Anda di halaman 1dari 10

Garis Besar Garis Besar

Sistem kontrol mengunci pintu tidak hanya masalah


bekerjanya pintu terkunci atau tidak namun juga berbicara
masalah kelistrikannya. Sistem ini juga mencegah kunci
terkurung/tertinggal, dua langkah fungsi membuka dan
keamanan. Fungsi ini ditopang oleh pelbagai sistem
tergantung model, golongan/kelas dan wilayah.

(1/1)

Garis Besar Fungsi

Sistem kontrol me ngunci pintu termasuk fungsi berikut. Fungsi yang meliputi
pelbagai variasi tergantung, model, golongan./kelas, dan wilayah.

1. Fungsi kelistrikan
(1) Fungsi mengunci/membuka secara manual
Bila saklar kontrol pintu berada pada posisi lock/unlock maka semua pintu akan
berada pada posisi yang sama.

(2) Hubungan kunci pintu dan fungsinya


Bila kunci dimasukkan ke pintu baik pintu pengemudi maupun pintu penumpang
depan dan diputar ke arah lock/unlock maka semua pintu terbuka/terkunci.

PETUNJUK:
Bila pintu bisa dibuka/dikunci dengan anak kunci namun bisa juga
dibuka/dikunci secara mekanis.
Ada juga beberapa model yang tidak mempunyai lubang kunci dipintu
penumpang.
(1/3)
(3) Dua langkah Membuka
Sistem ini tentang membuka pintu dengan kunci. Bila membuka pintu dengan
anak kunci, pada langkah putaran pertama hanya pintu tersebut yang terbuka,
tetapi bila diputar sekali lagi sebagai langkah kedua, maka semua pintu akan
terbuka.

(4) Fungsi mencegah kunci tertinggal/terkurung


Bila pintu pengemudi terbuka dan kunci tergantung di silindernya , menggeser
kenop ke posisi lock tetap tidak bisa mengunci pintu sebab kunci yang tertahan di
silindernya . Bila saklar kontrol di masukkan ke posisi lock pintu akan mengunci
sekali tetapi terus membuka kembali sebab aktivitas pencegah kunci
tertinggal/terkurung.

(5) Fungsi kemanan


Untk mencegah pintu tidak terkunci dengan menggunakan saklar kontrol kunci
pintu dengan batang atau semacam itu di antara kaca pintu dan bingkai saat
jendela terbuka, mengunci pintu dengan anak kunci maupun remote controle
akan menghidupkan fungsi security doorlock dan pengoperasian unlock dengan
saklar kontrol menjadi tidak berlaku.

(6) Fungsi Key-off power window


Dalam sistem kontrol mengunci pintu, relay key off di dalam relay gabungan
mengiontrol catu daya ke sistem power window bila fungsi key off power window
diaktifkan.
(2/3)

-1-
Garis Besar Fungsi

REFERENSI:
Fungsi mekanik (Fungsi membuka dengan satu gerakan):
Fungsi ini membuat pintu pengemudi bisa dibuka dengan mendorong tuas
didalam pintu pengemudi meski pintu dalam keadaan terkunci.

(3/3)

Komponen Lokasi

Sistem mengunci pintu yang dikontrol oleh relay gabungan


terdiri dari part berikut.

1. Relay gabungan (door lock ECU)


Relay gabungan menerima sinyal ari setiap saklar dan
meneruskan sinyal lock/unlock ke setiap pintu untuk
menggerakkan motor pada setiap pintunya.

2. Pemasangan Door lock


Pemasangan kunci pintu membuat pintu terkunci/tidak
terkunci. Pintu bisa dikunci/dibuka juga dengan sistem listrik
yang built in dalam motor kunci pintu

3. Switch pengapian

4. Switch peringatan unlock


Switch peringatan unlock ini mendeteksi kunci yang
terpaang di silinder kunci kontak

5. Switch pintu courtesy pengemudi

6. Switch kontrol Door lock


(Power window master switch)

Dalam kasus lain bekerjanya lock/unlock dikontrol oleh bodi


ECU di dalam MPX (Multiplex communication system).

(1/1)

Komponen Konstruksi

1. Pemasangan rakitan door lock


Pintu dalam keadaan lock/unlock apabila arah puataran motor kontrol door
lock diputar untuk mengganti arah arus.
Switch built in door lock mendeteksi posisi pintu dalam keadaan
locked/unlocked. Switchnya tertutup bila pintu terkunci dan terbuka bila pintu
dalam keadaan tidak terkunci.
Switch yang mengoperasikan kunci terdeteksi dan di transmisikan ke relai
gabungan (terpasang di pintu pengemudi dan penumpang bagian depan)

(1/3)

-2-
Komponen Konstruksi

(1) Motor kontrol penghunci pintu


Motor kontrol pengunci pintu (door lock) befungsi sebagai
penggerak pengunci pintu.
Pada saat motor kontrol pengunci pintu berputar, rotasi itu
ditransmisikan melalui gigi ulir dan gigi roda ke tuas pengunci,
menyebabkan pintu terkunci/terbuka.
Ketika operasi mengunci/membuka pintu selesai, gigi roda akan
kembali ke posisi netral karena adanya pegas pembalik.

(2/3)

(2) Switch posisi pengunci pintu


Switch ini mendeteksi apakah pintu dalam keadaan terkunci atau tidak Switch
posisi terdiri dari lempengan ujung (point plate) dan dasar switch. Jika tuas
penguncian di posisi mengunci maka switch akan mati dan jika tuas penguncian
di posisi membuka maka switch akan terpasang.
Kondisi penguncian: mati
Kondisi terbuka: menyala

(3) Switch yang bekerja dengan kunci (Key-operated switch)


Switch yang bekerja dengan kunci dipasang di pintu. Dia akan mentransmisikan
sinyal kunci/terbuka ke relai gabungan jika silinder kunci pintu dijalankan dari
luar.

(3/3)

Cara kerja Cara kerja

1. Fungsi penguncian/pembukaan manual


Jika kontrol penguncian pintu dioperasikan di posisi
mengunci/membuka, maka sinyal akan ditransimisikan ke
CPU di relai gabungan. Setelah menerima sinyal, CPU
menyalakan Tr1 atau Tr2 kurang lebih 0,2 detik dan juga
menyalakan relai mengunci/membuka. Dalam keadaan ini
relai mengunci/membuka membentuk rangkaian massa dan
arus akan mengalir dari baterai ke massa melalui motor
sehingga motor penggerak kontrol penguncian berputar di
posisi mengunci/membuka dan membuka/menutup switch
posisi penguncian pintu.

(1/13)

-3-
Cara kerja Cara kerja

Cara kerja pada saat pintu terkunci

(2/13)

Cara kerja pada saat pintu terbuka

PETUNJUK:
Di beberapa model mobil, switch posisi penguncian pintu
dipasang di semua pintu.

(3/13)

2. Penguncian/pembukaan yang terhubung dengan kunci


Ketika kunci dimasukkan ke lubang kunci dan
membuka/menutup kunci, switch yang terhubung dengan kunci
akan memutar semua motor kontrol pengunci/pembuka seperti
pada pengoperasian kunci manual.

(4/13)

-4-
Cara kerja Cara kerja

Cara kerja pada saat pintu terkunci

(5/13)

Cara kerja saat pintu terbuka

(6/13)

3. Fungsi membuka dua tahap (pintu pengemudi)


Pada saat kunci berputar sekali ke posisi membuka, hanya
pintu itu yang terbuka. Dalam keadaan ini terminal UL3 dari
relai gabungan di ground (massa) melalui switch membuka
sekali tapi tidak menyalakan Tr2. Jika kunci berputar dua kali
dalam waktu tiga detik, terminal UL3 di ground (massa)
membuka dua kali dan CPU di relai gabungan menyalakan Tr2.
Hal ini menyebabkan relai pembuka pintu menyala dan
membuka semua pintu di kendaraan.

(7/13)

-5-
Cara kerja Cara kerja

Ketika membuka pintu dengan kunci dilakukan sekali

(813)

Ketika membuka pintu dengan kunci dilakukan dua kali


berturut-turut

(9/13)

4. Fungsi mencegah tertinggalnya kunci.


Ketika pintu terkunci dan kunci tertinggal di kontaknya, CPU di
relai gabungan akan menyalakan Tr2 kurang lebih selama 0,2
detik setelah knob pengunci pintu disetel pada posisi mengunci
(switch posisi penguncian dalam kondisi off). Akibatnya, relai
pembuka menyala dan semua pintu terbuka. Jika switch kontrol
penguncian pintu dioperasikan dalam keadaan ini maka semua
pintu akan terkunci sekali dan terbuka lagi.

(10/13)

-6-
Cara kerja Cara kerja

Ketika knob pengunci pintu di posisi terbuka

(11/13)

Ketika knob pengunci pintu di posisi terkunci

(12/13)

5. Fungsi keamanan
Jika pintu dikunci oleh operasi yang dijalankan di (1), fungsi keamanan di relai gabungan membatalkan pembukaan kunci oleh switch
kontrol penguncian pintu (pada operasi manual). Operasi apapun di (2) akan dibatalkan oleh fungsi keamanan.

(1) Cara kerja pada fungsi pengamanan penguncian pintu


Mengunci pintu dengan menggunakan pengunci di pintu pengemudi depan.
Mengunci pintu dnegan menggunakan transmiter (termasuk 30 detik auto lock)
Mengunci pintu pengemudi tanpa menggunakan pengunci (mengunci dari knob di dalam pintu dan saat menutup pintu)

(2) Cara kerja untuk membatalkan fungsi pengamanan


Membuka semua pintu dengan menggunakan pengunci di pintu pengemudi.
Membuka pintu dnegan menggunakan transmiter.
Membuka pintu pengemudi dengan knob.
Setelah menyetel fungsi pengamanan, fungsi pencegahan tertinggalnya kunci akan membuka semua pintu.

(13/13)

-7-
Referensi Body ECU Mengontrol Sistem Kontrol Penguncian Pintu
(Door Lock)

Sistem kontrol door lock yang dikendalikan oleh body ECU di


MPX terdiri dari beberapa komponen berikut:
PETUNJUK:
Lihat "Lokasi" di "Komponen" untuk komponen yang memiliki
fungsi yang sama seperti pada sistem penguncian pintu yang
dikendalikan oleh relai gabungan.
1. Body ECU
Body ECU mendeteksi kondisi kendaraan berdasarkan data
dari switch, sensor atau melalui MPX dan menggerakkan motor
kontrol door lock dengan relai yang ada di dalamnya.
2. ECU pintu pengemudi
ECU pintu pengemudi mendeteksi posisi switch kontrol door
lock dan switch yang dioperasikan melalui kunci pintu
pengemudi kemudian mentransmisikan sinyal ke body ECU
dengan MPX.
3. ECU pintu pengemudi depan
ECU pintu pengemudi depan mendeteksi posisi switch kontrol
door lock, dan switch kunci dari pintu pengemudi depan
kemudian mentransmisikan sinyal ke body ICU dengan MPX.
4. ECU meter
ECU meter mengukur kecepatan kendaraan dari sinyal denyut
kendaraan dari skid control ECU dan mentransmisikan ke body
ECU.
5. Pemasangan pusat sensor airbag
Ketika sensor airbag diaktifkan, maka akan mengembangkan
airbag dan mentransmisikan pesan ke body ECU untuk
membuka kunci pintu.
(1/2)

Sistem kontrol door lock di kendalikan oleh body ECU di MPX dan memiliki beberapa fungsi. Beberapa fungsinya bisa ditentukan oleh
hand-held tester. Fungsinya tergantung dari model, tingkatan dan area.

PETUNJUK:
Lihat "Fungsi" di "Garis Besar" untuk fungsi-fungsi yang sama seperti sistem kontrol door lock yang dilakukan oleh relai gabungan.
1. Fungsi melepaskan door lock saat kecelakan
Ketika airbag mengembang, fungsi ini akan membuka semua pintu secara otomatis untuk memudahkan penyelamatan dalam keadaan
darurat.
2. Fungsi pembukaan kunci (door unlock) otomatis saat pengapian
Pada saat pintu pengemudi ditutup dan kunci kontak diubah dari posisi ON ke LOCK dan pintu pengemudi membuka tidak lebih dari 10
detik, hal ini akan membuat pintu terbuka secara otomatis.
3. Fungsi door unlock otomatis yang terhubung ke tuas pemindah (sesuai pesanan)
Pada saat kunci kontak berada di posisi ON, mengganti tuas pemindah ke P akan secara otomatis membuka pintu.
4. Fungsi door lock otomatis yang terhubung ke tuas pemindah (sesuai pesanan)
Ketika kondisi di bawah ini terjadi secara berurutan, fungsi ini akan menyebabkan pintu terkunci secara otomatis:
Kunci kontak berubah dari LOCK atau ACC ke posisi ON.
Semua pintu terkunci
Tuas pemindah tidak di P
Ada pintu yang tidak terkunci
5. Fungsi door lock otomatis berdasarkan kecepatan (bisa dipesan)
Ketika kondisi di bawah ini terjadi secara berurutan, fungsi ini akan menyebabkan pintu terkunci secara otomatis:
Kecepatan kendaraan di atas 20 km/h (13mph)
Semua pintu tertutup
Tuas pemindah tidak di P atau N
Ada pintu yang tidak terkunci

-8-
Latihan
Gunakan latihan untuk menguji tingkat pemahaman Anda kepada materi dalam bab ini. Setelah menjawab soal-soal latihan
gunakan tombol referensi untuk melihat halaman yang terkait dengan soal-soal latihan. Apabila jawaban Anda salah lihat kembali
teks materi dan temukan jawaban yang benar. Bila Anda telah menjawab dengan benar silahkan melanjutkan ke bab berikutnya.

-9-
- 10 -

Anda mungkin juga menyukai