atau bawa ke unit gawat darurat terdekat
4. Untuk luka bakar akibat bahan kimia
a. Pastikan bahwa penyebab luka bakar sudah dijauhkan. Guyurlah bahan
kimia dari permukaan kulit dengan air dingin yang mengalir selama 20
menit atau lebih. Apabila bahan kimia berbentuk bubuk, misalnya bahan
kapur, bersihkan dulu sebelum mengguyurnya dengan air.
b. Jika korban tak sadarkan diri, pucat, atau napasnya dangkal, perlakukan
korban seperti korban shock dengan cara cepat.
c. Lepaskan seluruh pakaian atau perhiasan yang telah terkontaminasi
dengan bahan kimia tersebut.
d. Bila luka sudah dicuci korban mengeluh rasa terbakarnya semakin hebat,
cucilah luka bakar itu sekali lagi dengan air selama beberapa menit supaya
bahan-bahan kimianya benar-benar bersih.
e. Bungkuslah bagian yang terbakar dengan kain bersih atau perban kasa
steril.
f. Apabila bahan kimia terpecik ke mata, guyurlah segera dengan air. Semua
jenis air mineral yang bersih bisa dipakai. Jauh lebih penting segera
mengguyurnya dari pada harus mencari air steril dulu. Teruskan
mengguyur mata dengan air mengalir sedikitnya selama 20 menit. Setelah
mencucinya sampai bersih, pejamkan mata lalu tutup dengan kain penutup
basah. Kemudian segera ke dokter.
g. Luka bakar kimia ringan biasanya sembuh tampa perlu perawatan lama.
Bila bahan kimia menimbulkan luka bakar tingkat dua yang berdiameter
lebih dari 5 7,5 cm, atau luka bakar terjadi pada tangan, kaki, wajah,
pangkal kemaluan, pantat, atau persendian utama, segera cari bantuan
medis darurat. Juga segera mencari perawatan medis darurat apabila bahan
kimia masuk ke salah satu atau kedua belah mata.
Daftar Pustaka

Brunner & sudarth. 2006. Keperawatan Medikal Bedah jilid 8. jakarta: EGC
NN, 2008, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar / Combustio,
Retrieved: November 26, 2010.
from http://nursingbegin.com/askep-combustio/
http//www.lukabakar.net

Anda mungkin juga menyukai