0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan3 halaman
Ada beberapa metode ekstraksi seri untuk mengatasi masalah perkembangan gigi, diantaranya metode Dewel yang melibatkan ekstraksi gigi caninus dan molar sulung secara bertahap, metode Tweed yang mengekstraksi molar sulung terlebih dahulu, dan metode Moyers yang mengekstraksi gigi-gigi insisive dan caninus sulung secara bertahap.
Deskripsi Asli:
k/ds.iyidfkg;fi;
Judul Asli
Metode Dalam Melakukan Ekstraksi Seri Dani Lo Metode
Ada beberapa metode ekstraksi seri untuk mengatasi masalah perkembangan gigi, diantaranya metode Dewel yang melibatkan ekstraksi gigi caninus dan molar sulung secara bertahap, metode Tweed yang mengekstraksi molar sulung terlebih dahulu, dan metode Moyers yang mengekstraksi gigi-gigi insisive dan caninus sulung secara bertahap.
Ada beberapa metode ekstraksi seri untuk mengatasi masalah perkembangan gigi, diantaranya metode Dewel yang melibatkan ekstraksi gigi caninus dan molar sulung secara bertahap, metode Tweed yang mengekstraksi molar sulung terlebih dahulu, dan metode Moyers yang mengekstraksi gigi-gigi insisive dan caninus sulung secara bertahap.
a. Metode Dewel Diindikasikan untuk mild crowding anterior dan tanggal prematur unilateral atau bilateral caninus sulung - Stage I: Sekitar umur 8 1/2 tahun gigi caninus sulung dilakukan pencabutan untuk memperbaiki crowded anterior dan insisive lateral erupsi sesuai lengkung - Stage II : Pada umur 9 1/2 tahun, ketika crowded insisiv sudah pada lengkung yang benar dan premolar pertama akarnya sudah lebih dari setengah secara radiografi, dilakukan ekstraksi molar pertama sulung untuk mempercepat erupsi premolar pertama terlebih dahulu daripada caninus permanen. Namun cara ini jarang berhasil jika dilakukan pada rahang bawah karena urutan erupsi yang normal adalah caninus permanen kemudian premolar pertama. Pada maloklusi klas I, premolar pertama mungkin bisa impaksi sebagian di antara caninus permanen dan mola kedua sulung. - Stage III : Ekstraksi premolar pertama untuk memberi tempat caninus permanen yang sesuai pada lengkung seharusnya. Keadaan ini berfungsi untuk gigi rahang atas, dimana erupsi premolar pertama lebih dahulu dibandingkan gigi caninus permanen. Sebelum premolar pertama diekstraksi, semua kriteria diagnosa harus dievaluasi lagi seperti status perkembangan molar ketiga. Jika molar ketiga tidak ada secara konginetal, tidak perlu dilakukan ekstraksi premolar pertama karena akan terdapat ruangan yang cukup (Naragond dan Kenganal, 2012). Modifikasi metode Dewel pada rahang bawah di mana caninus permanen dapat lebih dahulu atau hampir bersamaan erupsi dengan premolar pertama bila dievaluasi radiograf. Teknik enukleasi pada premolar pertama ketika ekstraksi gigi molar pertama sulung dapat dilakukan namun kurang dianjurkan. Modifikasi lain lebih dianjurkan yaitu melakukan pencabutan molar kedua sulung sehingga memberikan tempat erupsi gigi premolar pertama untuk erupsi lebih ke distal. Ketika gigi caninus permanen erupsi, premolar satu dapat dilakukan pencabutan. Selain itu, untuk menghindari enukleasi juga bisa dilakukan cara lain yaitu mencabut molar pertama sulung. Setelah 6 bulan molar kedua sulung dicabut, supaya premolar pertama erupsi agak ke distal diatas benih premolar kedua, bila premolar pertama telah erupsi maka harus dicabut kemudian perlu pemakaian space maintainer supaya molar pertama permanen tidak bergerak ke mesial. Premolar kedua biasanya erupsi secara normal menggantikan molar kedua sulung. Ruangan bekas pencabutan premolar dipakai oleh kaninus permanen yang bergeser ke distal, premolar kedua dan molar pertama permanen bergeser ke mesial. Bila ekstraksi seri tidak diikuti oleh perawatan komperhensif dengan piranti cekat maka tidak akan didapatkan susunan gigi yang ideal, letak akar gigi yang tidak sejajar dan penutupan diastema tidak berhasil dengan baik. Apabila terjadi agenisi premolar pertama, cabut molar pertama sulung kemudian kaninus permanen akan menempati tempat tersebut. Agenisi premolar kedua bila kaninus permanen erupsi lebih dulu dari premolar pertama maka cabut molar pertama sulung dan molar kedua sulung bersama-sama agar kaninus sulung dan premolar pertama dapat erupsi agak ke distal dan perlu dipasang space maintainer agar molar pertama permanen tidak bergeser ke mesial (Pambudi, 2009). b. Metode Tweeds Digunakan jika terdapat diskrepansi antara gigi dan struktur rulang basal dan pasien berumur 7,5-8,5 tahun. Mendekati umur 8 tahun, dilakukan ekstraksi gigi molar pertama sulung sehingga memungkinkan mempertahankan caninus sulung dan memperlambat erupsi caninus permanen. 4-6 bulan setelah diekstraksi, premolar pertama akan erupsi sampai gingiva. Saat mahkota premolar sudah berada di bawah tulang alveolar secara radiografi, dilakukan ekstraksi premolar pertama dan caninus sulung untuk memandu erupsi caninus permanen. Ketika caninus permanen erupsi, ia akan migrasi ke posterior pada posisi yang bagus (Naragond dan Kenganal, 2012). c. Metode Moyers Diindikasikan untuk crowded pada gigi insisive central sedangkan erupsi yang sesuai dari insisive lateral sulung - Stage I : Ekstraksi insisive lateral sulung sehingga dapat membantu kesejajaran insisive sentral - Stage II : Ekstraksi caninus sulung setelah 7-8 bulan sehingga dapat membantu menyediakan tempat dan kesejajaran insisive lateral - Stage III : Ekstraksi molar pertama sulung sehingga menstimulasi erupsi premolar 1 - Stage IV : Ekstraksi premolar pertama setelah 7-8 bulan untuk menyediakan ruang gigi caninus dan menstimulasi erupsi caninus (Naragond dan Kenganal, 2012).