Anda di halaman 1dari 14

BAB V

TINJAUAN KHUSUS

5.1. Umum

Kontraktor pelaksana sebagai penanggung jawab pelaksana konstruksi

fisik mempersiapkan dan mengatur segala sesuatu dalam rangka mempersiapkan

pelaksanaan pekerjaan. Persiapan - persiapan yang dilakukan adalah sesuai

dengan prinsip - prinsip management, antara lain :

 Perencanaan

 Pengorganisasian

 Pengisian staff

 Pengarahan

 Pengawasan

 Pengendalian

 koordinasi

5.2. Lingkup Pekerjaan

Uraian pekerjaan finishing di proyek pembangunan Gedung unesa yang

ditinjau selama kerja praktek adalah sebagai berikut :

 Metode pekerjaan finishing

 Material finishing

ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 60


1. Metode pekerjaan Finishing

1.1 Pekerjaan pemasangan bata atau partisi

Pekerjaan Pemasangan bata

Pekerjaan MEP

Pekerjaan facade

Pekerjaan plafond

Pekerjaan Lantai

Pekerjaan finishing interior & eksterior

Pekerjaan Pintu & Jendela

Pekerjaan Landscape

ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 61


1.2 Pekerjaan pemasangan bata

a. Pekerjaan pemasangan bata dilakukan saat area sudah siap dengan kondisi

perancah sudah dibongkar, kemudian dilakukan pembersihan

b. Kemudian tahap selanjutnya adalah melakukan pemberian tanda

(pengukuran) oleh surveyor sesuai dengan gambar kerja atau shop drawing

untuk dijadikan acuan pemasangan oleh tukang.

c. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti meteran, waterpass,

tempat adukan, gerobak dorong, benang, ember, sekop, palu karet dan jidar

alumunium, bata ringan, perekat bata ringan.

d. Jika alat sudah siap, tukang memasang kepalaan dengan hollow yang

kemudian diberi benang yang bertujuan untuk memastikan kelurusan saat

pemasangan bata

e. Kemudian dilakukan pemasangan bata setinggi 1 meter, hal ini bertujuan

agar pasangan bata tidak rubuh.

f. Selanjutnya dilakukan pengecoran kolom praktis setinggi pasangan bata

atau setinggi pasangan bata 1 meter

g. Setelah kolom praktis dicor kemudian dilajutkan pemasangan bata tiap

ketinggian 1 meter

h. Pada saat pemasangan dinding bata, perlu diperhatikan openingan untuk

pemasangan pintu jendela, sehingga setelah pasangan bata dan finishingnya

selesai, bisa dilakukan pemasangan pintu jendela.

ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 62


1.3 Pekerjaan Pemasangan Instalasi MEP

Setelah pasangan dinding selesai keseluruhan dalam 1 lantai maka

selanjutnya dilakukan pemasangan pekerjaan MEP, dimulai dari pekerjaan

elektrikal berupa pemasangan kabel listrik dan kabel elektronik. pemasangan

ini dilakukan di plat atap dan di dinding sehingga finishing dinding berupa

pekerjaan plaster dan aci belum bisa dilaksanakan. Pemasangan instalasi ini

berbarengan dengan pemasangan plumbing Meliputi pipa air bersih dan air

kotor, sehingga setelah pekerjaan MEP selesai bisa dilakukan pekerjaan

pemasangan rangka plafond dan plester aci.

ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 63


1.4 Pekerjaan finishing façade atau finishing eksterior

Pada proyek pembangunan Gedung unesa ini, finishing eksteriornya

menggunakan allumunium composit panel (ACP) dan Curtain wall. Berikut

langkah pemasangan ACP dan Curtain Wall :

a. ACP dan curtain wall dipotong sesuai pola dan ukuran yang telah

digambarkan dalam gambar kerja

b. Bersamaan dengan pabrikasi acp dan curtain wall tersebut, surveyor

melakukan pengukuran dan menetukan titik untuk memasang bracket dan

rangka ACP serta untuk pemasangan frame mullion (vertical) & frame

transom (horizontal)

c. Setelah rangka dan bracket selesai dipasang dan bahan sudah selesai

dipabrikasi acp dan curtain wall dipasang dan diberi sealent pada celah

yang terbuka.

Pemasangan finishing eksterior ini dilakukan bersamaan dengan

finishing interior yang diawali dengan pekerjaan pemasangan rangka ACP dan

curtain wall. Untuk pekerjaan eksterior ini dikerjakan oleh subkontraktor yang

berbeda.

ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 64


Gambar 2.1 Tahap pemasangan rangka ACP

1.5 Pekerjaan pemasangan Plafond

Pemasangan plafond dilaksanakan setelah memastikan komponen

instalasi mekanikal elektrikal sudah terpasang. Berikut langkah pemasangan

plafond :

a.Sebelum rangka plafond dipasang, surveyor melakukan pengukuran elevasi

dan titik penggantung

b. Pelaksana lapangan melakukan pengecekan terhadap elevasi dan jarak

titik gantungan sesuai dengan gambar kerja

c.Setelah penggantung plafond dan rangka tepi terpasang, dibuat tarikan

benang memanjang, melintang sebagai acuan elevasi dan kelurusan

pemasangan rangka plafond bagian tengah

d. Jika rangka sudah terpasang, kemudian gypsumboard dipasang dan

sambungan panel diratakan agar rapi dan lurus.

ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 65


e.Setelah plafond terpasang, surveyor melakukan marking untuk posisi lubang

aksesoris ME seperti titik lampu, sprinkle, audio.

1.6 Pekerjaan lantai

Material finishing yang digunakan pada pembangunan Gedung unesa

menggunakan keramik dengan dua ukuran, untuk keramik lantai koridor

maupun ruangan menggunakan keramik ukuran 60x60 type salsa produksi dari

Granito. Sedangkan untuk keramik kamar mandi menggunakan keramik 30x30

unpolish untuk lantai dan polished untuk dinding produksi dari Niro Granito.

Berikut adalah langkah pemasangan keramik lantai :

a. Sebelum dilakukan pemasangan keramik dilakukan screeding pada lantai

agar permukaan rata

b. Pembuatan kepalaan keramik, untuk patokan elevasi yang ditentukan agar

keramik yang dipasang rata

ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 66


c. Kemudian keramik dipasang ke seluruh bidang mengikuti patokan kepalaan

keramik yang sudah dibuat

d. Setelah umur +/- 7 hari, dilakukan pengisian nat keramik.

1.7 Pekerjaan Finishing interior dan eksterior

Dalam pelaksanaan pekerjaan finising interior dan eksterior yang

ditinjau adalah berupa pekerjaan plasteran & aci untuk interior dan

pemasangan batu alam untuk eksterior. Yang harus diperhatikan dalam

pekerjaan ini adalah :

a. Memastikan ketebalan plasteran sesuai dengan rencana pada gambar kerja

dengan membuat kepalaan pada dinding bata sebagai patokan menentukan

ketegakan vertical dan horizontal (kerataan pelaburan bahan plester aci).

b. Material yang digunakan untuk pekerjaan plasteran harus di pastikan

kualitasnya agar mencapai mutu pekerjaan yang disyaratkan

c. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan plasteran agar penggunaan

material tidak melebihi dari yang sudah ditentukan

d. Sebelum melakukan pemasangan batu alam terlebih dahulu adalah

menyiapkan peraancah di sekitar area pemasangan batu alam.

e. Melakukan pemasangan batu alam sesuai gambar kerja yang direncanakan

ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 67


1.8 Pekerjaan Pintu dan Jendela

Pada pembangunan Gedung unesa pintu dan jendela menggunakan dua

jenis material yaitu material UPVC dan alumunium. Langkah kerja yang

dilakukan untuk pemasangan pintu jendela adalah sebagai berikut :

a. Pada saat pemasangan dinding bata, openingan pintu sudah dipersiapkan

(sudah dibuat), sehingga sebelum dilakukan pabrikasi pintu jendela perlu

dilakukan pengukuran dimensi pintu terhadap openingan yang sudah dibuat.

b. Setelah pabrikasi selesai, kusen pintu dan jendela dipasang dan dilakukan

pengecekan presisi untuk sisi dalam maupun luar.

c. Kemudian daun pintu dan aksesorisnya dipasang .

d. Terakhir dilakukan pemasangan sealent untuk celah yang terdapat pada

kusen.

ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 68


1.9 Pekerjaan landscape

Lingkup pekerjaan landscape di proyek pembangunan Gedung unesa

adalah pekerjaan paving & kanstin. Langkah dalam pelaksanaan pekerjaan

paving dan kanstin adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pengukuran elevasi eksisting oleh surveyor

b. Selajutnya adalah menetukan elevasi yang akan dijadikan acuan untuk

pekerjaan pemasangan paving

c. Melakukan perataan tanah di area yang akan dipasang paving menggunakan

bulldozer

d. Pastikan permukaan lahan yang akan dipaving sudah rata atau sudah sesuai

dengan elevasi yang ditentukan

e. Kanstin dipasangkan lebih dulu sebagai pengunci paving agar paving yang

sudah terpasang tidak mudah bergeser

f. Gelar pasir sesuai dengan level yang ditentukan kemudian diratakan dan

dipadatkan menggunakan baby roller

g. Paving dipasang. Setelah seluruh bidang terpasang paving, selanjutnya

dilakukan pengisian nat menggunakan pasir/abu batu.

h. Paving yang telah terpasang dipadatkan menggunakan baby roller/stampper

satu sampai dua kali putaran agar paving satu dengan yang lainnya terkunci.

i. Bersihkan lahan dari sisa pasir/abu batu.

ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 69


2 Material finishing

2.1 Bata ringan / hebel

Bata ringan dikenal ada 2 (dua) jenis: Autoclaved Aerated Concrete

(AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC). Keduanya didasarkan pada

gagasan yang sama yaitu menambahkan gelembung udara ke dalam mortar

akan mengurangi berat beton yang dihasilkan secara drastis. Perbedaan bata

ringan AAC dengan CLC dari segi proses pengeringan yaitu AAC mengalami

pengeringan dalam oven autoklaf bertekanan tinggi sedangkan bata ringan

jenis CLC yang mengalami proses pengeringan alami. CLC sering disebut

juga sebagai Non-Autoclaved Aerated Concrete (NAAC).

Gambar 5.1 Material bata ringan

Dalam 1 palet bata ringan memiliki daya sebar kurang lebih 10m 2 atau

skitar 375 biji yang memiliki spesifikasi ukuran Panjang 40cm, lebar 10cm, dan

tinggi 20cm Bataringan berfungsi sebagai pertisi ruangan yang memiliki metode

ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 70


yang berbeda dalam pemasanganya dari pada bata merah, bata material bata

ringan untuk perekatnya menggunakan lem bata dari Produk drymix dengan

drymix thinbed 100

2.2 Lem perekat bata

Pemasangan bata ringan pada perkerjaan yang ditinjau menggunakan

pekerkat bata ringan dari drymix yaitu drymix thinbed 100 . Daya sebar dari lem

perekat ini adalah untuk bata ringan tebal 10cm + 12-18m2 / sak 40kg / 2-3mm

dan untuk bata ringan tebal 7,5 cm +18-25m2 / sak 40kg / 2-3mm. Berikut cara

aplikasi dari lem perekat bata :

a. Siapkan tempat kerja & dasar permukaan dimana akan dipasang bata ringan

b. Tuang air sebanyak 10-10,5 liter untuk tiap kantong drymix (40kg)

c. Pasang petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan dari lem perekat

d. Pemasangan bata ringan

e. Bersihkan dasar permukaan tersebut dari kotoran & minyak , kemudian

basahi dengan air

f. Pemasangan bata ringan dilakukan manual dengan roskan bergigi

sebagaimana umumnya

g. Tebal spesi adukan perekat yang dianjurkan adalan 3mm

h. Bila ada sisa material maka perlu disimpan dalam ruangan & dijaga agar

selalu dalam keadaan kering dan tidak diperbolehkan untuk menumpuk

secara berlebihan

ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 71


2.3 Material Plasteran MU 302

Plasteran adalah suatu lapisan sebagai penutup permukaan dinding baik

luar ataupun dalam bangunan dari pasangan bata merah atau bata cetak, yang

berfungsi sebagai perata permukaan, memperindah dinding dan memperkedap

dinding, pada proyek yang ditinjau materian plasteran menggunakan material

plasteran MU 302, dan memiliki daya sebar 1,9 m2 / zak dengan tebal 10mm

untuk bata merah, kemudian 2,1 m2 / zak dengan tebal 10mm untuk bata

ringan.

ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 72


ITATS | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 73

Anda mungkin juga menyukai