Evaluasi pembelajaran merupakan bagian dari evaluasi Pendidikan secara umum. Oleh Karena
itu, sebelum membicarakan ruang lingkup evaluasi Pendidikan secara umum. Penjelasan ruang
lingkup evaluasi Pendidikan dapat dilihat dari sisi wilayah pelaksanaanya dan objek yang menjadi
sasaran kegiatan evaluasi. Dari sisi wilayah pelaksanaan bias bersifat nasional , regional (daerah
tingkat 1 atau provinsi dan daerah tingkat 2 atau kabupaten), kecamatan, sekolah, dan kelas.
Dari sisi objek yang menjadi sasaran evaluasi ada banyak model yang dapat digunakan untuk
menjelaskan ruang lingkup evaluasi Pendidikan. Salah satu model tersebut adalah model yang
dikemukakan oleh Robert e stake. Menurut model stake ini, dimensi dari system Pendidikan yang
dijadikan objek evaluasi mencangkup dimensi sarana, proses dan hasil. Stke membagi objek
penilaian menjadi 3 kategori. Yaitu asteseden(antecedents), transaksi (transactions), dan
keluaran (outcomes).
Anteseden adalah suatu kondisi yang ada sebelum dilakukan nya kegiatan belajar mengajar,
tetapi berpengaruh pada pengeluaran (outcomes). Yang termasuk bagian anteseden adalah
karasteristik peserta diidk dan guru, tenaga Pendidikan lainnya, keuangan, tujuan da nisi
kurikulum, organisasi sekolah dan konteks masyarakat. Transaksi merupakan proses
pembelajaran yang merupakan komunikasi antar guru dengan peserta didik, peserta diidk dengan
peserta didik, pengarang dengan pembaca, cara menilai hasil belajar di kelas, termasuk
didalamnya urutan kegiatan alokasi waktu dan penjadwalan, , dan suasana social. Keluaran
(outcomes) adalah sesuatu yang dicapai setelah dilakukannya proses pembelajaran yang
meliputi ketrampilan, prestasi yang dicapai oleh peserta didik, sikap, efek bagi guru dan lembaga,
aspirasi peserta didik sebagai pengalaman Pendidikan yang telah diterimanya.