Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Hipertiroidisme adalah suatu kondisi klinis yang disebabkan oleh


peningkatan sintesis dan sekresi hormon oleh kelenjar tiroid yang mempengaruhi
seluruh tubuh. Tirotoksikosis didefinisikan sebagai manifestasi klinis yang
berkaitan dengan peningkatan kadar hormon tiroid.1
Hipertiroidisme merupakan salah satu penyakit gangguan kelenjar endokrin
yang disebabkan karena peningkatan produksi hormone tiroid secara berlebihan
oleh kelenjar tiroid. Penyakit ini ditemukan pada 2% wanita dan 0,2% pria di
seluruh populasi dengan insiden munculnya kasus pertahun sebanyak dua puluh
orang penderita tiap satu juta populasi.2
Hipertiroidisme relatif jarang terjadi pada anak-anak, kebanyakan
disebabkan oleh penyakit graves. Perempuan lebih sering menderita Graves
dibanding laki-laki, dengan perbandingan 3-6 : 1. Insiden semakin meningkat
pada usia dewasa muda, dan paling banyak pada usia 10-15 tahun. Di USA
prevalensi penyakit Graves pada orang dewasa diperkirakan 0,02%, dan 95%
diantaranya sebagai penyebab terjadinya hipertiroidisme.3
Di Republik Indonesia, prevalensi hipertiroidisme berdiri di 6,9% data Riset
Kesehatan Dasar terbaru Indonesia yang dilakukan pada tahun 2007 dengan
tingkat TSH cut-off <0,55 mIU / L. Hasil pemeriksaan TSH pada Riskesdas tahun
2007 mendapatkan 12,8% laki-laki dan 14,7 perempuan memiliki kadar TSH
rendah yang menunjukkan adanya kecurigaan hipertiroid. Namun menurut hasil
Riskesdas 2013, hanya terdapat 0,4% penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun
atau lebih yang berdasarkan wawancara mengakui terdiagnosis hipertiroid.
Meskipun secara persentase kecil, namun secara kuantitas cukup besar. Jika tahun
2013 memiliki pendudu berusia 15 tahun sebanyak 176.689.336 jiwa maka
terdapat lebih dari 700.000 orang terdiagnosis penyakit hipertiroid. Penyakit
Graves (GD) tetap sebagai etiologi yang paling sering ditemui hipertiroidisme
menyebabkan sekitar 60-80% dari semua kasus tirotoksikosis di seluruh dunia.
Hal ini juga lebih sering ditemukan pada wanita dengan rasio perempuan terhadap

1
2

laki-laki yaitu 8 : 1 dan tampaknya memanifestasikan pada dekade ketiga dan


keempat kehidupan.1,4
Tanda-tanda dan gejala hipertiroidisme yang beragam dan sebagian besar
ditentukan oleh usia subyek dan adanya gangguan organ sebelumnya. Pasien
muda biasanya mengeluhkan gejala saraf simpatis yang berlebihan, seperti
kecemasan, hiperaktif dan tremor, sedangkan orang tua umumnya mengeluhkan
gejala kardiovaskular (kardiomiopati, aritmia) dan penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan.1
Berbagai manifestasi klinik yang muncul akibat penyakit ini dapat
mengganggu aktivitas pasien sehari-hari. Manifestasi klinik yang dirasakan pasien
dapat berupa gangguan psikiatrik seperti rasa cemas berlebihan dan emosi yang
mudah berubah, gangguan pencernaan berupa diare, hingga gangguan
kardiovaskuler berupa takikardi dan palpitasi.5
Pembuatan referat ini dimaksudkan untuk menjabarkan lebih lanjut
mengenai hipertiroid dan dikaitkan dengan temuan kasus yang didapatkan di
rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai