Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PEMBAHASAN

13.1. Jurnal Umum

Jurnal adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan
secara sistematis dan kronologis, pencatatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti dengan
menyebutkan rekening yang didebet dan dikredit. Prosesnya disebut menjurnal (journalizing).
Jurnal (bahasa Inggris Journal) adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of
original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis
dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.

Fungsi Jurnal :

a. Fungsi historis
Jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis atau
berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya

b. Fungsi mencatat
Jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi dengan
sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.

c. Fungsi analisis
Jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di Debet maaupun yang
di Kredit.

d. Fungsi instruktif
Jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang di Debet maupun
yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.

e. Fungsi informative
jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.

Penjelasan kolom-kolom jurnal

1. Kolom tanggal diisi tanggal, bulan dan tahun.


2. Kolom No. bukti diisi nomor bukti transaksi. Adakalanya kolom ini ditiadakan.
3. Kolom Keterangan diisi nama perkiraan atau akun yang dijurnal
4. Kolom Ref (referensi) diisi nomor kode akun.
5. Kolom Debet diisi jumlah atau nilai perkiraan yang akan didebet.
6. Kolom Kredit diisi jumlah atau nilai perkiraan yang akan dikredit.

13.2. Buku Besar

Buku besar adalah himpunan rekening-rekening yang saling berhubungan yang


menggambarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan harta, utang dan modal.
Pemindahbukuan semua pos-pos jurnal ke buku besar disebut posting. Nama akun yang dipakai
pada ayat-ayat jurnal harus sama dengan nama akun di buku besar.

Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan
masukan dari semua jurnal akuntansi. Buku besar merupakan dasar pembuatan laporan neraca
dan laporan laba/rugi. Buku besar dapat memberikan informasi saldo ataupun nilai transaksi
untuk setiap kode perkiraan dalam suatu periode akuntansi tertentu.

13.3. Neraca Saldo

Neraca Saldo (Trial Balance) adalah daftar seluruh akun dengan mencatat di debet dan
kredit untuk melihat apakah saldonya sudah seimbang. Apabila perkiraan-perkiraan buku besar
telah didebet dan dikredit untuk setiap transaksi selama satu periode akuntansi, besarnya saldo
sudah tampak. Jadi, jumlah saldo-saldo debet akan sama dengan jumlah saldo-saldo kredit.
Untuk itu, secara berkala dibuat daftar yang disebut neraca saldo. Penyusunan sebuah neraca
saldo pada akhir suatu periode akuntansi merupakan tahap pengikhtisaran atau ringkasa. Neraca
saldo adalah kumpulan dari saldo-saldo yang ada pada setiap perkiraan dibuku besar. Pada Kasus
ini jumlah dari kolom debit dan kolom kredit harus sama. Jika tidak maka telah terjadi kesalahan
pencatatan, mungkin dari jurnal umum atau dari buku besar. itu artinya kita harus menelusuri
ulang kebelakang sampai ditemukan kesalahan nya.

13.3.1. Fungsi Neraca Saldo

Neraca Saldo mempunyai fungsi untuk mendeteksi setiap kesalahan matematika yang
telah terjadi dalam sistem akuntansi double-entry yakni pembukuan berpasangan. Dalam neraca
bila disediakan dan terdapat total debit sama dengan total kredit yang dipaparkan secara jelas
maka bisa dikatakan bahwa neraca saldo dianggap seimbang serta tidak boleh ada kesalahan
matematika yang ditemui dalam buku besar akutansi pihak tersebut. Tapi, ini tidak berarti tidak
ada kesalahan dalam suatu sistem akuntansi perusahaan. misalnya, transaksi diklasifikasikan
tidak benar atau mereka hanya hilang dari sistem masih bisa ada suatu kemungkinan kesalahan
akuntansi yakni berupa materi yang tidak akan terdeteksi oleh prosedur neraca saldo.
Neraca saldo juga bisa berupa sebuah worksheet pembukuan di mana saldo semua buku
besar yang dikompilasi ke dalam kolom debit dan kredit. Suatu perusahaan menyiapkan neraca
saldo secara berkala, biasanya pada akhir setiap periode pelaporan. Tujuan umum menghasilkan
neraca saldo yaitu untuk memastikan entri dalam sistem pembukuan perusahaan secara
matematis dan benar. Neraca saldo biasanya disiapkan oleh pemegang buku atau akuntan yang
sudah menggunakan daybooks atau buku harian akutansinya untuk mencatat sebuah transaksi
keuangan dan kemudian mempostingnya ke buku besar nominal dan buku besar pribadi. Neraca
saldo merupakan bagian dari sistem pembukuan double-entry dan menggunakan format account
T klasik untuk menyajikan nilai-nilai yang didapat melalui segala kegiatan ekonomi yang
berupa transaksi debit dan kredit.

13.4. Pos Penyesuaian dan Kertas Kerja

Pos Penyesuaian

Anggaran mengenai kebenaran jumlah-jumlah dalam neraca saldo tidak berlaku untuk
semua perkiraan. Ada beberapa perkiraan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. salah
satu penyebabnya ialah belum dibuatnya dokumen pada akhir periode sehingga transaksi belum
dicatat.

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat karena :

1. Suatu transaksi sudah terjadi tetapi belum dicatat dalam perkiraan.


2. transaksi sudah dicatat, tetapi saldonya perlu dikoreksi.

Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) terhadap perkiraan-perkiraan tertentu, dibuat
untukmengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan keadaan harta, utang,
modal, pendapatan dan beban yang sebenarnya.

Beberapa transaksi yang terjadi di akhir periode dan perlu dibuatkan jurnal penyesuaiannya
adalah :

a. Penyusutan aktiva tetap


Misal : mesin, peralatan, kendaraan dan gedung. Nilai atau jumlah yang dicatat adalah
sebesar yang disusutkan
b. Pemakaian perlengkapan
Nilai yang dicatat adalah sebesar yang terpakai.
c. Piutang tak tertagih
Adalah taksiran mengenai jumlah piutang yang mungkin tak dapat diterima
pembayarannya.
d. Beban-beban yang dibayar dimuka (sekaligus)
Adalah pembayaran beban yang digunakan untuk beberapa kali pemakaian, misalnya
sewa, iklan dan asuransi.
e. Beban yang masih harus dibayar (utang), misalnya gaji dan bunga bank.

f. Pendapatan yang telah diterima dimuka


Merupakan utang karena pekerjaan harus dilakukan dahulu, misalnya sewa diterima di
muka.
g. Pendapatan yang masih harus diterima
Merupakan piutang karena pekerjaan telah selesai, tetapi pembayarannya belum diterima,
misalnya bunga bank.

Kertas Kerja

Adalah kertas berkolom (neraca lajur) yang digunakan sebagai kertas kerja dalam
penyesuaian laporan keuangan. Penggunaan kertas kerja dapat mengurangi kesalahan. Di
samping itu, kertas kerja juga dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang
dilakukan dan memungkinkan penyesuaian daftar secara logis.

Di dalam kertas kerja memuat kolom-kolom yang terdiri dari :

a. Neraca saldo
b. Penyesuaian
c. Neraca saldo setelah penyesuaian
d. Rugi/laba dan Neraca

Masing-masing kolom terdiri dari debet dan kredit.

a. Isilah kolom neraca saldo dengan angka-angka dari saldo masing-masing buku besar.
b. Pindahkan angka-angka yang terdapat dalam ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom
penyesuaian.Jika nama akun belum tercantum di dalam kolom nama akun, tulislah nama
akun yangbaru dibawah jumlah neraca saldo
c. Hitunglah neraca saldo penyesuaian untuk data yang mengalami penyesuaian, sedangkan
jika tidak mengalami penyesuaian, tuliskan saja angka-angka dari kolom neraca saldo
sesuai debet dan kreditnya.
d. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok rekening beban dan
pendapatan ke kolom Rugi/laba. Hitunglah selisih jumlah pendapatan dan jumlah beban.
Hasilnya merupakan laba (pendapatan > beban) dan rugi (pendapatan < beban)
e. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok harta, utang, modal,
prive dan akumulasi penyusutan ke kolom neraca.
Bentuk kertas kerja

Pada umumnya kertas kerja yang digunakan dapat berbentuk 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom dan
12.

13.5. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (Inggris : Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi
yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu
laba (atau rugi) bersih. Laporan Laba Rugi merupakan bagian dari suatu laporan keuangan
perusahaan yang dihasilkan dalam suatu periode buku atau periode akutansi yang menyajikan
seluruh unsur pendapatan serta beban perusahaan yang pada akhirnya akan menghasilkan kondisi
laba bersih atau rugi bersih.

Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:

1. Pendapatan dari penjualan


2. Dikurangi Beban pokok penjualan
3. Laba/rugi kotor
4. Dikurangi Beban usaha
5. Laba/rugi usaha
6. Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
7. Laba/rugi sebelum pajak
8. Dikurangi Beban pajak
9. Laba/rugi bersih

Adapun penyusunan Laporan Laba Rugi Perusahaan memiliki tujuan seperti berikut:

a. Untuk mengetahui besar kecilnya pajak yang akan ditanggung


b. Untuk mengevaluasi serta menge-check histori dari perolehan laba dari waktu ke waktu
c. Mengecek efektivitas dan efisiensi usaha berdasar pada nilai biaya usaha

13.6. Neraca

Laporan Posisi Keuangan (balance sheet atau statement of financial position) atau yang
biasa dikenal sebagai NERACA adalah suatu bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan
atau entitas bisnis yang dihasilkan dalam suatu periode akuntansi dimana menunjukkan posisi
atas keuangan perusahaan atau entitas bisnis tersebut pada akhir periode akuntansi tersebut yang
bisa menjadi dasar dalam menghasilkan keputusan bisnis.
Posisi Neraca Keuangan terdiri atas Dua (2) pos yaitu:

a. Aktiva (Aset)
b. Pasiva.

Dua pos tersebut terdiri atas 3 unsur yang terdiri atas :

1. Aset (aktiva)
2. Pasiva terdiri atas kewajiban atau hutang (liabilitas)
3. Ekuitas atau modal (equity)

Ketiganya dihubungan dengan prinsip persamaan dasar akuntansi berikut :

Aktiva = Kewajiban (Utang) + Modal

Informasi yang bisa disajikan didalam neraca diantaranya posisi atas sumber kekayaan
perusahaan dan sumber dari pembiayaan untuk mendapatkan/memperoleh kekayaan perusahaan
tersebut didalam suatu periode akuntansi. baik itu 3 bulan, 4 bulan atau tahunan.

Pernyataan Standar Akutansi Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa dalam neraca harus disebutkan.

Entitas bisnis menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan hutang
(kewajiban) jangka pendek terpisah dari hutang (kewajiban) jangka panjang terkecuali pada
indistri atau jenis usaha tertentu yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
khusus. Aktiva lancar disajikan dengan menurut pada urutan likuiditas (kelancaran) dan
sedangkan utang atau kewajiban disajikan berdasarkan urutan jatuh tempo. Entitas binsis wajib
mengungkapkan informasi nominal jumlah tiap aktiva yang akan diterima serta utang
(kewajiban) yang dibayar sebelum dan sesudah 1 tahun (12 bulan) dari tanggal neraca.

Jika perusahaan (entitas bisnis) meyediakan barang dan jasa didalam siklus operasional
perusahaan yang bisa diidentifikasikan dengan jelas, maka klasifikasi aktiva lancar dan tidak
lancar serta utang jangka pendek dan utang jangka panjang dalam sebuah neraca memberi
informasi yang bermanfaat dengan membedakan aktiva bersih sebagai modal kerja dengan aktiva
yang digunakan untuk operasi perusahaan jangka panjang

Bentuk neraca

Bentuk Neraca dalam laporan keuangan perusahaan umumnya lebih sering menggunakan
bentuk yang memanjang kebawah, walaupun tidak jarang pula yang menggunakan bentuk neraca
keuangan kesamping. Semuanya boleh boleh saja diterapkan dalam neraca. Dalam penerapan
bentuk suatu neraca keuangan hendaknya disesuaikan bentuknya dengan jumlah pos akun yang
digunakan oleh prusahaan.

Bentuk neraca yang memancang ke bawah lebih efektif untuk digunakan apabila akun
dalam perusahaan tersebut banyak. Bentuk Neraca keuangan yang memanjang ke bawah ini
biasa disebut dengan istilah bentuk Stafel. Perusahaan besar yang memiliki pos atau akun yang
banyak seringkali menggunakan bentuk ini. Dan bentuk neraca yang menyamping disebut juga
dengan Bentuk Skontro. Bentuk neraca model ini akan dengan mudah untuk diterapkan apabila
akun dan juga nilai yang ada pada perusahaan jumlahnya sedikit.

13.7. Laporan Perubahan Posisi Keuangan

Laporan Perubahan posisi keuangan adalah aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur
yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan
beban. Laporan perubahan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba
rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

13.8. Penutupan Buku

Pada umumnya, tutup buku dilakukan pada dua tahap yaitu tutup buku akhir bulan dan
tutup buku akhir tahun. Tutup buku merupakan bagian akhir dari siklus akuntansi. Apakah
perbedaan antara tutup buku bulanan dan tahunan? Berikut adalah pemahaman dasarnya.

Konsep dasar tutup buku yaitu pemindahan nilai saldo akhir setiap akun-akun Neraca
menjadi saldo awal untuk bulan atau tahun selanjutnya sedangkan nilai saldo akhir setiap akun-
akun Laba-Rugi selalu ditutup dan dipindahkan ke akun Laba Tahun Berjalan (Current Year
Earnings) setiap bulannya dan Laba Tahun Berjalan akan ditutup dan dipindahkan ke Laba
Ditahan (Retained Earnings) pada akhir tahun setelah tutup buku akhir tahun.

Berikut adalah alasan mengapa tutup buku akhir bulan dan tahun ini harus bahkan wajib :

1. Mengetahui nilai akhir dari laporan Neraca sehingga pihak yang berkepentingan baik
internal dan eksternal seperti direksi, pemodal, dan pihak ketiga dapat melihat posisi
keuangan dan kekayaan perusahaan.
2. Mengetahu nilai akhir dari laporan Laba-Rugi sehingga pihak yang berkepentingan
seperti direksi, pemodal, dan pihak ketiga dapat melihat kinerja keuangan perusahaan.
3. Membentuk saldo awal di bulan/ tahun baru atas suatu akun-akun Neraca dari saldo akhir
bulan/tahun sebelumnya.
4. Melakukan analisis rasio keuangan.
5. Membagi dividen dari Laba Ditahan setelah tutup buku akhir tahun.
6. Sebagai langkah cut-off data keuangan. Cut-off digunakan juga pada data keuangan yang
dikerjakan dalam software akuntansi.

Penyusun laporan keuangan harus membuat jurnal tutup buku akhir bulan (dikenal sebagai jurnal
penutup) sebagai berikut:

a. Penutupan saldo pendapatan


[D] Pendapatan

[K] Ikhtisar Laba/Rugi

b. Penutupan saldo beban


[D] Ikhtisar Laba/ Rugi
[K] Beban

c. Penutupan ikhtisar laba/ rugi


[D] Ikhtisar Laba/ Rugi
[K] Modal Modal ini dapat berupa laba tahun berjalan yang mana nilainya berasal dari
laba/ rugi yang diperoleh dari laporan laba/rugi

Anda mungkin juga menyukai