Anda di halaman 1dari 5

KASUS DAN SOLUSI KEJAHATAN CARD SKIMMING

Tugas Individu

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Oleh :
Febiasty Nur Maharani F0314034

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015
Kasus :

Kejahatan Card Skimming di Indonesia

Kasus kejahatan perbankan dengan modus card skimming terbaru yang terjadi di Indonesia
adalah, kasus ditangkapnya enam warga negara malaysia oleh Mabes Polri bekerjasama
dengan Kementerian Hukum dan HAM. Enam warga negara Malaysia ini merupakan sindikat
pembobol ATM dengan menggunakan modus card skimming. Mereka Berhasil menguras
112 rekening nasabah Bank Cental Asia di Jakarta dan Bandung. Total kerugian Nasabah
mencapai 1,25 Milyar.

Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Markas Besar Kepolisian RI,Brigadir
Jenderal Arief Sulistyanto di kantornya, Senin, 3 Maret 2014, modus yang digunakan oleh
komplotan ini adalah dengan memasang skimmer dan kamera pengintai di mesin ATM.
Skimmer digunakan untuk mencuri data data penting yang ada di kartu ATM korban,
sementara kamera pengintai digunakan untuk mencuri nomor pin korban.

Yang cukup menarik adalah modus pembobotan ATM tersebut dilakukan di beberapa ATM
yang ada di rumah sakit-rumah sakit besar di Jakarta dan Bandung. Yaitu di ATM Rumah
Sakit Boromeus Bandung pada tanggal 8 Februari 2014, di ATM Rumah sakit Pondok Indah
Jakarta pada tanggal 13 Februari 2014, di ATM Rumah Sakit Husada Jakarta pada tanggal 14
Februari 2014, di ATM Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk Jakarta pada tanggal 15 Februari
2014. Dilihat dari seluruh kejadian tersebut semuanya dilakukan di ATM ATM yang ada di
rumah sakit, tentu saja itu juga merupakan bagian dari modus operasi yang sudah mereka
rencanakan dengan matang. Pasti ada pertimbangan tersendiri dengan memilih ATM ATM
yang ada di rumah sakit rumah sakit besar di Jakarta dan Bandung.

Kasus ini terbongkar setelah ada laporan dari beberapa orang nasabah bank BCA yang
menjadi korban. Dan juga dari rekaman cctv tanggal 5 - 15 Februari di ATM ATM yang
diduga menjadi tempat pembobolan atm tersebut. Dari 6 pelaku yang tertangkap, yaitu Khor
Chee Sean (26), Saw Hing Woo (27), Teh Chen Peng (24), Lee Chee Kheng (31) Ong Lung
Win (24) dan Ooi Choo Aun (42), masih ada 15 orang yang masih buron, 5 orang diantaranya
diduga masih ada di Indonesia.

Para pelaku akan dikenakan pasal 30 Undang undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi elektronik atau UU ITE. Pada pasal tersebut terdapat aturan secara khusus
tentang tindak pidana mengakses, menjebol, dan mengambil suatu informasi/ sistem
elektronik yang dimiliki oleh orang lain. Selain pasal tersebut para pelaku juga akan
dikenakan pasal KUHP pasal 363 tentang pencurian, dan juga terancam pasal 8 tahun 2010
tentang pencucian uang.

Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan sudah mengganti semua
kerugian dari nasabah yang menjadi korban kejahatan tersebut. Sebanyak 112 nasabah yang
sudah melapor bahwa mereka telah menjadi korban kejahatan tersebut. Masih ada
kemungkinan korban korban lain yang belum melapor.

Kasus kejahatan Card skimming lain yang terjadi yaitu ditangkapnya GW alias HG yang
tertangkap di Sidoarjo. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan,
tersangka mengaku membeli skimmer di Singapura.
Aritonang mengatakan tersangka bernama GW alias YA alias HG yang tertangkap di
Sidoarjo, Jawa Timur merupakan satu-satunya tersangka yang mengaku membeli skimmer di
Singapura. Sejumlah tersangka lain yang tertangkap mengaku bahwa membeli skimmer dari
rekannya yang ada di Indonesia.

Polri hingga kini telah menangkap sekitar 40 orang tersangka kasus pembobolan mesin ATM.
Sebanyak 26 tersangka dinyatakan sebagai buron. Diantara para buron, empat tersangka
kabur ke luar negeri termasuk satu orang WN Bulgaria. Karena itulah, Polri menduga ada
jaringan internasional yang ikut bermain dalam kasus pembobolan ATM di Indonesia.
Hingga kini, Polri berhasil mengungkap kasus pembobolan ATM di Bali, Jakarta, Samarinda
dan Jakarta. Di Bali, polisi menerima 46 laporan dengan kerugian sekitar Rp5 miliar. Tidak
hanya bank swasta nasional dan bank milik negara yang dibobol tapi juga bank asing yang
menjadi sasaran pembobolan di Bali mulai 16 hingga 19 Januari 2010.

Di Jakarta para tersangka pembobolan ATM menggunakan skimmer yang dipasang di mesin
pembaca kartu (EDC) di kasir toko dan pusat perbelanjaan. Di Samarinda, Polri juga
menerima kasus pembobolan ATM lewat EDC di salah satu hotel hingga menyebabkan
kerugian Rp4,7 miliar. Sedangkan di Yogyakarta, polisi menangkap satu tersangka kasus
pembobolan ATM dengan kerugian Rp1,56 miliar.

(sumber : http://kejahatanduniamaya.blogdetik.com/2014/06/09/kejahatan-card-skimming-di-
indonesia)
Solusi untuk kasus tersebut :

1. Untuk Pihak Nasabah


Selalu waspada ketika bertransaksi di ATM untuk memperhatikan apakah ada alat
skimmer atau alat penyadap lainnya
Selalu menjaga kerahasiaan nomor PIN ATM
Ketika memasukkan PIN ATM sebaiknya tutup dengan tangan , meskipun sudah ada
pelindung dari ATM itu sendiri
Memasukkan kembali kartu ATM ke mesinnya seusai melakukan transaksi dan
memasukkan nomor PIN lain yang salah untuk mengecoh dan kemudian membatalkan
proses tersebut
Mengganti PIN secara berkala (2-3 bulan sekali)
Mengupayakan bertransaksi di ATM yang ada di dalam cabang bank
Memindahkan cara transaksi ke internet banking yang menggunakan token, karena
lebih aman

2. Untuk Pihak Bank


a. Melengkapi ATM dengan alat anti skimmer
Salah satu ciri sebuah alat skimmer telah ditempelkan adalah bila Anda tidak melihat
cahaya berpendar LED ketika Anda memasukkan kartu ke mesin ATM. Bisa jadi
lampu LED tidak terlihat berpendar karena tertutupi oleh skimmer.
b. Menambahkan keypad protector
Keypad protector dibutuhkan untuk mencegah kamera tersembunyi maupun orang
untuk mengintip PIN yang diketik oleh pengguna ATM. Selain itu, keypad protector
juga bertujuan untuk mencegah pemasangan keypad palsu oleh pelaku.
c. Menggunakan sistem sidik jari
Dengan sistem sidik jari dimungkinkan pembobolan ATM sulit dilakukan karena
sistem tersebut lebih canggih. Sistem sidik jari sudah banyak digunakan di negara-
negara maju seperti Amerika. Alat berupa penanda sidik jari tersebut terpisah dengan
mesin ATM. Alat ini dinilai lebih aman karena dalam proses transaksi diperlukan
identitas pemilik ATM melalui sidik jari.
d. Penambahan CCTV di lokasi ATM
e. Mengganti teknologi kartu dari magnetic stripe ke chip card
f. Memeriksa mesin ATM secara berkala, terutama adanya alat-alat penyadap PIN
g. Mengaudit sistem keamanan secara rutin
h. Adanya pengendalian internal oleh pihak bank untuk mencegah pembobolan ATM
oleh karyawan bank, seperti :
Memberikan gaji yang layak agar karyawan bank tidak sampai melakukan kecurangan
Memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan dengan kinerja terbaik. Hal ini
dimaksudkan agar karyawan lebih termotivasi dalam menjalankan tugasnya
Mengadakan tim konseling, sehingga apabila ada SDM bank yang sedang mengalami suatu
masalah pribadi yang dapat mempengaruhi kinerjanya akan terbantu dan kembali semangat
bekerja.
Memberikan sanksi bagi SDM bank yang melakukan pelanggaran
i. Mengedukasi dan mengingatkan nasabah akan penting nya menjaga keamanan PIN
j. Menyiapkan strategi keamanan jangka pendek, menengah, dan panjang

3. Untuk Bank Indonesia


Menyiapkan standar penggunaan teknologi chip card untuk kartu ATM
Mewajibkan bank mengaudit sistem keamanan secara berkala
Menjaga hasil audit dan kebocoran
Melakukan edukasi pada masyarakat
Menyiapkan strategi keamanan pada perbankan nasional dalam jangka pendek,
menengah, dan panjang

4. Memberikan sanksi hukum bagi para pelaku tindak kejahatan card skimming

Daftar Pustaka :

http://kejahatanduniamaya.blogdetik.com/2014/06/09/kejahatan-card-skimming-di-indonesia.
Diakses pada tanggal 1 November 2015.

Diyastuti, Desi. http://www.slideshare.net/DesyDiyastuti/slide-tugas-eptik-cyber-crime-


pembobolan-atm. Diakses pada tanggal 1 November 2015

Amarullah, Amril. 2010. http://nasional.news.viva.co.id/news/read/123436-


empat_langkah_mencegah_pembobolan_atm. Diakses pada tanggal 1 November 2015.

Anda mungkin juga menyukai