Anda di halaman 1dari 18

Assalamualaikum

Disusun oleh :

Lintang esa K A
Luthfi dhiya atika
Nuril faridah
Apip afifah
Retno wati
Indra eka K
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
DIARE
Definisi
Gastroenteritis (diare) diartikan sebagai buang air besar yang
tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi
yang lebih banyak dari biasanya (Mansjoer Arief dkk, 1999)
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja
berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan
air tinja lebih banyak dari pada biasanya lebih dari 200 gram
atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai frekuensi, yaitu
buang air besar encer lebih dari 3 kali perhari. Buang air besar
tersebut dengan atau tanpa disertai lendir dan darah.(Carpenito,
2000)
klasifikasi berdasarkan :
1. Lama waktu diare
a. Akut : berlangsung <dua minggu
b. Kronik : berlangsung >dua minggu
2. Mekanisme patofisiologis : Osmotik atau sekretorik
3. Berat ringan diare : Kecil atau besar
4. Penyebab : Infeksi atau non Infeksi
5. Penyebab organik atau tidak : Organik atau fungsional
Batasan Karakteristik
1. Mayor (Harus terdapat, satu atau lebih)
Feses lunak, cair atau peningkatan frekuensi defekasi

2. Minor (Mungkin terdapat)


a. Dorongan
b. Kram atau nyeri abdomen
c. Frekuensi bising usus meningkat
d. Peningkatan dalam keenceran atau volume feses
Faktor yang Berhubungan
Patofisiologis
1. Berhubungan dg malabsorbsi
inflamasi akibat :
a. Kwasiorkor
b. Gastritis
c. Penyakit crohn
d. Kanker kolon
e. Ulkus peptikum
f. Diverktikulitis
g. Kolitis ulserativa
h. Penyakit seliaka
i. Gangguan usus
2. Berhubungan dg proses infeksi
akibat :

A. Trikinosis
B. Disentri
Disentri amuba dan basiler
C. Kolera
D. Malaria
E. Sigelosis
F. Demam tifoid
G. Hepatitis Infeksiosa
3. Berhubungan dengan defisiensi laktase

4. Berhubungan dengan peningkatan


peristaltik akibat peningkatan
kecepatan metabolik

5. Berhubungan dg sindrom dumping

6. Berhubungan dengan sekresi lemak


yang berlebihan dalam fases akibat
disfungsi hepar

7. Berhubungan dengan inflamasi &


ulserasi dari mukosa GI akibat tingginya
kadar pembuangan nitrogen.
Tindakan yang Berhubungan
1.Berhubungan dengan malabsorbsi / inflamasi,
akibat intervensi operasi pada usus

2.Berhubungan dengan efek samping


A. agen tiroid
B. Antasida
C. Antibiotik
D. Laksatif
E. Kemoterapi

3. Berhubungan dengan tinggi pelarut dalam


makanan per selang
Situasional (Personal, Lingkungan)
• Berhubungan dengan stress atau ansietas (cemas)
• Berhubungan dengan iritasi makanan (buah-buahan,
sereal)
• Berhubungan dengan perubahan air dan makanan
• Berhubungan dengan bakteri dalam air
• Berhubungan dengan bakteri, virus, parasit dimana
tidak ada kekebalan
• Berhubungan dengan perjalanan
• Berhubungan dengan cuaca panas
• Berhubungan dengan peningkatan konsumsi kafein
Diagnosa Keperawatan
• Gangguan eliminasi alvi (diare) berhubungan dengan makanan yang
terkontaminasi

•Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan


kehilangan cairan terhadap diare.

•Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


tidak adekuatnya intake dan output.

•Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi


dampak sekunder dari diare.

•Resiko gangguan integritas kulit perianal berhubungan dengan


peningkatan frekwensi BAB (diare)

•Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan distensi abdomen


dampak sekunder dari diare
INTERVENSI
DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL

1. Gangguan eliminasi alvi • Ajarkan pasien untuk • Kebersihan mencegah


(diare) berhubungan dengan selalu menjaga kebersihan trjadinya kontaminasi
makanan yang terkontaminasi dengan membiasakan cuci pada makanan atau
bakteri tangan saat akan kontak minuman
dg makanan dan minuman
DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
2. Gangguan • Pantau tanda dan gejala • Penurunan sirkulasi volime cairan
keseimbangan kekurangan cairan dan menyebabkan kekurangan mukosa,
cairan dan elektrolit deteksi dini memungkinkan terapi
elektrolit pergantian cairan segera untuk
berhubungan memperbaiki defisit
dengan
kehilangan • Pantau intake dan output • Mengetahui jika mengalami
cairan ( hitung balance cairan ) Dehidrasi yang dapat meningkatkan
laju filtrasi glumelurus membuat
output tak adekuat untuk
membersihkan metabolisme

• Berikan oralit dan jangan • Oralit dapat menggantikan cairan


diberi makanan padat saat yang hilang selama diare
masih merasa mual atau
muntah

• Memberikan cairan oral secara • Kolon dapat bristirahat dg


bertahap. Beri minuman jernih menurunkan rangsang makanan.
atau air tiap jam, hindarkan Mencegah kram dan diare berulang.
dari minuman dingin Cairan dingin dapat mningkatkan
motilitas usus
DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL

• Timbang BB setiap hari • Mendeteksi kehilangan cairan,


penurunan 1 kg BB sama dg kehilangan
cairan 1 liter

• Anjurkan keluarga memberi • mengganti cairan dan elektrolit yang


minum air banyak pada klien hilang secara oral
2-3ltr/hr

Kolaborasi :
• Pemeriksaan lab serum • Koreksi keseimbangan cairan &
elektrolit Na, K, Ca,BUN elektrolit BUN,
mengetahui faal ginjal

• Cairan pararenteral ( IV line • Mengganti cairan dan elektrolit secara


sesuai dengan umur ) adekuat dan cepat

• Obat : (antisekresin • Anti sekresi & menurunkan sekresi


antispasmolitik, antibiotik cairan dan elektrolit agar seimbang
antipasmolitik untuk proses absrobsi
normal, antibiotik sebagai anti bakteri
berspektrum luas untuk menghambat
endotoksin.
DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
3. Perubahan • Diskusikan dan jelaskan • Serat tinggi, air terlalu panas / dingin
nutrisi kurang tentang pembatasan diet dapat merangsang mengiritasi
dari kebutuhan makanan berserat tinggi, lambung dan saluran usus.
tubuh berlemak dan iar terlalu
berhubungan panas, atau dingin
dengan tidak
adekuatnya • Ciptakan lingkungan yang • Situasi yang nyaman rileks akan
intake dan bersih, jauh dari bau yang tak merangsang nafsu makan
output sedap atau sampah, sajikan
makanan hangat.

• Berikan jam istirahat ( tidur ) • Mengurangi pemakaian energi yang


serta kurangi kegiatan yang berlebihan cairan yang hilang selama
berlebihan diare
• Monitor intake dan output • Mengetahui jumlah output, sehingga
selama 24 jam dpt memberi intake seimbang

Kolaborasi :
• Terapi gizi diet TKTP, rendah • Mndukung dalam prkembangan
serat, susu kesehatan dari asupan gizi yang
diberikan
• Obat-obatan atau vitamin • Mengatasi gangguan kesehatan &
menambah asupan nutrisi klien
DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL

4. Resiko peningkatan suhu • Monitor suhu tubuh setiap • Deteksi dini terjadinya
tubuh berhubungan dengan 2 jam perubahan abnormal
proses infeksi dampak fungsi tubuh akibat
sekunder dari diare adanya infeksi

• Berikan kompres hangat • Merangsang pusat


pengatur panas untuk
menurunkan produksi
panas tubuh

Kolaborasi :
• pemberian antipiretik • Merangsang pusat
pengatur panas untuk
menurunkan produksi
panas tubuh
DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL

5. Resiko gangguan integritas • Diskusikan & jelaskn • Kebersihan mencegah


kulit perianal berhubungan pentingnya menjaga perkembangbiakan kuman
dengan peningkatan kebersihan tempat tidur
frekuensi BAB
• Demonstrasikan serta • Mencegah terjadinya
libatkan keluarga dalam iritasi kulit yang tak
merawat perianal ( bila diharapkan oleh karena
basah dan mengganti kelebaban dan keasaman
pakaian bawah serta feces
alasnya )

• Atur posisi tidur atau • Melancarkan vaskularisasi,


duduk dengan selang mengurangi penekanan
waktu 2-3 jam yang lama sehingga tak
terjadi iskemi dan iritasi
DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL

6. Gangguan tumbuh • Observasi TTV • Mengetahui


kembang berhubungan ketidaknormalan yang
dengan distensi abdomen terjadi dari hasil
pemeriksaan TTV agar
dapat dilakukan intervensi
dini untuk mencegah
komplikasi

• Kaji tingkat rasa nyeri dan • Mengetahui skala nyeri


lakukan kolaborasi dengan agar tepat dalam
dokter dalam pemberian pemberian terapi
terapi analgesik sesuai analgesik
indikasi
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai