Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK METEODOLOGI PENELITIAN

DI

OLEH :

1. ARMAWATI ( 15. 01. A. 222)

2. EVI NUR MAYANTI ( 15. 01. A. 220)

3. NIRWANA ( 15. 01. A. 145)

4. RIANS HASTUTI ( 15. 01. A. 219)

5. SYAMSUARNI ( 15. 01. A. 218)

6. SYAHRUDDIN ( 15. 01. A. 154)

NERS B4

STIKES YAPIKA MAKASSAR

TAHUN

2016

1
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik,

mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan

dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan

prosesnya.

Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir,

ditandai oleh pertumbuhan yang cepat dan masa remaja adalah masa peralihan

dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua

aspek/fungsi unutk memasuki masa dewasa.( Indriyani Diyan & asmuji. 2014)

Kesehatan reproduksi dikalangan wanita harus memperoleh perhatian yang

serius, salah satunya adalah keputihan yaitu masalah yang berhubungan dengan

organ seksual wanita.

Perempuan memiliki banyak masalah dengan area vagina. Kebanyakan

kasusnya adalah keputihan. Infeksi vagina bisa terjadi ketika kuman-kuman

seperti bakteri dan virus masuk ke vagina melalui pertukaran cairan tubuh atau

melalui luka pada kulit. Berhubungan seks, minum antibiotika kuat untuk waktu

yang lama, kondisi stres dan penggunaan sabun yang keras bisa menyebabkan

infeksi vagina dan menimbulkan.


3

Keputihan beresiko terjadi pada remaja. Karena pada masa ini remaja

mengalami pubertas yang ditandai dengan datangnya menstruasi. Pada sebagian

orang, saat menjelang menstruasi akan mengalami keputihan. Keputihan ini

normal (fisiologis) selama jernih (bening), tidak berbau, tidak terasa gatal dan

dalam jumlah yang tidak berlebihan. Bila cairan berubah menjadi berwarna

kuning, berbau dan disertai rasa gatal maka telah terjadi keputihan patologis

(Pribakti, 2010). Pada wanita dewasa muda (usia subur) juga dapat mengalami

keputihan ketika sedang terangsang sehingga mengeluarkan lendir dari kelenjar

leher rahim untuk membantu sperma masuk ke dalam rahim. Pada kondisi normal

lendir yang keluar dari vagina banyak mengandung sel epitel dan sedikit leukosit.

Pada penderita menopause juga sering mangalami keluhan keputihan karena pada

wanita menopause sel epitel vagina sudah menipis sehingga mudah terkena

infeksi.

Keputihan pada wanita dewasa ditemukan bakteri baik yang disebut dengan

basil doderlain. Dalam keadaan normal jumlah basil ini cukup dominan dan

membuat lingkungan vagina bersifat asam sehingga vagina mempunyai daya

proteksi yang cukup kuat. Disamping itu vagina juga mengeluarkan sejumlah

cairan yang berguna untuk melindungi diri dari infeksi. Keputihan yang normal

terjadi pada wanita adalah pada masa ovulasi yaitu kurang lebih 12-14 setelah

menstruasi, dalam keadaan terangsang atau birahi, dan dalam keadaan stres atau

emosional.
4

Akibat keputihan ini sangat fatal bila lambat ditangani. Tidak hanya bisa

mengakibatkan kemandulan dan hamil diluar kandungan dikarenakan terjadi

penyumbatan pada saluran tuba, keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari

kanker leher rahim yang merupakan pembunuh nomor satu bagi wanita dengan

angka insiden kanker serviks diperkirakan mencapai 100 per 100.000 penduduk

pertahun, yang bisa berujung pada kematian.

Untuk mencegah terjadinya keputihan berulang, maka kaum hawa harus

selalu menjaga kebersihan alat kelamin luar. Upaya ini sangat penting dalam

mencegah timbulnya keputihan dan juga mencegah penyakit menular seksual

(PMS). Seperti diketahui kulit daerah alat kelamin dan sekitarnya harus

diusahakan agar tetap bersih dan kering, karena kulit yang lembab/basah dapat

menimbulkan iritasi dan memudahkan tumbuhnya jamur dan kuman penyakit.

Keadaan ini dapat dicapai dengan mengeringkan kulit dengan handuk atau tissue

bila berkeringat atau setelah buang air, selain menggunakan pakaian dalam yang

bersih dan kering, menghindari menggunakan pakaian ketat dan sering mengganti

pembalut saat datang bulan. Agar tidak terjadi infeksi dari mikroorganisme yang

berasal dari anus/dubur, dianjurkan untuk cebok dari arah depan ke arah belakang

Sebaiknya jangan terlalu sering melakukan douche (mencuci/membilas)

vagina dengan larutan antiseptik dapat merugikan, karena akan menghilangkan

cairan vagina yang normal dan dapat mematikan bakteri alamiah di dalam vagina.

Keadaan ini pula akan lebih merangsang pengeluaran cairan vagina. Demikian

juga dengan pemakaian deodoran, bahan spermisidal atau bahan lain yang
5

dimasukkan ke dalam vagina akan dapat mengakibatkan alergi dan iritasi pada

vagina sehingga dapat juga timbul keputihan. Untuk itu dianjurkan hanya mencuci

alat kelamin bagian luar cukup dengan air bersih dan sabun mandi saja

Rumah sakit di Subang dan Tangerang menemukan bahawa sebagian besar

di Tangerang (77,5%) dan Subang (68,3%) mempunyai status hygiene menstruasi

yang buruk. Penelitian yang sama mengemukakan bahwa sebagian besar

responden menggunakan pembalut yang modern, dan masih terdapat responden

yang salah dalam mencuci alat kelaminnya yaitu dari arah belakang ke depan

(20,1% pada hari biasa dan 19,8% pada saat menstruasi). Adapun cara lain dalam

perawatan organ reproduksi wanita bagian luar adalah dengan cara kuno yang kini

mulai dipopulerkan lagi yaitu spa vagina. Perawatan ini dapat mencegah dan

mengatasi keputihan, menjaga imunitas organ intim, juga memberikan sensasi

virginitas serta meningkatkan gairah seksual.

Kurangnya pengetahuan remaja puteri dan informasi yang tepat tentang

kesehatan organ reproduksi kemungkinan dapat menimbulkan kurangnya

tanggung jawab terhadap kesehatan organ reproduksinya. Maka perlu adanya

pemberian informasi yang lengkap dan terkini kepada remaja puteri untuk

meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga

kebersihan diri terutama organ reproduksi termasuk resiko bila tidak dijaga

khususnya pada saat menstruasi (Departemen Kesehatan RI, 1993 ).


6

Jumlah remaja berusia 10-19 tahun di dunia sekitar 18% dari jumlah

penduduk atau sekitar 1,2 miliar penduduk (WHO, 2009). Data Badan Pusat

Statistik (2010), melaporkan bahwa jumlah remaja usia 10-19 tahun di Indonesia

sekitar 41 juta jumlah penduduk. Jumlah remaja di Indonesia pada tahun 2008

mencapai 62 juta jiwa.

Dari data awal yang diambil di SMK Pratidina Makassar jumlah siswa

dari kelas X sampai kelas XII yaitu 543 siswa. Jumlah siswa kelas X yaitu 146

orang dengan jumlah laki-laki 17 orang, jumlah perempuan yaitu 129 orang.

Jumlah kelas XI yaitu 180 orang dengan jumlah laki-laki 23 orang, jumlah

perempuan 157 orang. Jumlah kelas XII 217 orang dengan jumlah laki-laki 31

orang dan jumlah perempuan 186.

Berdasarkan data di atas peneliti tertarik melakukan penelitian untuk

mengetahui Gambaran Pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kesehatan

organ reproduksi di SMK Pratidina Makassar

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat dalam latar belakang masalah di atas

memberikan dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian

sebagai berikut :

Bagaimana Gambaran Pengetahuan dan sikap remaja putri tentang

kesehatan organ reproduksi di SMK Pratidina Makassar?


7

2. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Sudah mendapatkan Gambaran Pengetahuan dan sikap remaja putri

tentang kesehatan organ reproduksi di SMK Pratidina Makassar

b. Tujuan Khusus

1. Sudah mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang

kesehatan organ reproduksi di SMK Pratidina Makassar

2. Sudah mengetahui gambaran sikap remaja putri tentang kesehatan

organ reproduksi di SMK Pratidina Makassar

3. Manfaat Penelitian.

1. Bagi Mahasiswa Keperawatan Politeknik Kesehatan Makassar Diharapkan

hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan

mahasiswa khususnya Program Studi DIII Keperawatan Politeknik

Kesehatan Makassar.

2. Bagi Staf Pengajar SMK Pratidina Makassar.

Hasil penelitan diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengelola

pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di SMK

Pratidina Makassar.dengan cara memberikan materi kebersihan

reproduksi

3. Bagi Siswi di SMK Pratidina Makassar.

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan

pengetahuan bagi siswi SMK Pratidina Makassar. agar dapat menjaga

kebersihan alat reproduksi sendiri.


8

4. Bagi peneliti

Untuk menambah ilmu, pengalaman, dan pengetahuan dalam mengkaji

permasalahan tentang gambaran pengetahuan remaja tentang kebersihan

alat reproduksi pada saat menstruasi.


9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum mengenai pengetahuan

1. Pengetahuan Dan Pengukurannya

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek (Notoatmodjo,

2010).

Pengetahuan adalah mengenai suatu hal yang dapat meyebabkan

seseorang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hal yang

diketahuinya itu. Pengetahuan dapat diperoleh dengan melihat atau

mendengar, namun juga dapat diperoleh melalui pengalaman dan

proses belajar dalam bentuk pendidikan yang bersifat formal maupun

informal.

b. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), terdapat 2 cara untuk memperoleh

pengetahuan yaitu :

1).Cara Tradisional

Cara tradisional dipakai orang untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan sebelum ditemukannya metode ilmiah, cara

penemuan pegetahuan pada periode ini antara lain :

a). Cara coba salah (Trial and Error)


10

BAB III
KERANGKA KONSEP

A. Kerangka konsep penelitian

Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu

terhadap konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti.

Variabel Independen Variabel Dependen

pengetahuan
Kesehatan

Reproduksi
sikap

Katerangan :

= Variabel Independen

= Variabel Dependen

= Diteliti
11

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakn

data primer dan sekunder, data primer diperoleh secara langsung dari

responden dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui Gambaran

Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Kesehatan Organ Reproduksi

di SMK Pratidina Makassar.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Pratidina Makassar

2. Waktu

Penelitian dilaksanakan mulai tanggal Mei - Juni 2015.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitiaan ini adalah siswi di SMK Pratidina

Makassar.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi itu

sendiri (Notoatmodjo, 2005:79). Sampel dalam penelitian ini sebanyak

74 siswa. Sampel diambil dengan menggunakan rumus Notoatmodjo

(2005:92)

Anda mungkin juga menyukai