Anda di halaman 1dari 32

Penyakit Paru Obstruksi

Kronis(PPOK)
Definisi
Penyakit paru kronik yang ditandai oleh
hambatan aliran udara di saluran nafas yang
bersifat progresif irreversibel /persisten
PPOK terdiri dari bronkitis kronis dan
emfisema atau gabungan keduanya
Bronkitis kronis
Kelainan saluran napas yang ditandai oleh
batuk kronik berdahak minimal 3 bulan
dalam setahun, sekurang-kurangnya dua
tahun berturut-turut, tidak disebabkan oleh
penyakit lainnya
Emfisema
Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai
oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus
terminal, disertai kerusakan dinding alveoli
Epidemiologi
Indonesia tidak ada data akurat
SKRT 1986 asma, bronkitis kronis dan
emfisema menduduki peringkat ke-5
SKRT 1992 asma, bronkitis kronis dan
emfisema sbg e/kematian peringkat 6
COPD Mortality Worldwide
1990 2020
Ischaemic heart disease
Cerebrovascular disease
Lower resp infection 3rd
Diarrhoeal disease
Perinatal disorders
COPD 6th
Tuberculosis
Measles Stomach Cancer
Road Traffic Accidents HIV
Lung Cancer Suicide

Source: Murray & Lopez. Lancet 1997


Faktor Risiko
Patogenesis PPOK
Diagnosis
Gambaran Klinis
Anamnesis
Keluhan
Riwayat penyakit
Faktor predisposisi
Pmeriksaan fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan rutin
Pemeriksaan khusus
Foto toraks PPOK
Spirometri
Diagnosis PPOK

PAPARAN
GEJALA FAKTOR RISIKO
batuk rokok
sputum
pekerjaan
Sesak nafas
Polusi indoor/outdoor

SPIROMETRI
Klasifikasi derajat PPOK dng Spirometri
Std I (Ringan) : FEV1/FVC < 0.70
FEV1 > 80% prediksi
Std II (Sedang): FEV1/FVC < 0.70
50% < FEV1 < 80% prediksi
Std III (Berat): FEV1/FVC < 0.70
30% < FEV1 < 50% predicted
Std IV (Sangat berat): FEV1/FVC < 0.70
FEV1 < 30% predicted or FEV1 < 50% prediksi + gagal
nafas kronik
Diagnosis banding
Asma
SOPT
Pneumotoraks
Gagal Jantung
Bronkiektasis
Diagnosis Banding:
PPOK dan Asma
PPOK ASMA
Onset in mid-life Onset early in life (often
Symptoms slowly childhood)
progressive Symptoms vary from day to day
Long smoking history Symptoms at night/early morning
Dyspnea during exercise Allergy, rhinitis, and/or eczema
Largely irreversible airflow also present
limitation Family history of asthma
Largely reversible airflow
limitation
Diagnosis Banding:
PPOK dan Asma
PPOK ASMA
Onset in mid-life Onset early in life (often
Symptoms slowly childhood)
progressive Symptoms vary from day to day
Long smoking history Symptoms at night/early morning
Dyspnea during exercise Allergy, rhinitis, and/or eczema
Largely irreversible airflow also present
limitation Family history of asthma
Largely reversible airflow
limitation
Penatalaksanaan
Tujuan
Mengurangi gejala
Mencegah eksaserbasi berulang
Memeperbaiki dan mencegah penurunan faal
paru
Meningkatnan kualitas hidup
Penatalaksanaan meliputi

Edukasi
Obat-obatan
Terapi oksigen
Ventilasi mekanik
Nutrisi
Rehabilitasi
Edukasi
Pengetahuan dasar PPOK
Obat
Cara mencegah perburukan penyakit
Menghindari pencetus
Penyesuaian aktivitas
Obat
Bronkodilator
Antiinflamasi (kortikosteroid)
Antibiotika
Antioksidan
Mukolitik
Antitusif (hati-hati)
Oksigen
Manfaat Indikasi
Mengurangi sesak PaO2<60 mmHG atau sat O2
Memperbaiki aktivitas < 90%
Mengurangi hipertensi PaO2 55-59 mmHg atau sat
pulmonal O2 > 89% disertai kor
Mengurangi vasokontriksi pulmonale
Mengurangi hematokrit Dosis jangka panjang 1-
2L/mnt, 15 jam/hari
Meningkatkan kualitas hidup
Ventilasi mekanik

Nutrisi
Tinggi lemak rendah karbohidrat
Elektrolit sehimbang

Rehabilitasi
Latihan fisis
Latihan pernafsan
Psikososial
Resume Terapi pada setiap derajat PPOK
I: Ringan II: Sedang III: Berat IV: Sangat berat

FEV1/FVC < 70%

FEV1 < 30%


FEV1/FVC < 70% predicted
FEV1/FVC < 70% FEV1/FVC < 70% or FEV1 < 50% prediksi
30% < FEV1 < 50% + gagal nafas kronis
FEV1 > 80% prediksi
50% < FEV1 < 80% prediksi
prediksi

Hilangkan faktor risiko(s); vaksin influenza


Bila perlu tambahkan bronkodilator kerja singkat
Bila perlu berobat teratur dan tambahkan bronkodilator kerja
panjang; tambahkan rehabilitasi
Bila eksaserbasi berulang + steroid

oxygen jangka panjang


bila gagal nafas kronik.
Pertimbangkan terapi
bedah
BRONKIEKTASIS
Definisi
Bronkiektasis:
suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
pelebaran bronkus yang ireversibel yang terjadi
akibat kerusakan otot dan jaringan elastis
GAGAL NAFAS
GAGAL NAPAS
Suatu keadaan darurat dimana paru tidak
mampu mempertahankan nilai pH
(keasaman), Oksigen (O2), karbondioksida
(CO2) darah arteri dalam batas normal.

Secara praktis klinis dari analisa gas darah


didapatkan PO2 < 60 mmHg atau PCO2 > 50
mmHg.
Etiologi
Penyakit saluran napas: Bronkitis kronik, Emfisema, Asma Bronkial,
Bronkiektasis

Penyakit Parenkim Paru: Pneumonia, Edema Paru, Inhalasi gas beracun

Gangguan pada jaringan Interstitial: ARDS

Penyakit Pembuluh Darah: Emboli, Syok Kardiogenik

Trauma: Dada, Leher, Kepala

Gangguan Neuromuskuler: Poliomyelitis, Syndrome Guilan Barre, Paralisis


diapragma.

Overdosis Obat: Barbiturat, Narkotika, Sedatif.

Kelainan dinding dada: Kiposkoliosis, Ankilosing Spondilitis


Klasifikasi
Hipoksemia (tipe I) Akut

Hiperkapnia (tipe II) Kronis


Patofisiologi
Gangguan transfer oksigen melalui alveoli

Gangguan transport oksigen ke jaringan

Gangguan pada pemindahan CO2 dari darah


ke alveoli dan ke udara luar
Diagnosis
Gejala klinis: Sesak napas, gelisah, kadang sianosis.
Tanda penyakit dasar
Ditemukannya murmur, gallop menunjukkan kemungkinan adanya
gagal jantung.
Adanya bising mengi, kemungkinan suatu asma berat.
Adanya ronki disertai sputum yang banyak dengan demam, mungkin
ada infeksi paru.
Adanya gejala neurologis, mungkin karena Stroke, Miastemia gravis.
Pemeriksaan analisa gas darah menunjukkan PaO2 < 60,
Sedang PaCO2 > 50 mmHg
Pemeriksaan penunjang lain: Foto toraks, ECG, sputum Gram
Terapi
Non Medikamentosa: Oksigenasi, Fisioterapi,
Bronkoskopi untuk bronkial toilet
Medikamentosa: tergantung penyakit yang
mendasari; Antibiotika, Bronkodilator, Steroid,
Kardiotonika
Terapi khusus: Ventilator dan bronkoskopi

Anda mungkin juga menyukai