A.LATAR BELAKANG
Bronjong atau Gabions adalah kotak yang terbuat dari anyaman kawat baja berlapis seng yang
pada penggunaannya diisi batu-batu untuk mencegah erosi yang dipasang pada tebing-tebing, tepi-tepi
sungai. Bronjong atau Gabions terbuat dari anyaman kawat berlapis zinc heavy galvanize dengan lilitan
ganda (double twist) yang membentuk lobang segi enam (hexagonal) dengan cara diikat kuat di antara
sisi-sisinya. Kekuatan dari gabion sendiri terletak pada kekuatan tarik kawat (tensile strength), lapisan
galvanis yang membuat kawat tidak mudah berkarat, dan kekuatan lilitan ganda pada lubang
hexagonal anyaman sehingga anyaman tidak mudah terurai. Namun, saat ini implementasi dari gabion ke
berbagai elemen desain telah berkembang dengan sangat pesat. Bronjong atau Gabion tidak lagi dilihat
hanya sebagai aplikasi fungsional, tetapi telah jauh berkembang menjadi olahan estetis yang memiliki
daya tariknya tersendiri. Kawat-kawat gabion juga telah dibuat dengan sangat beragam untuk
mengimbangi pengaplikasiannya yang sudah lebih dinamis.
Dalam kasus berikut Bronjong atau Gabion digunakan sebagai salah satu alternatif dinding
penahan untuk tepi sungai yang ada di perumahan Graha Natura, Lontar Sambikerep, Surabaya.
Bronjong atau Gabion dipilih karena berkaitan dengan masalah yang terjadi pada sungai tersebut.
Dalam pengerjaanya Bronjong atau Gabion tersebut dibuat onsite dilapangan yaitu dengan menggelar
kawat dan menyusun batu secara manual .
B.RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana Bronjong atau Gabion di tepi sungai yang ada di perumahan Graha Natura
2.Bagaimana keadaan sungai di Graha Natura
3.Apakah pernah ada pembuatan dinding penahan lain.
C.TUJUAN PENELITIAN
1.Mengetahui bagaimana penerapan Bronjong atau Gabion dilapangan.
2.Mengetahui bagamana pembuatan Bronjong atau Gabion.
3.
BAB II
A.PEMBAHASAN
II.1.APA ITU BRONJONG ATAU GABIONS
Seperti yang sudah dijelaskan dalam pendahuluan diatas Bronjong yang pada asalnya adalah
material yang fungsional di gunakan sebagai dinding pelindung tebing agar tidak mudah roboh akibat
longsor dan atau di gunakan sebagai pelindung daerah aliran sungai agar tidak mudah terkikis dan
roboh. Kami secara pribadi tidak mengetahui asal muasal mengenai gabion/bronjong ini apakah
produk kebudayaan lokal atau import dari luar negeri.
Perdebatan mengenai dari mana asal muasal gabion/bronjong ini tidaklah begitu penting,
karena yang terpenting adalah manfaat yang di peroleh dari penggunaan bronjong/gabion ini. Namun
bronjong/gabion saat ini merupakan karya seni temuan baru dalam memanfaatkannya sebagai
penghias bangunan.
Mencari para pembuat gabion ini pun tidak terlalu sulit, karena sudah ada pabriknya di Indonesia. Dari
yang berlubang-lubang besar maupun yang berlubang kecil, dan lebar panjangnya pun bervariasi.
1. Lakukan pemasangan patok dan benang untuk menandakan daerah penggalian untuk
pemasangan gabion berdasarkan dimensi jaring dan desain, termasuk juga tempat untuk
pemadatan material pada bagian luar penempatan gabion.
2. Pastikan kemiringan paling tidak 45 derajat. Gunakan penopang dan lembaran papan untuk
penahan jika diperlukan. Pastikan daerah penggalian selalu kering dengan menggunakan
pompa listrik dan generator.
3. Selama proses penggalian, letakkan gabion pada pinggir slope dan mulai dibentuk memanjang
dengan ukuran lebar x tinggi yaitu 1000 x 500.
4. Bungkus jaring hingga berbentuk kotak dan ikatkan bersama bagian tepinya menggunakan
kawat yang telah digavanisir d=3 mm. Jepit dan ikat, serta potong dengan tang.
5. Lakukan pengisian jaring gabion, kemudian ikat secara bersama-sama dengan sejajar.
6. Gabion yang diletakkan di atas harus dihubungkan juga dengan yang lainnya. Jika gabion
dibentuk secara memanjang, sisi bawah jaring juga harus dipasang penahan untuk memperkuat
struktur.7
7. Ketika struktur gabion telah selesai, pastikan semua celah di sekeliling gabion ditimbun
kembali dan dipadatkan dengan sempurna.