PEMBAHASAN
Harrison dan McKinnon (1986, dalam Radebaugh dkk., 2016) mengusulkan sebuah
pelaporan keuangan pada tingkat nasional. Penggunakan rerangka ini telah ditunjukan
melalui sebuah analisis terhadap sistem akuntansi jepang. Budaya, yang meliputi nilai
nilai dan sikap sikap yang dipegang oleh sebuah masyarakat, dianggap sebagai
sebuah elemen penting untuk memahami bagaimana sebuah sistem sosial berubah
Karena budaya memengaruhi perilaku, dan perilaku akan mendasari sistem hukum dan
Pendekatan ini dilengkapi oleh Gray (1988, dalam Radebaugh dkk., 2006) yang
menyatakan bahwa rerangka teoritis yang memasukan budaya dalam digunakan untuk
pekerjaan dan subkultur organisasi. Praktik dan sistem akuntansi dapat memengaruhi
dan memperkuat nilai nilai sosial. Dengan pertimbangan ini, dapat diperoleh wawasan
yang lebih fundamental mengenai diversitas sistem akuntansi dan pelaporan nasional.
elemen elemen yang paling kuat memengaruhi perilaku dalam situasi kerja organisasi
atau institusi. Hofstede menunjukan bahwa empat dimensi budaya nasional, yaitu
1
individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, dan maskulinitas
longgar dimana individu dianggap hanya memerhatikan diri sendiri dan keluarga
yang ketat dimana individu bergantung pada sanak saudara, trah, atau kelompok
penting yang dibahas dalam dimensi ini adalah tingkat interdependensi antar individu
Jarak kekusaan adalah banteng dimana para anggota sebuah masrakat menerima
ide bahwa kekuasaan dalam institusi dan organisasi didisribusi secara tidak sama. Ini
memengarugi perilaku para anggota masyarakat yang kurang berkuasa maupun yang
lebih berkuasa. Orang orang di dalam masyarakat yang jarak kekusaanya besar
menerima sebuah tatanan hierarkis di mana setiap orang mempunyai sebuah tempat
yang tidak perlu histifikasi lebih jauh. Orang orang didalam jarak kekuasaan kecil
ketidaksamaan kekuasaan. Isu penting yang dibahas dalam dimensi ini adalah
terjadi. Ini mempunyai konsekuensi yang jelas terhadap cara orang orang
2
ini mendorong mereka untuk mempunyai sebuah keyakinan yang menjanjiakan
keyakinan dan perilaku yang kaku serta tidak toleran terhadap ide ide atau orang
kekerabatan, kerendahatian, perhatian terhadap yang lemah, dan kualitas hidup. Isi
penting yang dibahas oleh dimensi ini cara dimana sebuah masyarakat mengalokasi
Dimensi ke-5, dinamisme confusian dibedakan antara orientasi jangka pendek dan
orientasi jangka panjang. Dimensi ini di deskripsi sebagai confusian karena nilai-nilai
yang terkait dapat di identifikasi dengan ajaran Confusius. Orientasi jangka pendek
menekankan respek terhadap tradisi respek, terhadap kewajiban sosial, dan kewajiban
status tanpa memperhatikan apapun yang harus dikorbankan, juga menekankan pada
tekanan sosial untuk menunjukkan status sosial walaupun dengan pengeluaran yang
berlebihan, tingkat tabungan yang rendah serta hanya dikit uang untuk investasi,
panjang menekankan pada adaptasi tradisi dalam memenuhi kebutuhan modern, respek
terhadap kewajiban status dan kewajiban sosial hanya sampai batas tertentu, hemat dan
tidak boros dalam pemakaian sumber daya, bersedia untuk menekan kepentingan
pribadi demi tercapainya tujuan, dan perhatian terhadap pendekatan hidup yang baik.
3
1.1.2. Nilai-nilai Akuntansi
suatu Negara yang diusulkan oleh Gray berdasarkan hasil analisis Hofstede, yaitu:
akuntan dikaitkan dan diatur oleh pemerintah, sehingga tingkat independensinya rendah
(Sigit, 2015).
suatu keadaan tertentu. Maksud dari keseragaman di sini adalah konsistensi. Bentuk
laporan keuangan yang seragam yang harus diikuti akan dapat mudah diperbandingkan,
namun menurut Gray keseragaman ini mungkin akan timbul perbedaan interpretasi.
Preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi
ditunjukkan dengan memilih pendekatan yang paling buruk agar segera dapat diatasi
daripada memilih pendekatan yang baik tapi belum pasti sehingga menimbulkan resiko.
Sifat rahasia atau transparan disini merujuk kepada pengungkapan informasi kepada
4
menerapkan pendekatan hati-hati pada pelaporan keuangan perusahaan secara umum
profesionalisme atau otoritas statutori untuk sistem dan pelaksanaan akuntansi adalah
harus mengacu pada korelasi relevan antara dimensi-dimensi nilai dan kelompok
negara yang di identifikasi dari analisis statistik yang dilaksanakan oleh Hofstede. dari
klasifikasi ini nampak bahwa bidang-bidang budaya Nordik dan Anglo dapat
dilawankan dengan bidang-bidang budaya Jerman dan negara-negara latin yang relatif
maju dan juga dengan bidang-bidang budaya Jepang, Timur Dekat negara-negara Latin
dan Asia yang kurang berkembang, dan Afrika. Bekas negara-negara jajahan di Asia
5
1. Pendekatan Induktif
Sementara Nair dan Frank dalam The Accounting Review (Juli 1980) membagi
Negara-negara ke dalam 4 kelompok besar yaitu (1) Inggris, (2) Amerika Latin,
(3) Eropa Kontinental, (4) Amerika Serikat, dengan satu Negara yang tidak dapat
dimasukan kedalam salah satu dari kelompok-kelompok tersebut, yaitu Chile. Setalah
kelompok pengukuran.
2. Pendekatan Deduktif
akuntansi, berdasarkan sistem hukum (hukum umum dan hokum undang-undang), dan
dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pada pertengahan tahun 1960-an, yang
tujuan untuk bertahan hidup. Sejumlah perusahaan Belanda dianggap tepat untuk
6
pendekatan ini; demikian juga penyusunan pelaporan segmen dan disklosur kos
sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Prancis, Jerman,
selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk
hukum)
3. Pension dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian
wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja (kepatuhan
hukum).
dikenankan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau memenuhi rencana
jumlah yang hati-hati dibagikan. Akuntansi kepatuhan hukum akan terus digunakan
7
dalam laporan keuangan perusahaan secara individu yang ada di Negara-negara hukum
Dengan cara ini, laporan konsolidasi dapat memberikan informasi kepada investor
keuangan yang sesuai dengan regulasi laporan keuangan domestik setempat dan