Anda di halaman 1dari 4

A.

JENIS BATUAN
1. Batuan Beku(igneous rocks) : batuan yang terbentuk karena pembentukan magma dan
lava yang membeku.
Contoh: batu apung, obsidian, granit, basalt, diorit, andesit, gabro, dan liparit.

2. Batuan Endapan(sedimentary rocks) : batuan yang terbentuk karena pengendapan /


hasil pelapukan dan pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air atau terbawa oleh
tiupan angin.
Contoh: konglomerat, batu serpih, batu kapur, batu pasir, breksi, stalaktit dan stalakmit

3. Batuan Metamorf(metamorphic rocks) : batuan yang berasal dari batuan sedimen dan
batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan.
Contoh: marmer, sabak, sekis, ganes, kuarsit, milonit.

B. BATUAN SEDIMEN(sedimentary rocks)

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi
temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih dahulu
terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya diangkut oleh air,
udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan
pengendapan, membentuk sedimen

Batuan sedimen meliputi 75% dari permukaan bumi. Diperkirakan batuan sedimen
mencakup 8% dari total volume kerak bumi.

C. JENIS BATUAN SEDIMEN

1. Batuan sedimen klastik (clastic sedimentary rocks)

Batuan sedimen klastik terdiri dari mineral silikat dan fragmen batuan yang diangkut
menggunakan fluida yang bergerak dan terendapkan ketika fluida ini berhenti. Batuan
sedimen klastik sebagian besar terdiri dari kuarsa, feldspar, fragmen batuan
(litik), mineral lempung, dan mika.

Sedimen klastik dibagi sesuai dengan ukuran partikel yang dominan (diameter).
Kebanyakan ahli geologi menggunakan skala ukuran butir Udden-Wentworth dan
membagi sedimen terkonsolidasi menjadi tiga fraksi: kerikil (diameter> 2 mm ), pasir
(diameter 1/16 hingga 2 mm ), dan lumpur (lempung berdiameter <1/256 mm sedang
lanau berdiameter antara 1/16 dan 1/256 mm). Subbagian tiga kategori luas ini
didasarkan pada perbedaan dalam bentuk klas (konglomerat dan breksi), komposisi
(batupasir), ukuran butir dan / atau tekstur (batulumpur).

2. Batuan sedimen biokimia(biochemical sedimentary rocks)

Batuan sedimen biokimia dibuat ketika biota menggunakan bahan terlarut di udara atau
air untuk membangun jaringan mereka. Contohnya termasuk :

Sebagian besar batugamping yang terbentuk dari kerangka biota berkapur


seperti karang, moluska, dan foraminifera.
Batubara, terbentuk dari tanaman yang menghilangkan karbon dari atmosfer dan
mengkombinasikannya dengan unsur-unsur lain untuk membentuk jaringannya.
Endapan rijang terbentuk dari akumulasi kerangka mengandung silika dari biota
mikroskopis seperti radiolaria dan diatom.

3. Batuan sedimen kimia(chemical sedimentary rocks)

Batuan sedimen kimia terbentuk ketika konstituen mineral dalam larutan menjadi jenuh
dan terpresipitasi secara anorganik . Batuan sedimen kimia yang umum
meliputibatugamping oolitik dan batuan-batuan yang terdiri dari mineral evaporit,
seperti halit (batuan garam), silvit, barit dan gypsum.

D. JENIS TANAH
1. Tanah Humus : berada di lapisan atas, berwarna gelap, dan bersifat gembur.Tanah
humus terbentuk dari pembusukan tumbuhan-tumbuhan. Tanah humus banyak
ditemukan di hutan tropis termasuk di Indonesia.
2. Tanah Kapur : terbuat dari pelapukan batuan kapur. Tanah kapur sangat mudah dilalui
air dan sedikit mengandung humus. Tanah jenis ini cocok untuk pertumbuhan jati.
3. Tanah Gambut : terbentuk di daerah rawa. Tanah ini bersifat asam, berwarna gelap, dan
bertekstur lunak dan basah. Tanah gambut kurang subur sehingga tak cocok untuk
pertanian.
4. Tanah Vulkanik : banyak terdapat di lereng gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari
material abu yang tertinggal setelah terjadi letusan gunung berapi. Tanah ini bersifat
sangat subur dan sangat cocok untuk bercocok tanam.
5. Tanah Pasir : sangat mudah dilalui air atau bersifat porous. Tanah ini terbentuk dari
pelapukan batuan. Tanah pasir kurang baik bagi pertanian, karena mengandung sedikit
humus, tetapi cocok untuk bahan bangunan.
6. Tanah Podzolik : mudah ditemukan di pegunungan bercurah tinggi dan beriklim
sedang.Tanah jenis ini terbetuk dari pelapukan batuan yang mengandung banyak kuarsa
sehingga warna tanah ini kecoklatan. Tanah ini kurang sur karena mineral terbawa oeh
air hujan.
7. Tanah Aluvial : disebut juga tanah endapan karena terbentukdari endapan lumpur yang
terbawa air hujan ke dataran rendah. Tanah ini bersifat subur karena terbentuk dari
kikisan tanah humus.
8. Tanah Laterit : berada di lapisan bawah. Tanah ini berwarna kemera-merahan dan
tidak subur.
9. Tanah Liat : lempung terdiri atas butiran-butiran liat yang halus sehingga bersifat
liat. Tanah ini sukar dilalui air, tetapi mudah dibentuk sehingga dimanfaatkan untuk
membuat gerabah.

E. HUBUNGAN BERAT DAN VOLUME TANAH

Perbandingan volume Vv dengan volume tanah Vs dalam bahan tertentu , biasanya dinyatakan
sebagai berikut.
Untuk tanah , e berkisar dari sekitar 0,35 di negara yang paling padat, dan jarang melebihi 2
untuk negara tidak padat.
Rasio volume void untuk total volume Vu dinyatakan sebagai salah satu desimal atau
persentase.

1. Kadar air (water content) = wc



Wc = %

2. Berat volume (unit weight)=



=

bila

Anda mungkin juga menyukai