(PERMATA)
Pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia sampai saat ini masih banyak yang dilakukan
secara konvensional, hal ini dilakukan tanpa didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang
bersinergi dengan kebutuhan pemangku kepentingan atau rencana strategis dan prioritas nasional
yang dikembangkan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Penerapan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) yang belum merata disemua perguruan tinggi tanah
kritisnya masyarakat terhadap perguruan tinggi, 2) jumlah perguruan tinggi yang terus bertambah
3) biaya pendidikan tinggi yang semakin meningkat sedangkan jumlah keluarga yang mampu
membayar secara finansial semakin menurun sementara dukungan politik dan keuangan terhadap
Potret pendidikan tinggi di tanah air seperti gambaran di atas justru harus terjadi secara
bersamaan dengan globalisasi yang menuntut kemerataan di segala bidang. Kenyataan lain yang
harus dihadapi adalah telah berekspansinya beberapa perguruan tinggi asing di Indonesia dengan
tujuan untuk mendapatkan pelajar-pelajar berprestasi dan unggulan pada bidangnya masing-
masing yang dihasilkan oleh perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia. Menghadapi
berbagai tantangan tersebut, perguruan tinggi di Indonesia harus terus mengembangkan diri,
meningkatkan kualitas dan relevansinya. Namun di sisi lain berbagai masalah yang berkaitan
dengan perguruan tinggi di Indonesia antara lain terjadi karena disparitas kualitas pendidikan di
antara perguruan tinggi masih sangat tajam, sementara pola pembinaan yang melibatkan
perguruan tinggi yang kuat terhadap yang lebih lemah belum berjalan dengan baik namun pada
dasarnya setiap perguruan tinggi memiliki keunggulan komparatif yang tercermin dalam
diferensiasi
misi yang menjadi daya tarik kerja sama dan modal dasar untuk saling
belajar sehingga semua perguruan tinggi menjadi entitas pembelajaran di tanah air
nusantara. diperlukan pola kerja sama antar perguruan tinggi di Indonesia yang dapat
memperkuat daya saing dalam era globalisasi pendidikan tinggi di seluruh Indonesia
Kegiatan ini merupakan pertukaran mahasiswa dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia selama satu
semester dalam bentuk Transfer SKS (Credit Earning) dan Kegiatan Ko-kurikuler. Mahasiswa yang
memenuhi kualifikasi program ini dapat menempuh perkuliahan yang relevan dengan program studi dari
Perguruan Tinggi pengirim, selama satu semester. Hasil studi program ini akan mendapat pengakuan
legalitas akademik dari masing-masing Perguruan Tinggi pengirim mahasiswa
Pada tahun ini, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan akan menyiapkan kuota
sebanyak 600 mahasiswa sehingga diharapkan dapat pula menyertakan perguruan tinggi seni,
dan perguruan tinggi swasta.
Program PERMATA telah berjalan sejak tahun 2014 dengan kuota mahasiswa yang terus
ditingkatkan setiap tahunnya. Berkenaan dengan hal itu, untuk tahun anggaran 2016, Direktorat
Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti mengalokasikan anggaran untuk 600
(enam ratus) orang mahasiswa PTN dan PTS seluruh Indonesia untuk mengikuti program
PERMATA.