Anda di halaman 1dari 1

Koruptor Bimtek Dewan Terima Vonis Hakim 1,5 Tahun

Kamis, 13 November 2014 | 03:35 WIB


TERKAIT:

Kejari Periksa Dua Saksi Korupsi Rp 8.7 M


Akui Korupsi Rp 8,7 M, Sekwan Ditahan
Korupsi Dana Bimtek, Kejari Tahan Sekretaris DPRD
Bachtiar, Tersangka Baru Korupsi Bimtek Rp 6 M
Korupsi Bimtek DPRD Rp 8,7 M Naik ke Penuntutan

Bojonegoro (Surabaya Pagi) - Vonis Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya terha
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Abdul Wakhid Syamsuri denga
penjara, Jaksa Penuntut Umum (JPU) maupun terdakwa sama-sama menerima.

Abdul Wakhid yang menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi dana Bimtek dan Sosialisasi Undang Undang senila
divonis 1,5 tahun pidana penjara, pada Rabu (05/11). Selain itu terdakwa juga diharuskan membayar denda Rp50
kurungan, serta membayar uang pengganti Rp307 subsider enam bulan penjara.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bojonegoro, Tugas Utoto mengatakan, jika pihaknya menyatakan menerima d
hakim.Utoto menjelaskan, pihaknya tidak mengajukan bandin ini karena vonis hakim sudah sesuai dengan harap
terdakwa juga kooperatif dalam menjalani proses hukum," terangnya, Rabu (13/11).

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (kejari) Bojonegoro meminta kepada majelis hakim
Surabaya agar terdakwa divonis hukuman selama dua tahun penjara, dengan membayar denda Rp50 juta subsida
membayar uang pengganti kerugian negara Rp1,1 miliar subsidair 1 tahun penjara.

Untuk mengganti uang kerugian negara, penyidik sebelumnya melakukan penyitaan terhadap aset politisi asal PK
disita Kejari itu yakni, Honda CRV abu-abu metalik Nopol S 999 AZ dan Fiesto putih Nopol L 1190 FT. Selain i
perusahaan galfalum di Dusun Sugih, Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan, Tuban.

"Jika nilai aset yang disita melebihi uang kerugian negara maka akan dikembalikan kepada terpidana," jelas Utot

Selain Abdul Wakhid, kasus ini juga menyeret dua orang tersangka. Yakni, Sekretaris DPRD Bojonegoro, Agus
jawab LKIPN, yang menjadi pihak ketiga, Bachtiar. Berkas kedua tersangka saat ini masih dalam tahap pemberk

Sementara itu, PH terdakwa Otman Ralibi mengungkapkan akan memperjuangkan aset terdakwa. Selain memper
pengadilan, tim kuasa hukum mengupayakan pengembalian aset yang disita kejaksaan. "Kalau uang penggantiny
dan bisa dilunasi maka aset terdakwa harus dikembalikan," tuturnya.

Ia membenarkan tidak mengajukan banding setelah mengetahui Jaksa juga tidak banding. Mengenai aset yang di
dikordinasikan lebih lanjut dengan terpidana apakah akan membayar sendiri atau diambilkan dari hartanya yang

Anda mungkin juga menyukai