Anda di halaman 1dari 10

Tinjauan Umum Botani Curcuma heyneana

Zingiberaceae atau dikenal dengan jahe-jahean merupakan family tumbuhan berbunga yang

temasuk tanaman obat aromatik. Tanaman ini memiliki pertumbuhan secara horizontal,

serta terdiri dari 47 genus dan 1400 spesies yang tersebar di sepanjang daerah tropik dan

subtropik (Mustafa T, Sri Vastava, dan Jensen, 1993).

Gambar 1. Tanaman Curcuma heyneana

Tanaman yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia adalah tanaman

temu-temuan dari suku ini. Salah satu tanaman temu-temuan yang telah lama digunakan

sebagai bahan obat-obatan adalah temu giring. Temu giring merupakan salah satu spesies

dari famili tumbuhan Zingiberaceae yang memiliki klasifikasi sebagai berikut:


Divisio : Spermatophyta

Anak division : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Zingiberales

Suku : Zingiberaceae

Marga : Curcuma

Jenis : Curcuma heyneana Val. & V. Zijp

Rimpang temu giring (gambar 2) mempunyai ciri sebagai berikut mempunyai bau

khas, rasanya pahit, agak pedas, dan lama-kelamaan menimbulkan rasa tebal. Secara

makroskopik bentuk temu giring mempunyai keping pipih, ringan, bentuk hampir bulat

sampai jorong atau bulat panjang, kadang bercabang atau berbentuk tidak beraturan, tebal

keping antara 1 mm sampai 4 mm, panjang 2 cm sampai 5 cm, lebar 5 mm sampai 4 cm,

bagian tepi berombak atau berkeriput, warna kecoklatan, bagian tengah berwarna kuning

keputih-putihan, kadang-kadang terdapat pangkal akar, batas korteks dan silinder pusat

kadang jelas, korteks sempit dan mempunyai lebar lebih kurang 3 mm, silinder pusat lebar,

berkas patahan agak rata, warna kuning keputih-putihan (Slamet Soesilo,dkk.1986).


Gambar 2. Rimpang Curcuma heyneana

2.2. Senyawa Kimia dari Curcuma heyneana

Kurnia et al. (1988) telah berhasil mengisolasi senyawa terpenoid dari rimpang

Curcuma heyneana yaitu: germacrone (1), dehydrocurdione (2), isocurcumenol (3),

curcumenol (4), curcumanolide a (5), curcumanolide b (6), zerumbone (7), oxycurcumenol

(8), dan (E)-labda-8(17),12-diene-15,16 dial (9)


Azis et al. (2013) berhasil menemukan 9 sesquiterpen baru (10-18) dan mengisolasi

15 sesquiterpen dari Curcuma heyneana , yaitu : heyneanones a (10), heyneanones b (11),

heyneanones c (12), heyneanones d (13), 4,10-epizedoarondiol (14), 15-

hydroxyprocurcumenol (15), 12-hydroxyprocurcumenol (16), curcumanolides c (17), cur-

cumanolides d (18), gajutsulactone (19), caulolactone b (20), zedoarondiol (21),

isozedoarondiol (22), guaidiol a (23), epiguaidiol a (24), procurcumenol (25), aerugidiol (26),

yang dapat menghambat sitokin iNOS, COX-2 sebagai antiinflamasi


Tabel . Klaim Indikasi dan Pembuktian Tanaman Curcuma heyneana
Penggunaan Tradisional Penggunaan Medik

Klaim secara tradisional digunakan Secara sainstifik sebagai


mengobati perasaan tidak anti inflamasi, anti tumor
tenang, obat cacing, (klaim medik)
menyembuhkan kulit
terkelupas dan luka, serta (Woong choo et al, 2009)
pelangsing tubuh. (klaim
umum) (Fauziah Muhlisah,
2007)
Pembuktiaan Data survei etnomedisin Bukti empiris referensi yang
(Habsah et al., 2000)) diakui, uji in vitro, uji
farmakodinamik in vivo
dan uji toksisitas pada
hewan ((Woong choo et al,
2009)
DAFTAR PUSTAKA

Cho, W., Joo-Won, N., Hyun-Jun, K., Tri, W., Eun-Kyoung, S., & Kyung-Tae, L. (2009).
Zedoarondiol isolated from the rhizoma of Curcuma heyneana is involved in the
inhibition of iNOS, COX-2 and pro-inflammatory cytokines via the downregulation of
NF-B pathway in LPS-stimulated murine macrophages. International
Immunopharmacology, 9, 10491057.

Firman, K., Takeshi, K., Akiko, I., dan Ushio, S. (1988). Terpenoids from Curcuma heyneana.
Journal of Phytochemistry, 27 (12), 3887-3891.

Habsah, M., Amran, M., Mackeen, M.M., Lajis, N.H., Kikuzaki, H., Nakatani, N., et al.
(2000). Screening of Zingiberaceae extracts for antimicrobial and antioxidant activities.
Journal of Ethnopharmacology, 72(3), 403410.
Huang, G.C., Chien, T.Y., Chen, L.G., & Wang, C.C. (2005). Antitumor effects of
zerumbone from Zingiber zerumbet in P-388 D1 cells in vitro and in vivo. Planta Medica,
71(3), 219224.
Mustafa, T., Sri, V., & Jensen, K,B.(1993). Drug Development Report 9. Pharmacology of
Ginger. Zingiber Officinale. J.Drug. Dev 6 (1), 25-39.
Nakamura, Y., Yoshida, C., Murakami, A., Ohigashi, H., Osawa, T., & Uchida, K. (2004).
Zerumbone, a tropical ginger sesquiterpene, activates phase II drug metabolizing
enzymes. FEBS Letters, 572(13), 245250.
Sasikumar, B. (2005). Genetic resources of Curcuma: Diversity, characterization and
utilization. Plant Genetic Resources: Characterisation and Utilisation, 3(2), 230251.
Sirat, H.M., Jamil, S., & Rahman, A.A. (1997). Rhizome oil of Curcuma ochrorhiza Val.
Journal of Essential Oil Research, 9(3), 351353.
Slamet, Soesilo. (1986). Materia Medika Indonesia jilid V&VI. Jakarta :Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Sukari, M.A.,Tang S.W., Suhaila M.S., Nur Y.R., Mawardi Rahmani., Nordin H., et al. (2010).
Bioactive sesquiterpenes from Curcuma ochrorhiza and Curcuma heyneana. Natural Product
Research: Formerly Natural Product Letters, 24 (9), 838-845.

Anda mungkin juga menyukai