Anda di halaman 1dari 2

Double Pipe Heat Exchanger

Berdasarkan kurva 4.1 dan 4.2, nilai efisiensi rata-rata yang tertinggi adalah pada laju
alir panas tetap 1,68 liter/menit(laju alir panas tetap yang terendah) dan laju alir dingin
terendah(3 liter/menit). Hal ini dikarenaka pada laju alir air dingin & laju alir air panas yang
rendah dapat memberikan waktu kontak yang relatif lebih lama. Waktu kontak yang lebih
lama ini pun dapat mengakibatkan panas yang terserap akan lebih banyak, sehingga efisiensi
perpindahan panas pada DPHE akan lebih tinggi. Begitupun yang terjadi pada kurva 4.3, 4.4
dan 4.5 (variasi laju alir air dingin tetap dan laju alir air panas berubah-ubah). Efisiensi rata-
rata yang tertinggi adalah pada kurva laju air dingin tetap 3 liter/menit dan laju alir air panas
1,68 liter/menit. Seperti pada kurva 4.1 dan 4.2, efisiensi tertinggi terjadi pada saat
pengoperasian laju alir air dingin & laju alir air panas yang terendah, karena pada laju alir air
panas yang lebih rendah, panas yang dilepas akan lebih banyak karena terjadi kontak yang
efektif.

Pada kurva 4.6 dan 4.7 didapat, nilai koefisien perpindahan panas total (U) yang
tertinggi adalah pada kurva 4.7 (laju alir panas tetap yang terendah). Hal ini dikarenakan
kalor yang dilepas untuk menaikkan suhu air yang lebih dingin lebih banyak.

Pada kurva 4.8, 4.9, 4.10, U yang tertinggi adalah pada kurva 4.10 (laju alir air dingin
tetap 7 liter/menit & laju alir air panas 8,92 liter/menit), hal ini dikarenakan pada laju alir air
dingin yang lebih tinggi memiliki efisiensi yang rendah, sehingga panas yang diserap akan
lebih sedikit. Hal ini berkebalikan dengan kurva 4.3, 4.4, dan 4.5 yang mempunyai efisiensi
terbesar pada laju alir air panas terendah & laju alir air dingin terendah.

Shell and Tube Heat Exchanger

Pada kurva 4.11 dan 4.12, efisiensi rata-rata terbesar adalah pada kurva 4.11 (laju alir
air panas tetap terendah & laju alir air dingin tertinggi), seharusnya efisiensi rata-rata
tertinggi terdapat pada laju alir air dingin yang terendah. Hal ini dikarenakan ketergantungan
dari kodisi suhu masuk dan keluaran heat exchanger. Hal yang serupa juga terjadi pada kurva
4.14, efisiensi teringgi pada laju alir air dingin tetap tertinggi dan laju alir air panas terendah
(seharusnya terjadi pada laju alir air dingin tetap terendah).

Konstanta perpindahan panas total (U) rata-rata tertinggi adalah pada kurva 4.17
(pada laju alir air panas tertinggi). Menurut teori pada STHE 1-2 semakin besar laju alir
fluida panas, maka nilai LMTD mengalami peningkatan. Nilai LMTD memberikan pengaruh
yang sangat besar terhadap efisiensi.

Anda mungkin juga menyukai