Anda di halaman 1dari 18

SKENARIO 3

PEMBIYAAN KESEHATAN

Seorang dokter gigi menjkabat sebagai direktur dalam rumah sakit swasta.
Dokter gigi tersebut harus merencanakan pengelolaan biaya agar biaya kesehatan
tercukupi, teralokasi secarta adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan
berdaya guna, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Implementasi strategis pembiayaan kesehatan diarahkan pada beberapa hal pokok
: kesinambungan pembiyaan program prioritas, reduksi biaya kesehatan secara
perorangan ( out of pocket funding ) , menghilangkan hambatan biaya pelayanan
kesehatan, pemerataan akses pelayanan, peningkatan efisiensi dan efektifitas.
Secara umum pola pembiyaan di rumah sakit dikaitkan dengan dua hal pokok
yaitu kegiatan investas dan operasional.

1
STEP 1

1. Pembiayaan kesehatan : besarnya dana yang harus dikeluarkan untuk


menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai
upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Pembiayaan
harus bersifat kuat, stabil dan berkesinambungan

2. Out of pocket funding : sistem pembayaran berdasarkan layanan, dimana


Pencari layanan kesehatan berobat lalu membayar
kepada pemberi pelayanan kesehatan. Metode
pembayaran langsung dilakukan oleh masyarakat
saat melakukan pengobatan.

3. Kegiatan operasional : merupakan kegitan dalam rumah sakit yang dapat


berupa kegiatan medis seperti pengobatan dsb dan
non medis seperti kegiatan administrasi dalam
rumah sakit.

4. Kegiatan investasi : kegiatan penanaman modal untuk mengumpulkan


biaya atau dan untuk mendukung jasa pelayanan
agar lebih efektif dan efisien.

STEP 2
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi system pembiayaan kesehatan ?
2. A.Bagaimana cara pengelolaan biaya agar teralokasi dan berdayaguna ?
B. Bagaimana pembiayaan kesehatan dalam rumah sakit ?
3. Bagaimana implementasi strategis pembiayaan kesehatan ?
a. Kesinambungan pembiayaan program prioritas
b. Reduksi biaya out of pocket funding
c. Peningkatan efisien dan efektivitas

2
STEP 3

1. Faktor yang mempengaruhi pembiayaan kesehatan

a. Klaim biaya dimana dikaitkan dengan prosedur, fasilitas yang digunakan,


kemudian juga disesuaikan dengan diagnosa dan perawatan yang
dilakukan
b. Jumlah harus memadai untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan
tidak menyulitkan masyarakat
c. Penyebaran harus sesuai dengan kebutuhan untuk penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dan masyarakat

2. A. Cara pengelolaan biaya agar teralokasi dan berdayaguna

Agar pembiayaan kesehatan teralokasi maka perlu diperhatikan mengenai


jumlahnya yang harus memadai, kemudian penyebaran juga harus merata dan
berdaya guna. Pemanfaatan juga harus mencapai segala lapisan masyarakat,
pengelolaan dana harus transparan, dapat dipertanggungjawabkan dana lokasi
dana harus sesuai.

B. Sistem pembiayaan kesehatan

a. Fee for service ( out of pocket )


Sistem ini secara singkat diartikan sebagai sistem pembayaran berdasarkan
layanan, dimana pencari layanan kesehatan berobat lalu membayar
kepada pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan mendapatkan
pendapatan berdasarkan atas pelayanan yang diberikan, semakin banyak
yang dilayani, semakin banyak pula pendapatan yang diterima.
b. Health insurance
Sistem ini diartikan sebagai sistem pembayaran yang dilakukan oleh pihak
ketiga atau pihak asuransi setelah pencari layanan kesehatan berobat.
c. Asuransi atau pihak lain
Terdapat pihak lain yang campur tangan dalam pembayaran pelayanan
kesehatan pasien, yaitu perusahaan asuransiatau pihak lainya.

3
Pembayaran oleh pihak ketiga bisa melalui cara:

 Pasien membayar dahulu ke rumah sakit, lalu tagihan akan diklaim ke


perusahaan asuransi sehingga biaya yang ikeluarkan pasien akan
diganti.

 Rumah sakit langsung menagih biaya pelayanan yang diberikan pada


pasien kepada perusahaan asuransi.

d. Pajak atau taxation


Pemerintah Indonesia telah menarik pajak umum, Pemerintah membayar
sebagian darai biaya pelayanan kesehatan pasien yang diberikan pada
fasilitas kesehatan pemerintah, misalnya Puskesmas dan Rumah Sakit
Pemerintah Pusat maupun Daerah. Pasien harus membayar sebagian dari
pelayanan kesehatan yang digunakan, disebut User fee (user charge). Di
Indonesia terdapat skema Jamkesmas yang membebaskan semua biaya
pelayanan kesehatan di tingkat primer maupun sekunder yang disediakan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah
e. Medical Saving Account (MSA, personal saving account )
Mengharuskan warga menabung uang untuk membiayai pelayanan
kesehatan sendiri. Sejauh ini hanya Singapore yang menggunakan sistem
ini. Sistem ini memproteksi generasi berikutnya dari biaya-biaya akibat
generasi kini.

3. Implementasi strategi pembiayaan kesehatan

a. Kesinambungan pembiayaan program prioritas


Program prioritas diarahakan kepada masyarakat miskin, meliputi :
 Meningkatkan anggaran bagi program-program kesehatan yang
berhubungan dengan masyarakat miskin. Misalkan seperti
pemberantasan penyakit menular, kesehatan ibu dan anak dan
peningkatan gizi masyarakat.

4
 Meningkatkan subsidi bagi sarana pelayanan kesehatan yang
banyak melayani penduduk miskin.
 Menurunkan anggaran bagi program yang secara tidak langsung
membantu masyarakat miskin untuk mengatasi masalah kesehatan.
Misalkan pengadaan alat kedokteran canggih
b. Reduksi biaya out of pocket funding
 Dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan asuransi atau
tunjangan kesehatan sehingga bisa mereduksi biaya.
 Adanya pemberian tunjangan kesehatan pekerja dari suatu
perusahaan atau instansi baik berupa uang tunai maupun instansi
c. Peningkatan efisien dan efektivitas
Hal penting dalam pembiayaan kesehatan adalah cara
memanfaatkan biaya tersebut secara efektif dan efisien dari aspek ekonomi
dan social serta dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat yang
membutuhkan.
Efektif yang dimaksud disini yaitu melakukan upaya yang
menghasilkan dampak yang lebih besar seperti mengutamakan upaya
pencegahan (preventif) dan promotif, dibandingkan tindakan pengobatan.

5
STEP 4

(MAPPING)

Pembiayaan
Kesehatan
peningkatanefisie
ndanefektivitasp
eningkatanefisie
ndanefektivitas
Out of Pocket Health Insurance

StrategiPembiayaanKe
sehatan

Peningkatanef
Program Reduksi Out Menghilangkan Akses
ektivitasdanefi
Prioritas of Pocket Hambatan Pelayana
siensi
nn

STEP 5

LEARNING OBJECTIVE

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelasakan definisi, jenis, sumber


pembiayaan kesehatan
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelasakan pola pembiayaan
kesehatan
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelasakan implementasi strategi
pembiayaan kesehatan
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelasakan kegiatan investasi dan
operasional rumah sakit

6
STEP 7

LO 1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelasakan definisi, jenis,


sumber pembiayaan kesehatan

Definisi Pembiayaan Kesehatan

Yang dimaksud dengan biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus
disediakan untuk menyelenggarakan dan/atau memanfaatkan berbagai upaya
kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat (Azrul A, 1996). Dari pengertian tersebut tampak ada dua sudut
pandang ditinjau dari:

a) Penyelenggara pelayanan kesehatan (provider) yaitu besarnya dana


untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang berupa dana investasi
serta dana operasional.
b) Pemakai jasa pelayanan yaitu besarnya dana yang dikeluarkan untuk
dapat memanfaatkan suatu upaya kesehatan.
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan/atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat (Azrul Azwar :
2004).Sistem pembiayaan kesehatan dapat didefinisikan sebagai sustu sistem yang
mengatur mengenai besarnya alokasi dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan/atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat (Helda :
2011).Subsistem pembiayaan kesehatan adalah tatanan yang menghimpun
berbagai upaya penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan sumber daya
keuangan secara terpadu dan saling mendukung untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaan pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya (Ana Faiza : 2013).

Sumber Pembiayaan Kesehatan

Secara umum sumber pembiayaan kesehatan suatu negara berasal dari :

7
a) Anggaran Pemerintah
Pada sistem ini, biaya dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Pelayanannya diberikan secara
Cuma-Cuma oleh pemerintah, sehingga sangat jarang penyelenggaraan
pelayanan kesehatan disediakan oleh pihak swasta. Untuk negara yang
kondisi keuangannya belum baik, sistem ini sulit dilaksanakan karena
memerlukan dana yang sangat besar.
b) Anggaran Masyarakat
Dapat bersumber dari individual atau perusahaan. Sistem ini
mengharapkan agar masyarakat (swasta) dapat berperan aktif secara
mandiri dalam penyelenggaraan maupun pemanfaatan pelayanan
kesehatan. Hal ini memberi dampak adanya pelayanan-pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh pihak swasta, dengan fasilitas dan
penggunaan alat-alat berteknologi tinggi disertai dengan peningkatan
biaya pemanfaatan atau penggunaannya oleh pihak pemakai jasa
layanan kesehatan. Contohnya CSR atau Corporate Social
Responsibility dan pengeluaran rumah tangga baik yang dibayarkan
tunai maupun melalui sistem asuransi. Dana yang bersumber dari
swasta antara lain meliputi perusahaan swasta, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), dana kemanusiaan.
c) Bantuan biaya dari dalam dan luar negeri
Sumber pembiayaan kesehatan, khususnya untuk penatalaksanaan
penyakit-penyakit tertentu cukup sering diperoleh dari bantuan biaya
pihak lain, misalnya oleh organisasi sosial ataupun pemerintah negara
lain.
d) Penggabungan anggaran pemerintah dan masyarakat
Sistem ini banyak diadopsi oleh negara-negara di dunia karena
dapat mengakomodasi kelemahan-kelemahan yang ditimbulkan dari
sumber pembiayaan kesehatan sebelumnya. Tingginya biaya kesehatan
yang dibutuhkan ditanggung sebagian oleh pemerintah dengan
menyediakan layanan kesehatan bersubsidi. Sistem ini juga menuntut

8
peran serta masyarakat dalam memenuhi biaya kesehatan yang
dibutuhkan dengan mengeluarkan biaya tambahan.

Tujuan Pembiayaan Kesehatan

Tujuan dari pembiayaan kesehatan adalah tersedianya pembiayaan


kesehatan dengan jumlah yang mencukupi, terlokasi secara adil dan
termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna, untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Tujuan subsistem pembiayaan kesehatan:

1) Tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi.


2) Teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil-guna dan
berdaya-guna.
3) Untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) sendiri member fokus strategi
pembiayaan kesehatan yang memuat isu-isu pokok, tantangan, tujuan utama,
kebijakan dan program aksi itu pada umumnya adalah dalam area sebagai
berikut:

1) meningkatkan investasi dan pembelanjaan publik dalam bidang


kesehatan.
2) mengupayakan pencapaian kepesertaan semesta dan penguatan
pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin
3) pengembangan skema pembiayaan praupaya termasuk didalamnya
asuransi kesehatan social (SHI)
4) penggalian dukungan nasional dan internasional
5) penguatan kerangka regulasi dan intervensi fungsional

9
6) pengembangan kebijakan pembiayaan kesehatan yang didasarkan pada
data dan fakta ilmiah
7) pemantauan dan evaluasi.

LO 2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelasakan pola pembiayaan


kesehatan

Jenis pelayanan kesehatan dan pembiayaan kesehatan antara lain :

1. Penataan Terpadu (managed care)


Merupakan pengurusan pembiayaan kesehatan sekaligus dengan
pelayanan kesehatan. Pada saat ini penataan terpadu telah banyak
dilakukan di masyarakat dengan program Jaminan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat atau JPKM. Managed care membuat biaya pelayanan
kesehatan yang dikeluarkan bisa lebih efisien.Persyaratan agar pelayanan
managed care di perusahaan dapat berhasil baik, antara lain:
a. Para pekerja dan keluarganya yang ditanggung perusahaan
harus sadar bahwa kesehatannya merupakan tanggung jawab
masing-masing atau tanggung jawab individu. Perusahaan akan
membantu upaya untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
b. Para pekerja harus menyadari bahwa managed care menganut
sistem rujukan.
c. Para pekerja harus menyadari bahwa ada pembatasan fasilitas
berobat, misalnya obat yang digunakan adalah obat generik
kecuali bila keadaan tertentu memerlukan life saving.
d. Prinsip kapitasi dan optimalisasi harus dilakukan

2. Sistem reimbursement
Perusahaan membayar biaya pengobatan berdasarkan fee for services.
Sistem ini memungkinkan terjadinya over utilization. Penyelewengan

10
biaya kesehatan yang dikeluarkan pun dapat terjadi akibat pemalsuan
identitas dan jenis layanan oleh karyawan maupun provider layanan
kesehatan.

3. Asuransi
Perusahaan bisa menggunakan modal asuransi kesehatan dalam upaya
melaksanakan pelayanan kesehatan bagi pekerjanya. Dianjurkan agar
asuransi yang diambil adalah asuransi kesehatan yang mencakup seluruh
jenis pelayanan kesehatan (comprehensive), yaitu kuratif dan preventif.
Asuransi tersebut menanggung seluruh biaya kesehatan, atau group health
insurance (namun kepada pekerja dianjurkan agar tidak berobat secara
berlebihan).

4. Pemberian Tunjangan Kesehatan


Perusahaan yang enggan dengan kesukaran biasanya memberikan
tunjangan kesehatan atau memberikan biaya kesehatan kepada pegawainya
dalam bentuk uang. Sakit maupun tidak sakit tunjangannya sama.
Sebaiknya tunjangan ini digunakan untuk mengikuti asuransi kesehatan
(family health insurance). Tujuannya adalah menghindari pembelanjaan
biaya kesehatan untuk kepentingan lain, misalnya untuk membeli rokok,
minuman beralkohol, dan hal – hal lain yang malah merugikan
kesehatannya.

5. Rumah Sakit Perusahaan


Perusahaan yang mempunyai pegawai berjumlah besar akan lebih
diuntungkan apabila mengusahakan suatu rumah sakit untuk keperluan
pegawainya dan keluarga pegawai yang ditanggungnya. Menyangkut
kesehatan pegawainya, rumah sakit perusahaan harus menyiapkan rekam
medis khusus, yang lebih lengkap, dan perlu dievaluasi secara periodik.
Perlu diingatkan bahwa pelayanan kesehatan yang didapat dari rumah
sakit perusahaan diupayakan bisa lebih baik bila dibandingkan jika

11
dilayani oleh rumah sakit lain. Dengan demikian, pegawai perusahaan
yang dirawat akan merasa puas dan bangga terhadap fasilitas yang
disediakan. Rasa senang menerima fasilitas kesehatan ini akan
membuahkan semangat bekerja untuk membalas jasa perusahaan yang
dinikmatinya.

LO 3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelasakan implementasi


strategi pembiayaan kesehatan

Implementasi Strategi Pembiayaan Kesehatan

Implementasi strategi pembiayaan kesehatan di suatu negara diarahkan


kepada beberapa hal pokok yakni; kesinambungan pembiayaan program
kesehatan prioritas, reduksi pembiayaan kesehatan secara tunai perorangan (out
of pocket funding), menghilangkan hambatan biaya untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan, pemerataan dalam akses pelayanan, peningkatan efisiensi
dan efektifitas alokasi sumber daya (resources) serta kualitas pelayanan yang
memadai dan dapat diterima pengguna jasa.

A. Strategi pembiayaan kesehatan


Identifikasi dan perumusan faktor utama pembiayaan kesehatan
mencakup aspek-aspek:
1. Kecukupan/adekuasi dan kesinambungan pembiayaan kesehatan
pada tingkat pusat dan daerah yang dilakukan dalam langkah-
langkah:
a. mobilisasi sumber-sumber pembiayaan baik sumber-sumber
tradisional maupun non tradisional
b. kesinambungan fiscal space dalam anggaran kesehatan
nasional
c. peningkatan kolaborasi intersektoral untuk mendukung
pembiayaan kesehatan

12
2. Pengurangan pembiayaan Out Of Pocket (OOP) dan meniadakan
hambatan pembiayaan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
terutama kelompok miskin dan rentan (pengembangan asuransi
kesehatan sosial) yang dilakukan melalui:
a. promosi pemerataan akses dan pemerataan pembiayaan dan
utilisasi pelayanan
b. pencapaian universal coverage dan penguatan jaminan
kesehatan masyarakat miskin dan rentan.
3. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pembiayaan kesehatan yang
dilakukan melalui:
a. kesesuaian tujuan kesehatan nasional dengan reformasi
pembiayaan yang diterjemahkan dalam instrument anggaran
operasional dan rencana pembiayaan
b. penguatan kapasitas manajemen perencanaan anggaran dan
pemberi pelayanan kesehatan (providers)
c. pengembangan best practices

B. Pokok utama pembiayaan kesehatan


Pokok utama dalam pembiayaan kesehatan adalah:

1. Mengupayakan kecukupan/adekuasi dan kesinambungan


pembiayaan kesehatan pada tingkat pusat dan daerah.
2. Mengupayakan pengurangan pembiayaan OOP dan meniadakan
hambatan pembiayaan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
terutama kelompok miskin dan rentan melalui pengembangan
jaminan.
3. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pembiayaan kesehatan.
Pengembangan jaminan kesehatan dilakukan dengan beberapa
skema sebagai berikut:
a. Pengembangan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga
miskin (JPK-Gakin).

13
b. Pengembangan Jaminan Kesehatan (JK) sebagai bagian dari
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
c. Pengembangan jaminan kesehatan berbasis sukarela:
 Asuransi kesehatan komersial
 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
sukarela
4. Pengembangan jaminan kesehatan sektor informal:
a. Jaminan kesehatan mikro (dana sehat)
b. Dana sosial masyarakat

LO 4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelasakan kegiatan investasi


dan operasional rumah sakit

Kegiatan Investasi
Investasi pada dasarnya merupakan usaha menanamkan sumber daya
(modal) dalam kegiatan usaha/bisnis. Investasi biasanya ditanamkan pada sebuah
proyek baru ataupun pengembangan proyek yang sudah berjalan. Kegiatan
investasi ini ditujukan untuk memperoleh berbagai manfaat yang dapat berupa
keuntungan finansial, seperti: laba, atau manfaat non finansial seperti :misisosial,
kecepatan dalam pelayanan, kelengkapan dalam hal pelayanan seperti dalam
pemenuhan kebutuhan alat penunjang medis berupa peralatan radiologi.

Sugiharto (2002)1 menyatakan bahwa dalam melakukan investasi tersebut


setiap perusahaan umumnyaa akan berusaha agar perluasannya dapat berkembang
sesuai dengan tujuan perusahaanya itu untuk mendapatkan laba sebesar besarnya
untuk kelangsungan hidup perusahaan, sehingga seberapa lama pengembalian
dana, yang ditanam di proyek tersebut menjadi sangat penting. Artinya, sebelum
perusahaan menanamkan investasi untuk perluasan usaha baru, maka terlebih
dahulu perlu diketahui apakah proyek atau investasi yang akan di lakukan dapat
mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut dengan
jangka waktu tertentu. Selain itu agar dapat melihat investasi yang di jalankan
dapat memberikan keuntungan finansial seperti yang diharapkan.

14
Investor dalam menentukan jumlah dana dan pengalokasian dana, harus dapat
menentukan berapa besar seharusnya dana yang ditanamkan kedalam proyek
investasi dan mengalokasikan secara tepat kedalam aktiva tetap dan modal kerja,
sehingga dapat mengestimasikan proyek aliran kas dari proyek yang diusulkan.
Sementara itu mencari sumber dana, investor harus dapat menentukan tingkat
biaya modal (cost of capital) yang paling rendah sehingga dapat ditutup dengan
tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) dari proyek
investasi yang diusulkan

Dalam praktiknya, jenis investasi dibagi dua macam, yaitu :

1). Investasi nyata (real investment), merupakan investasi yang dibuat dalam harta
tetap (fixed asset) seperti tanah, bangunan, peralatan, atau mesin-mesin.

2). Investasi finansial (financial Investment), merupakan investasi dalam bentuk


kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi, atau surat berharga lainnya seperti
sertifikat deposito

Kebutuhan Dana

Berdasarkan jenis penggunaan dana, maka dana yang dibutuhkan dibedakan atas:

1) Dana investasi awal atau investasi inisial (initial investment) yaitu dana
investasi yang diperlukan untuk mengadakan barang modal (mesin, bangunan,
gudang, bangunan kantor, perumahan untuk tenaga kerja langsung, tanah lokasi,
pemasangan, produksi, percobaan, pengadaan alat-alat kantor (mesin kanto rdan
furniture), jasa-jasa umum (listrik, air dan telepon), dan sarana pendukung lainnya
(jalanan proyek, kendaraan bermotor, rumah dinas dan fasilitas lainnya).

2) Dana modal kerja (working capital), yaitu dana yang diperlukan untuk
membiayai aktivitas operasi sesudah proyek memasuki fase operasi komersial.

Bentuk-BentukInvestasi Pelayanan Kesehatan

1. Investasi Biaya Pelayanan Kesehatan

15
Investasi biaya pelayanan kesehatan adalah pembiayaan-pembiayaan yang
dikeluarkan untuk melakukan pembiayaan kesehatan. Kategori pembiayaan
kesehatan meliputi:

a. Pembiayaan untuk upaya-upaya promotif


Pembiayaan untuk upaya-upaya promotif adalah berupa uang atau
pengeluaran yang diberikan untuk membiyai kegiatan pemeliharaan
kesehatan. Misalnya: membeli alat olahraga , membeli majalah kesehatan,
membeli makanan bergizi, dan sebagainya.
b. Pembiayaan untuk upaya-upaya preventif
Pembiayaan untuk upaya-upaya preventif adalah uang atau pengeliuaran
yang diberikan untuk membiayai kegiatan prventif atau pencegahan
penyakit. Misalnya: biaya untuk imunisasi, biaya untuk pembuatan
jamban, biaya untuk pembuatan tempat sampah, biaya untuk membeli air
bersih, dan lain-lain.
c. Pembiayaan untuk upaya kuratif
Pembiayaan untuk upaya kuratif adalah biaya atau pengeluaran yang
diberikan untuk membiayai kegiatan pengobatan. Misalnya: biaya yang
dikeluarkan untuk membayar asuransi kesehatan. Tetapi bila sudah terkena
sakit baru mengeluarkan biaya untuk pengobatan penyakit, maka tidak
diglongkan sebagai investasi. Itu hanya digolongkan sebagai pembiayaan
kesehatan.
d. Pembiayaan untuk upaya rehabilitative
Pembiayaan untuk upaya rehabilitatif adalah biaya atau pengeluaran yang
diberikan untuk membiayai kegiatan pemulihan kesehatan. Misalnya:
biaya konsultasi, biaya makanan bergizi, biaya relaksasi / hiburan

2. Investasi Perilaku Kesehatan Investasi perilaku kesehatan adalah biaya atau


pengeluaran yang tidak berupa uang tetapi berupa perilaku kesehatan. Perilaku
kesehatan tidak bisa digantikan dengan uang. Contoh: Berhenti merokok
tentusaja tidak bisa dibeli. Jadi perilaku kesehatan memiliki aspek dan
kepentingan tersendiri.

16
Kegiatan Operasional

Kegiatan Pelayanan dan Penunjang Medis Utama


1. Farmasi (Apotik)
Mempunyai kegiatan meracik obat dan mendistribusikannya pada pasien.

2. Laboratorium
Merupakan kegiatan penelitian (meneliti darah, bakteri, virus, dan lain-lain)

3. Radiologi
Merupakan pelayanan penunjang bagi pasien rawat inap, rawat jalan dan
pasien luar.

4. Fisioterapi
Merupakan pelayanan penunjang bagi pasien rawat inap, rawat jalan dan
pasien luar berupa pelatihan fisik pasien diakibatkan kelumpuhan /kaku semi
permanen (sementara).

5. Bedah
Merupakan kegiatan penunjang bagi unit rawat inap dan gawat darurat.
Tindakan pembedahan ini dibagi menjadi 2 yaitu bedah mayor (Operasi besar)
danbedah minor (Operasi kecil).

17
DAFTAR PUSTAKA

 Azwar, Azrul, 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan , Edisi ketiga,


Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.
 Depkes RI. Sistem Kesehatan Nasional. 2009. Jakarta: Depkes RI.
 FebriEndra Budi Setyawan.2015. SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang.
 Keputusan Menkes RI NO. 228/Menkes/SK/III/2002 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Minimal Rumah Sakit Yang Wajib
DilaksanakanDaerah
 Pohan, Imbalo. S. 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar-dasar
Pengertian dan Penerapan. Jakarta: EGC
 Sulastomo. 2000. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Gramedia Pustaka.
 UU no. 983/Menkes/SK/V/1992 Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum

18

Anda mungkin juga menyukai