Anda di halaman 1dari 1

Pyrethrins. The pyrethrum flower is a daisy like member of the chrysanthemun family.

Originally grown in China, it was introduced to the United states in 1876 but does not thrive in
North America. (Painted daisies are a related ornamental species widely available in the
United States.) Most of the present crop is grown in Kenya, Tanzania, Uganda, Zaire, Ecuador,
and Japan. The flower is dried and ground, and the active insecticidal compounds, the pyrethrins,
are extracted. The activity is attribute to a mixture of six constituents, each of which is basically
a cyclopropene ester of an organic acid. The structures are shown in Figure 12.

Activity and toxicity. Pyrethrins act by paralyzing insects, probably by blocking the conduction
of nerve impulses. These compounds are particularly valuable for their specificity to insects and
their lack of toxicity to birds and animal, whether applied dermally or orally. The oral LD (mice,
in mg/kg), is from 330 to 720 for the pyrethrins. For rats, the corresponding value is around 200.
(Compare these value with LD for insects given in Table 3.) the activity can be increased by
synergism piperonyl butoxide being commonly used. It is established that the

Terjemahan
Piretrin. Bunga piretrum adalah sejenis bunga aster yang seperti anggota keluarga
chrysanthemun. Awalnya tumbuh di China, diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1876
tetapi tidak berkembang di Amerika Utara. ( "Tanaman Aster" adalah spesies tanaman hias
terkait ketersediaannya secara luas di Amerika Serikat.) Sebagian besar tanaman ini tumbuh di
Kenya, Tanzania, Uganda, Zaire, Ekuador, dan Jepang. Bunganya kering dan berada permukaan,
dan merupakan senyawa insektisida aktif, piretrin diambil sarinya. Aktivitas ini adalah ciri dari
campuran enam unsur, masing-masing yang pada dasarnya merupakan ester cyclopropene dari
asam organik. Struktur ditunjukkan pada Gambar 12 .

Aktivitas dan Toksisitas . Piretrin bertindak untuk melumpuhkan serangga, yaitu dengan
menghalangi konduksi impuls menuju saraf. Senyawa ini sangat berarti khusunya terhadap
serangga dan kurangnya toksisitas pada burung dan hewan, apakah digunakan melalui kulit
ataupun mulut. LD oral (tikus, dalam mg / kg ), adalah 330-720 untuk piretrin. Untuk tikus,
kadar yang sesuai adalah sekitar 200. ( Bandingkan nilai ini dengan LD untuk serangga diberikan
dalam Tabel 3.) Aktivitasnya dapat ditingkatkan dengan sinergisme piperonil butoxide yang
umum digunakan. Hal ini ditetapkan bahwa

Anda mungkin juga menyukai