Anda di halaman 1dari 10

Konsep Imunisasi Hepatitis B

Kelompok 4
1. Ria Hariyono 152310101004
2. Emila Cahya A. 152310101009
3. Devi Saputri 152310101016
4. Aulia Dwi Rahmawati 152310101178
5. Winda Anisyawati 152310101223
DEFINISI
Imunisasi merupakan usaha memberikan
kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan
vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu. (Alimul, 2009).
Hepatitis adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan suatu peradangan yang terjadi pada organ tubuh
seperti hati atau liver. Hepatitis berasal dari kata
(hepar/liver) dan itis(peradangan). Penyakit ini banyak
dikenal sebagai kuning, padahal penguningan(kuku,
mata, kulit) hanya salah salah satu gejala dari penyakit
hepatitis itu.
TUJUAN
1. Memberikan kekebalan pada bayi agar dapat
mencegah penyakit dan kematian bayi serta
anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering
berjangkit. (Proverawati, 2010)
2. Diharapkan agar anak menjadi kebal terhadap
penyakit sehingga dapat menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas serta dapat
mengurangi kecacatan akibat penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi. (Alimul, 2009
MANFAAT
1. Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh
penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian.
2. Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi
pengobatan bila anak sakit. Mendorong
pembentukan keluarga apabila orang tua yakin
bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-
kanak yang nyaman.
Jadwal Pemberian
Imunisasi Hepatitis B
1. Imunisasi Hepatitis B diberikan pada semua anak usia 0 – 18 tahun
2. Imunisasi Hepatitis B diberikan sebanyak 3 kali (dosis) pemberian
• Dosis pertama diberikan pada bayi baru lahir (newborns)
menggunakan vaksin monovalen (vaksin antigen tunggal) sebelum
pulang dari rumah sakit
• Dosis kedua diberikan saat bayi berusia 1 – 2 bulan
• Dosis ketiga diberikan pada usia 6 – 18 bulan (pemberian dosis
terakhir/dosis final tidak boleh kurang dari usia 24 minggu)
Setelah pemberian dosis pertama pada bayi baru lahir, dosis
hepatitis B dapat dilengkapi dengan vaksin antigen tunggal hingga 3
dosis pemberian. Apabila menggunakan vaksin Comvax atau Pediarix,
dapat diberikan hingga 4 dosis pemberian.
3. Imunisasi Hepatitis B sampai 4 kali pemberian dimungkinkan apabila
pada saat lahir diberikan vaksin kombinasi yang mengandung Hepatitis
B.
Teknik Pemberian Imunisasi Hepatitis B
1. Jumlah Pemberian:
Sebanyak 3 kali, dengan interval 1 bulan antara suntikan pertama dan
kedua, kemudian 5 bulan antara suntikan kedua dan ketiga. Intra Muskular
(IM, didalam otot), 0,5 ml.
2. Usia Pemberian:
Sekurang-kurangnya 12 jam setelah lahir. Dengan syarat, kondisi bayi
stabil, tak ada gangguan pada paru-paru dan jantung. Dilanjutkan pada
usia 1 bulan, dan usia antara 3-6 bulan. Khusus bayi yang lahir dari ibu
pengidap VHB, selain imunisasi yang dilakukan kurang dari 12 jam setelah
lahir, juga diberikan imunisasi tambahan dengan imunoglobulin
antihepatitis B dalam waktu sebelum berusia 24 jam
3. Lokasi Penyuntikan:
Pada anak di lengan dengan cara intramuskuler. Sedangkan pada bayi di
paha lewat anterolateral (antero = otot-otot di bagian depan; lateral = otot
bagian luar). Penyuntikan di bokong tak dianjurkan karena bisa
mengurangi efektivitas vaksin.
Efek Samping
Jarang ada efek samping dari imunisasi hepatitis B yang
serius efek samping yang paling umum dari vaksin biasanya
ringan dan cepat hilang. Efek samping ini ada 2 yaitu :
a. Efek lokal, seperti rasa sakit dan pembengkakan pada
tempat yang disuntik
b. Efek sistemik, seperti sedikit demam, lesu, perasaan tidak
enak pada saluran cerna
Efek samping ini akan hilang dalam waktu 48 jam
Indikasi
1. Imunisasi Pasif
Diindikasikan kepada paparan akut terhadap HBV inokulasi darah
yang mengandung antigen permukaan, tertelan atau terciprat pada
mukosa dan konjungtiva
2. Imunisasi Aktif
a. Bayi baru lahir
b. Anak yang belum memperoleh imunisasi pada masa bayi
c. Kelompok yang beresiko tinggi mendapat inveksi HBV,
misalnya transfusi darah defisiensi imune dan anak yang tinggal
didaerah endemik
d. Anak-anak dari pengidap HBV
e. Kontak serumah dengan pengidap HBV
Kontraindikasi

• Reaksi alergi terhadap komponen vaksin termasuk thimerosal


• Vaksin ini juga tidak boleh diberikan pada anak atau bayi yang
sedang demam tinggi

Anda mungkin juga menyukai