temuankarena itu harus dibentuk dengan menerapkan koreksi yang sesuai nilai-nilai P untuk

beberapa perbandingan atau dengan replikasi dalam sampel independen.

Menafsirkan Perubahan lokal hemodinamik Kegiatan di fMRI Studi
Lokal CBF dan metabolisme glukosa terutama mencerminkan penjumlahan dari aktivitas
metabolik yang terkait dengan bidang terminal transmisi sinaptik dalam setiap elemen volume
gambar atau voxel. Peningkatan daerah CBF, metabolisme, atau kontras BOLD demikian dapat
menandakan peningkatan neurotransmisi dari proyeksi aferen yang timbul dari dalam struktur
yang sama atau dari struktur distal. Sebaliknya, penurunan parameter fisiologis mungkin
mencerminkan penurunan transmisi aferen (misalnya, karena transmisi penghambatan pada
sinapsis hulu). Gambar otak dinamis sehingga dapat menyediakan peta fungsi saraf daerah
terkait dengan aktivitas mental yang sedang berlangsung. Metabolisme dan CBF gambar juga
dipengaruhi oleh integritas sistem serebrovaskular, jumlah materi abu-abu yang layak dalam
sebuah voxel gambar, dan faktor-faktor lain yang mungkin abnormal dalam beberapa gangguan
kejiwaan. Perbedaan CBF atau metabolik gambar antara subjek sakit psychiatrically dan kontrol
karena itu mungkin mencerminkan berkorelasi neurofisiologis dari gejala emosional, perilaku,
atau kognitif yang berhubungan dengan episode penyakit; perubahan patofisiologi yang
predisposisi atau hasil dari penyakit kambuhan; atau mekanisme kompensasi dipanggil untuk
memodulasi atau menghambat proses psikopatologis.
Berkorelasi fisiologis gejala kejiwaan yang sedang berlangsung dan perilaku putatively muncul
sebagai kelainan dari CBF lokal atau metabolisme yang normal setelah pengobatan yang efektif
dan Mei itu, sampai batas tertentu, direproduksi pada subyek sehat dicitrakan saat melakukan
tugas-tugas yang meniru manifestasi klinis yang sesuai. Neuroimaging kelainan pada
psikopatologi mungkin alternatif mencerminkan perubahan patofisiologi dalam transmisi
sinaptik terkait dengan sintesis diubah neurotransmitter, sensitivitas reseptor dan mengikat, atau
arborization neuronal. Cacat tersebut dapat, dalam beberapa kasus, tampak jelas sebagai kelainan
sifat-seperti yang bertahan apakah subyek gejala atau tanpa gejala. Kelainan ireversibel dalam
CBF dan metabolisme telah dikaitkan dengan penurunan volume materi abu-abu dalam
gangguan mood keluarga atau penyakit serebrovaskular di depressives tua dengan usia akhir
onset depresi.
Pengaruh Perilaku Negara dan Basal Metabolisme pada hemodinamik Respon
Karena sensitivitas CBF, metabolisme, dan kontras BOLD perubahan aktivitas saraf, negara
perilaku di mana subyek dicitrakan mendalam pengaruh data imaging fungsional. Kemampuan
untuk mendeteksi perbedaan antara depressives dan kontrol demikian tergantung pada keadaan
perilaku di mana data gambar diperoleh. Sebagai contoh, beberapa daerah limbik dan paralimbic,
termasuk amigdala, korteks prefrontal ventromedial, korteks orbital lateral, dan posterior
cingulate cortex biasanya menonaktifkan (dilihat sebagai dinamis, penurunan CBF dan BOLD)
selama kinerja tugas yang menuntut perhatian. Menafsirkan perubahan diferensial dalam CBF
atau metabolisme antara pasien dan kontrol dalam hubungan dengan melakukan tugas-tugas
eksperimental demikian khusus untuk tugas-tugas eksperimen dan kontrol di mana subjek
dicitrakan. Selain itu, respon saraf untuk kedua kondisi dipengaruhi oleh basal atau beristirahat
negara neurofisiologis.
Ketika aktivitas neuron basal sudah meningkat di suatu daerah karena patofisiologi terkait
dengan penyakit jiwa atau gejala, operasi mental yang lebih lanjut akan mengaktifkan bidang
saraf yang sama diharapkan mengakibatkan metabolisme dilemahkan, CBF, dan respon BOLD.
Pengetahuan tentang perbedaan CBF basal atau metabolisme glukosa antara sampel kejiwaan
dan kontrol sehingga menjadi penting untuk menafsirkan perbedaan dalam respon BOLD yang
diperoleh selama kinerja tugas neuropsikologi. Misalnya, dalam amigdala kiri, respon
hemodinamik untuk melihat wajah menakutkan (relatif terhadap melihat tersenyum atau netral
wajah) telah tumpul pada anak-anak tertekan dan orang dewasa tertekan relatif terhadap kontrol
usia-cocok. Temuan ini konsisten dengan ketinggian CBF basal dan metabolisme glukosa terlihat
di amigdala kiri dalam kasus tersebut (seperti yang ditunjukkan menggunakan PET di
depressives dewasa). Sebagai kontras yang patut dicatat, studi fMRI PTSD-di mana amygdalar
CBF basal atau metabolisme belum ditemukan berbeda antara depressives dan kontrol-
menemukan respon hemodinamik berlebihan di amigdala di PTSD pelajaran relatif, kontrol non-
PTSD trauma-cocok selama paparan gambar wajah yang menakutkan disajikan dengan
menggunakan teknik masking mundur.
Efek Kelainan Struktural di Gambar Otak
Fungsionalkelainan neuromorphological terlihat dalam gambar sMRI beberapa
gangguan kejiwaan juga bisa mempengaruhi langkah-langkah pencitraan fungsional.
Pengurangan jaringan tercermin ventrikel dan pembesaran sulcal dan pengurangan di
beberapa lobar atau gyral volume di depressives yang sudah lanjut usia dengan usia-of-
depresi onset akhir, bipolar, atau penurunan psikotik besarnya langkah-langkah
tomografi dari daerah yang sesuai melalui volume yang parsial efek rata-rata. Masalah ini
berkurang sebagai resolusi spasial meningkat data gambar. Namun demikian, karena
korteks tebal biasanya hanya 3 sampai 4 mm, pengurangan proporsi materi abu-abu
relatif terhadap CSF atau materi putih, atau keduanya, dalam sesuai voxels gambar
mengurangi sinyal fisiologis yang diukur melalui volume yang parsial efek dalam standar-
resolusi fMRI rata-rata gambar (yang umumnya disaring untuk resolusi spasial 7 mm).
Dengan menambahkan kontribusi yang lebih besar dari CSF, yang secara metabolik tidak
aktif, atau materi putih, yang merupakan salah satu-keempat sebagai metabolik aktif
sebagai materi abu-abu dan yang menunjukkan perubahan diabaikan dalam CBF dan
metabolisme selama aktivasi neuron, relatif terhadap kontribusi berkurang materi abu-
abu, penipisan korteks dapat mengurangi respon BOLD diukur atas daerah yang terkena.
Bukti bahwa daerah fokus mengurangi volume materi abu-abu ada di beberapa
gangguan kejiwaan menekankan pentingnya mempertimbangkan kelainan seperti
sumber perbedaan sinyal BOLD diamati antara sampel sakit dan kontrol.
Misalnya, metabolisme glukosa basal dan CBF yang terbukti tidak normal menurun di korteks
prefrontal anterolateral dorsomedial atau dorsal dan ACC ventral ke corpus callosum (yaitu,
subgenual ACC) dalam studi PET mata pelajaran tertekan dengan gangguan depresi mayor.
Dalam kebanyakan studi, kelainan ini tidak menormalkan selama pengobatan obat antidepresan
yang efektif. Ini defisit terus-menerus dalam metabolisme dikaitkan dengan penurunan volume
materi abu-abu di MRI morfometri dan studi neuropathological postmortem individu klinis
mirip. Neuropsychological tasks that involve processing of emotional stimuli or memories
activate these regions in dynamic PET and fMRI studies of healthy subjects. In contrast, remitted
major depressive disorder subjects showed an abnormal blunting of the BOLD signals obtained
in these regions during the same emotional tasks, which could conceivably be accounted for by
the histopathological abnormalities reported in this cortex or by partial volume effects of the
reduction in gray matter.
Applications of fMRI in Psychiatric Research
fMRI research holds great promise for elucidating the pathophysiology of psychiatric disorders
that have been associated with disruptions of brain function, based on neurochemical,
neuroendocrine, or neurophysiological data, or a combination of these, but that have also
P.216

shown a relatively well-preserved, gross brain morphology, based on structural imaging and
postmortem studies. The insights gained from fMRI studies of such conditions are already being
used to elucidate the pathophysiology of mood, anxiety, psychotic, and addictive disorders and
the mechanisms of psychopharmacological treatments for these conditions (Fig. 1.15-8). They
may ultimately guide pathophysiology-based classification of psychiatric phenotypes for genetic
and treatment outcome studies.
Psychiatric disorders that manifest a recurrent, episodic nature and responsiveness to treatment
(eg, mood and anxiety disorders arising in early to midlife) appear particularly tractable to fMRI
studies, because they permit imaging in symptomatic and asymptomatic states. The physiological
correlates of symptoms or state-related cognitive biases and emotional responses can be
distinguished from the pathophysiological changes that may underlie the tendency to develop
illness episodes. Moreover, because many symptoms of these disorders (eg, depressed and
anxious mood) reflect distortions of emotional states that can be expressed by healthy subjects,
the nature of neurophysiological changes related to the pathological emotional state can be
explored by imaging healthy subjects during experimentally induced sadness or anxiety.
In contrast, some other psychiatric conditions are less well suited for application of some fMRI
techniques. For example, depression arising secondary to cerebrovascular disease presents
serious problems for studies assessing BOLD contrast, because varying degrees of
cerebrovascular involvement of tissue alter the relationships between CBF, CBV, and oxygen
extraction in complex ways, potentially confounding interpretation of abnormalities in the
BOLD signal. This problem appears to extend to depressives whose age-at-illness onset is older
than 55 years of age, who are highly likely to exhibit more numerous and extensive MR signal
hyperintensities in the deep and periventricular white matter in T2-weighted structural images
compared to age-matched, healthy controls or age-matched, early-onset depressives. Tissue
acquired postmortem from subjects manifesting patch- and cap-shaped areas of MR signal
hyperintensity consistently show arteriosclerosis, gliosis, white matter necrosis, and axon loss
within the affected areas but not in surrounding tissue in which the MRI signal appears normal.
Regional CBF is decreased in the areas at which patches or large caps of white matter
hyperintensity (WMH) are evident in MR images. The personal and family risk factors for
developing such WMH patches and late-onset depression are risk factors for cerebrovascular
disease, and the left frontal cortical areas at which infarction has been associated with an
increased risk of major depression are the areas most commonly affected by WMH in late-onset
major depressive disorder. Such cases must be studied separately from early-onset cases in a
variety of neuroimaging studies, because cerebrovascular disease profoundly alters the
relationships between CBF, metabolism, oxygen extraction, and hemodynamic regulation.
Psychotropic Drug Effects on fMRI
A variety of psychotropic drugs are also expected to influence hemodynamic parameters,
potentially confounding the results of fMRI studies. For example, CBF and metabolism can be
reduced by acute and chronic administration of benzodiazepine receptor agonists and
antipsychotic drugs. In addition, agents that affect vascular tone may alter CBV, especially in the
venous blood pool. Furthermore, chronic treatment with antidepressant, antipsychotic, and
antianxiety drugs exerts regionally specific effects on CBF, metabolism, or neuronal activity, or
a combination of these, in prefrontal cortical or limbic areas of interest that cannot be factored
out simply by applying global scaling. Consequently, studying subjects in a condition in which
they are medication free (for a period long enough to avoid treatment withdrawal effects)
becomes critical to the design of experiments involving psychiatric subjects.
fMRI studies can conversely be designed to investigate neurophysiological effects of
psychotropic treatments. By imaging before and during treatment, the effects of psychotropic
drugs on basal perfusion or hemodynamic responses to sensory and cognitive events can be
characterized. For example, chronic treatment with a variety of antidepressant drugs reduces the
abnormal elevation of amygdala CBF and metabolism in major depressive disorder toward
normal, an effect that is expected to be robust in images acquired using arterial spin labeling.
Moreover, the amygdala's hemodynamic response to emotionally valenced stimuli (eg, fearful
faces) has been shown to be markedly attenuated in major depressive disorder subjects after
chronic antidepressant drug treatment.
Application of fMRI in Clinical Psychiatry
In contrast to the use of fMRI in research applications, the clinical capabilities of these tools for
guiding diagnostic or treatment decisions have not been established. The abnormalities identified
by imaging studies of depression have thus far lacked effect sizes sufficient to provide sensitive
and specific discrimination of individual patients from healthy subjects or from subjects with
other illnesses. It remains unclear whether MRI techniques for high-resolution perfusion imaging
may ultimately identify abnormalities that can sensitively and specifically classify individual
patients.
MRS
The phenomenon known as chemical shift allows detection of different nuclei, as well as
differentiation of the same nuclei in different chemical environments. Unlike MRI, in which the
resonance frequency of dominant water protons is detected, MRS detects signals as much as
10,000 to 100,000 times less concentrated, allowing noninvasive assay of specific, biologically
relevant molecules in vivo.