Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM KARDIOVASKULAR (HEMODINAMIKA)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia II

Disusun Oleh:

Ashofa Masruroh 10060313047


Ulfa Siti Mahbubatus 10060313050
Ambar Puspita Madyaningratri 10060313055
Kiki Loviana 10060313059
Nura Zukhruf Fatimah 10060313064
Endah Rahayu 10060313070
Tanggal Pengumpulan : Selasa, 7 Oktober 2014

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

TAHUN AJARAN 2014/2015


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan
anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah
daripada dewasa tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktifitas fisik dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktifitas dan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi waktu
pagi hari dan paling rendah pada saat tidur di malam hari.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat seseorang yang memeriksa


tekanan darahnya dengan menggunakan sebuah alat yang bernama tensimeter,
dari pengukuran tersebut akan di dapatkan hasil yaitu sistol / diastol. Naik
turunnya gelembung tekanan darah seirama dengan pemompaan jantung
untuk mengalirkan darah dipembuluh arteri. Tekanan darah memuncak pada
saat jantung memompa. Ini dinamakan sistol dan menurun sampai pada
tekanan terendah yaitu saat jantung tidak memompa ( rileks ) atau sering
disebut juga diastol.

Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas
dinding pembuluh darah ( arteri ). Tekanan ini harus sampai kuat, yaitu cukup
tinggi untuk menghasilkan gaya dorong terhadapan darah dan tidak boleh
terlalu tinggi yang dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung.
Tekan sistol adalah tekanan puncak yang ditimbulkan oleh arteri sewaktu
darah di pompa kedalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel.
Tekanan arteri ini akan berubah tergantung dalam volume darah dalam
pembuluh dan daya regang dinding pembuluh darah.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan memasukan kanula
dalam pembuluh darah arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan
darahnya. Cara ini tidak lazim digunakan karena tidak mudah
pelaksanaannya. Cara tidak langsung menggunakan alat sphygmomanometer,
yang lebih nyaman dan mudah dilakukan setiap saat.

2. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar pembaca dapat lebih mengerti
tentang anatomi pembuluh darah dan fisiologi tekanan darah.

3. Rumusan Masalah

1) Apa saja struktur dan anatomi jantung dan pembuluh darah?

2) Apa fungsi jantung dan pembuluh darah?

3) Pembuluh darah dibagi menjadi berapa?

4) Apa yang dimaksud pembuluh darah arteri?

5) Apa yang dimaksud pembuluh darah vena?

6) Apa yang dimaksud dengan tekanan darah?

7) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan darah?

8) Bagaimana mekanisme tekanan darah di dalam tubuh?

9) Apa saja metoda untuk mengukur tekanan darah?

10) Gangguan apa saja yang ditimbulkan tekanan darah yang tidak normal?
BAB II

1. Struktur dan Anatomi


Organ yang paling menunjang dalam sistem kardiovaskular tentang
hemodinamika (tekanan darah) ini adalah jantung dan pembuluh darah selain
itu terdapat organ lain yang ikut mengontol tekanan darah yaitu, otak, sistem
saraf otonom, ginjal, dan beberapa kelenjar endokrin .
Anatomi Jantung
Anatomi Pembuluh Darah

2. Fungsi, Proses, dan Fisiologi


Pada umumnya seperti yang telah kita semua ketahui, jantung berfungsi untuk
memompa darah dari dank ke seluruh tubuh. Fungsi dari struktur jantung dan
peredran darah yang terjadi di dalam tubu telah dijelaskan pada pertemuan
sebelumnya. Maka dari itu, penulis akan menitik beratkan pada pembahasan
tentang fungsi, proses dan fisiologi dari pembuluh darah yang akan mengacu
pada judul makalah kami yaitu tekanan darah,
Pembuluh darah (vaskuler) berfungsi sebagai saluran yang membawa darah
dari jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh ke jantung. Pembuluh
darah dibagi menjadi dua jenis, vena (pembukuh balik) dan arteri (pembuluh
nadi).
Fisiologi vaskuler
Sistem vaskuler memiliki peranan penting pada fisiologi kardiovaskuler
karena berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal
dengan sirkulasi darah yang berfungsi sebagai sistem transport oksigen,
karbondioksida, makanan dan hormon serta obat-obatan ke seluruh jaringan
sesuai dengan kebutuhan metabolisme setiap sel dalam organ tubuh. Sistem
kardiovaskuler dipengaruhi oleh faktor perubahan volume cairan tubuh dan
hormonn tertentu. Darah dari sistem vaskuler memiliki fungsi yang tidak
sama dalam menunjang sistem sirkulasi karena tidak selamanya susunan
histologis tiap bagian pembuluh darah dalam vaskuler.
Pembuluh darah Arteri
Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan, untuk ini arteri
mempunyai dinding yang tebal dan kuat karena darah mengalir dengan cepat
pada arteri.
Peembuluh Darah Vena
Vena, saluran penampung dan pengangkut darah dari jaringan kembali ke
jantung, karena tekanan pada sistem vena sangat rendah. Dinding vena sanga
tipis akan tetapi dinding vena mempunyai otot untuk berkontraksi sehingga
berfungsi sebagai penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan
berdasarkan kebutuhan tubuh.
Tekanan Darah
Tekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan darah mengalir dalam
pembuluh darah untuk beredar dalam seluruh tubuh. Darah berfungsi sebagai
pembawa oksigen serta zat-zat lain yang dibutuhkan oleh seluruh jaringan
tubuh supaya dapat hidup dan dapat melaksanakan masing-masing tugasnya.

Tekanan Darah Sistolik (TDS) menunjukkan tekanan pada arteri bila jantung
berkontraksi (denyut jantung) atau tekanan maksimum dalam arteri pada suatu
saat. TDS dinyatakan oleh angka yang lebih besar jika dibaca pada alat
pengukur tekanan darah. TDS normal 90-120 mmHg. Tekanan Darah
Diastolik (TDD) menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila jantung berada
dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan.

Tekanan Darah Diastolik (TDD) dinyatakan dengan angka yang lebih kecil
jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. TDD normal 60-80 mmHg.
Tingginya TDS berhubungan dengan curah jantung, sedangkan TDD
berhubungan dengan besarnya resistensi perifer.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah, diantaranya:
1. Curah Jantung
Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung. Jika denyut
jantung meningkat maka curah jantung meningkat sehingga tekanan
darah juga meningkat.
2. Resistensi Perifer
Yaitu resistensi dari pembuluh darah bagi aliran darah. Arteri dan vena
biasanya sedikit terkonstriksi, sehingga tekanan darah diastol normal.
3. Viskositas Darah
Viskositas darah normal bergantung bergantung keberadaan sel darah
merah dan protein plasma, terutama albumin. Kadar sel darah merah yang
terlalu tinggi dapat menyebabkan peningkatan viskositas darah dan
tekanan darah.
4. Elastisitas Arteri
Saat ventrikel kiri berkontraksi, darah yang memasuki aorta akan
membuat dinding arteri merenggang. Dinding arteri bersifat elastis dan
dapat menyerap sebagian gaya yang dihasilkan aliran darah. Elastisitas ini
menyebabkan tekanan darah diastol yang meningkat dan sistol yang
menurun. Saat ventrikel kiri berelaksasi, dinding arteri juga akan kembali
ke ukuran awal, sehingga tekanan diastol tetap berada dibatas normal.
5. Hormon
Beberapa hormone memiliki efek terhadap tekanan darah. Contohnya,
pada saat stress, medula kelenjar adrenal akan menyekresikan norepinefrin
dan epinefrin, yang keduanya akan menyebabkan vasokonstriksi sehingga
meningkatkan tekanan darah. Selain dari vasokonstriksi, epinefrin juga
berfungsi meningkatkan heart rate dan gaya kontraksi. Hormone lain yang
berperan adalah ADH yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis posterior
saat tubuh mengalami kekurangan cairan. ADH akan meningkatkan
reabsorpsi cairan pada ginjal sehingga tekanan darah tidak akan semakin
turun.
6. Volume Darah
Kehilangan darah dalam jumlah kecil, seperti saat donor darah, akan
menyebabkan penurunan tekanan darah sementara, yang akan langsung
dikompensasi dengan peningkatan tekanan darah dan peningkatan
vasokonstriksi.
7. Emosi
Takut, nyeri dan stress emosi mengakibatkan stimulasi simpatik, yang
meningkatkan frekuensi darah, curah jantung dan tahanan vascular perifer.
Efek stimulasi simpatik meningkatkan tekanan darah.
8. Pola Makan
Makanan yang diawetkan dan garam dapur serta bumbu penyedap dalam
jumlah tinggi, dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena
mengandung natrium dalam jumlah yang berlebih.

Mekanisme Tekanan Darah


Tekanan darah dikontrol oleh otak, sistem saraf otonom, ginjal, beberapa
kelenjar endokrin, arteri dan jantung. Otak adalah pusat pengontrol tekanan
darah didalam tubuh. Serabut saraf adalah bagian sistem saraf otonom yang
membawa isyarat dari semua bagian tubuh untuk menginformasikan kepada
otak perihal tekanan darah, volume darah dan kebutuhan khusus semua organ.
Semua informasi ini diproses oleh otak dan keeputusan dikirim melalui saraf
menuju organ-organ tubuh termasuk pembuluh darah, isyaratnya ditandai
dengan mengembang atau mengempisnya pembuluh darah. Saraf-saraf ini
dapat berfungsi secara otomatis.
Ginjal adalah organ yang berfungsi mengatur fluida di dalam tubuh. Ginjal
juga memproduksi hormon yang disebut hormon renin. Renin dari ginjal
merangsang pembentukan angiotensin yang menyebabkan pembuluh darah
kontriksi sehingga tekanan darah meningkat. Sedangkan hormon dari
beberapa organ juga dapat mempengaruhi pembuluh darah seperti kelenjar
adrenal pada ginjal yang mensekresikan beberapa hormon seperti adrenalin
dan aldosteron juga ovari yang mensekresikan estrogen yang dapat
meningkatkan tekanan darah. Kelenjaar tiroid atau hormon tiroksin, yang juga
berperan penting dalam pengontrolan tekanan darah.
Pada akhirnya tekanan darah dikontrol oleh berbagai proses fisiologis yang
bekerja bersamaan. Serangkaian mekanisme inilah yang memastikan darah
mengalir di sirkulasi dan memungkinkan jaringan mendapatkan nutrisi agar
dapat berfungsi dengan baik. Jika salah satu mekanisme mengalami
gangguan, maka dapat terjadi tekanan darah tinggi (hipertensi) atau tekanan
darah rendah (hipotensi).

Metoda Pengukuran Tekanan Darah


Tekanan darah dapat di ukur dengan 2 metoda, yaitu:
1) Metoda langsung (direct method)
Metoda ini menggunakan jarum atau kanula yang di masukkan ke dalam
pembuluh darah dan di hubungkan dengan manometer. Metode ini
merupakan cara yang sangat tepat untuk pengukuran tekanan darah tapi
butuh peralatan yang lengkap dan keterampilan yang khusus
2) Metoda tidak langsung ( indirect method )
Metoda ini menggunakan shpygmomanometer ( tensi meter ). Tekanan
darah dapat diukur dengan dua cara, yaitu :
Cara palpasi.
Dengan cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolik.
Cara auskultasi.
Dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun tekanan diastolik,
cara ini memerlukan alat stethoscope

Gangguan Pada Tekanan Darah


Terdapat 2 macam gangguan pada tekanan darah, yaitu:
1. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Merupakan kondisi tekanan darah yang tidak normal karena terlalu
rendah. Seeorang dikatakan bertekanan darah rendah bila tensinya kurang
dari 90/60 mmHg.
2. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Hipertensi adalah istilah medis yang digunakan pada orang yang memiliki
tekanan darah di atas 140/90 mmHg.
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini antara lain:

1. Pembuluh darah adalah saluran yang membawa darah dari jantung ke seluruh
tubuh dan dari seluruh tubuh ke jantung. Pembuluh darah dibagi menjadi dua,
yaitu pembuluh darah arteri dan vena.

2. Tekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan darah mengalir dalam


pembuluh darah untuk beredar dalam seluruh tubuh. Tekanan darah dibagi
menjadi dua, tekanan daah sistol dan diastole. Tekanan darah dikontrol oleh
otak, sistem saraf otonom, ginjal, beberapa kelenjar endokrin, arteri dan
jantung. Tekanan darah dikontrol oleh berbagai proses fisiologis yang bekerja
bersamaan. Serangkaian mekanisme inilah yang memastikan darah mengalir
di sirkulasi dan memungkinkan jaringan mendapatkan nutrisi agar dapat
berfungsi dengan baik. Jika salah satu mekanisme mengalami gangguan,
maka dapat terjadi tekanan darah tinggi (hipertensi) atau tekanan darah rendah
(hipotensi).
DAFTAR PUSTAKA

Hayens,B,dkk.2003.Buku Pintar Menaklukkan Hipertensi.Jakarta: Ladang Pustaka

Syaifudin.2003.Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi


Ketiga.Jakarta: Buku Kedokteran EGC

http://www.abcmedika.com/2013/10/anatomi-fisiologi-jantung_8.html

Diakses pada 05 Oktober 2014

Pukul 10:55

http://www.academia.edu/6475438/LAPORAN_PRAKTIKUM_ANFISMAN_TEKA
NAN_DARAH?login=kikiloviana@gmail.com&email_was_taken=true

Diakses pada 03 Oktober 2014

Pukul 14:13

http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-tekanan-darah.html

Diakses pada 05 Oktober 2014

Pukul 11:37

http://lindseylaff.blogspot.com/2008/09/tekanan-darah.html

Diakses pada 05 Oktober 2014

Pukul 13.45

http://keperawatanku.wordpress.com/2012/02/28/tekanan-darah/

Diakses pada 05 Oktober 2014


Pukul 13.45

Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/kesehatan/hipertensi-vs-hipotensi-


lebih-bahaya-mana

Diakses pada 05 Oktober 2014

Pukul 14.10

http://life.viva.co.id/news/read/92972-hipotensi_lebih_bahaya_dari_hipertensi_

Diakses pada 05 Oktober 2014

Pukul 14.14

http://iyusabdusyakir.files.wordpress.com/2012/09/kapiler.jpg

Diakses pada 06 Oktober 2014

Pukul 11:05

http://vicka-bio.blogspot.com/

Diakses pada 06 Oktober 2014

Pukul 11:08

Anda mungkin juga menyukai