Anda di halaman 1dari 7

Bab 2

Kerangka Kerja dan Alat Analisis

I. Kanvas Strategi
Kanvas Strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membangun blue ocean
strategy yang baik. Kanvas Strategi memiliki dua fungsi yaitu pertama, ia merangkum situasi
terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal. Hal ini memungkinkan anda untuk memahami
dimana kompetisi saat ini sedang terjadi, memahami faktor-faktor apa yang sedang dijadikan
kompetisi dalam prosuk, jasa, dan pengiriman ; serta memahami apa yang didapatkan
konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di pasar.
Untuk mengubah secara fundamental kanvas strategi suatu industri, harus di mulai
dengan mengarahkan kembali fokus strategi dari pesaing ke alternatif, dan dari konsumen ke
nonkonsumen industri tersebut. Untuk mengejar nilai tinggi sekaligus biaya rendah, harus
melawan logika lama: membanding-bandingkan pesaing dalam bidang yang ada dan memilih
antara diferensiasi ataukah kepemimpinan biaya. Ketika dapat menggeser fokus strategi dari
kompetisi saat ini ke arah alternatif dan nonkonsumen, maka akan di dapatkan pemahaman
bagaimana meredefinisikan masalah yang dihadapi industri dan, karenanya, merekonstruksi
elemen-elemen nilai pembeli yang ada di sepanjang batas-batas industri.
Alat Ini Pada Dasarnya Merupakan Alat Diagnostik Untuk Membangun Strategi Blue
Ocean. Alat Ini Membantu Kita Mengidentifikasi Current State Of Play Dan Memungkinkan
Anda Untuk Memahami :
Arah Persaingan Dalam Industri
Faktor-Faktor Yang Sedang Dipersaingkan Dalam Industri Baik Mencakup Aspek
Produksi Dan Pelayanan
Apa Yang Diterima Konsumen Dari Penawaran Kompetitif Yang Ada Di Pasaran

II. Kerangka kerja empat langkah


Kerangka Kerja Empat Langkah Merupakan Alat Untuk Memperoleh Big Value Berbasis
Lower Cost Dan Merekontruksi Elemen-Elemen Pembeli Dalam Membuat Kurva Nilai Baru.
Aksi Empat Elemen Ini Merujuk Pada Hal Berikut :
1. Eleminasi : Faktor (Fitur) Apa Yang Taken For Granted, Namun Sebenarnya Bisa
Dieliminasi? Dalam Industry Anda, Fitur Apa Yang Sebenarnya Tidak Begitu Penting
Namun Karena Kebiasaan, Selalu Ditawarkan Kepada Pelanggan.
2. Mengurangi : Faktor (Fitur) Apa Yang Sebaiknya Dikurangi Jauh Di Bawah Standar
Industri? Dalam Industri Anda, Fitur Apa Yang Sebaiknya Dikurangi Karena Tidak
Memberikan Value Yang Tinggi Kepada Pelanggan.
3. Meningkatkan : Faktor (Fitur) Apa Yang Sebaiknya Ditingkatkan Jauh Di Atas Standar
Industri? Dalam Industri Anda, Fitur Apa Yang Sebaiknya Diberikan Karena Mampu
Memberikan Value Yang Sangat Tinggi Kepada Pelanggan; Meski Mungkin Fitur Ini
Sudah Ditawarkan Oleh Para Pesaing.
4. Menciptakan : Faktor (Fitur) Apa Yang Sebaiknya Diciptakan Yang Belum Pernah
Ditawarkan Oleh Industri? Dalam Industri Anda, Fitur Baru Apa Yang Sebaiknya
Diciptakan; Fitur Baru Yang Mampu Memberikan Value Tinggi Kepada Pelanggan, Dan
Selama Ini Belum Pernah Ditawarkan Oleh Pelanggan.

III. Skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan


Skema Ini Adalah Alat Analisis Pelengkap Bagi Kerangka Kerja Empat Langkah. Skema Ini
Mendorong Perusahaan Untuk Tidak Hanya Menanyakan Empat Pertanyaan Dalam Kerangka
Kerja Empat Langkath, Tetapi Mengimplementasikan Keempat Pernyataan Tersebut Untuk
Menciptakan Suatu Kurva Nilai Baru. Skema Ini Meberikan Empat Manfaat, Yaitu :
Mendorong Perusahaan Untuk Mengejar Differensiasi Dan Biaya Murah Secara
Bersamaan
Dengan Segera Menghantam Perusahaan Yang Hanya Berfokus Pada Upaya
Meningkatkan Dan Menciptakan
Skema Ini Dengan Mdah Akan Dipahami Oleh Manager Di Setiap Level
Skema Ini Mendorong Perusahaan Untuk Menganalisis Setiap Factor Industri Yang
Menjadi Ajang kompetisi

IV. Tiga Ciri Strategi Yang Baik


Sebagaimana Ditunjukan Oleh Kanvas Strategi, Kurva Nilai Memiliki Tiga Kualitas
Yang Saling Melengkapi :
Fokus, Setiap Strategi Yang Hebat Memiliki Fokus, Dan Suatu Profil Strategis
Atau Kurva Nilai Perusahaan Harus Jelas Dengan Jelas Menunjukkan Fokus
Tersebut.
Divergensi/Gerak Menjauh, Dengan Menciptakan Empat Langkah Kurangi,
Hilangkan, Tambahkan, Dan Ciptakan, Satrategi Ini Membedakan Profile
Mereka Dari Profile Umum Industri.
Moto Yang Memikat, Sebuah Strategi Yang Baik Memiliki Moto Yang Jelas
Dan Memikat.

V. Membaca Kurva Nilai


Kanvas Strategi Memungkinkan Perusahaan Untuk Melihat Masa Depan Dan Masa
Kini. Untuk Bisa Melakukan Ini, Perusahaan Hars Memahami Cara Membaca Kurva
Nilai. Yang Ada Dalam Suatu Kurva Nilai Adalah Banyaknya Pengetahuan Strategis
Mengenai Status Terkini Dan Masa Depan Sebuah Bisnis.
Bab 8
Mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi

Di dalam suatu organisasi seperti perusahaan, para pemimpin membuat keputusan eksekutif yang
menentukan pilihan strategis untuk kemajuan organisasi atau perusahaannya. Dan kemajuan
tersebut didapatkan dari eksekusi strategi yang telah ditetapkan.
Sayangnya, banyak detail dari strategi yang menyimpang bahkan hilang pada saat para manajer
mendelegasikan eksekusi dari strategi perusahaan kepada para karyawan.
Lalu, bagaimanakan manajemen perusahaan mengimplementasikan strategi ke tahap eksekusi
secara tepat?

Tiga Faktor Eksekusi Strategis


Pertama-tama, para pemimpin harus membentuk komitmen secara bulat dari seluruh karyawan
sebagai dasar pelaksanaan strategi atau eksekusi di semua lini pekerja.
Caranya adalah dengan integrasi berbagai fungsi dan divisi di dalam perusahaan untuk
menciptakan konsensus, khususnya di antara para pemimpin tim kerja. Afiliasi kepemimpinan
antar tim perlu dijaga seperti juga kekompakan di dalam tim itu sendiri.
Hal ini dilakukan dengan merekrut orang-orang yang tepat dan kompeten yang juga bersedia
berdisiplin dan mau bekerja sama dengan siapapun baik di dalam maupun di luar departemennya.
Pemimpin harus bisa tegas dan keras dengan hanya memilih orang-orang yang kompeten dan
berkomitmen.

Komunikasi Strategi
Selanjutnya yang juga vital bagi penerjemahan strategi menjadi eksekusi adalah bagaimana para
pemimpin mengkomunikasikan strategi manajemen kepada para karyawannya.
Komunikasi yang baik harus bebas dari keterbatasan, para pemimpin harus memastikan
keterlibatan seluruh karyawan dan mengeksplorasi implikasi strategi ke setiap kontribusi dari
masing-masing karyawan. Garis besar strategi mesti terbuka untuk diketahui oleh semua
karyawan bahkan kepada para pekerja yang perannya non-strategis.
Partisipasi karyawan harus didorong dan dihargai jika ada, dan para manajer harus memotivasi
umpan balik sehingga komunikasi berjalan dua arah. Diskusi dan media komunikasi lainnya
mesti disediakan dan diaktifkan demi penerjemahan strategi yang efektif.
Penegakkan nilai-nilai budaya organisasi yang jelas harus bisa mengerahkan perilaku karyawan
agar produktif. Prinsip kerja seperti mengutamakan prioritas, bersikap proaktif, berani
berinisiatif, menegakkan disiplin dan profesionalitas, serta kemandirian adalah beberapa contoh
aspek budaya organisasi yang perlu didukung manajemen.

Sistem Penilaian Kinerja


Faktor yang ketiga setelah menetapkan strategi dan membangun tim kerja yang berkomitmen
dengan komunikasi yang efektif, selanjutnya sebuah sistem penilaian kinerja perlu diberlakukan
secara terfokus.
Pemberian insentif dan penghargaan kepada para karyawan harus diselaraskan dengan
implementasi strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Peran individual dari masing-
masing pekerja harus memiliki benang merah dengan garis besar strategi organisasi.
Optimalisasi penilaian kinerja dari masing-masing divisi dilakukan dalam konteks tujuan
perusahaan secara umum. Sasaran-sasaran tugas dari para karyawan harus berfokus pada
kontribusi kepada kesuksesan pelaksanaan strategi perusahaan bukan hanya kepada target per
unit kerja atau departemen.
Evaluasi Implementasi Strategi
Akhirnya, strategi yang telah dijalankan dalam bentuk eksekusi mesti diawasi dan dimonitor
perkembangannya. Segala masukan atau input dari para karyawan dan lingkungan perlu
diperhatikan. Semua perubahan pada pasar dan pesaing juga turut dipantau.
Sejalan dengan waktu, observasi yang menyeluruh dari setiap pelaksanaan strategi bisa diatur
agar dapat menyediakan data yang akurat sebagai dasar pemilihan strategi yang berkelanjutan.
Pemimpin dapat melihat dari data ini; strategi mana yang berhasil dan mana yang perlu
diperbaiki.
Evaluasi dari beragam informasi strategis ini mesti dibuat secara rutin atau berkala untuk
memastikan kemajuan perusahaan secara terus-menerus dan berkelanjutan (sustainable!

Kekuatan Proses yang Adil


Proses yang adil mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi dengan menciptakan penerimaan
orang terlebih dahulu. Ketika proses yang adil diterapkan dalam proses pembuatan strategi,
orang percaya bahwa ada medan permainan yang setara. Ini mengilhami mereka untuk bekerja
sama secara sukarela dalam mengeksekusi keputusan-keputusan strategis yang dihasilkan. Kerja
sama sukarela lebih dari eksekusi mekanis, dimana orang hanya melakukan apa yang diperlukan
untuk bertahan. Kerja sama sukarela melibatkan kegiatan yang melebihi kewajiban yang
digariskan, dimana individu mengerahkan
8. energy dan inisiatif mereka sebaik mungkin bahkan menundukkan kepentigan pribadi demi
mengeksekusi strategi yang dihasilkan.

Tiga E prinsip dari Proses yang adil


Engagement atau emosi keterlibatan berarti melibatkan individu dalam keputusan-keputusan
strategis yang memengaruhi mereka dengan meminta masukan dari mereka dan member
kesempatan bagi mereka untuk saling menolak ide dan asumsi satu sama lain. Engagement
mengkomunikasikan rasa hormat manajemen terhadap individu dan ide-ide mereka. Mendorong
penolakan akan mempertajam pemikiran semua orang dan membangun kebijaksanaan kolektif
yang lebih baik. Eksplanasi atau penjelasan berarti bahwa setiap orang yang terlibat dan
terpengaruh harus memahami kenapa keputusan strategis dibuat. Penjelasan terhadap pemikiran
yang mendasari keputusan menjadikan orang yakin bahwa manajer telah mempertimbangkan
opini mereka dan telah membuat keputusan secara netral demi kepentingan perusahaan secara
keseluruhan. Expectation clarity atau ekspektasi yang jelas menuntut bahwa setelah sebuah
strategi siap, manajer menyatakan aturan-aturan permainan dengan jelas. Meskipun ekspektasi
yang ada mungkin berat, pegawai harus tahu sedari awal standar apa yang akan digunakan untuk
menilai mereka dan sanksi apa yang dijatuhkan untuk kegagalan. Apa saja tujuan strategi baru?
Apa saja target dan tonggak penting yang baru? Siapa yang bertanggungjawab untuk sesuatu
hal? Untuk mencapai proses yang adil, tujuan, ekspektasi dan tanggungjawab baru menjadi
kurang penting dibandingkan pemahaman terhadap tujuan, ekspektasi, dan tanggung jawab baru
tersebut. Ketika orang dengan jelas memahami apa yang diharapkan dari mereka, permainan
politik dan favoritism diminimalkan dan orang bisa berfokus pada mengeksekusi strategi secara
cepat. Digabungkan bersama, ketiga kriteria ini secara kolektif berujung pada apakah suatu
proses adil ataukah tidak. Ini penting karena kurangnya salah satu dari ketiga elemen itu tidak
bisa menentukan apakah suatu proses adil ataukah tidak. Kenapa proses yang adil itu penting
dalam membentuk sikap dan perilaku seseorang? Secara khusus, kenapa kepatuhan atau
pelanggaran terhadap proses yang adil dalam perumusan strategi memiliki kekuatan mewujudkan
atau menggagalkan eksekusi suatu strategi? Ini semua karena pengakuan emosional dan
intelektual. Secara emosional, individu mencari pengakuan terhadap nilai mereka, bukan sebagai
buruh, personalia, atau sumber daya manusia, melainkan sebagai manusia yang diperlakukan
dengan rasa hormat. Individu juga ingin nilai individu mereka dihargai dimanapun level mereka
dalam organisasi.

Teori Pengakuan Emosional dan Intelektual


Menggunakan proses yang adil dalam perumusan strategi sangat terkait dengan pengakuan
emosional dan intelektual. Dalam praktik terbukti bahwa ada semangat untuk mempercayai dan
menghargai individu, sebagaimana juga ada kepercayaan mendalam kepada pengetahuan, bakat
dan keahlian individu. Ketika individu merasa nilai inteektual mereka diakui, mereka bersedia
berbagi pengetahuan. Malahan, mereka merasa terinspirasi untuk meneguhkan dan membuktikan
ekspektasi yang diminta dari nilai intelektual mereka, sehingga mereka terdorong mencetuskan
ide-ide kreatif dan berbagi pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai