Tahun
No Rasio Likuiditas
2013 2012
1 Current Rasio/ Rasio Lancar 10,6 29,6
2 Quick Ratio 7,6 21,8
3 Net Working Capital 2,36 3,95
Tahun
No Rasio Solvabilitas
2013 2,012
1 Debt to Asset Ratio 0,86% 0,94%
2 Debt Equity Ratio 6,3% 5,9%
Rp 7,919,908 + Rp 7,166,973
Debt to Asset Ratiotahun 2012= = 0,0094 atau 0,94%
Rp 1,588,474,211
Rp 10,353,464 + Rp5,858,854
Debt to Asset Ratio tahun 2013= = 0,0086 atau 0,86%
Rp 1,869,407,413
Tahun
No Rasio Profitabilitas
2013 2012
1 Gross Profit Margin 93% 94%
2 Net Profit Margin 92% 85%
3 Return On Investment 0,91% 0,94%
4 Return On Equity 6,29% 5,88%
jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini
semakin baik keadaan suatu perusahaan.
Rp 15,020,377
Return On Investment tahun 2012 = Rp = 0,0094 atau 0,94%
1,588,474,211
Rp 17,164,848
Return On Investment tahun 2013 = Rp1,869,407,413 = 0,009 atau 0,91%
Tahun
No Rasio Aktivitas
2013 2012
1 Total Asset Turnover 0,0091kali 0,0094 kali
2 Fixed Aset Turnover 0,35 kali 0,27 kali
3 Inventory
1. Inventory Turnover 7,61 kali 37,52 kali
2. Lama Persediaan Mengendap 47,96 hari 9,72 hari
4 Receivable
1. Receivable Turnover 0,47 kali 1,55 kali
2. Rata-Rata Penerimaan Piutang 766,5 hari 235,4 hari
6
3.4.3. Persediaan
1. Rasio perputaran persediaan (inventory turnover)
Inventory turnover menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio perputaran persediaan
mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan
indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional, yang
memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada
persediaan.
Rp297,173,173
Inventory turnover tahun 2012 = = 37,52kali
Rp 7,919,908
Rp 278,196,296
Inventory turnover tahun 2013 = (Rp 7,919,908 + Rp 10,353,464)/2 = 7,61 kalI
3.4.4. Piutang
1. Perputaran Piutang
Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungn yang erat
dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu
pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang
tersebut yaitu dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang rata-
rata.
Makin tinggi rasio (turnover) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan
dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over
investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin
karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada
perubahan dalam kebijak sanaan pemberian kredit.
Rp 17,559,060
Receivable turnover tahun 2012 = Rp 11,267,607 = 1,55 kali
Rp 18,557,972
Receivable turnover tahun 2013 = (Rp8,093,738 = 0,47
+ Rp 11,267,607)/2
2. Rata-rata penerimaan piutang
Rasio ini mengukur efisiensi pengolahan piutang perusahaan, serta
menunjukkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk melunasi piutang atau
merubah piutang menjadi kas. Rata-rata umur piutang ini dihitung dengan
membandingkan jumlah piutang dengan penjualan perhari. Dimana penjualan
perhari yaitu penjualan dibagi 365 hari.
365
Rata-rata umur piutangtahun 2012 = 1,55 = 235,4 hari
365
Rata-rata umur piutang tahun 2013 = 0,47 = 766,5 hari
8
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.1.1. Likuiditasperusahaan
Dapat disimpulkan bahwa perusahaan dari likuiditasnya mampu dalam
memenuhi hutang lancarnya dengan baik. Hal ini disebabkan besarnyajumlah aktiva
lancar perusahaan terutama dari kas, sehingga lebih mudahbagi perusahaan untuk
segera melunasi hutang-hutangnya. Dengan demikianPT Taisho Pharmaceutical
Indonesia Tbk dikatakan dalam keadaanlikuid.Dari
segiefisiensi,perusahaankurangefisienkarenarasiolikuiditassecarakeseluruhanmasihcu
kup tinggi bagi perusahaan yang juga menunjukan bahwa manajemen perusahaan
yang buruk dalam mengelola sumber likuiditasnya karena masih banyak aktiva
lancar yang banyak mengangur seperti kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan.
4.1.2. Rasio Solvabilitas Perushaan
Ditinjau dari faktor solvabilitas menunjukkan bahwa perusahaan dalam
keadaan solvabel, karena jumlah aktiva lebih besar daripada hutangnya, sehingga
perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka
panjang, apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
4.1.3. Rasio Rentabilitas/ Profitabilitas Perusahaan
Ditinjau dari faktor profitabilitas,
perusahaansudahberjalanefisiendalammenghasilkanlabakotormaupunlababersihkaren
a apabila dibandingkan dengan sukubungadepositoatauresikopasarsepertiSBI
rate,tingkatlabakotordanlababersihperusahaanlebihtinggi.
4.1.4. Rasio Aktivitas Perusahaan
Ditinjau dari faktor aktivitas perusahaan dalam memanfaatkan aktivaseperti
total asset dan asset tetap yang dimilikisudahefektif.
Namunditinjaudaripengelolaanpersediaan, perusahaan masih kurang efisien karena
perputaran persediaan yang singkat dan terlalu lamanya persediaan yang mengendap
digudang.Sedangkandarisegipengelolaanpiutangkinerja manajemen
perusahaandalam mengelola piutangnya kurangbaik,
karenaperputaranpiutangterlalusingkatsehinggasemakin lama
waktuuntukmenagihpiutangmenjadikas.
4.2. Saran
Sebaiknyaperusahaanmenjagarasiolikuiditasnya,
karenarasiolikuiditassecarakeseluruhancukuptinggi yang
berartiperusahaankurangefisiendalammengelola asset lancarnya.
Sebaiknya PT Taisho Pharmaceutical Indonesia meninjaupengelolaan
persediaandenganmemperhatikanperputaranpersediankarenaperputaranpersediaan yang
singkatakanmenyebabkanterlalulamanyapersediaanmengendapdigudangsehinggaakanmemerl
ukanbiaya yang lebihbanyakuntukmemeliharapersediaan.
Dengancaramengkonfersipersediaanmenjadipenjualansecepatmungkinmakaakanmeningkatka
9
DAFTAR PUSTAKA
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: ANDI.
www.idx.co.id