Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Dalam kebiasaan sehari-hari banyak jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi
mengandung tingkat PH yang berbeda-beda sehingga dapat mempengaruhi PH mulut seseorang.
PH yang asam (<7) tentu dapat merusak enamel gigi yang dapat menyebabkan terjadinya
demineralisasi. Walaupun begitu,kita tidak perlu khawatir karena berkat saliva (air ludah) asam
yang ada di mulut bisa netral menjadi PH normal(=7) yang disebut dengan remineralisasi.

Demineralisasi
Secara defenisi, demineralisasi merupakan proses hilangnya atau terbuangnya garam mineral
yaitu hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) pada enamel gigi. Faktor yang terbesar penyebabnya
adalah makanan dan minuman yang asam. Suasana yang asam dapat melarutkan enamel
sehingga merusak mineral-mineral pendukung gigi. Tidak hanya asam, karbohidrat (gula) juga
menyebabkan hal ini karena bakteri (streptococcus mutans) memfermentasikan gula menjadi
asam laktat dalam mulut. Proses demineralisasi terjadi bahwa enamel bereaksi dengan ion asam
asam (H+) akan melarutkan hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2 menjadi ion kalsium (Ca2+), air
(H2O) dan ion phospat (PO4)3+. Proses ini terjadi jika pH saliva dibawah 5,5. Proses ini
berlangsung hanya dalam waktu setengah jam.

Remineralisasi
Remineralisasi merupakan kebalikan dari demineralisasi dimana penempatan garam-garam
mineral kembali ke enamel gigi. Remineralisasi dapat terjadi dengan jika pH saliva kembali
normal dan terdapat ion kalsium (Ca2+) dan ion phospat (PO4)3+ dalam rongga mulut. Saliva
menaikkan kembali pH asam rongga mulut secara perlahan sehingga (PO4)3+ dan (Ca2+) dapat
membentuk kristal hidroksiapatit dan menutupi daerah yang terdemineralisasi. Untuk
remineralisasi penuh ini dibutuhkan waktu beberapa jam.

Hubungan demineralisasi-remineralisasi
Pencegahan Demineralisasi
Dalam semboyan kesehatan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Jangan sampai
demineralisasi yang berlebihan menyebabkan rusaknya enamel gigi. Bila itu terjadi tentu kita
akan rugi baik dalam segala aspek biaya, waktu, dan kesehatan. Pencegahan dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti:
Penggunaan fluorida. Fluorida berasal dari buatan ataupun alami. Contoh florida dari buatan
yaitu pasta gigi berfluorida. Contoh fluorida alami yaitu daging, buah, sayur, biji-bijian, dan
daun teh.
Makanan yang mengandung kalsium tinggi. Kalsium berfungsi untuk membantu mineralisasi
gigi terutama pada bagian enamel dan dentin, dan pencegahan pendarahan pada akar.
Tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan yang terlalu asam.
Setelah makan, terutama yang mengandung karbohidrat, membersihkan gigi dari sisa makanan
yang menyelip. Seminimal mungkin berkumur-kumur. Fungsinya untuk menghindari proses
fermentasi oleh bakteri rongga mulut yang menimbulkan sifat asam.

Kesimpulan dan saran


Gigi merupakan bagian tubuh yang penting bagi manusia terutama dalam proses pencernaan
makanan. Makanan atau minuman yang dikonsumsi harus benar diperhatikan. Bila gigi kita
mengalami demineralisasi, kita harus cepat-cepat mengatasinya minimal dengan berkumur-
kumur dengan air putih agar proses remineralisasi berlangsung cepat. Selain itu untuk
pendeteksian dini, kita perlu kontrol ke dokter gigi minimal setiap 6 bulan sekali agar masalah
demineralisasi tidak semakin memburuk.:)

Anda mungkin juga menyukai