Anda di halaman 1dari 12

Cara mendeteksi kebohongan Mungkin kita tidak tahu, apakah orang lain itu benar-benar baik pada

diri kita atau tidak. Bisa saja mulutnya manis memuji kelebihan kita. Namun siapa sangka dibelakang,
ternyata mereka membeberkan aib kita pada orang lain. Atau kasus lain, seperti pacar yang sangat
romantis dan baik pada kita. Namun siapa sangka ternyata ia sering main mata dengan wanita lain.

Mulut adalah bagian tubuh yang bisa dikendalikan oleh otak. Jika otak memerintahkan untuk
berbohong, maka ia akan berbohong. Dan apabila otak memerintahkan untuk jujur, maka ia pun akan
jujur. Terlepas dari kontrol sosial, berbohong menjadi suatu kebiasaan yang paling mudah untuk
dilakukan oleh manusia. Entah bohong pada orang tua, pacar, teman, dan lain sebagainya.

Jika orang yang kita percayai malah berbuat hal yang merusak kepercayaan, tentu saja kita akan marah.
Bahkan bisa jadi benci, apabila perbuatan tersebut adalah hal yang sangat tidak disukai.

Sayang, kita bukanlah seorang peramal yang mampu untuk mengetahui isi pikiran dan apa yang ada di
dalam hati orang lain. Hanya lewat mulut sajalah mereka mengatakan, entah itu adalah kejujuran atau
kebohongan.

Bagaimana kita tahu bahwa ia sedang bohong atau jujur ?

Tentu saja anda harus memiliki keahlian atau kemampuan khusus untuk mengetahui pertanda
seseorang tersebut melakukan kebohongan. Bukan sembarangan orang yang dapat dengan mudah
mengetahui apakah yang diucapkan itu sebuah kejujuran ataukah perkataan syarat muatan
kebohongan. Bisa jadi hal yang paling kita sukai adalah kebohongan yang dibuat oleh orang lain. Atau
hal yang kita benci adalah kejujuran yang sesungguhnya.

Ada beberapa tips untuk mengetahui, bagaimana lawan bicara kita mengungkap isi hati dan pikirannya.
Cara ini dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Hanya anda harus benar benar
jeli untuk melihat apakah ia sedang bohong atau tidak. Lantas, bagaimana hal tersebut dapat di ketahui?

Cara Mendeteksi Kebohongan Dengan Jitu

Coba anda lihat bagaimana bahasa tubuhnya ? Dalam psikologi dikenal dengan istilah gesture dan
membaca mimik wajah. Cara ini cukup ampuh untuk mengetahui apakah orang lain sedang berkata jujur
atau tidak. Sebab bahasa tubuh adalah bagian dari diri manusia yang tidak bisa diajak untuk berbohong.
Sejauh apapun mulut mencoba berbohong, namun gesture selalu menampakkan kejujuran. Oleh siapa
saja dan di mana saja.

Lantas seperti apa sajakah bahasa tubuh itu ?

Perhatikan kemana arah bola mata melihat

Cara mendeteksi kebohongan yang pertama adalah memperhatikan mata. Orang yang berkata bohong
bisa dilihat dari bagaimana bola matanya bergerak. Ketika anda berkomunikasi dengan orang yang
berbohong, perhatikan arah bola matanya. Apakah menuju pandangan arah ke kanan atau ke kiri saat
memulai pembicaraan. Jika bola mata ke arah kiri, maka ia sedang mengingat kejadian dan
mengungkapkan hal yang sebenarnya. Namun jika mengarah ke kanan, berarti ia sedang berusaha
mengarang cerita dengan baik.

2. Tidak mampu beradu pandangan dengan anda dalam waktu lama

Ketika anda sedang berusaha menemukan kebenaran, coba lihat matanya dalam dalam. Temukan
kebohongan dan kebenaran di dalam matanya. Orang yang berbohong tidak bisa menatap mata anda
lama. Ada ketakutan dalam matanya. Selain itu, anda bisa melihat apakah pupil matanya mengecil atau
membesar. Jika pupilnya membesar berati ia sedang berusaha jujur.

3. Tangan yang selalu bergerak

Selain memperhatikan mata, anda juga bisa mengamati gestur tubuh lain seperti tangan. Apakah tangan
tersebut bergerak kemana mana seperti mencari cerita baru dan berusaha merangkainya atau tetap
diam di tempat. Orang yang berbohong akan cenderung membuat gerakan seperti mengibaskan tangan
dan bersedekap.

4. Menjawab pertanyaan dengan lama


Coba amati waktu yang digunakan untuk menjawab pertanyaan. Jika ia mampu menjawab dengan cepat
setiap ragam pertanyaan yang anda berikan, berati ia benar benar berkata sesuai dengan keadaan
sesungguhnya. Namun jika ia menjawab dengan banyak basa basi terutama dalam waktu lama,
kemungkinan besar ia tengah berbohong.

Membaca tanda kebohongan orang lain tak lantas mudah untuk dilakukan tanpa adanya pembiasaan
melakukan observasi lingkungan sekitar. Dengan mencoba membiasakan melakukan observasi
lingkungan sekitar, secara tidak langsung kita melatih kepekaan dalam merasa. By: Izzatur Rosyida

Berdialog dengan pasangan dan ragu-ragu apakah ia jujur atau tidak? Coba baca bahasa tubuhnya
seperti di bawah ini:

1. Ia sering melihat ke bawah. Atau ia tadi kehilangan koin seribu rupiah.

2. Matanya melihat kesana-kemari, mencoba menghindari tatapan mata Anda. Atau ia kagum betapa
Anda mampu mengubah interior rumah dalam sekejap.

3. Ia berusaha kuat menatap lekat-lekat Anda, karena ia pernah membaca bahwa salah satu tanda
orang berbohong adalah melihat kesana-kemari. Atau ia sedang latihan fokus dan konsentrasi.

4. Pada saat menatap Anda, ia sering mengerjapkan kelopak matanya. Atau ia memang sedang sakit
mata.

5. Berkali-kali ia merapikan rambutnya. Atau ia merasa ada kutu di kepalanya.

?#?NLP?

?#?BodyLanguage?

?#?Truthfulness?
Alasan Berbohong Pernah kah kamu berkata tidak jujur ? Pernahkan kamu menutupi kebenaran ?
Pernahkan kamu mengatakan suatu hal yang tidak pernah terjadi ? Atau hanya mengarang cerita agar
tampak baik di mata orang ? Hampir semua orang pasti pernah melakukan semua hal hal tersebut.
Bohong menjadi suatu hal yang semua orang pernah mengalami dan melakukannya.

Banyak alasan mengapa orang melakukan kebohongan. Baik itu kebohongan untuk menutupi
kebenaran, berbohong untuk melindungi harga diri, berbohong agar tidak tampak buruk di mata orang
lain, dan kebohongan kebohongan yang lainnya. Kebiasan buruk ini menjadi hal yang lumrah bahkan
biasa di lakukan hampir semua orang. Padahal ini adalah suatu hal yang buruk, untuk diri sendiri dan
orang lain.

Alasan orang berbohong

Lantas, sebenarnya alasan apa yang menyebabkan seseorang menjadi kecanduan untuk berbohong ?
Mengapa banyak orang melakukan bertubi tubi kebohongan untuk menutupi dirinya ? Alasan apa
setiap orang melakukan kebohongan kebohongan ini ?

Takut yang sangat tinggi

Alasan utama seseorang untuk melakukan kebohongan adalah karena adanya rasa takut. Perasaan ini
cukup tinggi, sehingga membuat seseorang harus melakukan kebohongan untuk menutupi rasa
takutnya. Misal, ketika anda takut di phk dari perusahaan. Ketika melakukan kesalahan, anda terpaksa
berbohong atau tidak mengaku. Tujuannya adalah agar tidak di pecat.

Mendapatkan hukuman

Alasan lain yang menyebabkan seseorang berbohong adalah karena takut mendapatkan hukuman.
Biasanya kesalahan yang di buat ini cukup besar (bagi diri pelaku). Sehingga mereka terpaksa berbohong
agar tidak mendapatkan hukuman. Misal dengan mengganti nilai 3 pada ujian matematika dengan nilai 8
agar tidak di hukum ayah saat di rumah.

Agar tampak baik di mata orang lain


Biasanya orang orang melakukan kebohongan adalah ingin tampak keren. Apalagi di depan seseorang
yang membuat diri anda tertarik. Misal berbohong pada saat ujian. DI gambarkan bahwa anda adalah
anak yang pandai. Namun suatu hari, anda tidak bisa belajar saat persiapan ujian. Lantas melakukan
kecurangan dalam ujian yakni dengan mencontek. Tujuannya adalah agar tetap mendapatkan nilai baik.
Kebohongan ini di maksudkan agar selalu tampak baik di mata orang lain.

Menjaga citra diri

Biasnaya ini di lakukan pada orang orang yang memiliki harga diri dan gengsi yang tinggi. Ia akan
bertahan menjaga citra dirinya meskipun dalam keadaan terjepit sekalipun. Kebohongan demi citra diri
ini biasa di lakukan oleh orang orang yang memiliki status sosial tinggi. Misal berbohong bahwa dirinya
adalah pebisnis yang sukses, padahal dirinya susah keras mencari utang piutang ke sana kemari.

Untuk menarik perhatian lawan jenis

Ada kebohongan lain yang memang bertujuan pada hal hal yang simpel. Yakni kebohongan yang di
lakukan lelaki pada wanita maupun wanita pada lelaki. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian lawan
jenis. Seperti lelaki yang di ajak jalan jalan wanita. Di tengah jalan, ia mengungkapkan bahwa ia adalah
pekerja keras dengan memiliki banyak usaha. Padahal aslinya ia adalah pengangguran yang sedang cari
kerjaan. Agar tampak keren dan bisa menarik perhatian lawan jenis, biasanya mereka berbohong.

Untuk hiburan orang lain

Lantas, masih ada alasan lain yang menyebabkan seseorang melakukan kebohongan. Yakni bertujuan
untuk hiburan. Misalnya dengan mengarang arang cerita di depan orang lain dengan ekspresi yang
menggebu gebu. Lantas orang lain yang melihat akan terhibur dengan gurauannya. Kebohongan ini
juga tidak baik untuk di lakukan, meskipun memiliki tujuan yang baik.

Meningkatkan Derajat Sosial Diri

Alasan lain yang kerap dilakukan oleh seseorang yang bohong adalah, dikarenakan agar mendapatkan
derajat sosial tinggi di lingkungan sekitarnya. Bisa jadi apa yang dilakukan berhasil, namun terkadang
saat kebohongan yang di perbuatnya terbongkar, justru dapat merusak drajat sosial diri di lingkungan
sekitarnya. Oleh sebab itu hindari melakukan kebohongan ya guys.
Kebohongan pada dasarnya memang tidak pernah baik untuk di lakukan. Sama sekali tidak ada istilah
kebohongan putih. Karena di mana mana kebaikan itu tidak bisa di peroleh dengan cara yang baik.
Salam. By: Izatur Rosyida

Membongkar 7 Level Kebohongan Yang Terjadi Di Sekitar Kita

Kebohongan tak akan muncul dengan begitu saja. Ada sebuah tingkatan tingkatan di dalam
kebohongan yang dilakukan oleh seseorang. J. Budziszewski, di dalam bukunya what we cant know,
menyebutnya sebagaimana 7 tingkatan dalam kebohonganini. Tingkatan tersebut tidak hanya sering
terjadi pada politisi saja, melainkan dalam kalangan yang lebih universal.

Ke 7 level ataupun tingkatan ini menjangkau seluruh permasalahan bohong yang terjadi di masyarakat
kita. Seperti dilansir dalam buku karangan Husna widayani dkk berjudul Lies tujuh level dari aktivitas
berbohong adalah sebagai berikut;

Benar-benar Berbohong

Semacam lingkaran, dalam ajaran agama yang mana berbohong dapat menimbulkan dosa. Pun
sebaliknya, yang mana sebenarnya orang berbohong berarti telah melakukan dosa. Misalnya kita
berbohong tentang uang, dengan mencuri uang orang lain, dan lain sebagainya. Secara sederhananya,
semakin besar dosa yang dilakukan, maka semakin besar pula kemungkinan untuk mengatakan
perkataan bohong. Apabila ia mengetahui kebenaran dari hal bohong, maka ia akan melanjutkan
perbuatan bohong tersebut pada level 2.

Melindungi Diri

Hal ini berarti, jika seseorang berbohong tentang sebuah kebohongan yang dimiliki. Apabila ia telah
berbohong tentang suatu hal, besar kemungkinan untuk ia akan berbohong mengenai hal lain. Benar
saja, ini akan menimbulkan kebohongan lainnya guna menutupi kebohongan yang sebelumnya. Tentu
saja hal tersebut sebagai sebuah upaya untuk melindungi dirinya. Baiknya hal tersebut di peruntukkan
untuk sebuah kebaikan ataupun kebohongan yang dilakukan untuk sebuah kesalahan.

Seperti dikatakan oleh Budziszewski, yang mana ia menyatakan bahwa, kebohongan memiliki sifat
lemah, mereka akan selalu membutuhkan pengawal. Hal ini setali dengan beberapa contoh contoh
kasus yang mana telah terjadi di sekitar kita, setiap mereka telah melakukan aktivitas bohong maka ia
akan ditutupi dengan kebohongan lainnya.

Mengembangkan Kebiasaan Dalam Berbohong

Di level ini, seseorang yang berbohong untuk hal-hal yang sepele dan tak bermanfaat. Dalam perkataan
lain, pembohong berbohong mengenai suatu hal yang sebenarnya tak diperlukan dan di waktu yang
sebenarnya tak memerlukan untuk melakukan kebohongan.

Misalkan saja, saat mereka menjawab pertanyaan yang cendrung basa basi dari orang lain. Padahal,
sewajarnya, ia hanya perlu untuk menjawab pertanyaan basa basi dengan jawaban sederhana dan
jujur pula meskipun basa basi, bukannya malah menjawab dengan jawaban bohog yang tak berguna.

Menipu Diri

Di level ini, seorang pembohong mulai turut meyakini dan mempercayai yang ia ceritakan pada orang
lain. Seperti yang di ungkapkan oleh Faruk Tripoli, kebenaran adalah kebohongan yang dikonsisteni.
yang di buat oleh seseorang dapat menjadi sangat efektif dan dipercayai oleh orang banyak.

Bahkan, di saat hal tersebut di percayai oleh banyak orang dan di anggap sebagai suatu kebenaran,
maka si pembohong pun turut mempercayai hasil dari kebohongan yang telah ia ciptakan. Secara
realistis hal tersebut, banyak terjadi di beberapa kampanye kebohongan yang disumbang oleh beberapa
media mainstream. Guna memuluskan kekuasaan tak jarang media mainstream pesanan membuat
sebuah kampanye buruk dari lawan tanding atau oposisi, sehingga membuat masyarakat awam terkena
imbas kebohongan untuk memusuhi golongan tertentu.

Di level keempat ini, seorang akan mulai masuk dalam penyangkalan. Pembohong akan mulai untuk
berhenti melihat kompas inernal moralnya. Oleh sebab ia tak merasakan rasa bersala lagi atas apa saja
yang telah ia ciptakan.
Merasionalisasi

Di level ini, seorang pembohong telah membenarkan dan sudah mengangggapnya sebagai hal yang baik.
Oleh sebab itu, berbohong bukanlah hanya sekedar bagian dari kehidupan normal, namun telah menjadi
suatu kamus kebajikan, yang dapat membantu dalam mempercepat pertumbuhan sebuah organisasi
atau perusahaan.

Kebohongan di level ini seringkali di alami oleh para pemimpin di sebuah organisasi atau perusahaan.
Dalam artian, kebohongan ini terjadi pada tingkatan jabatan. Semakin tinggi jabatan dalam organisasi,
maka semakin sulit pula untuk mengatakan kebenaran apa adanya. Seringkali, kebohongan di level ini di
butuhkan guna kebaikan yang lebih besar.

Mengembangkan Teknik

Teknik yang pertama dan paling utama yaitu mulai mengadakan penggolongan maupun pengelompokan
atau pembagian. Di level ini, para pelaku mulai untuk mengisolasikan laporan, lalu mengabaikan apa
yang telah dikatakan dalam konteks lain.

Teknik level 6 ini sering ditemukan pada tingkat jajaran birokrasi. Pembohong dengan mudahnya untuk
berbohong pada konstituen ke konstituen lainnya, dan bersumpah untuk setiap hal sambil ia
menyatakan apa yan telah ia katakana sebagai kebenaran. Maka tak heran, seorang pengemban tugas
dalam birokrasi sering menyampaikan dua hal yang bertentangan dengan yang seharusnya terjadi di dua
kesempatan berbeda.

Sebuah Tugas Ataupun kewajiban

Level 7, seorang pembohong sudah melihat sebagaimana tugas ataupun kewajiban. Hal ini adalah pada
tingkatan yang sangat parah dikarenakan ia melakukan atas nama sebuah kewajiban.

Itulah 7 level yang terjadi di sekitar kita. Dengan mencermati hal ini semoga kita dapat lebih sadar dan
jeli dalam melihat aneka kebohongan. Khususnya yang telah di tebar oleh orang-orang yang ingin
merusak keutuhan dan persatuan Republik Indonesia. By: Muhamad Fadhol Tamimy
Tak ada kejahatan sempuna

Ada satu kasus, dimana polisi tanpa sengaja tahu siapa pelaku pembunuhan, hanya karena pelaku gagal
mengajak tubuhnya berkompromi ketika ia berdusta. Kejadiannya tahun 1988, sudah hampir 24 tahun
yang lalu. Mereka yang tinggal di Surabaya ketika itu mungkin masih ingat pembunuhan atas satu
keluarga Letkol. Mar. P (maaf saya pakai initial saja) yang dilakukan oleh keluarga ibu Sumiarsih, yang
baru dihukum mati sekitar 3 tahun lalu setelah grasinya ditolak Presiden.

Ceritanya begini : suatu siang sebuah mobil patroli jalan toll menemukan sebuah bangkai sebuah mobil
(kalau tak salah Suzuki Jimny/Katana) di dalam jurang di tepi jalan toll, dalam keadaan terbakar. Api
sudah padam, tapi tak seluruh body mobil hangus. Ketika berhasil diangkat, seisi mobil sudah meninggal,
mungkin ada 6 orang, saya lupa. Tapi polisi menciun ada kejanggalan, sebab mencium bau minyak tanah
yang sangat menyengat. Selain itu, dari kondisi mayat-mayat, diperkirakan sudah meninggal sebelum
mobil masuk ke jurang.

Demi kepentingan penyelidikan, polisi mengumumkan ini sebagai sebuah kecelakaan murni. Wartawan
pun memberitakan begitu. Karena semua keluarga Letkol. Mar. P tewas, maka kerabatnya lah yang
menyelenggarakan pengurusan jenazah dan pemakaman. Kerabat ini tak lain adalah orang kepercayaan
Letkol. Mar. P yang dipercaya menangani bisnisnya (mengelola rumah bordil di kawasan lokalisasi di
Surabya), yaitu ibu Sumiarsih dan pak Prayit. Semua berlangsung wajar, keluarga bu Sumiarsih tampak
berduka. Saat usai pemakaman, polisi mengobrol bersama pak Prayit.

Entah sengaja entah tidak, seorang polisi yang hendak merokok meminta api dari pak Prayit. Polisi
menyelipkan rokok di bibirnya dan pak Prayit menyalakan pemantik api. Disinilah polisi melihat ada yang
aneh. Api itu bergoyang keras, rupanhya jemari pak Prayit bergetar keras. Polisi mulai curiga dengan
bahasa tubuh Pak Prayit ini. Sejak itu polisi berusaha memfokuskan penyelidikan pada aktivitas dan alibi
keluarga ini pada hari diperkirakan terjadinya pembunuhan.
Benar saja, kemudian terungkap bahwa atas prakarsa ibu Sumiarsih yang terlilit hutang dan rasa
dendam pada Letkol. Mar. P karena kalau menagih hutang selalu kasar dan menghina, maka ibu
Sumiarsih mengajak suami, anak, menantu dan keponakannya untuk bersama-sama membunuh
keluarga Letkol. Mar. P. Hanya putrinya saja yang tak diajak serta, sementara suami putrinya, seorang
polisi muda berinsial A, yang baru saja menikah dengan putri bu Sumiarsih, ikut diajak serta. Karena tak
berani menentang ibu mertuanya yang galak, polisi A pun terpaksa menurut.

Pembunuhan dilakukan dengan menggunakan alu. Modusnya mereka sekeluarga pura-pura bertamu
pada suatu pagi, lalu saat lengah alu dipukulkan ke kepala target. Demikianlah satu demi satu anggota
keluarga Letkol. Mar.P dihabisi. Pembantunya dipukul saat pulang dari pasar. Anak dan keponakannya
dipukul saat pulang sekolah. Demikian rapi dan terorganisirnya pembunuhan itu, sampai-sampai tak
menyisakan bercak darah dan barang bukti sebuah pun.

Kalau saja tangan Pak Prayit tak gemetaran saat menyalakan api untuk rokok pak polisi, mungkin polisi
akan kesulitan melacak pelakunya. Tapi seperti kata Agatha Christie : tak ada kejahatan yang
sempurna. Selalu ada jejak tersisa, karena itu Monsiur Poirot selalu bisa menemukan pelaku
kejahatannya. Alibi bisa dikarang dengan cermat, barang bukti bisa dimusnahkan, tapi kegelisahan jiwa
tercermin dalam body language. Mungkin inilah cara Tuhan menyalakan alarm nurani kita. Karena
manusia diciptakan sebagai makhluk paling sempurna, ia diberi akal dan pikiran. Akal pikiran kadang
menyimpang dan membuahkan dusta, maka Tuhan melengkapinya dengan hati nurani. Hati nurani jadi
tak tenang ketika akal dan pikiran berkomplot mengarang dusta.

Kendati demikian, kepekaan alarm nurani tentu ada batasnya. Jika sudah biasa berbohong, mungkin
saja bahasa tubuh yang gelisah atau gerakan bola mata ke kiri, tak lagi tampak. Bahkan kadang lie
detector pun tak mampu mendeteksi perubahan detak jantung dan gelombang otak ketika seorang
pembohong tulen diperiksa.

Kasus kematian karena kecelakaan mati tenggelam biasanya di dapat pada korban seperti air atau
benda2 asing mulai dari binatang air,ganggang ataupun pasir bisa masuk kedalam tubuh korban. Jika
terdapat luka2 di bagian atau daerah yg sulit di jangkau atau terkena benturan bisa kemungkinan karena
pembunuhan.

Pada kasus bunuh diri bisa diketahui dari hasil pemeriksaan langsung di lokasi tkp, terhadap
korban/mayat maupun benda2 yg di temukan dilokasi kejadian dan didukung keterangan saksi. Pada
kasus bunuh diri lokasi yg dipilih adalah tempat yg sepih atau tersembunyi atau bahkan di kunci dari
dalam dan ditemukan surat2 wasiat atau pesan kepada orang2 tertentu yg isinya kata2 maaf dan
penyesalan.

Pada kasus pembunuhan lokasi bebas atau tidak ditentukan, jika terjadi didalam suatu ruangan dimana
ruangan itu berantakan, ada beberapa barang yg hilang milik korban, senjata atau alat yg di pakai atau
dipersiapkan oleh pelaku biasanya tidak ditemukan di lokasi tkp dan mengenai pakaian yg dikenakan
korban juga kadang robek, bercak darah atau genangan darah korban didapat secara tidak beraturan di
akibatkan perlawanan atau menghindar ketika terjadi kontak fisik korban dan pelaku dilokasi tkp.

Dari hasil pembahasan tadi dapat di tarik garis kesimpulan bahwa suatu peristiwa dapat di jawab secara
scientific crime investigation apakah suatu peristiwa pembunuhan, bunuh diri atau karena kecelakaan
dengan memperhatikan lokasi tkp, barang bukti,korban dan juga saksi serta rentang waktu kejadian.

Tak ada peristiwa kejahatan yang sempurna dan tidak meninggalkan jejak

Bunuh diri dalam bahasa Inggris dikenal suicide, berasal dari kata latin suicidium, dari sui caedere,
membunuh diri sendiri adalah sebuah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian diri sendiri.
Bunuh diri seringkali dilakukan akibat putus asa, yang penyebabnya seringkali dikaitkan dengan
gangguan jiwa misalnya depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, ketergantungan alcohol /alkoholisme,
atau penyalahgunaan obat. Faktor-faktor penyebab stres antara lain kesulitan keuangan atau masalah
dalam hubungan interpersonal seringkali ikut berperan.

Pada kasus bunuh diri yang paling sering dijumpai di Indonesia yaitu kasus bunuh diri dengan cara
menggantung leher sedangkan pada negara Cina biasa dengan cara melompat dari ketinggian atau
gantung diri dan negara barat dengan menggunakan senjata api. Pada kasus ini saya akan membahas
ciri-ciri fisik pada kasus gantung diri yang saya temui di lokasi TKP, banyak dari masyarakat yang tidak
memahami kasus tersebut dan menganggap kasus tersebut adalah kasus pembunuhan atau sebaliknya.
Jeratan tali kasus gatung diri pada leher seseorang akan menutup suplai udara pada fadal reflek
pernafasan. Sehingga suplai oksigen ke otak dan beberapa organ tubuh lainnya seperti paru-paru
kosong. Akibatnya organ-organ yang cara kerjanya membutuhkan suplai oksigen, tak bisa berfungsi
secara normal sehingga membuat mata membelalak, wajah membiru, lidah menjulur, kemudian ada
bekas luka bekas tali pada daerah sekitar leher dan ditemukan kotoran air seni, tinja atau sperma pada
korban, ujung jari tangan dan kaki ditemukan bintik mayat kemudian di lokasi TKP umumnya rapi,
kadang ditemukan juga surat wasiat dan pada pintu serta jendela tertutup rapat dari dalam, tempat
menggantung terjangkau oleh korban, ada alat tumpu, alur jerat umumnya serong atau miring, simpul
pada tali ditemukan pada tengah atau samping leher.

Alasannya, kenapa saat ditemukan korban gantung diri ditemukan kotoran dan sperma pada korban
karena gabungan antara efek gravitasi dan lemasnya semua otot yg berfungsi sebagai klep bagi zat-zat
buang tsb. Otot-otot orang mati sudah pada kendur,untuk dubur dan kandung kemih punya otot yang
bisa berfungsi untuk menahan kotoran yang ditampung. Kalau otot tersebut mati, tentu saja kotoran yg
tertampung akan keluar.

Anda mungkin juga menyukai