Anda di halaman 1dari 22

ALINYEMEN HORIZONTAL

Tikungan 1

- Data yang direncanakan :

● Klasifikasi Jalan = Jalan Arteri Primer


menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan /
menghubungkan kota jenjang kesatu dan jenjang kota kedua

( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - HAL 3 )


● Kelas Jalan = Kelas I

● Jalan Arteri Primer


• Di desain berdasarkan kecepatan paling rendah 60 km/jam
• Lebar badan jalan tidak kurang dari 8,00 m
( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - HAL 4 )

● Kecepatan rencana = 80 Km/jam → (Di tinjau dari maksimum kelandaian sebesar 5%

● e max = 10 % = 0.10

● F max = -0.00065 • Vr + 0.192 ( Shirley L. Hendarsin, Buku


= -0.00065 • 80 + 0.192 Perencanaan Teknik Jalan Raya - H
= 0.14 95 )

- Perhitungan R min dan D Max

R min = V²
127 e max + F max
2
= 80
127 0.10 + 0.140

= 209.974 m
(OK) sesuai dengan Tabel 4.3 hal 62 ( Shirley L. Hendarsin,
Buku Perencanaan Teknik
Jalan Raya - HAL 94 )
D max = 181913.53 e max + F max

= 181913.53 0.10 + 0.140


80 2

= 6.822 m
(OK) sesuai dengan Tabel 4.3 hal 62
- Menghitung nilai Ls (diambil nilai terbesar dari tiga persamaan)

● Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung peralihan, maka
panjang lengkung :

Ls = Vr
T
3.6
= 80
3
3.6
= 66.67 m

( Shirley L. Hendarsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - HAL 96 - 97 )

● Berdasarkan antisipasi gaya centrifugal :

Ls = 0.022 Vr³ — 2.727 Vr • e


R • C C
3
= 0.022 80 — 2.727 80 • 0.100
210 • 0.40 0.40

= 79.57 m

● Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian :

Ls = e maks — e normal
x Vr
3.6 • Re

= 0.10 — 0.04
x 80
3.6 • 0.025

= 53.333 m

Keterangan
C = perubahan percepatan, 0.3 - 1.0 ( disarankan 0.4 )
Re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan

Untuk Vr < 70 km/jam Untuk Vr > 80 km/jam


Re max = 0.035 m/m/det Re max = 0.025 m/m/det

Dari hasil ketiga persamaan diatas diambil nilai yang terpanjang yaitu : 79.57 km

● Φs = 90 Ls

π Rc

= 90 79.57

π 210
= 10.85 °

( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 74 Persamaan 4.10 )
● Φc = ▲₁ - 2 • Φs

= 16.950 - 2 • 10.85

= 16.950 - 21.704

= -4.754 °

● P = Ls² — Rc 1 — cos Φs
6 • Rc
2

= 79.57 — 210 1 — cos 10.85


6 • 210

= 1.27 m

( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 74 Persamaan 4.11 )
● Lc = ▲ — 2 • Φs • π • Rc
180

= 16.950 — 2 • 10.85 • π • 209.9738


180

= 17.43 m

( Shirley L. Hendarsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - HAL 98 )


● L Total = Lc + 2 • Ls

= 17.43 + 2 • 79.57

= 176.57 m
( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 Persamaan 4.16 )

Ketentuan → karena Lc < 20 , maka menggunakan bentuk Spiral – Spiral (SS)


( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 )
Dengan menggunakan tabel 4.9 halaman 77,
Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan

● Φs = 10.85 → P* = 0.0159695 (dengan Interpolasi)

● P = P* • Ls
= 0.0159695 • 79.57
= 1.27 m

● K = Ls — Ls² — Rc • sin Φs
40 • Rc²
2
2
2
= 79.57 — 79.57 — 209.97375 • sin 10.85
40 • 210

= 39.75 m
( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 74 Persamaan 4.12 )

Dengan menggunakan tabel 4.9 halaman 77,


Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan

● Φs = 10.85 → K* = 0.4995938 (dengan Interpolasi)

● K = K* • Ls
= 0.4995938 • 79.57
= 39.75 m

● Es = Rc + P sec 1/2 ▲ — Rc

= 209.97 + 1.27 sec 1/2 16.950 — 209.9738

= 3.60 m
( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 Persamaan 4.14 )

● Ts = Rc + P tan 1/2 ▲ + K

= 209.97 + 1.27 tan 1/2 16.950 + 39.75

= 71.23 m
( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 Persamaan 4.13 )

- Kesimpulan :
Jadi Perhitungan Alinyemen Horizontal pada Tikungan 1 menggunakan bentuk Spiral – Spiral (SS)
Dengan data lengkung sebagai berikut :

V = 80 km/jam L = 176.572 m
▲ = 16.950 ° e max = 10 %
Φs = 10.85 ° Ls = 79.57 m
Rc = 209.974 m Lc = 17.43 m
Es = 3.60 m P = 1.27 m
Ts = 71.23 m K = 39.75 m
YEMEN HORIZONTAL

menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan /


menghubungkan kota jenjang kesatu dan jenjang kota kedua

( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - HAL 3 )

(Di tinjau dari maksimum kelandaian sebesar 5%)

( Shirley L. Hendarsin, Buku


Perencanaan Teknik Jalan Raya - HAL
95 )

( Shirley L. Hendarsin,
Buku Perencanaan Teknik
Jalan Raya - HAL 94 )
mum (3 detik), untuk melintasi lengkung peralihan, maka

Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - HAL 96 - 97 )


g Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 74 Persamaan 4.10 )
g Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 74 Persamaan 4.11 )

arsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - HAL 98 )

ng Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 Persamaan 4.16 )


g Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 74 Persamaan 4.12 )

Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 Persamaan 4.14 )

Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 Persamaan 4.13 )

menggunakan bentuk Spiral – Spiral (SS)


ALINYEMEN HORIZONTAL
Tikungan 2

- Data yang direncanakan :

● Klasifikasi Jalan = Jalan Arteri Primer


menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan /
menghubungkan kota jenjang kesatu dan jenjang kota kedua

( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - HAL 3 )


● Kelas Jalan = Kelas I

● Jalan Arteri Primer


• Di desain berdasarkan kecepatan paling rendah 60 km/jam
• Lebar badan jalan tidak kurang dari 8,00 m
( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - HAL 4 )

● Kecepatan rencana = 80 Km/jam → (Di tinjau dari maksimum kelandaian sebesar 5%

● e max = 10 % = 0.10

● F max = -0.00065 • Vr + 0.192 ( Shirley L. Hendarsin, Buku


= -0.00065 • 80 + 0.192 Perencanaan Teknik Jalan Raya - H
= 0.14 95 )

- Perhitungan R min dan D Max

R min = V²
127 e max + F max
2
= 80
127 0.10 + 0.140

= 209.974 m
(OK) sesuai dengan Tabel 4.3 hal 62 ( Shirley L. Hendarsin,
Buku Perencanaan Teknik
Jalan Raya - HAL 94 )
D max = 181913.53 e max + F max

= 181913.53 0.10 + 0.140


80 2

= 6.822 m
(OK) sesuai dengan Tabel 4.3 hal 62
- Menghitung nilai Ls (diambil nilai terbesar dari tiga persamaan)

● Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3 detik), untuk melintasi lengkung peralihan, maka
panjang lengkung :

Ls = Vr
T
3.6
= 80
3
3.6
= 66.67 m

( Shirley L. Hendarsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - HAL 96 - 97 )

● Berdasarkan antisipasi gaya centrifugal :

Ls = 0.022 Vr³ — 2.727 Vr • e


R • C C
3
= 0.022 80 — 2.727 80 • 0.100
210 • 0.40 0.40

= 79.57 m

● Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian :

Ls = e maks — e normal
x Vr
3.6 • Re

= 0.10 — 0.04
x 80
3.6 • 0.025

= 53.333 m

Keterangan
C = perubahan percepatan, 0.3 - 1.0 ( disarankan 0.4 )
Re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan

Untuk Vr < 70 km/jam Untuk Vr > 80 km/jam


Re max = 0.035 m/m/det Re max = 0.025 m/m/det

Dari hasil ketiga persamaan diatas diambil nilai yang terpanjang yaitu : 79.57 km

● Φs = 90 Ls

π Rc

= 90 79.57

π 210
= 10.85 °

( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 74 Persamaan 4.10 )
● Φc = ▲₂ - 2 • Φs

= 32.767 - 2 • 10.85

= 32.767 - 21.704

= 11.063 °

● P = Ls² — Rc 1 — cos Φs
6 • Rc
2
= 79.57 — 210 1 — cos 10.85
6 • 210

= 1.27 m

( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 74 Persamaan 4.11 )
● Lc = ▲ — 2 • Φs • π • Rc
180

= 32.767 — 2 • 10.85 • π • 209.9738


180

= 40.558 m

( Shirley L. Hendarsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - HAL 98 )


● L Total = Lc + 2 • Ls

= 40.56 + 2 • 79.57

= 199.70 m
( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 Persamaan 4.16 )

Ketentuan → karena Lc > 20 , maka menggunakan bentuk Spiral – Circle – Spiral (SCS)
( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 )
Dengan menggunakan tabel 4.9 halaman 77,
Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan

● Φs = 10.85 → P* = 0.0159695 (dengan Interpolasi)

● P = P* • Ls
= 0.0159695 • 79.57
= 1.27 m

● K = Ls — Ls² — Rc • sin Φs
40 • Rc²
2
= 79.57 — 79.57 — 209.97375 • sin 10.85
2
40 • 210

= 39.75 m
( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 74 Persamaan 4.12 )

Dengan menggunakan tabel 4.9 halaman 77,


Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan

● Φs = 10.85 → K* = 0.4995938 (dengan Interpolasi)

● K = K* • Ls
= 0.4995938 • 79.57
= 39.75 m

● Es = Rc + P sec 1/2 ▲ — Rc

= 209.97 + 1.27 sec 1/2 32.767 — 209.9738

= 10.21 m
( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 Persamaan 4.14 )

● Ts = Rc + P tan 1/2 ▲ + K

= 209.97 + 1.27 tan 1/2 32.767 + 39.75

= 101.86 m
( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 Persamaan 4.13 )

- Kesimpulan :
Jadi Perhitungan Alinyemen Horizontal pada Tikungan 2 menggunakan bentuk Spiral – Circle – Spiral (S
Dengan data lengkung sebagai berikut :

V = 80 km/jam L = 199.702 m
▲ = 32.767 ° e max = 10 %
Φs = 10.85 ° Ls = 79.57 m
Rc = 209.974 m Lc = 40.558 m
Es = 10.21 m P = 1.27 m
Ts = 101.86 m K = 39.75 m
YEMEN HORIZONTAL

menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan /


menghubungkan kota jenjang kesatu dan jenjang kota kedua

( Ir. Hamirhan Saodang Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - HAL 3 )

(Di tinjau dari maksimum kelandaian sebesar 5%)

( Shirley L. Hendarsin, Buku


Perencanaan Teknik Jalan Raya - HAL
95 )

( Shirley L. Hendarsin,
Buku Perencanaan Teknik
Jalan Raya - HAL 94 )
mum (3 detik), untuk melintasi lengkung peralihan, maka

Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - HAL 96 - 97 )


g Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 74 Persamaan 4.10 )
g Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 74 Persamaan 4.11 )

arsin, Buku Perencanaan Teknik Jalan Raya - HAL 98 )

ng Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 Persamaan 4.16 )


g Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 74 Persamaan 4.12 )

Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 Persamaan 4.14 )

Msce, Buku 1 Geometrik Jalan - Hal. 75 Persamaan 4.13 )

menggunakan bentuk Spiral – Circle – Spiral (SCS)

Anda mungkin juga menyukai