Tujuan No Diagnosa Dan Intervensi Paraf Kriteria Hasil
1. Kelebihan volume NOC: NIC: Juwarti
cairan b.d.. - Electrolit and 1. Kaji jumlah urin acid base yang dieliminasi balance 2. Kaji tipe intake yang - Fluid balance sesuai dengan - Hydration kebutuhan Tujuan : 3. Kaji CRT dan turgor Setelah dilakukan kulit tindakan 4. Monitoring berat keperawatan badan klien selama 4x24 jam 5. Monitoring TTV kelebihan volume 6. Atur keseimbangan cairan pada pasien intake dan otput dapat teratasi 7. Monitoring tanda dengan kriteria dan gejala asites hasil : 8. Lakukan 1. Keseimbangan pemeriksaan darah intake dan lengkap dan output urinalisis 2. TTV dalam (kolaborasi) batas normal 9. Kolaborasikan 3. Turgor kulit pemberian obat membaik untuk mengurangi 4. Kadar serum preload elektrolit, 10. Kolaborasikan hematokrit, dan perlunya dilakukan berat jenis urin dialisis normal 5. Tidak ada edema 6. Output urin dalam 8 jam normal 7. Warna urin, pH urin dan kadar elektrolit urin dalam rentang normal 8. Tidak da penimbunan BUN, kretini serum, natrium, glukosa, protein 9. Tidak ada peningkatan berat badan yang cepat dan berlebihan 2. Gangguan perfusi NOC: NIC: Ladyane jaringan perifer 1. Monitoring vital b.d. - Tissue sign. perfusion : 2. Monitoring peripheral frekuensi dan irama - Circilation pernapasan.. status 3. Monitoring sianosis Tujuan : perifer. 4. Monitoring GCS. Setelah dilakukan 5. Lakukan perawatann selama pemeriksaan 4x24 jam perfusi laboratorium jaringan perifer (hematokrit, BUN, dapat efektif protein, natrium dan dengan kriteria kalium). hasil : 6. Beri cairan sesuai 1. Tekanan darah dengan kebutuhan sistolik dan klien. diastolik dalam 7. Hindari pemberian rentang normal. cairan yang bersifat 2. Saturasi oksigen diuresis. 100%. 8. Koreksi kondisi 3. CRT < 2 detik. dehidrasi klien. 4. PaO2 dan PaCO2 dalam rentang normal. 5. Temperatur kulit ektremitas normal. 6. Tidak ada distensi vena jugularis, edema perifer, asites dan fatigue. 3. Ketidakseimbangan NOC: NIC: Rize nutrisi kurang dari 1. Cek BB sesudah dan kebutuhan tubuh - Nutritional sebelum MRS b.d Status 2. Kaji makanan kesukaan pasien - Intake 3. Kaji makanan yang diberikan habis atau - Weight Control tidak 4. Kolaborasi dengan Tujuan: ahli gizi mengenai makanan yang Setelah melakukan sesuai dengan perawatan selama kebutuhan pasien 7x24 jam nutrisi 5. Beri edukasi kurang dari makanan yang kebutuhan tubuh seimbang dan dapat teratasi bergizi dengan kriteria hasil: 1. BB tidak semakin turun dari sebelumnya 2. Tidak ada tanda malnutrisi 3. Menghabiskan makanan yang diberikan 4. Pola nafas tidak NOC: NIC: Nifta efektif b.d .. - Respiratory 1. Identifikasi perlunya status : pemasangan alat bantu Ventilation nafas (oksigenasi) - Respiratory 2. Monitoring suara status : nafas, frekuensi, dan Airway kedalaman patency 3. Ukur TTV - Vital sign 4. Monitor adanya tanda- Status tanda hipoventilasi Tujuan : 5. Monitor kefektifan Setelah dilakukan oksigenasi tindakan 6. Pertahankan jalan keperawatan nafas tetap paten selama 2x24 jam 7. Monitor frekuensi dan pasien irama pernafasan menunjukkan keefektifan pola nafas, dengan kriteria hasil: 1. Tanda-tanda vital dalam rentang normal 2. Ventilasi normal (frekuensi, RR, kedalaman) 3. Tidak menunjukkan penggunaan otot bantu pernapasan 4. Jalan nafas paten 5. Nausea b.d .. NOC: NIC: Della - Nutrition 1. Kaji lengkap rasa status : intake mual termasuk nutrition and frekuensi, durasi, balance tingkat dan faktor penyebab - Symptom 2. Evaluasi efek mual severity terhadap nafsu makan, aktivitas - Hydration sehari-hari dan pola Tujuan : tidur 3. Anjurkan makan Setelah dilakukan sedikit tapi sering dan tindakan dalam keadaan hangat keperawatan 4. Berikan istirahat dan selama 1x24 jam tidur yang adekuat tidak terjadi mual untuk mengurangi pada pasien mual dengan kriteria 5. Kolaborasi hasil: pemberiam 1. Pasien dapat antiemetik: menghindari ondansentron 4 mg IV faktor penyebab jika mual nausea dengan baik 2. Pasien mengatakan tidak mual dan muntah 3. Tidak ada peningkatan sekresi saliva