Anda di halaman 1dari 1

Nama : Nisa Elvira Dwipayana

NRP : 0514040108

K3-2D

Pilot dan awak pesawat dua kali lebih berisiko mengalami kanker kulit dibanding masyarakat
lainnya.

Para peneliti menjelaskan hal ini disebabkan oleh peningkatan paparan sinar ultraviolet (UV) dan
radiasi kosmik yang berhubungan dengan ketinggian. Meskipun perusahaan pesawat kerap
memantau tingkat paparan radiasi, paparan UV biasanya dianggap bukan ancaman untuk pilot.

Kendati demikian, peneliti menyatakan UV adalah faktor utama berkembangnya melanoma (sel
penyebab kanker kulit). UV diketahui dapat merusak DNA sel kulit, sehingga kanker kulit dapat
berkembang dalam tubuh.

Para peneliti menemukan skala ukur insiden atau Standardization Incidence Rank (SIR) dari
kanker kulit bagi pilot adalah 2,21. Secara khusus, pilot memiliki SIR 2,22, yang berarti para pilot
berisiko terkena melanoma lebih tinggi dari masyarakat umum.

Paparan radiasi UV pada pilot membuktikan kaca pesawat dan jendela kabin tidaklah cukup
menahan radiasi UVA. Selain itu, jarak pesawat terbang komersil adalah 9.000 meter dari tanah,
dan membuat tingkat UV lebih dekat.

Temuan ini, diharapkan para peneliti, dapat berimplikasi pada jaminan kesehatan perlindungan
kerja.

Dalam pemberitaan Medical News Today, kematian akibat kanker kulit dialami oleh mayoritas
penderita kanker di Amerika Serikat. Dari 76.100 penderita kanker kulit, sebanyak 9.710 orang
dipastikan meninggal karena kanker kulit.

Anda mungkin juga menyukai