Disusun oleh :
PROGRAM STUDI
TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2016
1. SISTEM LABELLING MENURUT NFPA
2 Paparan besar atau terus menerus tapi 2 Harus dipanaskan secara sedang atau
tidak kronis dapat mengakibatkan cacat dipaparkan ke suhu sekitar yang lebih
sementara atau kemungkinan luka tinggi sebelum pembakaran bisa terjadi
residual (misalnya, dietil eter) (misalnya, diesel). Titik nyala 38 C
(100 F) dan 93 C (200 F)
Simbol atau label tersebut pada dasarnya dibagi berdasarkan kelas bahaya dari
limbahyang akan diangkut. Terdapat 9 klasifikasi bahan berbahaya menurut versi US-
DOT yaitu:
a) Kelas-1: bahan yang mudah meledak (explosive), terbagi lagi menjadi 5 divisi dengan
nomor 1.1 sampai 1.5 sesuai dengan jenis akibat yang dapat ditimbulkan oleh eksplosif
tersebut. Definisi eksplosif menurut USDOT adalah setiap senyawa kimia, campuran atau
peralatan, yang penggunaannya adalah dengan memfungsikan ledakannya.
b) Kelas 2 : gas, terbagi menjadi 3 divisi dengan nomor 2.1 sampai 2.3 sesuai dengan
sifat - sifatnya, yaitu:
- Divisi 2.1: flammable gas (gas mudah terbakar) yaitu bahan berupa gas yang pada
temperatur - 20 C dan tekanan 1 atmosfir akan terbakar bila bercampur dengan
udara sekitar 13 % volume atau kurang
- Divisi 2.2 : nonflammable compressed gas yaitu setiap bahan atau campuran yang
dikemas pada tabung gas dengan tekanan dan tidak termasuk ke dalam divisi 2.1 dan 2.
- Divisi 2.3: poisonous gas (gas beracun) yaitu bahan berupa gas yang pada temperatur -
20 C dengan tekanan 1 atmosfir akan merupakan bahan toksik pada manusia, atau
dianggap toksik pada manusia dengan adanya pengujian pada binatang di laboratorium
dengan harga LC50< 5000 ppm.
c) Kelas-3: cairan mudah terbakar (flammable). Kriteria cairan yang mudah terbakar
adalah setiap cairan dengan titik nyala (flash point) tidak lebih dari 60,5 C.
d) Kelas-4: padatan mudah terbakar atau berbahaya bila lembab, terbagi menjadi 3 divisi
dengan nomor 4.1 sampai 4.3 sesuai dengan sifat-sifatnya, yaitu :
- Divisi 4.1: flammable solid yaitu bahan padat, bukan peledak, yang bila pada kondisi
normal terjadi kecelakaan akan menyebabkan terbentuknya api akibat gesekan dan
sebagainya, atau bila dibakar akan menyala segera dan cepat.
- Divisi 4.2: spontaneously combustible materials yaitu bahan yang bila pada kondisi
normal terjadi kecelakaan secara spontan akan menjadi panas akibat berkontak dengan
udara, misalnya bahan yang termasuk pyrophoric.
- Divisi 4.3: dangerous when wet materials yaitu bahan yang secara spontan menyala
atau memberikan gas bila berkontak dengan air.
e) Kelas-5: pengoksidasi dan peroksida organik, terbagi menjadi 2 divisi. Oksidator adalah
bahan kimia seperti khlorat, permanganat, peroksida organik, nitrat dan sebagainya yang
dapat mengoksidasi materi organik, sedang peroksida organic adalah senyawa yang
mengandung struktur - O - O - .
f) Kelas-6: bahan racun dan menular, terbagi menjadi 2 divisi. Kelompok berikutnya
adalah bahan beracun (di luar gas) yang diketahui toksik pada manusia, dan bahan
menular baik berupa mikroorganisme atau toxin yang dapat mendatangkan penyakit pada
manusia.
g) Kelas-7: bahan radioaktif. Bahan radioaktif (termasuk kelas-7) menurut versi USDOT
adalah setiap materi atau kombinasi materi yang secara spontan mengionisasi radiasi
dengan aktivitas spesifik lebih besar dari 0,002 microcurie per-gram. Plakat yang
digunakan berlabelkan Radioactive white-Radioactive yellow-II dan Radioactive yellow-
III. Radioactive white-I dengan bahaya minimum, dengan plakat warna putih dan simbol
hitam. Radioactive Yellow-III adalah dengan bahaya maksimum. Plakat Radioactive
yellow-II dan Radioactive yellow-III berwarna kuning di atas, dan putih di bawah dengan
symbol hitam, sedang tulisan I, II atau III dengan warna merah.
h) Kelas-8: bahan korosif. Bahan korosif (kelas-8), baik cair atau padat, menurut versi
USDOT didefinisikan sebagai bahan yang dapat menyebabkan kerusakan visibel ke materi
yang kontak dengannya.
i) Kelas-9: lain-lain. Kelompok lain-lain (kelas-9) adalah bahan yang yang dapat
menyebabkan bahaya, tetapi belum termasuk dalam katagori kelas sebelumnya, seperti
obat bius dan sebagainya.
Disamping itu, terdapat bahan yang tidak termasuk dalam kelas tersebut (tertulis 'none'),
yaitu:
- Bahan-bahan terlarang
- Bahan-bahan eksplosif terlarang
- Bahan-bahan dengan aturan lain, dengan kode ORM (other regulated materials)
ORM-D : komuditas konsumer seperti hair spray
ORM-E: lain-lain yang diatur oleh USDOT
3. SISTEM LABELLING MENURUT KEP-05/BAPEDAL/09/1995
1. Simbol
Bentuk dasar, ukuran dan bahan
Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga membentuk belah
ketupat. Pada keempat sisi belah ketupat tersebut dibuat garis sejajar yang
menyambung sehingga membentuk bidang belah ketupat dalam dengan ukuran 95
persen dari ukuran belah ketupat bahan. Warna garis yang membentuk belah ketupat
dalam sama dengan warna gambar simbol. Pada bagian bawah simbol terdapat blok
segilima dengan bagian atas mendatar dan sudut terlancip berhimpit dengan garis sudut
bawah belah ketupat bagian dalam. Panjang garis pada bagian sudut teriancip adalah
1/3 dari garis vertikal simbol dengan lebar 1/2 dari panjang garis horizontal belah
ketupat dalam (gambar 1). Simbol yang dipasang pada kemasan minimal berukuran 10
cm x 10 cm, sedangkan simbol pada kendaraan pengangkut limbah B3 dan tempat
penyimpanan limbah B3 minimal 25 cm x 25 cm.
Jenis-Jenis Simbol
Terdapat 8 (delapan) jenis simbol, yaitu:
1. Simbol cairan mudah terbakar : Bahan dasar berwarna merah. Gambar simbol
berupa lidah api berwarna putih yang menyala pada suatu permukaan
berwarna putih. Gambar terletak di bawah sudut atas garis ketupat bagian
dalam. Pada bagian tengah terdapat tulisan CAIRAN dan dibawahnya terdapat
tulisan ..MUDAH TERBAKAR berwarna putih. Blok segilima berwarna
putih.
2. Simbol padatan mudah terbakar : Dasar simbol terdiri dari warna merah dan
putih yang berjajar vertikal berselingan. Gambar simbol berupa lidah api
berwarna hitam yang menyala pada satu bidang berwarna hitam. Pada bagian
tengah terdapat tulisan PADATAN ... dan di bawahnya terdapat tulisan ...
MUDAH TERBAKAR berwarna hitam. Blok segilima berwarna kebalikan
dari warna dasar simbol.
C. Simbol klasifikasi limbah B3 reaktif
Bahan dasar berwarna kuning dengan blok segilima berwarna merah. Simbol
berupa lingkaran hitam dengan asap berwarna hitam mengarah ke atas yang
terletak pada suatu permukaan garis berwarna hitam. Di sebelah bawah gambar
simbol terdapat tulisan "REAKTIF" berwarna hitam.
D. Simbol klasifikasi limbah B3 beracun
Bahan dasar berwarna putih dengan blok segilima berwarna merah. Simbol
berupa tengkorak manusia dengan tulang bersilang berwarna hitam. Garis tepi
simbol berwarna hitam. Pada sebelah bawa gambar simbol terdapat tulisan
BERACUN berwarna hitam.
Label identitas limbah: berfungsi untuk memberikan informasi tentang asal usul
limbah, identitas limbah serta kuantifikasi limbah dalam suatu kemasan limbah B3.
Label identitas limbah berukuran minimum 15 cm x 20 cm atau lebih besar, dengan
warna dasar kuning dan tulisan serta garis tepi berwarna hitam, dan tulisan
PERINGATAN ! dengan huruf yang lebih besar berwarna merahdiisi dengan huruf
cetak dengan jelas terbaca dan tidak mudah terhapus serta dipasang pada setiap
kemasan limbah B3 yang disimpan di tempat penyimpanan, dengan mencantumkan
antara lain: nama dan alamat penghasil, jumlah dan jenis limbah serta tanggal
pengisian. Label identitas dipasang pada kemasan di sebelah atas simbol dan harus
terlihat dengan jelas.
Label untuk penandaan kemasan kosong: bentuk dasar label sama dengan bentuk
dasar simbol dengan ukuran sisi minimal 10 x 10 cm2 dan tulisan KOSONG
berwarna hitam ditengahnya. Label harus dipasang pada kemasan bekas pengemasan
limbah B3 yang telah dikosongkan dan atau akan digunakan untuk mengemas limbah
B3.
Label penunjuk tutup kemasan: berukuran minimal 7 x 15 cm2 dengan warna dasar
putih dan warna gambar hitam. Gambar terdapat dalam frame hitam, terdiri dari 2
(dua) buah anak panah mengarah ke atas yang berdiri sejajar di atas balok hitam.
Label terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak karena goresan atau akibat terkena
limbah dan bahan kimia lainnya. Label dipasang dekat tutup kemasan dengan arah
panah menunjukkan posisi penutup kemasan. Label harus terpasang kuat pada setiap
kemasan limbah B3, baik yang telah diisi limbah B3, maupun kemasan yang akan
digunakan untuk mengemas limbah B3.
9. Kelas 7 : Miscellaneous
5. SISTEM LABELLING MENURUT GHS
1. Simbol-simbol bahaya yang ada adalah simbol standar yang harus digunakan dalam
GHS dengan pengecualian simbol baru yang digunakan untuk beberapa bahaya
kesehatan dan tanda seru adalah simbol standar yang digunakan dalam rekomendasi
peraturan PBB
2. Pictogram adalah komposisi grafis (simbol) yang ditujukan untuk menyampaikan
informasi spesifik
3. Pictogram yang digunakan harus memiliki simbol hitam dengan latar putih dengan
bingkai lebar berwarna merah
4. Kata sinyal adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keparahan dan
sebagai peringatan. Kata bahaya menunjukkan kondisi yang sangat parah dan kata
peringatan memiliki arti kondisi yang tidak terlalu parah.
5. Jika sinyal kata "Bahaya" berlaku, kata sinyal "Peringatan" harus muncul.
6. Sinyal kata dan bahaya pernyataan seharusnya berada bersama-sama pada label.
Pelabelan bahaya GHS terdiri dari 9 logo piktogram, yaitu piktogram dari bahaya :
1.Label bahan pengoksidasi
2.Label bahan mudah terbakar
3.Label bahan mudah meledak
4.Label bahan beracun
5.Label bahan korosif
6.Label gas bertekanan
7. Label bahan karsinogen
8.Label bahan irritan
8.Label bahan racun lingkungan
1. Eksplosif
a. Eksplosif
Classification Pelabelan
Hazard Hazard category GHS Kata sinyal Statement bahaya
class
Eskplosif Eksplosif tidak stabil Berbahaya Eksplosif tidak
stabil
Kategori 1.1 Eksplosif,ledakan
massa berbahaya
Kategori 1.2 Eksplosif,proyeksi
parah berbahaya
Kategori 1.3 Peledak; api,
ledakan atau
proyeksi bahaya
Kategori 1.4 Peringatan Api atau proyeksi
bahaya
Kategori 1.5 Tidak ada Berbahaya Mungkin massa
symbol meledak dalam
api
Kategori 1.6 Tidak ada Tidak ada hazard
kata sinyal statement
b.Eksplosif de-sensitif
Classification Pelabelan
Hazard Hazard category GHS Kata sinyal Statement bahaya
class
Bahan 1 Berbahaya Api,ledakan proyeksi
cairan bahaya,meningkatkan
mudah resiko kecelakaan
terbakar apabila agen de-
sensitif tereduksi
2 Api atau bahaya
proyeksi,meningkatkan
resiko dakan jika agen
de-sensitif tereduksi
3 perhatian Api atau bahaya
proyeksi,meningkatkan
resiko dakan jika agen
de-sensitif tereduksi
4 Bahaya api;
meningkatkan rsiko
ledakan jika agen de-
sensitif tereduksi
Classification Pelabelan
Hazard Hazard category GHS Kata sinyal Statement bahaya
class
Bahan 1 Berbahaya Gas sangat mudah
gas terbakar
mudah
terbakar 2 Tidak ada perhatian Gas mudah
piktogram terbakar
A (gas kimia tidak Tidak ada Tidak ada Pernyatan
stabil) piktogram kata sinyal tambahan bahaya
: mungkin
bereaksi bahkan
tidak ada udara
B (gas kimia tidak Tidak ada Tidak ada Pernyatan
stabil piktogram kata sinyal tambahan bahaya
: Dapat bereaksi
eksplosif bahkan
dalam ketiadaan
udara di tekanan
dan / atau suhu
tinggi
Classification Pelabelan
Hazard Hazard category GHS Kata sinyal Statement bahaya
class
Bahan 1 Berbahaya Cairang sangat
cairan mudah terbakar
mudah dan uap
terbakar 2 Berbahaya Cairan sangat
mudah terbakar
dan uap
3 perhatian Cairan mudah
terbakar dan uap
4 perhatian Cairan
kombustibel
Classification Pelabelan
Hazard class Hazard category GHS Kata sinyal Statement bahaya
padatanmudah 1 Berbahaya Padatan mudah
terbakar terbakar
a. Gas oksidator
Classification Pelabelan
Hazard Hazard category GHS Kata sinyal Statement bahaya
class
Gas 1 Berbahaya Dapat
oksidator menyebabkan atau
meningkatkan
api;oksidator
b. Cairan oksidator
Classification Pelabelan
Hazard Hazard category GHS Kata sinyal Statement bahaya
class
Bahan 1 Berbahaya Mungkin
cairan menyebabkan api
mudah atau
terbakar ledakan;oksidator
kuat
2 Berbahaya Mungkin
meningkatkan
api;oksidator
3 perhatian Mungkin
meningkatkan
api;oksidator
c. padatan oksidator
Classification Pelabelan
Hazard Hazard category GHS Kata sinyal Statement bahaya
class
Bahan 1 Berbahaya Mungkin
cairan menyebabkan api
mudah atau
terbakar ledakan;oksidator
kuat
2 Berbahaya Mungkin
meningkatkan
api;oksidator
3 perhatian Mungkin
meningkatkan
api;oksidator
4. Korosif
a. Korosif untuk logam
Classification Pelabelan
Hazard Hazard category GHS Kata sinyal Statement bahaya
class
Korosif 1 perhatian Mungkin
untuk menyebabkan
logam korosi untuk
metal
5. Iritasi
a. Iritasi(kulit)
Classification Pelabelan
Hazard Hazard category GHS Kata sinyal Statement bahaya
class
Iritasi(kulit) 1 Berbahaya Menyebabkan
kulit terbakar
parah dan
kerusakan mata
2 perhatian Menyebabkan
iritasi kulit
Classification Pelabelan
Hazard Hazard category GHS Kata sinyal Statement bahaya
class
Iritasi 1 Berbahaya Menyebabkan
/kerusakan kerusakan mata
mata serius
serius 2/2A perhatian Menyebabkan
iritasi mata serius
Classification Labelling
7. Bahan Beracun
Classification Labelling
Classification Labelling
Classification Labelling
8. Bahan karsinogenik
Classification Labelling
Classification Labelling
Classification Labelling