Anda di halaman 1dari 7

1.

Perubahan Fisik
Disamping mengalami percepatan pertumbuhan tinggi dan berat badan, mereka juga
mengalami proses kematangan seksual. Menurut Dr. Fahler Franz, bahwa
karakteristik kelamin remaja pria sebagai berikut :
a. Pengeluaran sperma
b. Menegangnya alat kemanin pada saat tertentu
c. Tubuh menjadi lebih jantan
d. Suara menjadi lebih besar dan pecah
e. Tumbuhnya bulu rambut pada bagian tertentu
2. Perubahan emosional
Emosional remaja belum stabil dan belum mencapai kematangan pribadi secara
dewasa. Perasaan yang belum mapan ini sering membuat mereka gelisah,karena
disatu sisi remaja ingin mencari pengalaman ataumelakukan semua keinginan yang
ada, tetapi disisi lain, reama yang terbentur akan ketidakmampuan untuk
melakukannya. Dalam keadaan emosi yang belum mapan ini, kritikan dari lingkungan
sering dianggapnya sebagai penghinaan sehingga mereka mudah melawan. Remaja
tidak suka lagi diperlakukan seperti anak kecil yang bisa diperintah untuk melakukan
apa saja dan terlalu banyak diatur.

3. Perubahan Intelektual
Remaja tidak lagi pendiam, melainkan mulai kritis, serta berani menentang nilai-nilai
lama yang dianggapnya sudah tidak sesuai.
4. Perubahan Sosial
Pergaulan remaja tidak lagi sebatas keluarga dan teman sekolah saja melainkan mulai
meluas sehingga sering meninggalkan rumah. Mereka suka dengan pengalaman baru,
mejelajah ke tempat baru serta suka punya teman banyak, bahkan cenderung takut
jika dikatakan tidak gaul.
Tingkat remaja pun bermacam-macam, dipengaruhi oleh watak dasarnya. Sehingga
kita sering melihat remaja yang sangat pendiam, sangat periang, agresif, suka
organisasi, suka menyendiri, dan lain-lain. Ali Samil H., dalam bukunya memaparkan
bahwa ada empat watak dasar seseorang, yaitu :
a. Sanguinis
Sanguinis populer melihat kesenangan dalam setiap pengalaman, mempunyai
pembawaan mencari-cari kesenangan, dan periang sejak mereka masih kecil (Ali
Samil, 2000 : 12). Anak sanguinis yang populer akan bermain-main dengan apa
saja dan senang bersama orang lain. Mereka memiliki kelompok penggemar
karena anak sanguinis populer bercahay lebih cemerlang di tengah-tengah orang
banyak. Mereka pada umumnya periang dan bisa membangkitkan antusiasme
banyak orang. Sanguinis populer adlah orang yang emosional dan demonstratif,
yang selalu optimis dan antusias terhadap hampir segala-galanya. Meskipun
demikian, kegiatan menyenangkan sanguinis populer terkadang lepas kendali
(Florence Littauer dalam Ali Samil H., 2000 : 1213).
b. Koleris
Orang koleris yang kuat dilahirkan sebagai pemimpin dan memperlihatkan sikap
menuntut hak sejak kecil (Ali Samil, 2000 : 13).
Dalam masa krisis, orang koleris yang kuat akan mengambil kendali dan cepat
bangkit. Pada saat orang lain tidak bisa menetapkan pikiran, orang koleris yang
kuat akan memutuskannya seketika untuk memecahkan masalah dan menghemat
waktu, walaupun tidak semua orang menghargai ketegasan mereka. Orang koleris
yng kuat, tahu apa yang harus dilakukan, bagaimana mengorganisasi dan
konsisten. Mereka bisa menjalankan apa saja, apakah mempunyai pengetahuan
sampingan atau tidak. Mereka tidak patah semangat oleh kritik, mengarahkan
pandangan ke tujuan dan berkembang karena tantangan. Mereka jarang poluler
karena kepastian dan sikap agresif mereka merasa tidak aman (Florence Littauer
dalam Ali Samil H., 2000 : 1314).
c. Melankolis
Orang dengan watak melankolis sempurna tidak terlalu menuntut, pendiam, dan
suka menyendiri. Mereka mengikuti jadwal yang tepat, terorganisasi dan bisa
melihat dibawah permukaan kehidupan. Sejak kecil, melankolis sempurna
memiliki jiwa, semangat, dan jantung kemanusiaan yang mendalam, tenang, dan
penuh dengan pikiran (Florence Littauer dalam Ali Samil H., 2000 : 14).
d. Phlegmatis
Orang phlegmatis yang damai meredakan rencana gila-gilaan orang snguinis
populer, tidak menjadi terlalu terkesan dengan keputusan cemerlang orang koleris
yang kuat, juga tidak menganggap terlalu serius rencana rumit orang melankolis
sempurna. Orang phlegmatis yang damai adalah pemberi keseimbangan besar bagi
kita semua. Orang phlegmatis yang damai adalah orang yang paling mudah dari
semua watak untuk diajak bergaul. Mereka akan bahagia dimanapun, menghindari
konflik, dan berjalan mantap ditengah-tengah (Florence Littauer dalam Ali Samil
H., 2000 : 15).

Orang koleris yang kuat adalah pemimpin bawaan sejak lahir, orang
phlegmatis yang damai adalah pemimpin karena belajar. Kesalahan utama orang
phlegmatis yang damai adalah ketidakmampuannya untuk membuat keputusan.
Jadi, kalau orang sanguinis populer bicara, orang koleris yang kuat berbuat, maka
melankolis sempurna berpikir, merencanakan, mencipta, dan menemukan
(Florence Littauer dalam Ali Samil H., 2000 : 15).
Dengan memahami keempat watak dasar manusia tersebut, kita dapat
mengetahui bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihan masing-
masing.

PERILAKU REMAJA
Remaja mulai berani mengemukakan pendapatnya walaupun bertentangan dengan
pendapat orang lain.
.....
Menurut teori perkembangan anak, William Stern penganjur Teori konvergensi
mengungkapkan bahwa perkembangan jiwa anak lebih banyak ditentukan oleh dua factor
yang saling menopang yakni ffaktor bakat dan factor pengaruh lingkungan yang keduanya
seolah-olah memadu dan bertemu dalam satu titik. Di sini dapat dipahami bahwa kepribadian
seorang anak akan terbentuk dengan baik serta ditopang oleh bakat yang merupakan
pembawaan sejak lahir (Dr. Mukhtar, M.Pd., dklk., 2001 : 25).
Remaja suka bertingkah macam-macam, punya rasa ingin tau yang besar dan suka
coba-coba. Hal itu wajar sebab mereka memang memerlukan banyak pengalaman untuk
mengalami proses menjadi orang dewasa. Dalam masa perkembangannya, remaja mengalami
masa pencarian identitas diri, baik dalam kelompoknya, lingkungan maupun mengidolakan
seseorang. Marcia memebedakan empat keadaan seseorang dalam pencarian identitas dirinya
disusun dari yang paling berhasil hingga yang paling kurang berhasil, sebagai berikut :
1. Identity Achievement
Individu sudah dapat mengatasi masa krisis identitas yang dimilikinya dan sudah
memilih komitmen khusus dalam hidupnya.
2. Moratorium Status
Individu yang masih berusaha dan terus mencari identitas dirinya namun terhambat
oleh proses pencariannya.
3. Floreclosure Status
Individu yang membuat komitmen terlalu awal tanpa pertimbangan memadai,
misalnya : memutuskan berhenti sekolah sebab merasa mampu menjalankan usaha
orang tuanya tanpa memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup.
4. Identity Diffusion
Individu belum memiliki pengalaman, langsung berhadapan dengan proses pencarian
identitas dirinya. Individu dalam kelompok ini secara aktif mencari untuk
mendapatkan posisi dalam masyarakat, hanya saja belum memiliki komitmen,
khususnya berhubungan dengan pekerjaan dan gaya hidupnya (Marcia dalam Dr.
Mukhtar, M.Pd., dkk., 2001 : 19).
Keempat hal itulah yang membuat keragaman remaja. Misalnya remaja yang masih
dalam taraf Identity Diffusion akan ikut-ikutan orang lain merokok tanpa memikirkan
keuntungan dan kerugiannya. Sedangkan remaja yang sudah memiliki Identity
Achievement tentu akan menolak tawaran rokok karena mengetahui bahwa merokok
akan mengganggu kesehatan dan membawa dampak buruk pada masa depannya. Jadi,
ia sudah bisa mengadopsi hal-hal yang baik di lingkungan maupun masyarakat. Dan
inilah yang menjadi harapan bagi orang tua terhadap remajanya.

Teori rokok
A. Asal-usul Merokok
Merokok menurut Sue Armstrong yang terjemahannya memaparkan, pada
tahun 1442 Christropher Columbus menulis dari Kepulauan Bahamas bahwa ia
telah melihat seseorang yang mendayung kanonya (sejenis sampan) dan berlalu-
lalang di antara pulau-pulau sambil menghisap sejenis daun kering yang
tampaknya sangat popular di masa itu. Seorang peneliti lain, Amerigo Vespuci,
melaporkan telah melihat orang mengunyah tembakau dalam satu bentuk hanya
dianggap sebagai kebiasaan aneh dari orang kuirang beradab yang tinggal di
daerah terpencil. Kebiasaan itu belum dikenal di Inggris sampai hamper seabad
kemudian ketika Sir Walter Ralegh diberi kiriman daun tembakau oleh Sir Francis
Drake dari Amerika disertai petunjun cara pemakaiannya. Pada mulanya, caranya
menekan daun kering ke dalam pipa, disulut dengan api dan menghisapnya di
antara kepulan asap. Hal itu menjadi popular di Inggris, dan selama 100 tahun
berikutnya, kebiasaan merokok telah menyebar ke seluruh Eropa.
Anehnya, dokter Fransisco Hernandez yang dianggap sebagai pembawa
pertama tanaman tembakau ke Eropa dari perjalanannya di Meksiko. Selanjutnya,
selama abad ke 17, para dokterlah yang terutama mendorong kebiasaan merokok.
Para dokter mencari gagasan baru dan mereka mulai menganggap ada berbagai
macam kekuatan penyembuhan dalam daun tembakau. Seorang dokter di London
pada pertengahan tahun 1600-an menulis sebuah buku yang penuh dengan usulan
aneh tentang cara memakai tembakau sebagai obat. Sebagai contoh ia menulis
bahwa setetes larutan tembakau dapat menyembuhkan sakit gigi, sedangkan
dengan merebus dedaunan tembakau dan memercikkan larutan ke atas perut
seseorang dapat menghilangkan sakit perut.
Hal itu merupakan salah satu dari keterputarbalikkan dalam sejarah tentang
para dokter yang begitu bersemangat terhadap tembakau pada awal mulanya.
Namun merokok menjadi popular karena alasan lain, yaitu sebagai pertanda
kecanggihan dan kejantanan karena dikaitkan dengan kehidupan yang keras dan
menarik bagi para penjelajah yang pertama-tama menulis tentang tembakau dan
mengirim tanaman itu kerumah. Selain itu, tembakau juga menjadi usaha
perdagangan besar. Pada mulanya Inggris menguasai sebagian besar perdagangan
tembakau di dunia. Dikatakan bahwa dengan meluasnya kebiasaan merokok.
Orang lebih banyak memperoleh keuntungan dengan berdagang tembakau
daripada perdagangan emas dan perak.

Selama berabad-abad kemudian, peperangan mempunyai pengaruh besar


terhadap kebiasaan merokok dan menyebar dari Negara satu ke Negara yang lain.
Sekitar tahun 1856 prajurit Inggris melihat sekutunya Perancis dan Turki dalam
perang, merokok gulungan tembakau kecil. Pada akhir abad ke 19, rokok dibuat
dengan mesin (Sue Armstrong dalam terjemahan Meitasari Tjandrasa, 1995 : 1).
Sedangkan di Indonesia, penanaman tembakau mulai berkembang pada tahun
1864. Pabrik rokok kretek pertama didirikan dalam bentuk industry rumah tangga,
dilmualai di Kudus, dipelopori dengan menggunakan bahan baku tembakau dan
cengkeh serta pembungkusnya daun buah jagung atau rokok kelobot. Pada tahun
1870-1880 usaha ini berkembang menjadi pabrik rokok kecil-kecilan dengan
merek terkenal pada saat itu : Cap garbis, cap tebu, cap jagung, cap gunung, cap
bal tiga, dan cap sabuk daun. Pengusaha yang terkenal pada saat itu bernama
Nitisemoti dengan merek dagang rokok cap bal tiga dan memeperkerjakan 10.000
buruh. Produksi rokok kretek masih menggunakan tangan sehingga disebut rokok
kretek tangan. Pada tahun 1925 mulai didirikan pabrik rokok putih di Surabaya.
Pada tahun 1935 dikeluarkan staatblad No. 427 tentang Perusahaan rokok. Jadi, di
Indonesia ada pabrik rokok kretek dan pabrik rokok putih. Pabrik rokok kretek
ada yang menggunakan tangan dan ada yang mengunakan mesin. (dr. drh.
Mangku Sitepoe, 2000 : 46).

B. Bahan Kimia yang Ada Dalam Asap Rokok


Asap dari rokok yang dibakar dan dihisap perokok mengandung beberapa bahan
kimia. :
a. Nikotin. Menurut Sue Armstrong, nikotin merupakan bahan kimia berminyak
yang tidak berwarna dan merupakan racun paling keras. Jika seseorang
menyuntikkan sejumlah nikotin yang terkandung dalam sebuah cerutu kepada
seorang pria yang berpostur sedang, ia akan segera mati dalam beberapa
menit. Bila cerutu dihisap, tidak semua nikotin diserap dan penyebarannya
berlangsung lebih lama, yang memungkinkan tubuh untuk menanggulangi
racun tersebut (Meitasari Tjandrasa, 1995 : 7).
Menurut PP no. 81/ 1999 pasal ayat (2), Nikotin adalah zat atau bahan
senyawa pirrolidin yang terdapat dalam Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica
dan spesies lainnya atau sintetisnya yang bersifat adiktif dan dapat
mengakibatkan ketergantungan.
b. Tar
Tar berwarna coklat kekuning-kuningan, telah mengakibatkan kanker pada
hewan percobaan (Rosalina hanis, 2000 :40).
Dalam tar dijumpai polisiklik hidrokarbon aromatis yang memicu kanker
paru-paru (dr. drh. Mangku Sitepoe, 2000 : 29).
Menurut PP No. 81/1999 pasal 1 ayat 3, Tar adalah senyawa polisiklik
hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik.
c. Gas karbon monoksida (CO)
Bersifat toksis yang bertentangan dengan gas oksigen dalam transport
hemoghlobin (dr. drh. Mangku Sitepoe, 2000 : 29).
d. Timah Hitam (Pb)
Setiap satu batang rokok yang dihisap diperhitungkan mengandung 0,5
mikrogram timah hitam. Bila seseorang menghisap satu bungkus rokok per
hari berarti menghasilkan 10 mikrogram, sedangkan batas bahaya kadar Pb
dalam tubuh adalah 20 mikrogram/hari (dr. drh. Mangku Sitepoe, 2000 : 30).
e. Eugenol
Eugenol hanya terdapat dalam rokok kretek dan tidak pada rokok putih, sebab
rokok putih tidak dicampur dengan cengkeh. Eugenol dapat digunakan sebagai
antiseptic, anastetik, dan antipiretik (dr. drh. Mangku Sitepoe, 2000 : 30).

C. Bila Seorang Merokok


Menurut PP No.81/1999 Pasal 1 ayat (1), rokok adalah hasil olahan tembakau
terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman
Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya yang dihasilkan dari
tanaman

Anda mungkin juga menyukai