Anda di halaman 1dari 6

sejarah keperawatan nasional dan internasional

Posted on November 28, 2012by utaminoverima


SEJARAH KEPERAWATAN NASIONAL & INTERNASIONAL

A.Sejarah Keperawatan Internasional


Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di bumi ini, meskipun
provesi keperawatan sering di sebut sebagai asisten dokter ,tapi anggapan itu tidak selalu
benar karena keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban teknologi
dan kebudayaan. Konsep keperawatan dari abad ke abad terus berkembang, berikut adalah
perkembangan keperawatan di dunia.

1. Sejak zaman manusia.


itu diciptakan (manusia itu ada)/Zaman Purba Pada dasarnya manusia diciptakan telah
memiliki naluri untuk merawat diri sendiri sebagaimana tercermin pada seorang
ibu.Perawat harus memiliki naluri keibuan (mother instinct).tapi pada zaman purbaorang
masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia, kepercayaan mereka ini dikenal dengan nama animisme, di mana
seseorang yang sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib
sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan
jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Pada saat itu peran
perawat bisa di samakan dengan dengan dukun karena meraka mengusir roh-roh agar
penyakit tersebut bisa di sembuhkan. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah
dengan adanya diakones dan philantrop yang merupakan suatu kelompok wanita tua dan
janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit serta kelompok kasih sayang
yang anggotanya menjauhkan diri dari keramaian dunia(mengasingkan diri) dan hidupnya
ditujukan untuk merawat orang-orang yang sakit sehingga akhirnya berkembanglah rumah-
rumah perawatan dan akhirnya mulailah awal perkembangan ilmu keperawatan.

2. Zaman keagamaan
pada zaman ini semua penyakit di anggap berasal dari dosa-dosa si penderita karena
perbuatan-perbuatannya sehingga dia mendapatkan murka. Pusat perawatan pada zaman
ini adalah tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat disebut
sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yang mampu mengobati adalah
pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat dianggap sebagai budak yang hanya
membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.

3. Zaman masehi
pada zaman masehi Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, di mana
pada saat itu banyak membentuk diakones (deaconesses), dan para wanita bertugas untuk
merawat oarng yang sakit sedangkan orang alaki-laki bertugas mengubur mayat jika mereka
meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital.
Pada saat itu rumah sakit di gunakan sebagai tempat merawat orang sakit,orang
cacat,miskin dan yatim piatu. Pada saat itu juga di daratan benua Asia, khususnya di Timur
Tengah, perkembangan keperawatan mulai maju seiring dengan perkembangan agama
Islam. Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama islam di ikuti
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan
dan obat-obatan. Sebagaimana dalam AlQuran di tuliskan pentingnya menjaga kebersihan
diri, makanan, lingkungan dan lain-lain. Perkembangan tersebut telah melahirkan tokoh
Islam dalam keperawatan yang di kenal dengan nama Rufaidah.

4. Zaman permulaan abad 21


Pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi dikaitkan dengan
faktor keagamaan atau doktrin-doktrin dinamisme atau animisme akan tetapi berubah
kepada faktor kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah masa perang dan terjadi
eksplorasi alam sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan. Pada masa itu tempat
ibadah yang dahulu digunakan untuk merawat sakit tidak lagi digunakan kembali.

5. Zaman sebelum perang dunia kedua


Pada masa perang dunia kedua ini timbul prinsip rasa cinta/ kepedulian sesama manusia di
mana saling membantu sesama manusia saling membutuhkan. Pada masa sebelum perang
dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence Nightingale (1820-1910) menyadari adanya
pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para perawat, ia memiliki pandangan bahwa
dalam mengembangkan keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi perawat,
ketentuan jam kerja perawat dan mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha Florence
adalah dengan menetapkan struktur dasar di pendidikan perawat diantaranya mendirikan
sekolah perawat mnetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan
yang harus di miliki para calon perawat. Florence dalam merintis profesi keperawatan
diawali dengan membantu para korban akibat perang krim (1854 – 1856) antara Roma dan
Turki yang dirawat di sebuah barak rumah sakit (scutori) yang akhirnya kemudian
mendirikan sebuah rumah sakit dengan nama rumah sakit Thomas di London dan juga
mendirikan sekolah perawatan yang di beri nama Nightingale Nursing School.

6. Masa selama perang dunia kedua


Selama masa selama perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan
teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam
tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.
7. Masa pascaperang dunia dua
Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang akibat
perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera
semakin pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan keperawatan pada masa itu
diawali adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, pertambahan penduduk
yang relatif tinggi sehingga menimbulkan masalah baru dalam pelayanan kesehatan,
pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dengan diawali adanya
penemuan-penemuan obat-obatan atau cara-cara untuk memberikan penyembuhan dengan
segala cara bagi pasien. Pada masa itu perekembangan perawat di mulai dengan adanya sifat
pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser ke arah pekerjaan yang bersifat tim. Pada
tahun 1948 perawat di akui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian
dalam pemberian penghargaan pada perawat atas tangung jawabnya dalam tugas.

8. Periode tahun 1950


Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan
pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara Amerika sudah dimulai pendidikan
setingkat master dan doktoral. setelah itu penerapan proses keperawatan sudah mulai
dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses, yang
dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

keperawatan pada Beberapa Bangsa dan Negara

a.Mesir.
Bangsa mesir pada zaman purba mempercayai bahwa dewa Isis yang memberikan penyakit
dan memberikan pertolongan (kesembuhan)padamanusia. Kuil merupakan rumah sakit
pertama di mesir Ketabiban Bangsa mesir telah mengenal ilmu bedah sejak zaman purba(±
4800 SM). Dalam menjalankan tugasnya sebagai tabib ,ia menggunakan bidai (spalk), alat-
alat pembalut, ia mempunyai pengetahuan tentang anatomi, Hygienr umum serta tentang
obat-obatan. Didalam buku-buku tertulis dalam kitab Papyrus didalamnya memuat kurang
lebih 700 macam resep obat-obatan dari Mesir.
b. Babylon dan syiria
pada 680 SM orang telah mengetahui cara menahan darah yang keluar dari hidung dan
merawat jerawant pada muka. Bangsa Babylon menyembah dewa,mereka menganggap
perawatan atau pengobatan berdasarkan kepercayaan tersebut.
c . Yahudi kuno
Ilmu pengetahuan bangsa Yahudi banyak di peroleh dari bangsa Mesir.

d . Tiongkok
Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranya gonorhoea
dan syphilis. Pencacaran juga telah dilakukan sejak 1000 SM ilmu urut dan
psikoterapi.
Orang-orang yang terkenal dalam ketabiban :
1.Seng Lung Dikenal sebagai “Bapak Pengobatan, yang ahli penyakit dalam
dan telah menggunakan obat-obat dari tumbuh-tumbuhan dan mineral
(garam-garaman). Semboyannya yang terkenal adalah Lihat, Dengar,
Tanya, Rasa.
2.Chang Chung Ching ± 200 Sm telah mengerjakan lavement dengan
menggunakan bamboo.
e . Yunani
Bangsa Yunani zaman purba memuja dan memuliakan banyak dewa
(polytheisme). dewa yang terkenal adalah dewa yang dianggap sebagai dewa
pengobatan putri dan dewa yang bernama hygiene sebagai Dewi kesehatan, maka timbullah
perkataan higyene. Untuk pemujaan terhadap para dewa didirikan kuil (1134 SM) yang juga
berfungsi sebagai pengobatan orang sakit dan perawatan dikerjakan oleh para budak-
budak.
Orang-orang ternama dalam ketabiban antara lain:
1. Hippocrates (hidup ± 400 SM) adalah
bapak pengobatan
2. Plato ahli filsafat Yunani, otak sebagai pusat kesadaran
3. Aristoteles ahli filsafat, ahli jiwa dan ilmu hayat.
G. Roma
Rumah sakit Roma zaman purba di sebut valentrumdinari Roma yang
terdapat di swiss ditemukan alat-alat perawatan ex. Peralatan untuk huknah pot-
pot tempat selep. Juga ditemukan instrument untuk keperluan pembedahan ex :
pisau, pincet, klem arteri, speculum. Tokoh terkenal Julius Caesar (101-44 SM).
Seorang wali Negara yang pertama-tama mengakui guru-guru hygiene dan
menganjurkan tentang kesehatan dan kebersihan.

H. Irlandia
Ilmu Pengetahuan tentang pengobatan telah lama diketahui SM. Pada abad ke 3 Seorang
putri raja bernama Macha mendirikan rumah sakit untuk orang-orang miskin yang sakit.
Nama RS tersebut Broin Beargh à : rumah kesusahan
I. Amerika
Antara revolusi Amerika dan Perang Sipil, keperawatan di Amerika
mungkin dapat disejajarkan dengan keperawtan di Eropa. Rumah sakit umum
yang awal didirikan dalam koloni termasuk Philadelphia Almshouse dan Belleuveu Hospital
di New York. “Rumah sakit” yang awal didirikan ini memberikan perawatan bagi orang yang
sakit, fakir miskin, gila, lemah, tahanan, dan anak yatim piatu. Pemberi perawatan atau
pemberi layanan digambarkan sebagai orang miskin atau tahanan yang sering mabuk. Pada
tahun 1639, Augustinian Sisters bermigrasi ke Kanada dan membangun rumah sakit
pertama, Hotel Dieu, di Quebec city. Pada tahun 1809 di Amerika Serikat, Bunda Elizabeth
Seton mendirikan perkumpulan Sisters of Charity of St. Joseph yang pertama di Amerika,
tepatnya di Maryland . membangun rumah sakit di New Orleans, Chicago, dan San
Fransisco. Perkumpulan religious dari gereja protestan, termasuk Episcopal Sisterhood of
Holy Communiond a n English Lutheran Church, juga membangun rumah sakit dan
memberikan asuhan keperawatan.

C. Dampak Sejarah Terhadap Profil Perawat Indonesia


pada saat ini muncul anggapan di masyarakat yang menyebut perawat sebagai pembantu
dokter. Karena anggapan tersebut, peran dan posisi perawat di masyarakat semakin
termarjinalkan. Kondisi semacam ini telah membentuk karakter dalam diri perawat yang
pada akhirnya berpengaruh pada profesi keperawatan secara umum. Perawat menjadi sosok
tenaga kesehatan yang tidak mempunyai kejelasan wewenang atau ruang lingkup. tugas
perawat hanya membantu pekerjaan dokter. Perawat tidak diakui sebagai suatu profesi,
melainkan pekerjaan di bidang kesehatan yang aktivitasnya bukan didasarkan atas ilmu,
tetapi atas perintah/instruksi dokter—sebuah rutinitas belaka. Pada akhirnya, timbul sikap
manut perawat terhadap dokter.Dampak lain yang tidak kalah penting adalah
berkembangnya perilaku profesional yang keliru dari diri perawat. Ada sebagian perawat
yang menjalankan praktik pengobatan yang sebenarnya merupakan kewenangan dokter.
Realitas seperti ini sering kita temui di masyarakat. Uniknya, sebutan untuk perawat pun
beragam. Perawat laki-laki biasa disebut mantri, sedangkan perawat perempuan disebut
suster. ini terjadi karena perawat sering kali diposisikan sebagai pembantu dokter.
Akibatnya, perawat terbiasa bekerja layaknya seorang dokter, padahal lingkup kewenangan
kedua profesi ini berbeda. Tidak menutup kemungkinan, fenomena seperti ini masih terus
berlangsung hingga kini. Hal ini tentunya akan menghambat upaya pengembangan
keperawatan menjadi profesi kesehatan yang profesional.
Jika kita cermati lebih jauh, hal yang berlaku justru sebaliknya. Dokter seharusnya
merupakan bagian dari perawatan klien. Seperti kita ketahui, perawat merupakan tenaga
kesehatan yang paling sering dan paling lama berinteraksi dengan klien. Asuhan
keperawatan yang diberikan pun sepanjang rentang sehat-sakit. Dengan demikian, perawat
adalah pihak yang paling mengetahui perkembangan kondisi kesehatan klien secara
menyeluruh dan bertanggung jawab atas klien. Sudah selayaknya jika profesi kesehatan lain
meminta “izin” terlebih dahulu kepada perawat sebelum berinteraksi dengan klien. Hal yang
sama juga berlaku untuk keputusan memulangkan klien. Klien baru boleh pulang setelah
perawat menyatakan kondisinya memungkinkan. Walaupun program terapi sudah dianggap
selesai, program perawatan masih terus berlanjut karena lingkup keperawatan bukan hanya
pada saat klien sakit, tetapi juga setelah kondisi klien sehat.

Kesimpulan
Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan kesehatan
guna untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat. Keperawatan sudah ada sejak
manusia itu ada dan hingga saat ini Profesi keperawatan berkembang dengan pesat. Sejarah
perkembangan keperawatan di Indonesia tidak hanya berlangsung di tatanan praktik, dalam
hal ini layanan keperawatan, tetapi juga di dunia pendidikan keperawatan. pendidikan
keperawatan memberi pengaruh yang besar terhadap kualitas layanan keperawatan.
Karenanya, perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui
pendidikan keperawatan yang berkelanjutan.

Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon perawat harus terus
meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang
berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan dari keperawatan
internasional.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2. Salemba
Medika: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai