Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah, atas limpahan rahmat dan hidayahNya,
sehingga kelompok ini dapat menyelesaikan makalah tentang Alat alat Ukur Listrik. Makalah
ini di susun sebagai salah satu tugas mata kuliah fisika.
Dalam Makalah ini, kami mencoba membuat suatu pembahasan mengenai alat alat ukur
listrik yang dapat kami sajikan yaitu beberapa defenisi- defenisi dan berbagai gambar yang
diselesaikan langkah demi langkah, serta diberi dengan penjelasan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna baik dari
segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah fisika, guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Penyusun
BAB 1.
1. Pendahuluan
Latar belakang.
Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tujuan dari tugas
mata kuliah fisika, untuk mengetahui macam macam alat ukur listrik.
Dalam makalah ini saya akan membahas tentang ampermeter, voltmeter, ohmmeter.
Yang sekarang sudah banyak di pakai di bidang kelistrikan.
Seorang teknisi listrik pasti memerlukan alat bantu dasar, untuk keperluan teknis
seperti memperbaiki peralatan serta menguji rangkaian kelistrikan, yaitu
ampermeter, voltmeter, ohmmeter.
Untuk melakukan pekerjaan kelistrikan maupun elektronika, selalu
membutuhkan alat ukur. Oleh karena itu di dalam makalah alat alat ukur listrik ini
dapat diketahui :
1. Besaran arus listrik dalam satuan Ampere (A).
2. Besaran tegangan listrik dalam satuan Volt (V).
3. Besaran resisitansi dalam satuan Ohm ().
Sehingga dengan alat alat ukur listrik tersebut, dapat memudahkan penyelesaian
masalah kelistrikan maupun elektronika.
Rumusan Masalah
Dari sekian banyak alat alat ukur listrik, pasti di perlukan penjelasan satu persatu
tentang alat tersebut. Oleh karena itu di dalam makalah ini akan membahas
permasalahan tentang:
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Merupakan tugas mata kuliah dari dosen fisika.
2. Mengenal berbagai macam alat alat ukur listrik.
3. Mengetahui fungsi dari masing masing alat,
4. Mampu serta memperoleh ketrampilan dalam pemakaian alat ukur ampermeter,
voltmeter, ohmmeter.
Manfaat
Manfaat dari tugas makalah yang saya buat adalah untuk memberi pengetahuan
kepada para pembaca agar mengetahui alat ukur secara mendalam.
Bab 2
2. Pembahasan.
1. Amperemeter.
Amperemeter, sering juga disebut ammeter adalah perangkat yang di temukan oleh
Andre-Marie Ampere (1775-1836) digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam
rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet ( seri ) dengan elemen listrik .
Ampere meter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir
pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat
menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar
pula simpangannya.
Amperemeter analog ini adalah model amperemeter yang lama, dan jarum sebagai alat
untuk penunjuk skalanya.
Gambar 1.1 : Model Amperemeter analog. Gambar 1.2 : Model clamp ampermeter analog
Probe
Kalibrator
Berfungsi untuk menentukan kalibrasi atau penunjukan skala pada anga nol
(0) dengan tepat,segaris dengan jarum penunjuk skala.
Ground
Cermin pemantul.
Berada pada papan skala yang ditunjukan sebagai panduan untuk ketepatan
pembacaan skala.
Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (Gaya Lorentz). Ketika arus
mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang
menggerakan jarum penunjuk menyimpang. Apabila arus yang melewati kumparan besar, maka
gaya yang timbul juga akan membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk
juga akan lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk
akan di kembalikan ke posisi semula oleh pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan
Prinsip Gaya Lorentz.
F = B. I. L
Apabila akan digunakan ke dalam arus yang besar, maka arus tersebut perlu dialirkan ke
sebuah tahanan yang disebut sebagai shunt. Tahanan shunt dapat ditentukan dengan
menerapkan analisa rangkaian konvensionalnya. Shunt yang dipasang secara pararel terhadap
amperemeter nya sehingga kemampuan tergantung pada beberapa kali kemampuannya untuk
ditingkatkan. Jika kita memperkirakan dalam rentang miliampere, maka kita dapat
menggunakan shunt yang tertera 100 mA atau 500Ma.
Setelah amperemeter terpasang, kita dapat mengetahui besar kuat arus yang mengalir
melalui penghantar dengan membaca amperemeter melalui jarum penunjuk.
Dalam membaca amperemeter harus diperhatikan karakteristik alat ukur karena jarum penunjuk
tidak selalu menyatakan angka apa adanya.
Hal yang harus diperhatikan di dalam pembacaan skala amperemeter adalah dengan
memperhatikan jarum penunjuk skala. Jarum penunjuk skala akan menunjukan pada skala
yang terletak pada papan skala. Pembacaan skala dilakukan tegak lurus dimana bayangan
jarum pada cermin harus satu garis dengan jarum penunjuk, maksudnya agar tidak terjadi
penyimpangan dalam membaca.
Salah satu keuntungan menggunakan clamp meter/tang ampere, kita dapat mengukur
arus dengan hanya meng-clamp kan pada salah satu kabel/konduktor bahkan dapat mengukur
arus tinggi tanpa harus mematikan terlebih dulu rangkaian yang akan diukur. Tang ampere juga
memiliki batas kemampuan dalam mengukur, sesuai dengan spesifikasi yang ada pada alat
tersebut. Dan hasilnya dapat langsung di lihat di layar lcd dati tang ampere tersebut.
Atur switch range kerja terlebih dahulu, sesuai dengan kebutuhan pengukuran.
Tekan trigger, setelah itu kita pilih konduktor atau kabel mana yang akan di ukur fasenya
( R S T) dan lepas kembali posisi trigger pada posisi awal ( posisi capit tertutup).
Kita dapat menggunakan tombol Hold, jika posisi kita sulit untuk melihat dari hasil
pengukuran.
Membaca nilai yang muncul pada display.
Setelah semua prosedur pengukuran telah kita lakukan maka dapat dengan mudah kita
dapat mengetahui kuat arus yang melewati konduktor dalam suatu beban pada layar display.
Oleh karena itu, dalam penggunaan alat ini sangatlah praktis dan nyaman, sehingga
memudahkan kita dalam melakukan pengukuran.
2. Voltmeter.
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur selisih potensial
atau tegangan (voltage). Sebuah alat pengukur tegangan di namakan voltmeter (atau
milivoltmeter dan sebagainya, bergantung pada jangkauan pengukurannya). Sebuah
voltmeter selalu mengukur selisih potensial diantara dua titik.
Sebuah voltmeter ideal, mempunyai hambatan yang tak terhingga, sehingga
menyambungkan di antara dua titik dalam sebuah rangkaian tidak akan mengubah arus.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antarmedan magnet dan kuat arus.
Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak
saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengalir maka semakin besar
penyimpangan jarum yang terjadi.
Kalibrator.
Berfungsi untuk menentukan kalibrasi atau penunjukan skala pada anga nol
(0) dengan tepat,segaris dengan jarum penunjuk skala.
Cermin pemantul.
Berada pada papan skala yang ditunjukan sebagai panduan untuk ketepatan
pembacaan skala.
Rumus voltmeter:
V = I.R
V = Tegangan ( Volt )
I = Arus ( A )
R = Tahanan ( R )
Hal yang harus diperhatikan di dalam pembacaan skala voltmeter adalah dengan
memperhatikan jarum penunjuk skala. Jarum penunjuk skala akan menunjukan pada
skala yang terletak pada papan skala. Pembacaan skala dilakukan tegak lurus dimana
bayangan jarum pada cermin harus satu garis dengan jarum penunjuk, maksudnya agar
tidak terjadi penyimpangan dalam membaca.
Digital voltmeter merupakan suatu instrumen yang dapat diandalkan dan teliti,
yang dapat digunakan dalam banyak pemakaian pengukuran di laboratorium. Digital
voltmeter dapat bersaing terhadap instrumen-instrumen analog konvensional,
disebabkan perkembangan dan penyempurnaan modul-modul rangkaian terpadu
(integrated circuit, IC ), ukuran, kebutuhan daya dan harga yang berkurang secara
drastis. Kualitas voltmeter digital yang menonjol dapat digambarkan dengan
mengemukakan karakteristik operasi dan karakteristik yang khas.
3. Ohmmeter
Ditemukan oleh Georg Simon Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah koran pada
tahun 1827, The Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Sebuah metode alternative
untuk mengukur hambatan adalah dengan menggunakan meter d arsonval dalam sebuah
susunan yang dinamakan ohmmeter. Ohm-meter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu
daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor.Besarnya satuan
hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm.Alat ohm-meter ini menggunakan
galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik
(R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
Desain asli dari ohmmeter menyediakan baterai kecil untuk menahan arus listrik.Ini
menggunakan galvanometer untuk mengukur arus listrik melalui hambatan. Skala dari
galvanometer ditandai pada ohm, karena voltase tetap dari baterai memastikan bahwa
hambatan menurun, arus yang melalui meter akan meningkat. Ohmmeter dari sirkuit itu
sendiri, oleh karena itu mereka tidak dapat digunakan tanpa sirkuit yang terakit.
Tipe yang lebih akurat dari ohmmeter memiliki sirkuit elektronik yang melewati arus
constant (I) melalui hambatan, dan sirkuit lainnya yang mengukur voltase (V) melalui
hambatan. Menurut persamaan berikut, yang berasal dari hukum Ohm, nilai dari hambatan
(R) dapat ditulis dengan:
R = V/I
R = Tahanan satuan ohm.
V = Tegangan satuan volt.
I = Kuat arus satuan ampere.
Alat alat berjangkauan rangkap (multiple range), atau multimeter yang menggunakan
galvanometer d Arsonval. Alat seperti itu menggunakan kumparan yang bergerak yang
berjangkauan tunggal (single range). Jangkauan yang beragam disediakan dengan
menukarkan hambatan hambatan yang berbeda yang parallel dan seri dengan kumparan
alat itu.
Dengan hambatan hambatan yang sesuai, sebuah multimeter dapat digunakan sebagai
voltampere atau ammeter. Multimeter juga mencangkup sebuah aki (baterai); penempatan
aki ini secara seri dengan kumparan itu akan membuat alat itu menjadi sebuah ohmmeter
Amperemeter atau sering disebut juga ammeter adalah perangkat yang di temukan oleh
Andrie Marie Ampere ( 1175 1886 ). digunakan untuk mengukur kuat arus listrik
yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang seri dengan
rangkaian listrik.
Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (Gaya Lorentz). Ketika arus
mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang
menggerakan jarum penunjuk menyimpang. Sesuai dengan arus yang melewatinya,
semakin besar arus yang melewatinya maka akan terjadi penyimpangan jarumnya.
F = B. I. L
Keterangan
F = gaya Lorentz satuan newton (N)
B = kuat medan magnet satuan tesla (T).
L = panjang kawat satuan meter (m)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)
R = V/I
R = Tahanan satuan ohm.
V = Tegangan satuan volt.
I = Kuat arus satuan ampere.
5. Saran.
Dalam melakukan pengukuran menggunakan alat alat ukur listrik seperti amperemeter,
voltmeter dan ohmmeter sebaiknya berhati hati dan tetap memperhatikan azas
keselamatan dalam bekerja. Untuk menghindari hal hal yang tidak kita inginkan
Di pergunakan sesuai dengan fungsinya.
Selalu memperhatikan range kerja dari masing masing alat tersebut, karena setiap alat
memiliki batas pengukuran yang maksimal. Agar tidak terjadi kerusakan pada alat.
Teliti dalam membaca hasil pengukuran, karena tipe dari masing masing alat yaitu
analog, di haruskan kita membaca dengan teliti, Karena masih menggunakan jarum
sebagai penunjuk hasi dari pengukuran.
Berbeda dengan tipe digital yang hasil pengukurannya sudah menggunakan angka yang
tampil di layar / display.
Bagi yang masih belum tahu cara penggunaanya, di harapkan adanya pendamping
yang mengetahui cara ataupun prosedur penggunaan dari alat tersebut.
Kepada semua pihak terutama Ibu Ir. Indah. D.E. selaku dosen fisika kelompok ini
memohon saran yang membangun dari ibu, demi kesempurnaan dari makalah ini.
6. Daftar Pustaka.
Sears, Zemansky. 1994. Fisika untuk Universitas. Bina Cipta: Bandung.
https://books.google.com/books?isbn=9796884739. Fisika untuk Universitas,
Diakses pada Senin, 5 Oktober 2015 2:45:41 PM.
http://jendeladenngabei.blogspot.co.id/2011/10/voltmeter_05.html.
Diakses pada 5 Oktober 2015 2:45:41 PM.
http://electrozone94.blogspot.co.id/2013/08/ampermeter-voltmeter-ohm-meter.html.
Diakses pada 5 Oktober 2015 2:45:41 PM.
Wiliam D. Cooper, Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran