Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 7

NAMA :

1. NI PUTU OKTA VIANA (02)


2. NI KADEK OLIVIA MIMIGASARI (03)
3. NI MADE NOVIA ANTARI (07)
Selama pelaksanaan pekerjaan
mereka, auditor internal
mengidentifikasi kondisi - kondisi yang temuan
membutuhkan tindakan perbaikan. audit (audit
Penyimpanganpenyimpangan dari
norma norma atau kriteria yang findings)
dapat diterima
Bentuk dan Ukuran Temuan Audit
1. Tindakan tindakan yang seharusnya diambil, tetapi
tidak dilakukan, seperti pengiriman yang dilakukan tetapi
tidak ditagih.

2. Tindakan tindakan yang dilarang, seperti pegawai


yang mengalihkan sewa dari perlengkapan perusahaan
ke perusahaan kontrak pribadi untuk kepentingan
sendiri.

3. Tindakan tindakan tercela, seperti membayar


barang dan perlengkapan pada tarif yang telah diganti
dengan tarif yang lebih rendah pada kontrak yang lebih
menguntungkan

4. Sistem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak


lanjut yang seragam untuk klaim asuransi yang belum diterima
padahal klaim tersebut bervariasi dalam jumlah dan
signifikasinya.

5. Eksposur eksposur risiko yang harus


dipertimbangkan
Meskipun temuan temuan audit sering kali
disebut sebagai kekurangan (deficiency),
banyak organisasi audit internal merasa
bahwa istilah tersebut terlalu negatif dan
Standar awal keliahatanya setuju dengan
hal ini. Dalam kenyataanya, bahwa istilah
temuan dianggap terlalu negatif
dibeberapa tempat. Kata kata seperti
kondisi dianggap lebih nyaman dan tidak
memberi ancaman, serta tidak
menimbulkan tanggapan defensif dipihak
klien.
Temuan temuan Audit yang
Dapat Dilaporkan

Tidak setiap kelemahan yang ditemukan


auditor internal harus dilaporkan.
Beberapa kelemahan bersifat kecil dan
tidak membutuhkan perhaatian
manajemen. Semua temuan audit yang
bisa dilaporkan haruslah :
Cukup signifikan agar layak dilaporkan
ke manajemen

Didokumentasikan dengan fakta, bukan


opini, dan dengan bukti yang memadai,
kompeten, dan relevan

Secara objektif dibuat tanpa bias atau


prasangka.

Relevan dengan masalah masalah


yang ada.

Cukup meyakinkan untuk memaksa


dilakukanya tindakan untuk
memperbaiki kondisi kondisi yang
mengandung kelemahan.
Jelaslah karakteristik karakteristik ini
akan diinterpretasikan secara subjektif.
Apa yang dianggap sebagai kelemahan
signifikan bagi satu individu bisa jadi
dianggap tidak signifikan bagi yang lain.
Kata kata seperti objektif, meyakinkan,
wajar, dan logis memiliki konotasi yang
berbeda bagi orang yang berbeda.
Elemen elemen Temuan Audit

Auditor internal bukanlah orang yang maha tahu, dan


mereka tidak bisa diharapkan untuk mengetahui
semua hal tentang operasi yang sedang diaudit.
Pengetahuan tentang temuan audit yang dapat
dilaporkan merupakan masalah lain, karena auditor
internal mempertentangkan kelayakan status quo.
Mereka mencari sistem atau transaksi yang tidak
memnuhi standar operasi yang berlaku. Tetapi auditor
internal bisa mengharapkan adanya tantangan dan
mereka harus mengetahui lebih banyak tentang
temuan temuan audit mereka
Beberapa elemen elemen Temuan Audit
antara lain :

1 Latar Belakang

Pembaca laporan harus diberikan informasi umum


yang memadai agar bisa memahami sepenuhnya
alasan alasan mengapa auditor yakin temuan
tersebut harus dilaporkan. Latar Belakang
(background) juga bisa mengidentifikasi orang
orang yang berperan, hubungan organisasi,
bahkan tujuan dan sasaran yang menjadi
perhatian
Beberapa elemen elemen Temuan Audit
antara lain :

2 Kriteria
Pengembangan temuan audit harus mencangkup
dua elemen penting dalam konsep kriteria
(criteria) :
1. Tujuan dan sasaran, bisa mencangkup
standar-standar operasi, yang menecerminkan
apa yang diinginkan manajemen untuk dicapai
oleh operasi yang diaudit.
2. Kualitas pencapaian.
Beberapa elemen elemen Temuan Audit
antara lain :

3 Kondisi

Istilah kondisi (condition) mengacu pada fakta-fakta yang


dikumpukan melalui observasi, pengajuan pertanyaan,
analisis, verifikasi, dan investigasi yangdilakukan auditor
internal. Kondisi merupakan jantungnya temuan, dan
informasi tersebut heruslah memadai, kopeten dan relevan.
Kondisi system yang ditelaah, atau dalam kasus terpisah,
herus merupakan kelemahan significant. Klien harus
meneyepakati fakta-fakta yang disajikan, meskipun mereka
bisa saja memperselisihkan significant yang dilekatkan
auditor pada temuan-temuan tersebut.
Beberapa elemen elemen Temuan Audit
antara lain :

4 Penyebab

Penyebab atau (cause) menjelaskan mengaoa


terjadi deviasi dari kriteria yang ada, mengapa
sasaran tidak tercapai, dan mengapa tujuan tidak
terpenuhi. Identifikasi penyebab merupakan hal
penting untuk memperbaikinya. Setiap temuan
audit bisa telusuri penyimpangan dari apa yang
diharapkan. Masalah bisa diatasi hanya jika
penyimpangan ini diidentifikasi dan penyebabnya
diketahui.
Beberapa elemen elemen Temuan Audit
antara lain :

5 Dampak

Dampak (effect) menjawab pertanyaan lalu kenapa.


Anggaplah semua fakta telah disajikan, lalu kenapa? Siapa
atau apa yang dirugikan, dan seberapa buruk? Apa
konsekuensi-konsekuensinya? Akibat-akibat yang
merugikan haruslah significant. Bukan hanya penyimpangan
dari prosedur. Dampak merupakan elemen yang dibutuhkan
untuk meyakinkan klien dan manajemen pada tingkat yang
lebih tinggi bahwa kondisi yang tidak diinginkan, jika
dbiarkan terus terjadi,akan berakibat buruk dan memakan
biaya yang lebih besar daripada tindakan yang dibutuhkan
untuk memperbaiki maslaah tersebut.
Beberapa elemen elemen Temuan Audit
antara lain :

6 Kesimpulan

Kesimpulan (conclusion) harus ditunjang oleh fakta-fakta,


namun harus merupkan pertimbanga professional, bukan
berisi rincian yang tidak perlu. Dalam membuat kesimpulan,
auditor internal jelas memiliki peluang untuk memebrikan
kontribusi kepada organisasi. Jika auditor internal secara
konsisten menyajikan kesimpulan yang bisa menghasilakn
kinerja yang baru dan tingkatan inerja yang lebih tinggi,
mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produksi,
menghilangkan pekerjaan yang tidak dibutuhkan,
mendayagunkan kekuatan teknologi, meningkatkan jasa,
dan mneingkatkan posisi kompetitif organisasi, maka audit
internal jelas bernilai
Beberapa elemen elemen Temuan Audit
antara lain :

7 Rekomendasi

Rekomendasi (recommendation) menggambarkan


tindakan yang mungkin dipertimbangkan
manajemen untuk memperbaiki kondisi-kondisi
yang salah, dan untuk mmeperkuat kelemahan
dalam system control. Rekomendasi haruslah
postif dan bersifat spesifik. Rekomendasi juga
harus menidentifikasi siapa yang bertindak.

Anda mungkin juga menyukai