Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Critical Book Report adalah tugas kajian pustaka terkait pemecahan masalah
atau pengkajian yang mendalaman tentang konsep dan prinsip ilmu yang
dipelajari yang berisi deskripsi, analisis, bandingan, sintesis tentang isi buku,
mengungkap kelebihan dan kelemahan, kesimpulan dan critical position
mahasiswa, yang dapat terdiri dari 1 (satu) bab buku teks atau 1 (satu) buku teks
secara keseluruhan, atau berbagai referensi buku yang digunakan sebagai sumber
belajar pada mata kuliah tertentu.
Meskipun kedua buku ini membahas topik yang sama, tetapi kita akan
melihat dari berbagai segi pada ketiga buku tersebut. Perbedaan yang ada adalah
wajar, karena pemikiran ataupun tujuan utama penulis pasti akan berbeda.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah isi materi cukup bermanfaat bagi mahasiswa sebagai salah satu
sumber belajar.
2. Apakah metode yang digunakan pengarang sesuai derngan kondisi dan
lingkungan yang sedang kita hadapi.
3. Apakah isi materi sama dengan isi materi pada buku lain yang sejenis

1.3 Tujuan
1. Mengulas materi dengan cara mereview setiap subbab.
2. Mencari dan mengetahui informasi mengenai topik tersebut yang
terkandng dalam isi buku tersebut.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
pada buku.
4. Membandingkan isi buku pada keadaan nyata dan lingkungan sekitar.

1
BAB II

IDENTITAS BUKU

BUKU I
1. Judul buku : Perkembangan Peserta Didik
2. Pengarang : Kemali Syarif
3. Penerbit : Unimed Press
4. Tahun Terbit : 2017
5. Kota Terbit : Medan

2
BAB III

ISI RINGKASAN BUKU

BAB I HAKEKAT PERKEMBANGAN

Perkembangan merupakan perubahan progresif dan berkesinambungan yang


dialami sampaiakhir hayatnya.Dalam menjalani perkembangannya setiap individu
dibatasi oleh prinsip prinsip perkembangan yaitu:

1 Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti

2 Semua aspek saling mempengaruhi

3 Mengikuti pola tertentu

4 Terjadi pada tempo yang berlainan

5 Setiap fase perkembngan mempunyai ciri khas

6 Setiap individu normal akan megalami fase perkembangan

7 Perkembangan ditentukan oleh kematangan

Setiap individu akan menikuti fase perkembangan sesuai dengan tahap


perkembangan yang dijalaninya.Pembagian fase perkembangan dapat ditinjau dari
analisis biologis yaitu menentukan fase perkembangan berdasarkan keadaan atau
proses pertumbuhan tertentu.Analisis didaktif berdasarkan pada apa yang dapat
diberikan pada anak pada masa tertentu dan bagaimana mengajar anak usia
tertentu.Pembagian fase perkembangan berdasarkan tinjauan phisikologis
membagi faseperkembangan berdasarkan kegoncangan yang dialami individu
pada masa peralihan dari satu fase perkembangan ke fase perkembangan
berikutnya.Kriteria dakam menentukan fase fase perkembangan individu dapat
berdasarkan pada:

1 Fase usia pra sekolah

2 Fase usia sekolah dasar

3 Fase usiansekolah menengah

3
4 Fase usia mahasiswa

Individu adalah suatu totalitan yang artinya antara fisik dan phisikis tidak dapat
dipisahkan.

BAB II TEORI PERKEMBANGAN

Teori perkembangan yang diuraikan dalam bab ini adalah sebagai berikut :

1. Teori teori perkembangan


a. Teori teori psikoanalis
b. Teori teori perilaku dan kognisi sosial
c. Teori teori Kognitif
d. Teori Konstektual
e. Suatu Orientasi Teoritis Ekletik

Menurut teori psikoanalisa struktur kepribadian manusia teriri dari tiga


struktur yaitu id, ego, dan super ego.

Kehidupan remaja dipenuhi dengan ketegangan dan konflik. Remaja


berusaha menekan ketegangan yang dialami dengan cara meredam konflik
tersebut kedalam pikiran yang tidak sadar. Prilaku prilaku yang tampaknya
sepele sekalipun, sebenarnya merupakan segi yang penting apabila kekuatan tidak
sadar yang melatar belakangi perilaku yang diungkapkan.

Mekanisme pertahanan merupakan metode yang tidak disadari untuk


mendistorsikan realitas, yang digunakan oleh ego untuk melindungi dirinya dari
kecemasan yang disebabkan oleh adanya konflik antara ketiga struktur
kepribadian. Masalah masalah yang dialami individu bersumber dari
pengalaman pengalaman awal masa kecil. Menurut Freud setiap manusia akan
mengalami 5 tahap pekembangan psikoseksual dalam hidupnya yaitu, tahap oral,
tahap anal, tahap falik, tahap laten, tahap genital.

Menurut Erikson motivasi utama manusia bersifat sosial berbeda dengan


Freud yang menyatakan motivasi utama manusia bersifat seksual. Manusia
berkembang sepanjang hidupnya melalui 8 tahap perkembangan. Kedelapan tahap

4
perkembangan menurut Erikson tersebut adalah Intiegritas versus kekecewaan,
bangkit versus stagnasi, keintiman versus keterkucilan, identitas versus
kebingungan identitas, tekun versus rasa rendah diri, prakarsa versus rasa
bersalah, otonomi versus malu dan ragu ragu dan kepercayaan versus ketidak
percayaan.

Teori Kognitif menekankan pikiran pikiran yang disadari ; tiga teori


kognitif yang paling penting adalah teori yang dikemukakan oleh piaget, teori
kognitif sosial budaya yang dikemukakan oleh Vygotsky dan teori pemrosesan
informasi.

Piaget membagi tahap perkembangan kognitif atas 4 tahap yaitu tahap


Sensoris, tahap praperasional, tahap operasional Konkrit, dan tahap Operasional
Formal. Vigotsky menekankan pada bagaimana budaya dan interaksi sosial
mengarahkan perkembangan kognitif. Sedangkan teori pemrosesan informasi
menekankan pada bagaimana individu memanipulasi, memonitor, dan menyusun
strategi terhadap informasi informasi yang ditemui. Remaja mengembangkan
kapasitas yang lebih besar untuk memroses informasi;dengan ini mereka
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang kompleks.

Teori Behaviorisme (Skinner) menyatakan bahwa perkembangan itu


dipelajari dan dipengaruhi secara kuat oleh lingkungan ; artinya lingkungan
berpengaruh cukup besar terhadap perkembangan individu.

Teori ini menyatakan bahwa individu ketika lahir membawa sesuatu yang
merupakan hereditas dari kedua orang tuanya. Bandura pencetus teori kognitif
sosial menyatakan bahwa perilaku, lingkungan dan kognisi merupakan faktor
yang penting dalam perkembangan.

Teori Kontekstual Ekologis menekankan pentingnya pengaruh lingkungan


terhadap perkembangan melalui lima sistem lingkungan yang berkisar dari
interaksi langsung dengan agen agen sosial budaya yang luas. Brofen brenner
pencetus teori ini mengemukakan bahwa kelima sistem tersebut adalah
mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem. Dari semua
teori tentang perkembangan, tidak satupun diantaranya dapat menjelaskan

5
perkembangan manusia secara lengkap dan menyeluruh. Oleh sebab itu
diperlukan pendekatan Ekletif dalam mempelajari perkembangan manusia.

BAB III PERKEMBANGAN REMAJA

Perkembangan fisik remaja menunjukkan perkembangannya cepat baik


dari segi tinggi dan berat badan maupun perkembangan seksual.Perkembangan
intelektual/kognitif remaja berada pada tahap operasional formal artinya mereka
telah dapat berpikir abstrak dan berpikir dengan melihat kemasa depan.

Perkembangan emosi pada remaja awal terjadi gejolak emosi yang kadang
kadang cukup kuat sehingga remaja bisa meledak ledak.Perkembangan bahasa
remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan teman sebaya.Remaja sering
menggunakan bahasa sandi satu kelompok mereka yang dusebut dengan bahasa
prokem dan juga sering dikenal dengan bahasa gaul.

Perkembangan bakat khusus menunjukkan kemampuan yang masih laten


sehinggas memerlukan bantuan lingkungan untuk mewujudkannya.Bakat khusus
mencakup kemampuan khusus berupa potensi yang bersifat khusus misalnya
bakat akademik,bakat musik,dan sebagainya.

Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu yaitu


sebagai berikut:

1 Faktor internal atas 2 bagian

a.sifat jasmaniah yang diwariskanorang tuanya

b.kematangan

2 Faktor eksternal atas 3 bagian

a.kesehatan

b.makanan

c.stimulasi lingkungan

6
BAB IV TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

Dalam perkembangannya setiap individu mengikuti tahapan perkembangan


dimana setiap fase memiliki serangkaian tugas perkembangan yang harus
diselesaikan dengan baik oleh setiap individu. Kegagalan menyelesaikan tugas
perkembangan pada fase tertentu berakibat tidak baik pada kehidupan berikutnya
demikian sebaliknya. J. Havinghust mambagi tugas perkembangan remaja
menjadi 10 bagian yaitu :

1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya


2. Mencapai peran sosial pria dan wanita
3. Menerima keadaan fisiknya dengan menggunakannya secara efektif.
4. Mencari kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
5. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis.
6. Memilih dan menyiapkan lapangan kerja.
7. Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga.
8. Mengembangkan keterampilan intelektual.
9. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab
10. Memperoleh dari sistem etika sebagai pedoman hidup.

Jelas terlihat tugas perkembangan remaja mengantarkan mereka pada


kehidupan dewasa pada fase perkembangan berikutnya. Mereka disamping telah
mempersiapkan dan mempertimbangkan pekerjaan, mereka juga telah
mempersiapkan kehidupan berkeluarga.

BAB V KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA

Kebutuhan mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan


tingkah laku manusia.Bahkan tingkah laku manusia timbul karena adanya satu
kebutuhan, dan semua tingkah laku manusia diarahkan untuk memenuhi atau
memuaskan kebutuhannya berikutnya.Berikut seterusnya setelah terpenuhinya
satu kebutuhan maka munculnya lagi kebutuhan berikutnya dan individu berusaha
untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan tersebut.

7
Maslow mengemukakan hirarki kebutuhan dari yang mendasar sampai
yang paling tinggi yaitu

1.kebutuhan fisiologis

2.kebutuhan rasa aman

3.kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang

4.kebutuhan penghargaan

5.kebutuhan rasa ingin tahu

6.kebutuhan estetik

7.kebutuhan pertumbuhan dan

8.kebutuhan aktualisasi

Murray membagi kebutuhan manusia atas 2 kebutuhan yaitu kebutuhan


vicerogenic yaitu kebutuhan fisiologis seperti makan,minum,bernafas,dan
lainnya.Psychogenik adalah kebutuhan sosial.Kebutuhan sosial merupakan
sumbangan yang sangat berpengaruh hingga saat ini yang berjumlah
20kebutuhan.Namun kemungkinan besar dari 20 kebutuhan tersebut ada 7
kebutuhan yang dominanpada usia remaja yaitu:

1.need for affiliation kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain

2.need for aggression

3.autonomy needs yaitu kebutuhan untuk bebas dan mandiri

4.counteraction yaitu berkebutuhan untuk mencari bentuk

5.needs for dominance

6.exhibition yaitu berkebutuhan untuk pamer dan

7.sex yaitu berkebutuhan yang bersifat erotis.

8
BAB VI PERKEMBANGAN KONSEP DIRI

Konsep diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup


keyakinan, pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep
diri seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri seseorang dibentuk oleh
lingkungan terutama lingkungan keluarga dimana seorang anak dibesarkan.
Bagaimana pola asuh orangtua terhadap anak sangat menetukan pembentukan
konsep diri negatif. Lingkungan berikutnya yang sangat menentukan konsep diri
anak adalah lingkungan sekolah. Guru sangat berperan dalam membentuk konsep
diri anda.

Terdapat 3 dimensi konsep diri yaitu dimensi gambaran diri (self image),
dimensi penilaian diri (self evaluation) dan dimensi cita cita diri (self ideal).
Perkembangan konsep diri anak sekolah dasar mengalami perubahan ketika
mereka pertama masuk sekolah. Namun pada perkembangan berikutnya mereka
menjadi lebih stabil. Setelah mereka bagaimana kelebihan dan keistimewaan yang
mereka punyai dalam lingkup pergaulan sosialnya di sekolah.

Faktor faktor yang mempengaruhi konsep diri individu adalah usia


kematangan, penampilan diri, nama dan julukan, hubungan keluarga, teman
sebaya dan kreatifitas.

Konsep diri remaja mengalami perkembangan yang sangat kompleks yang


melibatkan berbagai aspek oleh diri mereka. Karkateristik penting dari
perkembangan diri remaja adalah

a. Abstract and idealistik


b. Differentiated
c. Contradiction within self
d. The fluctiating self
e. Real and ideal, true and false selves
f. Self cocius
g. Self protective
h. In concious
i. Self integration

9
j. Konsep diri memegang peranan penting dalam menentukan perilaku
seseorang. Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dalam
keseluruhan perilakunya.

Konsep diri juga mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar. Di
sekolah anak yang mempunyai konsep diri baik biasanya akan memperoleh
prestasi belajar yang baik dan sebaliknya.

BAB VII PENYESUAIAN DIRI DAN FAKTOR FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA

Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai adaptasi,sebagai bentuk


konformatis,dan sebagai usaha penguasaan.Sebagai adaptasi penyesuaian diri
berarti kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
termasuk penyesuaian terhadap norma.Penyesuaian diri dalam arti komformitas
artinya penyesuaian terhadap norma.Sebagai usaha konformitas,individu
mendapat tekanan dari kelompok untuk selalu mengikuti norma kelompok, ia
akan ditolak kalau berperilaku tidak sesuai dengan norma
kelompoknya.Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan diartikan sebagai
kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisir respons dengan cara tertentu
sehingga tidak terjadi konflik dan frutasi.Proses penyesuaian diri dimulai dengan
adanya motivasi

Penyesuaian diri terbagi atas 3 bagian:

1.penyesuain diri sebagai adaptasi(adaptation)

2.penyesuaian diri sebagai bentuk konfornitas(confornity)

3.penyesuaian diri sebagai usaha pengusaan(mastery)

Proses penysuaian diri terbagi atas 3 bagian:

1.motivasi

2.sikap terhadap realistis dan proses penysuaian diri

10
3.pola dasar proses penyesuaian diri

Karakteristik penyesuaian diri remaja terdiri atas 7 bagian:

1.penyesuaian diri remaja terhadap peran dan identitasnya

2.penyesuaian diri remaja terhadap pendidikan

3.penyesuaian diri remaja terhadap kehidupan

4.penyesuaian diri remaja terhadap norma sosal

5.penyesuaian diri terhadap penggunaan waktu luang

6.penyesuain diri remaja terhadap penggunaan uang

7.penysuaian diri terhadap kecemasan konflik dan frustasi

BAB VIII PERMASALAHAN YANG TIMBUL PADA MASA REMAJA USIA


SEKOLAH MENENGAH

Hampir semua remaja dalam perkembangannya mengalami masalah ,


hanya saja masalah itu ada yang wajar, ada yang sedang dan ada yang berat.

Remaja yang bermasalah wajar adalah tingkah laku yang secara psikologis
masih dalam batas ciri ciri pertumbuhan dan perkembangannya masalah.
Bertaraf menengah adalah remaja yang mengalami masalah juga masih
berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Masalah taraf
menengah ini timbul karena keidakmampuan remaja menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi pada perkembangannya dan adanya tekanan dari
lingkungan.

Remaja yang mengalami masalah berat disebabkan oleh dorongan yang


saling bertentangan dalam diri mereka. Mereka menjadi anak yang mengundurkan
diri atau agresif bahkan dapat memunculkan tingkah laku yang menyimpang
secara sosial, seperti mencuri, merusak ada juga mengalami kelainan seks.

Tawuran atau tubir adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok


pelajar lainnya, yang secara psikologis dapat digolongkan kedalam kenakalan

11
remaja. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tawuran terdiri dari faktor
internal yaitu lemahnya pertahanan diri, kurangnya kemampuan dalam
menyesuaikan diri, kurangnya dasar keimanan; faktor eksternal yaitu lingkungan
yang tidak kondusif, lingkungan sekolah seperti faktor guru, fasilitas pendidikan,
dan juga faktor geng dan faktor ekonomi.

Upaya mencegah dan mengatasi tawuran, yaitu menjadikan keluarga menjadi


teladan, aturan yang tegas di sekolah, memberikan pendidikan anti tawuran,
mendeteksi dan menangani pelajar yang berontak kriminal, menjalin komunikasi
dan kerjasama pelajar antar sekolah, dan adanya program pemerintah untuk
mencegah dan menangani masalah tawuran secara serius.

BAB IX PERKEMBANGAN ANAK DI USIA SEKOLAH MENENGAH


IMPLIKSAI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

A.Implikasi perkembangan fisik dan perilaku psikomorotik

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa perkembangan fisik pada


usia remaja terutama remaja awal (usia SLTP) berlangsung sangat cepat.
Kecepatan perkembangan fisik ini sering menyebabkan kekurangseimbangan pada
proporsi dan berat badan. Pada masa ini tumbuh ciri ciri sekunder dari
perkembangan remaja, seperti tumbuh bulu pada public region, terjadinya
pengembangan otot pada daerah daerah tertentu, disertai dengan mulai mengalami
sekresi kelenjar jenis kelamin. Remaja putri mulai mengalami menstruasi.

Prilaku psikomorotik pda usia remaja menunujukkan gerakan gerakan


yang canggung dan kurang terkoordinasikan. Pada masa ini terjadi perubahan
perkembangan psikomotor antara perkembangan remaja putri dengan remaja pria.
Remaja putri biasanya lebih cepat berkembang sekitaar satu sampai dua tahun
dibandingkan dengan remaja pria. Hal ini menyebabkan terjadinya kecanggungan
kevanggungan bergaul diantara mereka.

B.Implikasi perkembangan bahasa dan perilaku kognitif

Pada usia remaja keinginan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa


asing pada kelompoknya. Remaja menggunakan bahasa yang hanya dipahami

12
oleh oleh usaha yang sungguh sungguh. Kelemahan dalam fonetik umpamanya
dapat menjadi bumerang menjadi cemohan teman lainnya

Karakteristik tersebut di atas membawa implikasi ke dalam pelaksaan


pembelajaran di sekolah, guru bahasaasing harus memiliki kearifan untuk
memahami kemampuan remaja secara individual

Keinginan sekolah menengah untuk membaca telah tumbuh terutama


untuk membaca buku buku atau majalah yang mengandung segieoritis, fantastic
dan estetik. Peluang ini hendaknya dimanfaatkan guru untuk memberikan tugas
tugas yang berkaitan dengan pemaknaan terhadap bacaan yan positif.

C.Implikasi perilaku sosial,moralitas dan keagamaan

Karakteristik perilaku sosial siswa sekolah menengah adalah adanya


kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dengan keinginan untuk
bergaul dengan bayak teman,dan ambivalensi antara keinginan untuk bebas dari
dominasi pengaruh orang tua dengan kebutuhan bimbingan dan batuan dari orang
tuanya.

D.Implikasi perilaku apektif,konaktif dan kepribadian

Memasuki usia sekolah menengah, lima kebutuhan dari maslow,yaitu


kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, affiliasi social, penghargaan dan perwujud
diri, mulai menunjukkan kecenderungan kecenderungannya. Reaksi dan ekspresi
emosinya masih labil dan belum terkendali, dan seiring berubah dengan cepat.
Kecenderungan tipe kepribadian sudah menunjukkan pola,meskipun belum begitu
terpadu. Kecenderungan minat dan pilihan karier sudah relative lebih jelas. Masa
usia sekolah menengah ini merupakan masa krisis identitas. Sekiranya kondisi
psiko sosisalnya menunjang maka akan tampak identitas yang positif, sebaliknya
jika tidak menunjang akan tampak identitas yang negatif.

13
E.Implikasi perkembangan emosi remaja terhadap penyelenggaraan pendidikan

Intervensi pendidikan untuk mengembangkan emosi remaja agar dapat


mengembangkan kecerdasan emosional, salah satu diantaranya adalah dengan
menggunakan intervensi yang dikemukakan oleh:

W.T. Grant consortium , tentang

UNSUR UNSUR AKTIF PROGRAM PENCEGAHAN

F.Implikasi perkembangan konsep diri

Konsep diri sangat menentukan dalam proses pendidikan dan prestasi


belajar peserta didik, anak yan megalami masalah disekolah banyak yang
berhubungan dengan konsep diri

G.Implikasi tugas tugas perkembangan remaja bagi pendidikan

Tugas tugas perkembangan remaja harus diselesaikan dengan baik ,karena


akan membaewa implikasi penting bagi penyelenggaraan pendidikan dalam
rangka membantu remaja tersebut.

14
BAB IV

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU

4.1 KEUNGGULAN BUKU

Adapun keunggulan dari buku ini adalah :

Buku ini lebih banyak dan rinci dalam membahas makna tentang
pertumbuhan perkembangan.
Pembahasan buku ini pada topik karakteristik pertumbuhan
perkembangan remaja sangatlah luas, yaitu dengan menyatakan
sumber dari WHO.
Buku ini sangat bervariasi dalam menjelaskan tiap materi.
Pada buku ini disertai dengan topik yang didapat dari berbagai
sumber sehingga pembaca mudah memahami tentang materi yang
ada pada buku ini.

4.2 KELEMAHAN BUKU

Adapun kelemahan dari buku ini adalah :

Dalam buku ini tidak begitu membahas tentang perkembangan


remaja buku ini hanya lebih memfokuskan pada pertumbuhan dan
perkembangan manusia.
Pada topik buku ini tidak menjelaskan tentang bagaimana aplikasi
pada setiap materi yang diberikan
Buku ini hanya memiliki sedikit referensi atau catatan kaki
Buku ini mengandung kata kata yang tidak baku terbukti pada
bab ke V dengan banyak menggunakan bahasa asing sehingga para
pembaca sulit untuk memahami setiap materi yang diberikan pada
buku ini.

15
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Suatu buku akan selalu memiliki kekurangan dan kelebihan terhadap buku
lain meskipun membahas hal yang sama. Buku ini adalah buku yang lebih mudah
saya pahami. Karena penjelasan materi yang disajikan rinci dan ringkas juga
materi yang disajkan dan yang beragam membantu saya memahami tentang
bagaimana sebenarnya perkembangan remaja itu.

5.2 SARAN

Untuk belajar atau memahami suatu materi yang ada sangat saya sarankan
agar pembaca memiliki banyak referensi sehingga pengetahua ataupun ilmu yanng
didapat akan maksimal, dikarenakan setiap buku memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.

16
DAFTAR PUSTAKA

Syarif, Kemali.(2017). Perkembangan Peserta Didik. Medan: Unimed Press.

17

Anda mungkin juga menyukai