Kabupaten Barru. (Dibimbing oleh Irawan Alham dan Andi Imran Anshari).
Bronjong adalah susunan anyaman kawat atau baja galvanis dan kawat pvc dengan
kongfigurasi tertentu (bentuk kotak dengan lubang segi enam) yang beguna sebagai pengikat
atau perkuatan dari tumpukan batu. Kawat galvanis adalah kawat yang dilapisi bahan anti
karat yang menyerupai krom sehingga galvanis mempunyai kekuatan dan tahan terhadap
karat. Kegunaan kawat galvanis sebagai bahan baku pembuatan bronjongatau gabion, bahan
baku kawat harmoni, kawat pager duri. Penahan tebing menggunakan bronjong banyak
digunakan pada tebing-tebingtanah untuk menahan agar tidak longso, juga tebing sungai pada
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu mendeskripsikan pelaksaan bronjong,
sedangkan kegunaanya untuk memberikan informasi kepada mahasiswa program studi teknik
Desember, bertempat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pengambilan data yakni
interview atau wawancara dengan pekerja yang ada di lapangan. Selain itu dilakukan
observasi lapangan atau pengamatan langsung melalui dokumentasi berupa video atau foto-
PENDAHULUAN
Kabupaten Barru adalah salah satu Kabupaten yang berada pada pesisir barat Provinsi
Sulawesi Selatan, terletak antara koordinat 40o5’49”- 40o47’35” lintang selatan dan
119o35’00”- 11o49’16” bujur timur dengan luas wilayah 1.174.72 km2 dengan garis pantai
sepanjang 78 km. Jumlah penduduknya berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2009
sebesar 162.985 jiwa dengan kepadatan rata-rata 138,74 jiwa/km2 (Deskripsi wilayah
Provsulsel.go.id)
Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya
pembangunan sesuatu bangunan, mencakup pekerjaaan pokok dalam bidang teknik sipil dan
arsitektur, meskipun tidak jarang juga melibatkan displin lain seperti teknik industri, mesin,
Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari
keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi
dimana aktivitas Pertanian dan Perkebunan melalui sungai camming yang dimana memiliki
lebah kurang lebih 40m yang mengharuskan jembatan dibangun untuk aktivitas. Tujuan
utama di bangunannya jembatan gantung dan jalan lingkungan tersebut adalah untuk
terpisahkan sungai
Bronjong adalah “konstruksi sebagai penahan dan pelindung yang terbuat dari
anyaman dari belahan – belahan bamboo atau kawat atau dari bahan – bahan lain, yang diisi
dengan batu – batu untuk tujuan tertentu” (dikutip dari buku Bronjong Dinas PU). Bronjong
adalah suatu konstruksi dasar dari bangunan maupun tanggul. Bronjong sering digunakan
untuk masala longsor akibat pergeseran tanah dan erosi akibat gerusan air. Bronjong
umumnya dapat ditemukan pada tepi sungai maupun tebing yang kondisi tanahnya rawan
terhadap longsor. Bronjong ini terbuat dari anyaman kawat baja yang dilapisi dengan seng
atau galvanis. Kekuatan kawat baja ini sangat kuat sehingga membutuhkan mesin untuk
Kegunaan dari penulisan tugas akhir ini yaitu memberikan informasi kepada mahasiswa
program studi teknik kelautan tentang bagamaina metode pelaksaan pekerjaan bronjong.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bronjong
Bronjong adalah suatu hasil anyamn kawat abaja atau galvanis dan kawat pvc dengan
konfiguras (berbentuk kotak dengan lubang segi enam). Kawat galvanis adalah kawat yang
dilapisi bahan anti karat yang menyerupai krom sehingga kawat galvanis mempunyai
kekuatan dan tahan terhadap karat. Kawat pvc adalah kawat galvanis yang dilapisi dengan
bahankaret semi plastic pada bagian luar hamper mrip seperti kabel listrik dan memiliki
warna lapisan yang bervariasi. Bronjong bilah bila di bentuk balik, prisma atau silinder
sifatnya yang tidak kaku, maka sering digunakan diloaksi yang tanahnya belum stabil seperti
bending irigasi, check dam, bangunan terjun, pelindung tebing sungai maupun saluran irigasi,
krib dinding penahan tanah,, tembok jembatan darurat, drainase kaki tanggul, dan pondasi
jalan.Setelah melewati waktu yang cukup lama, sampai kondisi tanahnya benar benar sudah
stabil, bangunan bronjong dapat ditingkatkan menjadi bangunan permanent setelah melalui
kajian teknis.
Bahan yang dipake untuk bronjong kawat di Indonesia biasanya di pake kawat dengan
diameter 3 atau 4 dan kalua perlu 5 mm, diluar negri juga di pake kawat dengan diameter 2
mm sampai 6 mm. kawat biasanya di pake untuk bronjong ialah kawat Ø 4 mm, karena
cukup dan masih mudah untuk dianyam dengan tangan. Kawat yang
3mm biasanya lebih cepat berkarat dan tidak begitu kuat menahan batu-
batu, terlebih bila aliran sungai menghanyutkan batu, pasir, dan lain
4. Dapat dikerjakan oleh setiap pekerja yang terlatih dan untuk mengisi bronjong dapat dipakai
batu kali atau batu pecahan dan dapat pula dikerjakan dalam waktu yang relative singkat
Bahan o Kawat Bronjong o kawat yang dilapisi galvanis untuk menghindari karat o
a) Kawat bronjong dianyam berbentuk segi enam sisi berukuran 7,5 cm, jarak antara kedua sisi
yang berlawanan 13 cm, biasanya untuk bronjong yang dianyam dengan tenga orang, untuk
membuat lubang dengan ukuran yang sama sukar dipenuhi sehingga pengawas harus ketat
pada saat mengawasi penganyaman. Pengawasn jugua perlu diperhatikan akan ukuran dan
kualitas kawat yang dipakai. Untuk bronjong pembutan pabrik, karena dibuat dengan mesin
b) Setiap dua sisi yang sejajar harus saling berlilitan dengan sisi lubang bronjong yang letaknya
bersebelahan, dengan jumlah lilitan antara 3 dan 4 (tergantung kekuatan yang diharapkan)
Jumlah atau banyaknya lilitan kawat pada tiap tiap lubang anyaman mempunyai pengaruh
pula terhadap kekuatan bronjong maupun terhadap biaya pekerjaan. Anyaman bronjong
(dengan tenagan manusia) Lubang berbentuk segi enam sama sisi dengan empat lipatan pada
c) Membuat pola berbentuk bronjong untuk membuat bentuk dan ukuran bronjong yang
dikehendaki dibuat pola bronjong dengan bentuk yang sesuai: prismatic, balok atau silinders.
Pada bagian-bagian sisi bronjong agar digunakan batu-batu pengisi yang mempunyai bidang,
datar dan ukurannya harus lebih besar dari pada ukuran lubang-lubang anyaman.
Dengan menggunakan batu-batu yang berbidang datar, disamping untuk menutup lubang-
lubang anyaman juga dimaksudkan sisi-sisi bronjong mempunyai permukaan yang rata
Isi Bronjong A batu yang diperbolehkan. Untuk mengisi bronjong digunakan batu
kali, baru belah atau batu gunung yang terdiri atas bermacam-macam ukuran dan ukuran yang
paling besar ialah ± 30 cm. digunakan batu-batu yang berukuran ± 30cm tersebut
dilakukakan oleh tenaga manusia. Batu-batu dengan ukuran lebih kecil untuk mengisi
rongga-rongga yang terdapat pada sela-sela timbunan batu. Didaerah-daerah yang sulit
memperoleh batu, maka tidak dibenarkan sengaja membuat isi bronjong dengan membuat
briket-briket beton, batu bata dan sebagainya, karena harga pekerjaan bronjong akan menjadi
Sebagai suatu bangunan semi permanaen, kekuatan bangunan yang dibuat dari
bronjong terletak pada kwalitas bronjong yaitu kwalitas kawat, anyaman da nisi bronjong.
Bangunan bronjong akan tahan lama dan selalu berfungsi dengan baik, apabila waktu
pembangunannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan spesifikasi yang telah ditetapkan,
terhadap bangunan tersebut. Hal-hal yang diperhatikan dalam melakukan perawatan dan
pemeliharaan banguna-bangunan yang dibuat dari konstruksi bronjong adalah sebagai berikut
Pemeliharaan anyaman bronjong harus selalu diperieksa, dan apabila terdapat anyaman yang
putus atau rusuak harusi segera diperbaiki atau disulam dengan anyaman baru. Tindakan-
tindakan tersebut terutama harus dilakukan terhadap banguna-banguna bronjong yang terletak
di sungai yang pada waktu musim banjir membawa batang-batang kayu, rumpu-rumpun atau
benda-benda lain yang dapat merusak anyaman bronjong. Pemeriksaan dan perbaikian
terhadap anyaman-anyaman bronjong dilakukan pada setiap kali selesai dating banjir.
Isi bronjong yang berkurang harus segera ditambah agar bronjong yang berkurang dapat tetap
padat. Pemeriksaan dan perbaikian secara keseluruhan dilakukan pada saat musim kemarau
Banguna yang turun apabila terdapat pelendutan atau penurunan (settlement) bronjong pada
bagian-bagian tersebut, harus ditambahkan lapisan bronjong baru agar kedudukan bangunan
semakin mantap.
Tidak boleh memancang kayu kedalam bronjong. Tidak dibenarkan memancang tonggak-
tonggak kayu atau tonggak besi dan sebagainya, kedalam bronjong dengan maksud agar
kedudukan bangunan bronjong tidak bergeser, karena akan dapat merusak anyaman bronjong
disamping akang mengurangi kepadatan bronjong apabila tonggak-tonggak dari kayu tersebut
telah lapuk; untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaannya, puncak atau mercu
melakukan usaha-usaha agar bendung bronjong menjadi kedap air dengan maksud agar
bronjong kawat, pada lokasi-lokasi bangunan yang bersangkutan perlu tersaedia kawat-kawat
bronjong.
BAB III
METODOLOGI KEGIATAN
Pengumpulan data lapangan yang dilaksanakan kurang kebih dua bulan pada tanggal
19 November sampai dengan akhir tanggal 23 Desember, bertempat pada Dinas Pekerjaan
1. Alat Tulis
2. Handphone
3. Laptop
Data primer ialah data yang didapat langsung dari sumbernya. Untuk mendapatkannya
1. . Observasi
yang teliti. Kegiatan pengamatan terhadap obyek p enelitian ini untuk memperoleh
keterangan data yang lebih akurat mengenai hal-hal yang diteliti serta untuk mengetahui
2. Wawancara data diperoleh dengan melakukan Tanya jawab langsung dengan pihak yang
terkait dan berwenang memberikan keterangan mengenai data-data pada proyek tersebut.
3.3.2 Data Sekunder
Data Sekunder ialah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya.
Data Sekunder dapat di peroleh melalui kajian pustaka yaitu berdasarkan sumber buku atau
situss internet
Data yang telah penulis kumpulkan baik dalam bentuk data primer maupun data
sekunder selanjutnya diseleksi dan dipisahkan sesuai dengan kebutuhan, kemudian data
tersebut disajikan dalam bentuk tulisan-tulisan atau uraian, diagram, table dan gambar
Data yang didapat diolah terlebih dahulu selanjutnya dianalisa yang menggambarkan
analisis deskriptif yaitu analisis yang menggambarkan keadaan sebenarnya yang terjadi
Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penatan Ruang (PUPR) merupaakan bidang yang
mendukung/membackup bidang lainnya. Peran dinas pekerjaan umum tersebut tidak dapat
dilepaskan dan fungsinya sehingga kinerja dinas akan berdampak secara langsung terhadap
Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terdiri dari beberapa bidang
yaitu bidang pengairan, bidang bina merga, dan bidang cipta karya. Kantor dinas PUPR
berada di Jl. Sultan Hasanuddin No.82, Sumpang Binangae, Kec. Barru, Kabupaten Barru,
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan, maka selalu terbentuk suatu Struktur Organisasi. Di
dalam struktur tersebut akan dibawahi oleh masing-masing personil, yang mempunyai tugas
dan tanggung jawab. Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Uum dan Penataan Ruang Kab.
Barru 4.2.
Drs. Baharuddin
SEKERTARIS PENYUSUNAN
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)
Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), 2019
Kepala dinas sebagai penanggung jawab penuh pada kantor dinas pekerjaan umum dan
penataan ruang (PUPR). Kepala bidang bertugas sebagai pengarah dan pengawas kepala-kepala seksi
BAB V
Air sumgai yang menerpa daratan dapat menimbulkan gerusan pada daratan atau
biasa disebut juga erosi. (tidak usah lagi seperti tinjauan pustaka... tapi hasil dari pengambilan
data dilapangan)
a) Pekerjaann galian sedalam minimal 2 meter (disesuaikan dengan kontur tanah dan
lokasi pekerjaan) dan pengupasan dinding tanah, untuk pondasi struktur bronjong
kawat
b) Tanah yang digali dan dikupas berada di pinggir jalan. Penggalian ini dilakukan
c) Timbunan tanah dari sumber galian akan digunakan untuk pemadatan permukaan
tanah pada akhir pekerjaan struktur ( pasangan bronjongkawat dan pasangan batu)
sekelompok pekerjaa akan merapikan tepian hamparan dan level permukaan dengan
e) Exvator menggali sisa timbunan tanah dan memuat kedalam dump truck. Dump truck
dengan jarak maksimum 20 m untuk menghindari lendutan benang acuan, pada sisi
diameter 3mm. biasanya untuk bronjong dianyam dengan tenaga manusia, untuk membuat
lubang dengan ukuran yang sama sukar di penuhi sehingga pengawas harus ketat pada saan
mengawasi pengayaman pengawasan juga perlu diperhatikan akan ukuran dan kwalitas kawat
yang dipakai. Karena dibuat dengan mesin maka akan dihasilkan ukuran dan kwalitas
seragam.
b) Seetiap dua sisi yang sejajar harus saling berlilitan dengan sisi lubang bronjong yang letaknya
bersebelahan, dengan junlah lilitan antara 3 dan 4 (tergantung kekuatan yang diharapkan)
jumlah atau banyaknya lilitan kawat pada tiap-tiap lubang anyaman mempunyai pengaruh
anyaman. Biasanya anyaman kawat bronjong dalam bentuk memanjang dengan ukuran
panjang 2 m, Lebar 1 m, dan tunggi 0,05 cm dengan kawat anyaman tiga lilitan ukuran 2,70
mm, dengan kawat ukuran 3,40 mm dan kawat pengikat 3 mm. kawat bronjong digunakan
adalah kawat berlapis seng tebal (galvanis) yang dihasilkan proses penarikan dingin dan
Batu untuk pengisi bronjong harus batu yang keras dan tahan lama dengan ukuran 20
cm-30cm dapat berupa batu kali dmana batu pipih dan panjang tidak boleh dipakai.
b) Pengisian mulai dari awal bagian bawah, krat-krat supaya diletakkan dalam keadaan
d) Batu isian dipergunakan batu yang keras, tahan lama, tidak rusak dan pecah oleh air.
Ukuran batu minum tidak boleh lebih keci dari 16 cm atau persetujuan direksi, dengan
e) Semua bagian tepi dari bronjong harus terikat rapat pada kawat sisi dan terikat secara
(data yang ditampilkan data dari lapangan... jangan copy dari penelitian lain..)
Gambar 5.4 Pengisian batu kali pada Bronjong
Sumber: Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang di Barru
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
Pada saat melakukan pelaksaan atau pekerjaan pada bronjong harus ada yang
mengawasi pekerjaan agar pengerjaan bronjong dilakukan dengan cara pengerjaan baik dan
benar
DAFTAR PUSTAKA
https://simantu.pu.go.id
https://uangsipilku.blogspot.com
http://risaldiberbagidata.blogspot.co.id/2012/06/sistem-perbaikian-sungai-html
http://pabrikpagarbrc.com/blog/apa-itu-bronjong/
http://cvarsitonkupang,com2013
https://www.google.com/amp/s/docplayer.info/amp983881184-pelaksanaan-pekerjaan-
bronjong-oleh-eva-vannya-martha.html
https://nspkjembatan.pu.go.id
SNI 03-0090-1987 Bronjong kawat
SNI 03-0090-1990 Spesifikasi Bronjong Kawat
Stantar Nasional Indonesia, 2003. SNI 03-0090-1999, spesifik bronjong kawat, Indonesia
Dinas pekerjaan umum 2013. Data Bronjong, Sungai Gajah Putih, Surakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1
Gerobak
Patok
Gancu
Kawat
Batu Kali
Kawat 3mm
NAMA : Aggriani
NIM : 1722070003
PENGALAMAN ORGANISASI :-
(OPAK)
TELEPON : 082345230468
E-MAIL : anggriianicantik12@gmail.com
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
Pangkep, 2020
Anggriani