Anda di halaman 1dari 2

Malpraktek adalah kelalaian seorang tenaga kesehatan untuk mempergunakan tingkat

ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim dipergunakan dalam merawat klien atau orang
yang terluka menurut ukuran di lingkungan yang sama (Hanafiah dan Amir ( 1999).
Elemen-elemen pertanggung jawab hukum (liability)
Terdiri dari 4 elemen yang harus ditetapkan untuk membuktikan bahwa malpraktek atau
kelalaian telah terjadi (Vestal.1995) :
1. Kewajiban (duty) : pada sat terjadinya cedera terkait dengan kewajibannya yaitu kewajiban
mempergunakan segala ilmu dan kepandaiannya untuk menyembuhkan atau setidak
tidaknya meringankan beban penderitaan pasiennya berdasarkan standar profesi.
Contoh :
Perawat rumah sakit bertanggung jawab untuk :
a. Pengkajian yang aktual bagi pasien yang ditugaskan untuk memberikan asuhan
keperawatan
b. Mengingat tanggung jawab asuhan keperawatan professional untuk mengubah kondisi
klien
c. Kompeten melaksanakan cara cara yang aman untuk klien.
2. breach of the duty (Tidak melasanakan kewajiban): pelanggaran terjadi sehubungan
dengan kewajibannya, artinya menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan menurut
standar profesinya.
Contoh :
a. Gagal mencatat dan melaporkan apa yang dikaji dari pasien. Seperti tingkat kesadaran pada
saat masuk
b. Kegagalan dalam memenuhi standar keperawatan yang ditetapkan sebagai kebijakan
rumah sakit.
c. Gagal melaksanakan dan mendokumentasikan cara cara pengamanan yang tepat (
pengaman tempat tidur, restrain, dll )
3. proximate caused (sebab-akibat): pelanggaran terhadap kewajibannya menyebabkan atau
terkait dengan cedera yang dialami klien.
Contoh :Cedera yang terjadi secara langsung berhubungan dengan pelanggaran terhadap
kewajiban perawat terhadap pasien atau gagal menggunakan cara pengaman yang tepat yang
menyebabkan klien jatuh dan mengakibatkan fraktur.
4. injury (Cedera) : sesorang mengalami cedera atau kerusakan yang dapat dituntut secara
hukum
Contoh :
fraktur panggul, nyeri, waktu rawat inap lama dan memerlukan rehabilitasi.
5. Standar Asuhan
Untuk menentukan kelalaian, standar asuhan dipenuhi dengan penjelasan apakah seseorang
beralasan akan atau tidak akan melakukan sesuatu pada situasi yang sama. Setiap perawat
bertanggung jawab untuk mengikuti standar asuhan keperawatan dalam praktek.
Dalam kasus atau gugatan adanya civil malpractice pembuktianya dapat dilakukan
dengan dua cara yakni :
1. Cara langsung
Oleh Taylor membuktikan adanya kelalaian memakai tolok ukur adanya 4 D yakni :
1. Duty (kewajiban)
2. Dereliction of Duty (penyimpangan dari kewajiban)
3. Direct Causation (penyebab langsung)
4. Damage (kerugian)
2. Cara tidak langsung
Cara tidak langsung merupakan cara pembuktian yang mudah bagi
pasien, yakni dengan mengajukan fakta-fakta yang diderita olehnya
sebagai hasil layanan perawatan (doktrin res ipsa loquitur).
Doktrin res ipsa loquitur dapat diterapkan apabila fakta-fakta yang ada memenuhi kriteria:
a. Fakta tidak mungkin ada/terjadi apabila tenaga perawatan tidak lalai
b. Fakta itu terjadi memang berada dalam tanggung jawab tenaga perawatan
c. Fakta itu terjadi tanpa ada kontribusi dari pasien dengan perkataan lain tidak
adacontributory negligence.
gugatan pasien .

Kasus Malpraktek atau Neglected


BALIKPAPAN, - Kabar mengagetkan seputar tenaga kesehatan kembali terungkap.
Salah satu dokter spesialis kandungan dan sudah berpraktek di dua rumah sakit di
Balikpapan, diamankan jajaran Kejaksaan Negeri Manado dan Kejaksaan Negeri
Balikpapan. DAS (38) dijemput di salah satu rumah sakit swasta, tempatnya praktek
, Jumat (8/11/2013).
DAS rupanya telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) tim Kejati Sulawesi
Utara, sejak 2012 lalu. Sejak terbitnya putusan Mahkamah Agung (MA) RI atas
kasus malpraktek yang mengakibatkan seorang pasien meninggal.
Putusan nomor 365.K/pid/2012 isinya memutuskan pidana 10 bulan kurungan pada
DAS. Atas kasus perbuatan yg karena kealpaannya menyebabkan matinya orang
lain sebagaimana diatur dalam pasal 359 KUHP.
Penjemputan oleh pihak kejaksaan untuk sebagai pelaksanaan eksekusi putusan
MA RI. Kami di Kejari Balikpapan hanya ketempatan saja. Kebetulan, terpidana
berdomisili di Kota Balikpapan dan berpraktek sebagai dokter spesialis kandungan
sejak 2011 lalu. Terpidana yang akan dieksekusi tetapi tidak diketahui
keberadaannya pasti disebarluaskan di lingkup kejaksaan maupun kepolisian.
Kebetulan, dari Kejari Balikpapan ada yang mengetahui keberadaan DAS.
Kemudian dilakukan koordinasi dan penjemputan oleh tim dari Kejari Manado hari
ini, ungkap Kepala Kejari Balikpapan, YG Lakburlawal SH.

Anda mungkin juga menyukai