Anda di halaman 1dari 10

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/309831367

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN


MENGGUNAKAN PENERAPAN ECONOMIC
VALUE ADDED. (Studi...

Article October 2014

CITATIONS READS

0 190

6 authors, including:

Slamet Heri Winarno


ASM Bina Sarana Informatika
15 PUBLICATIONS 1 CITATION

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Slamet Heri Winarno on 10 November 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MONETER, VOL. I NO. 2 OKTOBER 2014

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN PENERAPAN ECONOMIC


VALUE ADDED.
(Studi Kasus: Pada PT. Binaartha Parama Jakarta)

Slamet Heri Winarno

Program Studi Administrasi Perkantoran


Akademi Sekretari Dan Manajemen BSI Jakarta
slamet.smh@bsi.ac.id

ABSTRACT

This Study aims to determine the company's financial performance is studied based on the analysis
of Economic value added (EVA) for the year 2011 and 2012 on PT Binaartha Parama. The method used
is descriptive analysis using time series data. The data used are the financial statements of the balance
sheet and income statement for the period in 2011 and 2012. The results showed that the company's
financial performance in 20011 and 2012 showed the unfavorable conditions in which the company is
not able to create value-added enterprises, and therefore contributes to the formation of capital
investment from investors.

Keywords : EVA Method, Financial Performance

I. PENDAHULUAN organisasi dan personal berdasarkan sasaran,


standar dan kriteria yang telah ditetapkan
Memasuki era pasar bebas baik secara sebelumnya. Untuk melakukan penilaian kinerja
regional maupun internasional, memunculkan suatu perusahaan diperlukan informasi kegiatan
persaingan antara perusahaan-perusahaan baik operasional perusahaan tersebut. Adapun
lokal maupun asing. Hal ini tentunya mendorong informasi yang bisa dipakai untuk penilaian
setiap perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan adalah laporan keuangan.
seluruh aspek usahanya agar lebih mengarah pada Dengan menganalisis laporan keuangan
kemampuan yang kompetitif. Upaya yang dapat perusahaan akan diperoleh informasi yang benar
ditempuh adalah dengan senantiasa memberikan dan lengkap atas kinerja perusahaan tersebut
pelayanan yang optimal kepada pihak-pihak yang (Prawironegoro, 2008:353).
menjadi stakeholder perusahaan. Selain itu guna Kinerja keuangan sebuah perusahaan lebih
dapat memenangkan persaingan secara global, banyak di ukur berdasarkan rasio-rasio keuangan
setiap perusahaan perlu juga memperhatikan selama satu periode tertentu. Pengukuran kinerja
faktor internal yang menjadi pondasi dasar bagi berdasarkan rasio keuangan ini belum dapat
kuatnya usaha yaitu sektor keuangan perusahaan. memuaskan keinginan pihak manajemen
Sektor ini dirasakan amat vital mengingat khususnya bagi para penyandang dana atau
keberhasilan dalam mengelola sektor ini akan investor. Bagi pihak penyandang dana analisis
menjadi penentu keberhasilan perusahaan di masa rasio belum cukup untuk mengetahui apakah
yang akan datang khususnya dalam menghasilkan modal yang telah ditanamkannya di masa yang
tingkat keuntungan atau laba yang optimal. Salah akan datang akan memberikan tingkat hasil yang
satu cara untuk mencapai hal tersebut yaitu dengan sesuai harapan (Abdullah, 2003;167). Untuk
melakukan pengukuran terhadap kinerja melengkapi analisis rasio keuangan kemudian
perusahaan khususnya kinerja keuangan (Sawir, berkembanglah metode analisis baru, dimana
2005;145). Pengukuran kinerja keuangan tersebut metode ini dalam mengukur kinerja dapat secara
merupakan salah satu yang sangat diperlukan tepat dengan memperhatikan sepenuhnya
untuk menentukan keberhasilan dalam mencapai kepentingan dan harapan penyedia dana. Metode
tujuan perusahaan. yang dimaksud adalah model Economic Value
Penilaian kinerja merupakan suatu tindakan Added (EVA) yang dikenal dengan nama konsep
pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai nilai tambah ekonomis. EVA adalah suatu estimasi
aktivitas perusahaan yang digunakan sebagai dari laba ekonomis yang sebenarnya dari bisnis
umpan balik yang akan memberikan informasi untuk tahun yang bersangkutan dan sangat jauh
tentang pelaksanaan suatu rencana. Penilaian berbeda dari laba akuntansi. Dengan kata lain EVA
kinerja adalah penentuan secara periodik merupakan pengukuran pendapatan sisa (residual
efektivitas operasional suatu organisasi, bagian income) yang mengurangkan biaya-biaya modal
116
MONETER, VOL. I NO. 2 OKTOBER 2014

terhadap laba operasi. EVA berangkat dari konsep yang mengurangkan biaya-biaya modal terhadap
Cost of Capital yang mengukur nilai tambah yang laba operasi (Brigham & Houston, 2006;68).
dihasilkan suatu perusahaan dengan cara Tunggal (2008:340) menyatakan bahwa EVA
mengurangi laba bersih sesudah pajak dengan adalah pengukuran kinerja yang didasari nilai
biaya modal yang timbul sebagai akibat dari pemegang saham yang dihasilkan, baik itu
investasi yang dilakukan (Brigham & Houston, bertambah maupun berkurang. EVA menyajikan
2006;68). Suatu ukuran yang baik mengenai sampai sejauh
Penerapan konsep EVA dalam suatu mana perusahaan telah memberikan nilai tambah
perusahaan akan membuat perusahaan lebih pada pemegang saham. Oleh karenanya, jika
memfokuskan perhatian pada penciptaan nilai manajer berfokus pada EVA, hal ini akan dapat
perusahaan. Hal ini merupakan keunggulan EVA membantu memastikan bahwa mereka telah
dibandingkan dengan metode lain. Selain itu menjalankan operasi dengan cara yang konsisten
keunggulan EVA yang lain adalah EVA dapat dengan tujuan untuk memaksimalkan kekayaan
dipergunakan tanpa memerlukan data pemegang saham. Perhatikan pula bahwa EVA
pembanding. EVA juga tetap berguna untuk dapat dihitung untuk divisi-divisi dan sekaligus
dijadikan acuan pertimbangan dalam hal biaya juga untuk perusahaan secara keseluruhan,
modal sebagai kompensasi atas dana yang sehingga dapat menjadi dasar yang berguna untuk
digunakan untuk membiayai investasi tersebut. menentukan kompensasi manajerial pada seluruh
Dalam hal ini sangatlah penting penilaian kinerja tingkatan.
yang dilakukan perusahaan, karena apabila Tunggal (2008;350) menyatakan bahwa
perusahaan mengalami kemajuan dalam setiap perhitungan EVA dapat dilakukan dengan rumus-
tahun maka para investor akan menanamkan rumus sebagai berikut :
modalnya di dalam perusahaan. 1. Menghitung Net Operating Profit After Tax
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (NOPAT)
kinerja keuangan perusahaan jika diukur dengan NOPAT adalah laba yang diperoleh dari
menerapkan analisis EVA, dengan mengacu pada operasi perusahaan setelah dikurangi pajak
studi kasus data-data keuangan pada PT. Binaartha penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan
Parama yang merupakan perusahaan sekuritas (financial cost) dan non cash bookkeping
pada bursa saham Indonesia untuk periode 2011 entries seperti biaya penyusutan. NOPAT
dan 2012. dapat dihitung dengan rumus :

II. TINJAUAN PUSTAKA NOPAT = (Pendapatan Operasi + Pendapatan


Bunga + Pendapatan Ekuitas +
2.1. Konsep Economic Value Added (EVA) Pendapatan Ekuitas + Pendapatan
Investasi Lainnya) (Pajak
Young (2001;141) menyatakan bahwa EVA Penghasilan Pembebasan Pajak
adalah laba operasional bersih setelah pajak (Net Terhadap Biaya Bunga)
Operating Profit After Tax-NOPAT) dikurangi
beban nilai biaya modal untuk modal yang 2. Mengidentifikasi Invested Capital
digunakan. Sedangkan menurut Mandasari Invested Capital adalah jumlah seluruh
(2006;88) EVA dapat diperoleh dengan pinjaman perusahaan diluar pinjaman jangka
mengurangkan beban modal (capital charge) dari pendek tanpa bunga (non-interest bearing
laba operasi bersih (net operating profit). Beban liabilities), seperti utang dagang, biaya yang
modal diperoleh dari perkalian antara jumlah masih harus dibayar, utang pajak, dan uang
aktiva yang digunakan dengan suatu tingkat tarif muka pelanggan. Invested Capital dapat
(rate). Selain itu, EVA adalah suatu sistem dihitung dengan rumus:
manajemen keuangan untuk mengukur laba
ekonomi dalam suatu perusahaan, yang Invested Capital = Kas + Working Capital
menyatakan bahwa kesejahteraan dapat tercipta Requirement + Aktiva
jika perusahaan mampu memenuhi biaya operasi Tetap
(operating cost) dan biaya modal (cost of capital)
(Tunggal, 2008;340).
EVA juga diartikan suatu estimasi dari laba Working Capital Requirement =
ekonomis yang sebenarnya dari bisnis untuk tahun (Persediaan + Piutang Dagang + Aktiva
yang bersangkutan dan sangat jauh berbeda dari Lancar Lainnya) (Utang Dagang + Biaya-
laba akuntansi. Dengan kata lain EVA merupakan biaya yang Masih Harus Dibayar + Uang
pengukuran pendapatan sisa (residual income) muka pelanggan)

117
MONETER, VOL. I NO. 2 OKTOBER 2014

WACC = Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang


3. Menetukan Weight Average Cost of Capital 2.2. Kelebihan, Kelemahan dan Indikator EVA
(WACC) Astuti (2004;88) menyatakan bahwa
Cost of Capital merupakan tingkat penilaian kinerja dengan metode Analisis EVA
pengembalian investasi minimum untuk memiliki kebaikan sebagai berikut :
mendapatkan Reqquiredrate of Return 1. Manajer pusat investasi cenderung menerima
(tingkat pengembalian yang diharapakan investasi yang menurut ROI tidak
oleh investor atau kreditur dan pemegang menguntungkan ROI sehingga tidak
saham), biaya modal pada suatu perusahaan menerima walaupun secara perusahaan
tidak hanya bergantung pada biaya utang dan keseluruhannya menguntungkan.
pembiayaan ekuitas, tetapi juga seberapa 2. Memungkinkan penggunaan Cost of Capital
banyak dari masing-masing itu dimiliki yang berbeda-beda pada jenis aktiva.
dalam struktur modal. Hubungan ini
dihubungkan dengan Weight Average Cost of EVA mempunyai kelemahan karena kurang
Capital dari perusahaan tersebut. Weight informatif karena tidak dinyatakan dalam rasio
Average Cost of Capital (WACC) dapat sehingga sulit digunakan sebagai alat pembanding.
dihitung dengan formulasi sebagai berikut : Jadi, jika suatu perusahaan di mana pendapatan
dalam suatu periode hanya mampu menutupi
WACC = Utang / Pembiayaan Total (Biaya beban operasional dan beban bunga serta
Utang) (1-T) + Ekuitas / membayar dividen pemegang saham, maka pada
Pembiayaan Total (Biaya Ekuitas) periode itu perusahaan gagal menciptakan nilai
Keterangan: tambah.
WACC = Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang Wijayanto dalam Utomo (2002;14) penilaian
T = Pajak Atas Pendapatan EVA dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Apabila EVA > 0, berarti nilai EVA positif
4. Menghitung EVA Perusahaan yang menunjukkkan telah terjadi proses nilai
Setelah menghitung WACC, hasil tersebut tambah pada perusahaan.
dikalikan dengan interest capital untuk 2. Apabila EVA = 0, menunjukkan posisi impas
memperoleh nilai capital charge, selanjutnya atau Break Even Point
EVA dapat dihitung dengan menggunakan 3. Apabila EVA < 0, yang berarti EVA negatif
rumus : menunjukkan tidak terjadi proses nilai
EVA = NOPAT Capital Charge tambah.
EVA = NOPAT (Interest Capital x WACC)
Jika dijabarkan penjelasan diatas dapat
Keterangan: dibuatkan kesimpulan seperti tertera dalam bentuk
NOPAT = Pendapatan Bersih Operasi Setelah
Pajak
tabel 1, sebagai berikut :
Capital Charge = Biaya Modal

Tabel 1 : Indikator Pengukuran Economic Value Added (EVA)


Nilai Kesimpulan Laba Perusahaan
EVA
Ada nilai ekonomis lebih, setelah perusahaan Positif
EVA>0 membayarkan semua kewajiban pada para
penyandang dana atau kreditur sesuai
ekspektasinya.
Tidak ada nilai ekonomis lebih, tetapi perusahaan Positif
EVA = 0 mampu membayarkan semua kewajibannya pada
para penyandang dana atau kreditur sesuai
ekspektasinya.
Perusahaan tidak mampu membayarkan kewajuban Tidak dapat ditemukan,
pada para penyandang dana atau kreditur sebagai namun jika pun ada laba,
EVA < 0 mana yang diharapkan ekspektasi Return saham tidak sesuai dengan yang
tidak dapat dicapai. diharapkan.
Sumber : Felisa (2011;34)

Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik bahwa pada dasarnya EVA berfungsi sebagai:
kesimpulan terkait dengan tolak ukur tersebut, (Sartono, 2001:202)

118
MONETER, VOL. I NO. 2 OKTOBER 2014

1. Indikator tentang adanya penciptaan nilai 3. Pengukuran berdasarkan pasar, diperoleh


dari sebuah investasi dari pasar dan termasuk pengembalian saham
2. Indikator kinerja sebuah perusahaan dalam total / Total Shareholder Return (TSR), nilai
setiap kegiatan operasional ekonomisnya. tambah pasar / Market Value Added (MVA),
3. Pendekatan baru dalam pengukuran kinerja pengembalian kelebihan (Excess Returm) dan
perusahaan dengan memperhatikan secara nilai tambah mendatang / Future Growth
adil pera penyandang dana atau pemegang Value (FGV). Oleh karena itu, pengukuran
saham. berdasarkan pasar membutuhkan perkiraan
yang dapat diandalkan untuk nilai ekuitas,
2.3. Penilaian Kinerja hal ini hanya tersedia untuk kesatuan yang
diperdagangkan secara periodik.
Pengukuran kinerja merupakan pengukuran 4. Pengukuran arus kas, dirancang untuk
perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang melakukan akuntansi akurat dan termasuk
dimainkan untuk mencapai tujuan organisasi. arus kas dari operasi / Cash Flow Operation
Pengukuran kinerja bertujuan untuk memotivasi (CFO). Arus kas bebas dan arus kas
karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan pengembalian atas investasi (CFROI).
dalam mematuhi standar perilaku yang telah 5. Pengukuran pendapatan tradisional, termasuk
ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tolak ukur yang telah difokuskan eksekutif
tindakan dan hasil yang dinginkan. korforasi dan analisis eksternal selama
Prawironegoro (2008;354) menyatakan beberapa dekade seperti pendapatan bersih
bahwa istilah kinerja berasal dari kata job dan pendapatan bersaham / Earning Per
performance atau actual performance (prestasi Share (EPS).
kerja atau prestasi sesungguhnya) yang dicapai
oleh seseorang. Penilaian kinerja sebagai suatu III. METODE PENELITIAN
tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap
berbagai aktifitas perusahaan yang digunakan Penelitian ini termasuk dalam analisis
sebagai umpan balik yang akan memberikan deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsian terhadap
informasi tentang pelaksanaan suatu rencana. data-data hasil olahan yang akan memberikan
Penilaian kinerja dalam suatu perusahaan gambaran tentang hasil dari penelitian. Sebagai
sangat penting sekali karena dengan adanya objek penelitian dipilih PT Binaartha Parama yang
penilaian kinerja maka akan memotivasi karyawan merupakan salah satu perusahaan sekuritas yang
untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai yang melakukan aktivitas usaha di bursa saham
diharapkan oleh suatu perusahaan atau organisasi Indonesia.
(Sartono, 2001;210). Teknik pengumpulan data didasarkan pada
data sekunder yang merupakan data keuangan
2.4. Indikator Kinerja Keuangan Perusahaan perusahaan untuk periode tahun 2011 dan 2012,
untuk selanjutnya dilakukan analisis guna
Young dan OBryne (2001:427), menentukan tingkat kinerja melalui pendekatan
menguraikan indikator kinerja keuangan ke dalam EVA.
kategori-kategori untuk membantu dalam
melakukan analisis yaitu sebagai berikut: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengukuran pendapatan residual, seperti nilai
tambah ekonomis yang diperoleh dengan 4.1. Data Keuangan
mengurangi biaya modal, termasuk utang dan
ekuitas dari laba operasi, apakah diukur atas PT. Binaartha Parama merupakan
basis akuntansi akrual atau arus kas. perusahaan yang didirikan secara hukum terdaftar
2. Komponen pendapatan residual, merupakan dibawah hukum Indonesia pada tanggal 31
elemen-elemen dari pendapatan residual, Oktober 1988 dan terdaftar di Direktorat Jendral
tetapi khususnya yang tidak dimasukan biaya Pajak dengan No NPWP 01.339.674.2-054.000.
modal. Oleh karena itu pengukuran yang PT. Binaartha Parama merupakan perusahaan
lebih terperinci atau terpisah-pisah yang bergerak dibidang peranta pedagang efek
dibandingkan pendapatan residual dan dapat dan penjamin emisi efek yang biasa melakukan
dikatakan secara lebih langsung dan aktivitas di Bursa Efek Jakarta
bertanggung jawab dari manajer menengah,
contoh EBIT (Earning Before Interest and
Tax / Laba Bersih Setelah Pajak.). NOPAT
(Net Operating Profit After Tax / Laba
Bersih Setelah Pajak.)
119
MONETER, VOL. I NO. 2 OKTOBER 2014

Tabel 2 : Laporan Neraca PT Binaartha Parama

Sumber: Hasil penelitian (2014)

Tabel 3. Laporan Rugi Laba PT Binaartha Parama

Sumber: Hasil penelitian (2014)

Laporan keuangan perusahaan akan dijadikan menunjukkan hasil pertanggungjawaban


dasar guna menganalisis kinerja keuangan manajemen atas penggunaan sumber daya yang
perusahaan melalui penerapan EVA. Laporan dipercayakan kepada mereka. Jenis laporan
keuangan akan memberikan informasi mengenai keuangan yang dibutuhkan dalam penulisan ini
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas adalah laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi
entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar untuk tahun 2011 dan 2012 seperti terlihat pada
kalangan pengguna laporan dalam pembuatan tabel 2 dan tabel 3.
keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
120
MONETER, VOL. I NO. 2 OKTOBER 2014

4.2. Penentuan EVA (financial cost) dan non cost bookeping


Penilaian kinerja keuangan pada PT. entries seperti biaya penyusutan. Nilai
Binaartha Parama dengan menggunakan analisis NOPAT dapat dihitung dengan mengalikan
EVA memerlukan tahapan langkah-langkah yang laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
harus dilakukan. Berdasarkan data keuangan untuk dengan satu dikurangi tarif pajak. Tarif pajak
tahun 2011 dan 2012, maka penentuan EVA yang digunakan perusahaan adalah tarif
dilakukan dengan urutan langkah sebagai berikut : pajak progresif yaitu sebesar 30%, tabel 4
1. Menentukan Net Profit After Tax (NOPAT) menyajikan hasil perhitungan NOPAT PT.
NOPAT merupakan laba yang diperoleh dari Binaartha Parama yang berasal dari
operasi perusahaan setelah dikurangi pajak pengolahan data keuangan perusahaan.
penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan

Tabel 4. Perhitungan NOPAT


Indikator 2011 2012
EBT 4.918.276.683 976.698.573
Interest - -
EBIT 4.918.276.683 976.698.573
(1-T) 70% 70%
NOPAT 3.442.793.678 683.689.001
Sumber: Hasil pengolahan data (2014)

Hasil perhitungan NOPAT menunjukan menanggung bunga seperti utang, upah yang
kinerja PT. Binaartha Parama kurang baik akan jatuh tempo dan pajak yang akan jatuh
dalam melakukan kegiatan operasi usahnya tempo. Invested capital merupakan jumlah
hal ini terlihat dari perkembangan NOPAT pinjaman perusahaan diluar pinjaman jangka
dari tahun 2011 sebesar Rp. 3.442.793.678 pendek tanpa bunga (non-interest bearing
turun menjadi Rp. 683.689.001 di tahun liabilities), seperti utang dagang, biaya yang
2012. Penurunan ini terjadi dikarenakan masih harus dibayar, utang pajak dan uang
terjadinya penurunan laba sebelum pajak muka pelanggan.
(EBT) perusahaan sebesar 80,14%. Jika Perhitungan invested capital dapat dilakukan
ditinjau dari perkembangan laporan laba rugi dengan menggunakan dua pendekatan
selama tahun 2011-2012, diperoleh informasi operasi dan pendekatan keuangan. Dalam
terjadi penurunan total pendapatan usaha menentukan invested capital penulis
perusahaan diiringi dengan penurunan biaya menggunakan pendekatan keuangan di mana
usaha, namun persentase penurunan tahun sumber modal perusahaan yang berasal dari
2012 lebuh besar dibanding 2011, sehingga pinjaman dan ekuitas ditambahkan karena
menyebabkan nilai NOPAT yang lebih kecil. pendekatan keuangan lebih sederhana.
Hal ini tentunya akan memberikan dampak Adapun invested capital dapat di hitung
yang negatif sehingga dapat menurunkan dengan rumus sebagai berikut :
nilai EVA perusahaan. Invested Capital = Kas + Working Capital
Requirement + Asset Tetap
2. Mengidentifikasi Invested Capital Working Capital Requirement = (Total Asset
Invested Capital adalah jumlah keseluruhan Lancar (selain kas) Total Liabilities
keuangan perusahaan terlepas dari kewajiban Lancar)
jangka pendek, pasiva yang tidak

Tabel 5 : Hasil Perhitungan Invested Capital


Indikator 2011 2012
Kas dan setara kas 51,725,441,841 14.496.275.497
Jumlah Asset Lancar (selain kas) 47.295.364.752 64.211.544.794
Jumlah Liabilities Lancar 32.176.380.932 10.641.737.609
Working Capital Requirement (WCR) 15.119.083.820 53.569.807.185
Jumlah Asset Tetap 1.156.664.215 953.524.271
Invested Capital 68.001.189.876 69.019.606.953
Peningkatan 1,50 %
Sumber: Hasil pengolahan data (2014)

121
MONETER, VOL. I NO. 2 OKTOBER 2014

Berdasarkan tabel 5 terlihat bahwa yang di butuhkan untuk mengganti pinjaman


perhitungan invested capital hasil dari pos- dan ekuitas yang didapatkan. Dengan kata
pos yang terkait, menghasilkan nilai sebesar lain, pengembalian yang diharapkan oleh
Rp. 68.001.189.876 pada tahun 2011 dan Rp. penyedia dana jika modal itu diinvestasikan
69.019.606.953 pada tahun 2012. Hal ini kedalam suatu proyek, aktiva atau
menggambarkan bahwa terjadi peningkatan perusahaan dengan risiko yang seimbang.
invested capital sebesar 1,50 %. Peningkatan Biaya utang adalah nilai rata-rata dari tarif
ini lebih disebabkan terjadinya peningkatan bunga jangka panjang dan jangka pendek
pada pos asset lancar selain kas walaupun perusahaan. Sedangkan biaya ekuitas adalah
untuk kas dan kewajiban lancar perusahaan pengembalian yang diminta oleh investor
mengalami penurunan. Tingkat investasi untuk membuat investasi ekuitas dalam
perusahaan pada asset selama dua periode perusahaan tersebut. Sesuai ketentuan
tersebut lebih mengedepankan investasi pada Direktorat Jenderal Pajak, tarif pajak (tax
pihak ketiga, dalam hal ini piutang. rate) yang dikenakan pada perusahaan yang
Peningkatan invested capital ini juga akan ada di Indonesia adalah maksimum 30%.
berdampak pada nilai EVA, karena apabila Berdasarkan laporan perekonomian
terjadi peningkatan invested capital maka Indonesia tahun 2011 dan 2012 yang
nilai EVA perusahaan akan menurun. dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) tarif
suku bunga pinjaman atau kredit investasi
3. Menentukan Weight Average Cost Of Capital yang berlaku pada bank umum pada 2011
(WACC) yang wajar sebesar 12,74% dan pada tahun 2012 sebesar
Weight Average Cost Of Capital (WACC) 12,06%.
adalah pengembalian minimum atas modal

Tabel 6. Hasil Perhitungan Weight Average Cost Of Capital (WACC)


Indikator 2011 2012
Jumlah Liabilities 32.176.380.932 10.641.737.609
Jumlah Ekuitas 68.001.089.876 69.019.606.954
EAT 4.409.967.390 1.018.517.077
Biaya Ekuitas 0,0649 0,0148
Bunga Pinjaman 0,1274 0,1206
(1-T) 0,70 0,70
Biaya Hutang 0,08918 0,08442
Total Pembiayaan 100.177.470.808 79.661.344.563
WACC 0,064 0,020
Sumber: Hasil pengolahan data (2014)

Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat Charge dengan cara mengalikan nilai WACC
bahwa modal rata-rata tertimbang atau dengan Invested Capital . Hasil perhitungan
WACC pada tahun 2011 sebesar 0.064 dan capital charge adalah sebagai berikut.
0.020 pada tahun 2012. Setelah mendapatkan
nilai WACC kemudian menghitung Capital

Tabel 7. Hasil Perhitungan Capital Charge


Tahun WACC Invested Capital (Rp) Capital Charge (Rp)
2011 0,064 68.001.189.876 4.352.076.152
2012 0.020 69.019.606.953 1.380.392.139
Sumber: Hasil pengolahan data (2014)

Berdasarkan tabel 7 terlihat bahwa setelah 2012 terhadap capital charge pada tahun
memperhitungkan pos-pos terkait, ternyata 2011. Penurunan tersebut sebesar 215,3 %
didapatkan nilai capital charge sebesar Rp. untuk tahun 2012. Penurunan ini disebabkan
4.352.076.152 pada tahun 2011 dan Rp. oleh adanya peningkatan invested capital dan
1.380.392.139 pada tahun 2012. Hal ini telah Weight Average Cost Of Capital yang
terjadi penurunan capital charge pada tahun menurun. Semakin kecil nilai capital charge

122
MONETER, VOL. I NO. 2 OKTOBER 2014

akan memberikan dampak menaikkan nilai kemudian dikurangi dengan nilai biaya
EVA sehingga proses penciptaan nilai akan modal (capital charge). Perhitungan EVA
meningkat. pada PT. Binaartha Parama dapat dilihat
sebagai berikut :
4. Perhitungan EVA PT Binaartha Parama
Pada dasarnya EVA merupakan laba operasi
bersih sesudah pajak (NOPAT) yang

Tabel 8 : Hasil Perhitungan EVA


Indikator 2011 2012
NOPAT 3.442.793.678 683.689.001
Capital Charge (4.352.076.152) (1.380.392.139)
EVA (909.282.474) (696.703.138)
Sumber: Hasil pengolahan data (2014)

Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa added dari modal yang telah ditanamkan
setelah memperhitungkan pos-pos terkait, pemegang saham dalam operasi perusahaan.
ternyata didapatkan EVA sebesar Rp. - Berdasarkan hasil perhitungan nampaklah
909.282.474 pada tahun 2011 dan Rp. - bahwa penerapan konsep EVA pada PT Binaartha
696.703.138 untuk tahun 2012. Nilai negatif Parama belum mampu menutupi kelemahan dari
menggambarkan kerugian yang diderita oleh analisis rasio keuangan sehingga kedua alat
perusahaan. Namun demikian nilai kerugian pengukur kinerja keuangan tidak dapat membantu
yang di derita mengalami penurunan pihak-pihak yang bersangkutan dalam hal ini
sepanjang tahun 2011 dan 2012. Penurunan pihak manajemen dan investor. EVA juga
kerugian tersebut sebesar 23,4%. Hal ini diharapkap mampu memberikan pengukuran yang
disebakan oleh adanya penurunan pada lebih baik atas nilai tambah yang diberikan
komposisi capital charge. Nilai EVA perusahaan kepada pemegang saham. Sebenarnya
perusahaan menghasilkan nilai negatif yang manajer yang menitikberatkan pada EVA dapat
berarti kinerja keuangan perusahaan kurang diartikan telah beroperasi pada cara-cara yang
baik dan terjadi penurunan kinerja keuangan konsisten dan sejalan dengan pemegang saham,
pada perusahaan. namun hal ini belum dapat diterapkan pada PT.
Binaartha Parama.
4.3. Analisis Penerapan Economic Value Titik berat penerapan EVA secara umum
Added (EVA) dalam Penilaian Kinerja adalah berdasarkan pada laba operasi setelah pajak
Keuangan pada PT Binaartha Parama dan biaya modal yang sesungguhnya, oleh karena
itu apabila EVA diterapkan dalam suatu
Berdasarkan hasil pengolahan data pada perusahaan dapat memberikan keyakinan terhadap
bagian sebelumnya, terhadap penilaian kinerja kinerja keuangan dari perusahaan tersebut dan
keuangan pada PT. Binaartha Parama dengan metode EVA menghindarkan kemungkinan
menggunakan EVA, didapat hasil perhitungan EVA manipulasi yang akan dilakukan perusahaan.
yang negatif baik tahun 2011 maupun tahun 2012
yaitu sebesar Rp. -909.282.474 pada tahun 2011 V. PENUTUP
dan Rp. -696.703.138 yang berarti secara
ekonomis tidak terjadi adanya proses nilai tambah Baik Tidaknya suatu perusahaan dalam
yang diciptakan perusahaan. Dilihat dari analisis pelaksanaan kegiatannya dapat dilihat dari hasil
penerapan EVA yang dilakukan maka kinerja laporan keuangannya. Untuk menilai laporan
keuangan perusahaan PT. Binaartha Parama dapat keuangan bisa dilakukan dengan analisis rasio
dikatan kurang baik sehingga perusahaan tidak keuangan atau analisis yang lainnya. penilaian
mampu dalam menciptakan nilai tambah bagi kinerja keuangan. Salah satu yang digunakan
penyandang dana dalam hal ini investor. adalah dengan analisis Economic Value Added
EVA yang negatif, artinya perusahaan (EVA). Hasil yang diperoleh dari analisis ini pada
tersebut tidak berhasil menciptakan nilai atau PT. Binaartha Parama memberikan hasil yang
kekayaan (modal). Dalam jangka panjang kurang baik dimana nilai dari EVA bersifat negatif,
dikhawatirkan perusahaan tidak akan mampu yang menindikasikan kinerja keuangan perusahan
membentuk kekayaan bagi kelangsungan kegiatan selama tahun 2011 dan 2012 dikatakan kurang
operasional perusahaan.dan sangat mungkin untuk baik. PT. Binaartha Parama tidak mampu
mampu bertahan. EVA merupakan tujuan menciptakan nilai tambah ekonomis bagi
perusahaan untuk meningkatkan nilai atau value perusahaan khususnya bagi para investor.
123
MONETER, VOL. I NO. 2 OKTOBER 2014

PT. Binaartha Parama harus mampu Dan Financial Value Added. Majalah Bina
memfokuskan pada peningkatan jumlah Ekonomi. Volume 15 No 2 Agustus. Fakultas
pendapatan serta melakukan efisisensi dalam Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan.
melakukan pengeluaran perusahaan untuk jangka (p. 57)
panjang. Hal ini guna meningkatkan aspek-aspek
dalam perhitungan EVA, jika konsep ini akan Mandasari. 2006. Analisis Pebandingan Economie
dijadikan dasar dalam perhitungan kinerja Value Added (EVA) dan Financial Value
keuangan perusahaan. Added (FVA) Pada PT. Pusri Medan. Jurnal
Penerapan EVA membuat perusahaan bisa Akuntansi dan Keuangan. Perpustakaan
lebih memperhatikan kebijaksanaan struktur Ekonomi USU.
modalnya dan EVA juga merupakan ukuran
praktis, mudah dihitung dan mudah digunakan Prawironegoro, Ari Purwanti. 2008. Akuntansi
sehingga merupakan salah satu bahan Manajemen. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Mitra
pertimbangan dalam mempercepat pengambilan Wacana Media.
keputusan bisnis. Akan tetapi EVA juga
mempunyai kelemahan yaitu hanya mengukur Sartono, Agus, R. 2001. Aplikasi Manajemen
hasil akhir saja, maka dari itu sebaiknya dilakukan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
penelitian lebih lanjut dalam melakukan penilaian
kinerja keuangan sehingga meningkatkan Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan
kepercayaan investor. dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.
Cetakan ke 5. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia
DAFTAR PUSTAKA Pustaka Utama.

Abdullah, Faisal. 2003. Manajemen Perbankan Tunggal, Amin Widjaja. 2008. Memahami Konsep
(Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank). Economie Value Added (EVA) Dan Value
Malang: Umpress. Based Management (VAM), Jakarta:
Harvarindo
Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan
Perusahaan. Surabaya: Ghalia Indonesia. Utomo, Lisa Linawati, 2002. Economie Value
Added sebagai Ukuran Keberhasilan Kinerja
Brigham, F. Eugene, Housten Joel F. 2006. Manajemen Perusahaan. Jurnal Akuntansi
Manajemen Keuangan. Edisi ke 8 Buku 1. dan Keuangan. Univ UNDIP.
Jakarta: Penerbit Airlangga.
Young, David, S. O'Byrne, F. Stephen. 2001. EVA
Felisia. 2011. Pengukuran Kinerja Keuangan dan Manajemen Berdasarkan Nilai. Jakarta:
Dengan Pendekatan Egonomic Value Added Salemba Empat.

124

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai