Anda di halaman 1dari 10

SKENARIO PRAKTIKUM KEPERAWATAN KELUARGA

FAMILY FUNCTION (REPRODUTION FUNCTION PADA KELUARGA)

Oleh:
Kelompok 3

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2017
SKENARIO PRAKTIKUM KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Keluarga dengan Dosen Pembimbing


Ns. Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom

Oleh:

Salman Farisi 152310101042


Yuni Ayumi 152310101049
Lidyawati 152310101290

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB 2. KONSEP FUNGSI REPRODUKSI PADA KELUARGA

Menurut Friedman (1998) yang dikutip dalam Setiawati, S. (2008) mengatakan bahwa
keluarga adalah kesatuan dari orang-orang yang terikat dalam perkawinan, ada hubungan
darah,atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah. Keluarga memiliki beberapa fungsi. Salah
satunya adalah fungsi reproduksi. Fungsi reproduksi dalam keluarga yaitu fungsi untuk
meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia (Ali, Z.H., 2010).
Sedangkan menurut Suprajitno dalam bukunya mengatakan bahwa fungsi reproduksi (the
reproduction function), yaitu keluarga berfungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga (Suprajitno, 2004).

Dalam hal ini keluarga mempunyai fungsi untuk melanjutkan keturunan dan
mempertahankan kelangsungan hidup manusia. fungsi ini berkaitan dengan aktivitas seksual
antara laki-laki dan perempuan, sehingga menghasilkan keturunan. Anak-anak merupakan
wujud dari cinta kasih dan tanggung jawab dari pasangan suami istri. Fungsi reproduksi ini
merupakan hakikat untuk kelangsungan hidup manusia dan sebagai dasar kehidupan sosial
manusia. Dengan memiliki keturunan dapat mewariskan harta kekayaan, serta pemeliharaan
pada hari tuanya.
BAB 3. SKENARIO FUNGSI REPRODUKSI PADA KELUARGA

Anak Ku, Harapan Ku

Fungsi keluarga untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhsn biologis
pada pasangan tujuannya juga untuk membentuk keluarga adalah untuk meneruskan
keturunan.

Sebuah keluarga yang sudah satu tahun berkeluarga, namun masih belum dikarunia
seorang anak sampai saat ini. Sang suami yang selalu memberi semangat kepada sang istri
agar tetap sabar.

Suatu hari saat sang suami akan berangkat kerja


Suami : Ibu...... Bapak berangkat kerja yaa ...!!! (berpamitan)
Istri : Pak, ini minum dulu tehnya .. (Sambil menyuguhkan segelas teh)
Suami : Oh, ya buk gimana apa sudah telat datang bulannya biasanya kan tanggal tua
ibu sudah datang bulan? (Penasaran)
Istri :Iya, Pak. Ibu lupa kalau sekarang waktunya Ibu datang bulan. Apa mungkin Ibu
akan hamil ya Pak? (Terlihat gembira)
Suami :Alhamdulillah kalau Ibu sampai hamil. Bapak pasti akan sangat bahagia. Kalau
begitu Bapak berangkat ya Bu sudah jam 07.00 takut sampai telat. Assalamualaikum.
(pergi)
Istri : iya, Bapak walaikum salam. Hati-hati yaa.
8 jam kemudian saat sang istri sedang istirahat bersama mertuanya di ruang tamu.
Istri : Duuuh... kok nyeri ya perut ku. (Merintih)
Mertua : kenapa Nak? Kamu sakit tah?( terkejut)
Istri : kurang tau Bu....(sambil pergi ke kamar mandi)
Mertua : Loh, nak kok baju mu ada darahnya. Kamu tidak apa-apa kan nak? (Terlihat
khawatir).
Istri : Hah ????? iya Bu? (kaget dan langsung meninggalkan ruangan)
Sesampai di kamar mandi sang istri sangat terkejut yang dia kira akan telat datang
bulan ternyata nyeri yang dia rasakan tadi adalah desminore bahwa akan menstruasi.
Begitu sangat kecewanya saat harapannya tidak bisa terwajud lagi.
Saat sang suami pulang dari tempat kerja.
Suami :Assalamualaikum, Ibu Bapak datang. (Tidak ada jawaban).
Mertua : walaikum salam Nak. Sudah datang? Istri mu lagi dikamar dari tadi siang.
Mungkin tidak enak badan coba kamu lihat sana
Suami :(Membuka pintu kamar). Ibu...Ibu kenapa ? aku kira tidur. Ayo ibu cerita ada
apa? Kok sedih gitu wajahnya?
Istri : Bapak, Ibu minta maaf ya. Ternyata Ibu tadi siang mentruasi lagi. Maaf ya Bapak
Ibu masih belum ngasih momongan buat kita. (terlihat sangat terluka)
Suami : Ya Allah ibu. Anak itu rejeki dan mungkin saja kita masih belum dapat
kepercayaan untuk punya buah hati. Ibu sabar ya besok kita coba periksa.
(Menenangkan)
Istri : Beneran ya Pak. Besok kita periksa?
Suami : iya, Ibu. Makanya sekarang Ibu istirahat dulu. Besok pagi kita langsung
periksa.
Keesokan harinya. Saat sampai di klinik kesehatan.
Suami : Assalamualaikum, permisi Dokter.
Dokter : walaikumsalam, iya masuk pak. Ada yang bisa saya bantu?.
Suami : ini, saya mau mengkonsulkan masalah istri saya Dok. Kami sudah satu tahun
menikah, namun sampai saat ini kami belum dikarunia anak.
Dokter : baik bapak. Sebelumnya saya mau tanya apa ibu punya riwayat mandul?.
Istri : tidak Dok. Sebenanya kemarin saya sudah periksa dan hasil pemeriksaan hasilnya
saya tidak mempunyai riwayat mandul.
Dokter :baik, berarti sebelumnya Ibu pernah ikut KB berapa bulan Bu?.
Istri : kurang lebih setangah tahun Dok.
Dokter :baik kalau begitu saya akan beri suplemen sama vitamin penyubur yaa. Minta
tolong juga jaga pola hidup sehat dan jangan sampai banyak pikiran bu. Kalau bisa
jangan sampai kecapean istirahat yang cukup. Insyaallah itu akan dapat membantu
kesuburan bagi yang baru selesai ikut program KB Bu.
Suami :Baik, Dok terima kasih informasinya saya akan usaha sebaik mungkin
Istri : Kalau begitu saya permisi ya Dok. Terima kasih
Dokter :iya, bu sama-sama.
5 bulan kemudian ternyata harapan keluarga untuk mempunyai seorang anak
terkabulkan. Karena sang istri sudah diketahui hamil 3 bulan.
Istri :Alhamdulillah ya bapak ternyata doa kita selama ini di ijabah. Akhirnya kita akan
dapat keturunan yang kita damba-dambakan selama ini.
Suami : Iya, Ibu. Kurang 6 bulan lagi kita akan jadi Orang Tua. Semoga nanti
persalinannya lancar ya Bu..
Istri :iya Pak, aku ingin nanti lahiran ku juga normal dan aku ingin juga anak pertama
kita laki-laki.
Suami : Ibu, laki-laki ataupun nanti perempuan yang penting anaknya sehat, dan bisa
berbakti pada orang tua. Ya sudah kalau begitu Ibu istirahat ya biar tidak kecapean.
Istri :iya. Ibu masuk dulu ya?.
Suami :iya Bu.
Setelah 7 bulan kemuadian sang istri melahirkan anak pertamanya. Sesaui harapan
keluarganya anak pertama lahir normal dan berjenis kelamin laki-laki. Sehingga
kebahagiaan lengkap sudah
anak mereka adalah harapan mereka yang kini sudah terwujud.
Suatu hari sesaat setelah kelahiran anak pertama
Mertua :alhamdulilaaah..... menantu ku akhirnya bisa ngasih cucu laki- yang sehat.
(Gembira)
Suami :iya, Bu. Alhamdulillah Allah sudah mempercayai saya untuk mendapat
amanah ini.
Mertua :laah, harus. Keturunan itu kan penting buat penerus keluarga kita. Apa lagi
keturunan laki-laki.
Istri :iya, Bu. Semoga nanti anak ini jadi keturunan yang baik Bu untuk keluarga kita
bisa berbakti kepada orang tua
Sumi :amiiiiiiin....... ini anak ku harapan ku. Semoga kita sebagai orang tua bisa
mendidik dan membentuk menjadi anak yang sholeh.
Mertua : Iya, amiiiin....amiiiiin... (Sambil memberi si bayi ke ibunya). Keliatannya
sudah haus sana kamu susu dulu ke dalam . kasian ini sudah mau nangis.
Istri :Iya, Bu. Saya bawa kedalam dulu ya Bu?.
Mertua : iya, sana bawa.

Setelah kehadiran anak dan cucu pertama laki-laki di keluarga ini semuanya berubah
lebih harmonis terutama sang istri yang dengan sangat bahagia merawat anak pertamanya.
Dari cara merawatnya terlihat kebagiaan dan rasa syukur karena harapannya yang selama ini
didambakan sudah terkabul.
Pemain Peran :

No. Tokoh Pemeran

1. Suami Salman Farisi

2. Istri Yuni Ayumi

3. Mertua Lidyawati

4. Dokter Lidyawati
BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Keluarga memiliki beberapa fungsi. Salah satunya yaitu fungsi reproduksi.


Fungsi reproduksi ini dimana keluarga memiliki fungsi untuk meneruskan
kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Dalam ha ini, keluarga
mempunyai fungsi untuk melanjutkan keturunan dan mempertahankan kelangsungan
hidup manusia. Dengan memiliki keturunan ddiharapkan orang tua dapat mewariskan
harta kekayaan, serta pemeliharaan pada hari tuanya.

4.2 Saran

Dalam sebuah keluarga memiliki banyak fungsi, diantaranya yaitu fungsi


keluaarga untuk meneruskan keteturunan (fungsi reproduksi). Dari skenario ini dapat
kita ketahui bahwa setiap keluarga mempunyai fungsi reproduksi. Bahkan pada
keluarga yang sulit mendapatkan keturunan juga bisa mendapatkan keturunan dengan
terus berusaha, tidak pernah menyerah, dan anggota keluarga juga mempunyai peran
penting untuk memberi montivasi, dan support.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. Z.(2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC diakses dari


https://books.google.co.id/books?id=hy27ENexAh8C&pg=PT24&dq=konsep+fungsi
+reproduksi+dalam+keluarga&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=konsep%20
fungsi%20reproduksi%20dalam%20keluarga&f=false pada 28 September 2017

Setiawan, S. dan Agus, C. D. (2008). Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga.


Jakarta: TIM

Suprajitno.(2004). Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC


diakses dari
https://books.google.co.id/books?id=dpbPuogtmNkC&pg=PA13&dq=fungsi+kelu
arga&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=fungsi%20keluarga&f=false pada
28 September 2017

Anda mungkin juga menyukai