Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

Ruang lingkup evaluasi pembelajaran

Evaluasi pembelajaran merupakan bagian dari evaluasi Pendidikan secara umum. Oleh
Karena itu, sebelum membicarakan ruang lingkup evaluasi Pendidikan secara umum.
Penjelasan ruang lingkup evaluasi Pendidikan dapat dilihat dari sisi wilayah pelaksanaanya
dan objek yang menjadi sasaran kegiatan evaluasi. Dari sisi wilayah pelaksanaan bias bersifat
nasional , regional (daerah tingkat 1 atau provinsi dan daerah tingkat 2 atau kabupaten),
kecamatan, sekolah, dan kelas.

Dari sisi objek yang menjadi sasaran evaluasi ada banyak model yang dapat digunakan untuk
menjelaskan ruang lingkup evaluasi Pendidikan. Salah satu model tersebut adalah model
yang dikemukakan oleh Robert e stake. Menurut model stake ini, dimensi dari system
Pendidikan yang dijadikan objek evaluasi mencangkup dimensi sarana, proses dan hasil. Stke
membagi objek penilaian menjadi 3 kategori. Yaitu asteseden(antecedents), transaksi
(transactions), dan keluaran (outcomes).

Anteseden adalah suatu kondisi yang ada sebelum dilakukan nya kegiatan belajar mengajar,
tetapi berpengaruh pada pengeluaran (outcomes). Yang termasuk bagian anteseden adalah
karasteristik peserta diidk dan guru, tenaga Pendidikan lainnya, keuangan, tujuan da nisi
kurikulum, organisasi sekolah dan konteks masyarakat. Transaksi merupakan proses
pembelajaran yang merupakan komunikasi antar guru dengan peserta didik, peserta diidk
dengan peserta didik, pengarang dengan pembaca, cara menilai hasil belajar di kelas,
termasuk didalamnya urutan kegiatan alokasi waktu dan penjadwalan, , dan suasana social.
Keluaran (outcomes) adalah sesuatu yang dicapai setelah dilakukannya proses pembelajaran
yang meliputi ketrampilan, prestasi yang dicapai oleh peserta didik, sikap, efek bagi guru dan
lembaga, aspirasi peserta didik sebagai pengalaman Pendidikan yang telah diterimanya.

Objek anteseden transaksi Keluaran


wilayah
nasional
Daerah tingkat 1
Daerah tingkat II
Kecamatan
Sekolah
Kelas
Lalu meliputi apa saja ruang lingkup evaluasi pembelajaran itu? Sebagai bagian dari evaluasi
Pendidikan secara umum ruang lingkup evaluasi pembelajaran dapat dijelaskan dari dua segi,
yaitu segi wilayah pelaksanaan dan segi objek yang menjadi sasaran. Ruang lingkup evaluasi
hasil belajar dari segi wilayah juga dapat bersifat nasional, regional (daerah tangkat 1 provinsi
daerah tingkat 2 kabupaten), kecamatan, sekolah, madrasah, dan kelas. Sedangkan dari segi
objek evaluasi pembelajaran mencangkup 2 hal yaitu proses dan hasil belajar. Evaluasi
belajar mencangkup 3 aspek, yaitu hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik

objek kognitif Afektif psikomotorik


wilayah
nasional V V V
Daerah tingkat 1 V V V
Daerah tingkat II V V V
Kecamatan V V V
Sekolah V V V
Kelas V V V

1. Prinsip Ujian
Ujian pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui perkembangan hasil
belajar peserta didik dan hasil mengajar pendidik. Informasi hasil belajar
atau hasil mengajar menunjukkan informasi tentang yang sudah dipahami
dan yang belum dipahami oleh sebagian besar peserta didik. Hasil belajar
peserta didik digunakan untuk memotivasi peserta didik dan pendidik agar
melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran.
Perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran dilakukan dalam
bentuk program remedial dan pengayaan berdasarkan hasil evaluasi hasil
ujian. Apabila dalam satu tahun waktu tertentu sebagian besar pesert didik
belum mencapai tujuan pembelajaran, maka pendidik melaksanakan
program remedial, sedangkan bagi peserta didik yang telah menguasai
diberi program pengayaan. Jadi, prinsip dasar kegiatan mengelola hasil
ujian adalah pemanfaatan hasil ujian untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.

2. Perkembangan UN
3. UN Saat Ini
Ujian nasional saat ini dimulai dengan diterapkan Peraturan
Pemerintah No 19 Tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kualitas pendidikan dilihat dari kompetensi atau kemampuan lulusan dari
satuan pendidikan. Kompetensi lulusan ditentukan oleh kualitas
pembelajaran yang terjadi di sekolah. Pembelajaran aspek kognitif,
psikomotorik, dan afektif berlangsung di kelas dan di luar kelas di sekolah.
Kualitas pembelajaran di kelas ditentukan terutama oleh kemampuan dan
motivasi guru mengajar. Guru yang baik tentu mampu membawa peserta
didik untuk mencapai standar kompetensi minimum. Bagaimana proses
pembelajaran terjadi di kelas, yang tahu adalah guru dan siswa. Apakah
proses pembelajaran di kelas berlangsung secara efisien dan efektif, yang
tahu adalah guru. Untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas pembelajaran
di kelas, maka diperlukan suatu bukti. Bukti ini diperoleh melalui kegiatan
asesmen.
Asesmen memerlukan data yang diperoleh melalui ujian dan
pengamatan. Data dan tentang aspek pengetahuan dan ketrampilan
diperoleh melalui ujian, baik tertulis maupun praktek. Data tentang aspek
afektif peserta didik diperoleh melalui pengamatan, meskipun ada bagian
yang bias diuji secara tertulis.
A. Bentuk dan Tujuan Pengujian
Tujuan pengujian
1. untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi
yang diberikan
2. untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat minat, dan sikap peserta
didik terhadap rogram pembelajaran
3. untuk mengetahui kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan
4. untuk mengdiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat
dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan pembinaan dan
pengembangan tingkat lanjut, kelemahannya dapat di jadikan acuan
untuk memberikan bantuan atau bimbingan
5. untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai
dengan jenis Pendidikan tertentu
6. untuk menentukan kenaikan kelas
7. untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang
dimilikinya

Anda mungkin juga menyukai