Anda di halaman 1dari 4

PERATURAN KENAIKAN KELAS

Aturan kenaikan ditetapkan sebagai wujud dari komitmen sekolah. Kenaikan kelas ditetapkan
berdasarkan hasil belajar peserta didik selama 1 (satu) tahun pembelajaran yang diperoleh
dari rata-rata nilai semester ganjil dan semester genap dan persyaratan lainnya. Adapun
kategori dan kriteria kenaikan kelas diatur berikut ini.

Kenaikan kelas kategorikan menjadi 3 (tiga), yaitu (1) naik kelas murni, (2) kenaikan ditunda,
dan (3) tidak naik kelas. Kriteria ketiga kategori tersebut sebagai berikut.

a) Peserta didik dinyatakan naik kelas murni apabila telah memenuhi syarat:
1) telah mencapai dan/atau melampaui standar ketuntasan belajar minimal yang telah
ditetapkan.

2) memperoleh nilai sekurang-kurangnya 75 (tujuh puluh lima) pada mata pelajaran


agama, PKN, Seni Budaya, dan Penjaskes.

3) berakhlak dan berbudi pekerti yang baik.

4) kehadiran siswa minimal 80% dalam satu semester

5) tidak melakukan pelanggaran berat terhadap peraturan dan disiplin sekolah. Kriteria
tingkat pelanggaran terhadap peraturan dan disiplin sekolah terlampir.

b) Peserta didik dinyatakan kenaikan kelasnya ditunda apabila:


1) terdapat satu atau lebih mata pelajaran yang tidak mencapai standar ketuntasan belajar
minimal yang telah ditetapkan.

2) memperoleh nilai sekurang-kurangnya 75 (tujuh puluh lima) pada mata pelajaran


agama, PKN, RPL, dan PAI.

3) berakhlak dan berbudi pekerti yang baik.

4) kehadiran siswa minimal 80% dalam satu semester.

5) tidak melakukan pelanggaran berat terhadap peraturan dan disiplin sekolah.

Peserta didik yang dinyatakan kenaikan kelasnya ditunda diwajibkan mengikuti dan
menyelesaikan program perbaikan dari guru mata pelajaran yang belum tuntas selambat-
lambatnya hari ketiga pada hari permulaan tahun pembelajaran berikutnya. Apabila sampai
batas waktu tersebut siswa yang bersangkutan tidak menyelesaikan program yang ditetapkan
guru mata pelajaran, maka siswa tersebut dinyatakan tidak naik kelas.

c) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila:

1) terdapat satu atau lebih mata pelajaran yang tidak mencapai standar ketuntasan belajar
minimal yang telah ditetapkan

2) memperoleh nilai kurang dari 75 (tujuh puluh lima) pada mata pelajaran agama, PKN,
Seni Budaya, dan Penjaskes

3) berakhlak dan berbudi pekerti kurang baik

4) kehadiran siswa kurang dari 80% dalam satu semester

5) melakukan pelanggaran berat terhadap peraturan dan disiplin sekolah.

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. BSNP Model penilaian kelas dan SK Dirjen
MendikdasmenNo.12/C/Kep/TU/2008. SMK YANUDA TAMA, mempertimbangkan
beberapa ketentuan mengenai.

A. Kriteria kenaikan kelas


Peserta didik dinyatakan naik kelas satu tingkat lebih tinggi apabila memenuhi kriteria
dibawah ini :

 Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang diselenggarakan sekolah


sebagaimana ditentukan dalam struktur dan muatan KTSP ini. Kenaikan kelas
dilaksanakan satuan pendidikan pada setiap akhir tahun. Peserta didik dinyatakan
naik kelas, apabila yang bersangkutan mencapai kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).

Contoh Perhitungan KKM


Nilai Nilai Rata
Mapel KKM Keterangan
Smt I Smt II Rata
Bahasa Indonesia 78 76 80 78 Untuk mapel ini
dihitung tuntas,
meskipun semester I
belum tuntas tetapi
Nilai Nilai Rata
Mapel KKM Keterangan
Smt I Smt II Rata
rata-ratanya semester I
dan II sama dengan
KKM
Matematika 71 70 70 70 Untuk mapel ini
dihitung tidak tuntas,
karena rata-rata
semester I dan II
dibawah KKM
Bahasa Inggris 76 78 72 75 Untuk mapel ini
dihitung tidak tuntas,
karena rata-rata
semester I dan II
dibawah KKM

 Peserta didik dinyatakan harus mengulang dikelas yang sama bila : Jika lebih dari 3
( tiga ) mata pelajaran ” Tidak Tuntas ” peserta didik dinyatakan ” Tidak Naik Kelas ”

 Peserta didik dinyatakan ” Tidak Naik Kelas ” apabila : Memperoleh ” Nilai Kurang ”
dari Kategori baik ( B ) pada kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama dan Akhlak
Mulia.

 Nilai ” Kelakuan dan kerajinan ” ( Kepribadian ) sekurang-kurangnya ” B ” ( baik )


pada semester.

 Nilai Kehadiran : Kehadiran peserta didik dihitung dalam 1 tahun pelajaran, Peserta
didik naik kelas bila jumlah kehadirannya dalam 1 tahun pelajaran tidak kurang dari
80%

B. Strategi penanganan siswa yang tidak naik kelas atau tidak lulus : Siswa yang tidak
naik mendapat perhatihan khusus dengan diadakan remidi dan pendalaman materi
(bimbingan belajar).· Siswa yang tidak lulus diminta untuk mengulang dan bimbingan khusus
mengenai belajar atau mengikuti ujian nasional persetaraan paket B untuk SMP dan Paket C
untuk SMA

C. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 pasal 72 ayat (1) peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan dasar dan menengah setelah :

 Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

 Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, untuk mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian estetika
penjasorkes.

 Lulus ujian nasional

 Lulus ujian sekolah dan ditetapkan oleh sekolah melalui rapat dewan guru,

Anda mungkin juga menyukai