Anda di halaman 1dari 6

SOAL BAGIAN A

1. Management, sukses dan komunikasi

Definisi komunikasi menurut Jennifer M. George (2006 : 437), bahwa komunikasi adalah membagi informasi antara
dua orang atau lebih atau kelompok untuk mencapai pemahaman bersama. Tiga hal terpenting dalam hasil dari
proses komunikasi manajer adalah mengumpulkan dan menginformasikan, meyakinkan dan membuat keputusan,
dan menginstruksikan secara tidak langsung mempromosikan interpersonal. Komunikasi dalam sebuah
kepemimpinan merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan yang akan diraih
oleh suatu manajemen/organisasi didalammya. Oleh karena itu seorang pemimpin hendaklah piawai dalam
berkomunikasi baik itu verbal maupun non verbal, mengusai cara berkomunikasi baik one way communication & two
way communication. Komunikasi yang baik akan akan mampu meningkatkan motivasi bagi tiap individu terkait dalam
sebuah manajemen, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan hal ini akan mampu
meningkatkan kinerja serta control kerja juga akan terlaksana dengan baik. Di setiap organisasi, komunikasi adalah
cara orang mendapatkan poin mereka, menyelesaikan pekerjaan,dan dikenali atas kontribusinya. Tiga tujuan dasar
bisnis dan administrasi komunikasi adalah menginformasikan, meminta atau membujuk, dan untuk membangun niat
baik. Sebagian besar pesan punya lebih dari satu tujuan.

2. Komunikasi nonverbal adalah proses yang dijalani oleh seseorang individu atau lebih pada saat
menyampaikan isyarat-isyarat nonverbal yang memiliki potensi untuk merangsang makna dalam pikiran individu
terhadap individu-individu lain.
Komunikasi nonverbal dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis, yaitu :

1. Kinesik, adalah studi yang berkaitan dengan bahsa tubuh, yang terdiri dari posisi tubuh, orientasi tubuh, tampilan
wajah, gambarang tubuh, dll. Tampaknya ada perbedaan anatara arti dan makna dari gerakan-gerakan tubuh atau
anggota tubuh yang ditampilkan tersebut.
2. Okulesik, adalah studi tentang gerakan mata dan posisi mata. Ada perbedaan makna yang ditampilkan alis mata
diantara manusia. Setiap variasi gerakan mata atau posisi mata menggambarkan satu makna tertentu, seperti kasih
sayng, marah, dll. Orang Amerika Utara tidak membenarkan seorang melihat wajah mereka kalau mereka sedang
berbicara. Sebaliknya, orang Kamboja yakin bahwa setiap pertemuan didahului oleh pandangan mata pertama,
namun melihat seorang adalah sesuatu yang bersifat privacy sehingga tidak diperkenankan memandang orang lain
dengan penuh nafsu.
3. Haptik, adalah studi tentang perabaan atau memperkenankan sejauh mana seseorang memegang dan merangkul
orang lain. Banyak orang Amerika Utara merasa tidak nyaman ketika seseorang dari kebudayaan lain memegang
tangan mereka dengan ramah, menepuk belakang dan lain-lain. Ini menunjukkan derajat keintiman:
fungsional/profesional, sosial dan sopan santun, ramah tamah dan baik budi, cinta dan keintiman, dan daya tarik
seksual.
4. Proksemik, studi tentang hubungan antar ruang, antar jarak, dan waktu berkomunikasi, sebagaimana dikategorikan
oleh Hall pada tahun 1973, kecenderungan manusia menunjukkan bahwa waktu orang berkomunikasi itu harus ada
jarak antarpribadi, terlalu dekat atau terlalu jauh. Makin dekat artinya makin akrab, makin jauh arinya makin kurang
akrab.
5. Kronemik, adalah studi tentang konsep waktu, sama seperti pesan non verbal yang lain maka konsep tentang waktu
yang menganggap kalu suatu kebudayaan taat pada waktu maka kebudayaan itu tinggi atau peradaban maju.
Ukuran tentang waktu atau ketaatan pada waktukemudian menghailkan pengertian tentang orang malas, malas
bertnggungjawab, orang yang tidak pernah patuh pada waktu.
6. Tampilan, apperance cara bagaimana seorang menampilakn diri telah cukup menunjukkan atau berkolerasi sangat
tinggi dengan evaluasi tentang pribadi. Termasuk di dalamnya tampilan biologis misalnya warna kulit, warna dan
pandangan mata, tekstur dan warna rambut, serta struktur tubuh. Ada stereotip yang berlebihan terhadap perilaku
seorang dengan tampilan biologis. Model pakaian juga mempengaruhi evaluasi kita pada orang lain. Dalam sebagian
masyarakat barat, jas dan pakaian formal merefleksikan profesionalisme, karen itu tidak terlihat dalam semua
masyarakat.
7. Posture, adalah tampilan tubuh waktu sedang berdiri dan duduk. Cara bagaimana orang itu duduk dan berdiri dapat
diinterpretasi bersama dalam konteks antarbudaya. Kalau orang Jawa dan orang Timor (Dawan) merasa tidak bebas
jika berdiri tegak di depan yang orang yang lebih tua sehingga harus merunduk hormat, sebaliknya duduk bersila
berhadapan dengan orang yang lebih tua merupakan sikap yang sopan.
8. Pesan-pesan paralinguistik antarpribadi adalah pesan komunikasi yang merupakan gabungan anatara perilaku
verbal dan non verbal. Paralinguistik terdiri dari satu unit suara, atau gerakan yang menampilkan maksud tertentu
dengan makna tertentu. Paralinguistik juga berperan besar dalam komunikasi antarbudaya. Contoh, orang Amerika
yang berbicara terlalu keras acapkali oleh orang eropa dipandang terlalu agresif atau tanda tidak bersahabat. Orang
Inggris yang berbicara pelan dan hati-hati dipahami sebagai sekretif bagi Amerika.
9. Simbolisme dan komunikasi non verbal yang pasif beberapa di antarnya adalah simbolisme warna dan nomor. Di
Amerika Utara, AS dan Canada, warna merah menunjukkan peringatan, daya tarik seks, berduka, merangsang.
Sedangkan warna kuning menggambarkan kesenangan dan kegembiraan. Warna biru berarti adil, warna bisnis
sehingga dipakai di perkantoran. Warna hitam menunjukkan kematian, kesengsaraan, dosa, kegagalan dalam bisnis
dan seksi. Sebaliknya warna merah di Brazil adalah yang menunjukkan jarak penglihatan, hitam melambangkan
kecanggihan, kewenangan, agama dan formalitas.

10. Ekspresi Wajah dan Tatapan Mata.


Kontak mata punya dua fungsi dalam komunikasi antar pribadi.

Pertama, fungsi pengatur untuk memberi tahu orang lain apakah anda akan melakukan hubungan dengan
orang tersebut atau menghindarinya.
Kedua fungsi ekpresif, yaitu memberi tahu orang lain bagaimana perasaan anda terhadapnya.

Komunikasi nonverbal sering kurang disadari kehadirannya serta kurang dipahami maknanya, padahal komunikasi
nonverbal mendukung dan mempengaruhi keberhasilan penyampaian pesan. Melalui komunikasi non verbal, orang
bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa
senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya.
NOTE: Pendapat penyampaian pesan sesuai pertanyaan soal ujian terkait tentang perusahaan bangkurt
PIKIR SENDIRI!!!!
SOAL BAGIAN B

1. pengaruh pathos,logos, ethos membentuk pemimpin yang efektif

Ethos adalah karakter (kredibilitas) dari seorang pembicara.

Contoh: Seorang pemimpin pasti punya etos yang berbeda. Apalagi jika dia adalah seorang raja atau
presiden. Semakin tinggi dan populer statusnya maka ethosnya harus semakin baik. Ethos ini akan
menghasilkan kepercayaan pendengar kita. Faktor kepercayaan ini adalah komoditas terbesar anda untuk
melakukan komunikasi

Logos adalah bukti logis yang disampaikan oleh pembicara.

Contoh: JK memiliki unsur logos yang amat kuat. Meskipun lemah saat presentasi dengan durasi lama, JK
sigap dalam sesi tanya jawab langsung yang membutuhkan kecepatan berpikir. Jawaban-jawabannyapun
jelas dan masuk akal. Kelihatan kalau JK adalah orang yang banyak akal dan cepat bertindak.
Penampilannya sangat sesuai dengan slogannya Lebih cepat lebih baik, yang sangat penting mengingat
posisi Indonesia yang sudah tertinggal jauh dari negara-negara lain.

Pathos adalah hubungan emosional antara presenter dengan audiens.

Contoh: Seseorang bisa memilihmu atau menyetujui tindakanmu hanya karena ada kedekatan
(attachment), ada ikatan batin (emosi), ada kesamaan rasa (empati dan simpati). Dalam hal ini ibu
Megawati amat pandai mengolah potensi itu. Meskipun dia tidak berasal dari rakyat tetapi dari kalangan
istana, Megawati toh berhasil mencitrakan dirinya sebagai bagian dari rakyat kebanyakan.

Konsep komunikasi ini sanhat berguna Sebagai manajer, pemimpin perusahaan, kepala bidang, dll hal ini juga
sangat penting ketika kita memimpin rapat atau pun ketika mengawasi kerja dilapangan. Kalau menuut saya jika
dihadapkan terhadap 3 pilihan mana yang lebih efektif saya rasa Ehos (credible) harus lebih menonjol ketimbang
Logos & Patos, kenapa karena seorang pemimpin dituntun untuk credible serta integritas maka secara tidak
langsung Logos & Patos mengikuti. Walaupun sebenernya ketiga pilar ini tidak dapat diisahkan karena merupakan
kesatuan dari proses komunikasi seorang pemimpin bagaimana ia membawakan dirinya kepada para audience atau
anggotanya.

2. The Meyer Briggs Type Indicator (MBTI) dengan 4 dikotominya, jabarkan dan berikan ulasan detil!

Test MBTI atau Myers Briggs Type Indicator, merupakan sebuah metode pengukuran berbentuk
kuesioner yang digunakan untuk membaca kepribadian seseorang, khususnya untuk memahami
bagaimana seseorang menilai sesuatu dan membuat keputusan. sehingga dapat membantu para pekerja
untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok dengan diri mereka.
Extrovert (E) vs. Introvert (I). Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam atau ke luar. Ekstrovert
artinya tipe pribadi yang suka dunia luar. Mereka suka bergaul, menyenangi interaksi sosial, beraktifitas
dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar dan action oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan
dengan orang dan hal operasional. Sebaliknya, tipe introvert adalah mereka yang suka dunia dalam (diri
sendiri). Mereka senang menyendiri, merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan
banyak orang. Mereka mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan focus. Mereka bagus dalam
pengolahan data secara internal dan pekerjaan back office.

Sensing (S) vs. Intuition (N). Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses data. Sensing
memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa
adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta memilih cara-cara yang sudah
terbukti. Mereka fokus pada masa kini (apa yang bisa diperbaiki sekarang). Mereka bagus dalam
perencanaan teknis dan detail aplikatif. Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan
hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Mereka
berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada masa depan (apa yang mungkin dicapai di
masa mendatang). Mereka inovatif, penuh inspirasi dan ide unik. Mereka bagus dalam penyusunan konsep,
ide, dan visi jangka panjang.

Thinking (T) vs. Feeling (F). Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil keputusan. Thinking
adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Mereka
cenderung berorientasi pada tugas dan objektif. Terkesan kaku dan keras kepala. Mereka menerapkan
prinsip dengan konsisten. Bagus dalam melakukan analisa dan menjaga prosedur/standar. Sementara
feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak
mengambil keputusan. Mereka berorientasi pada hubungan dan subjektif. Mereka akomodatif tapi sering
terkesan memihak. Mereka empatik dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan
memelihara hubungan.
Judging (J) vs. Perceiving (P).Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging di sini
bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada
rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur (tidak melompat-lompat). Mereka
tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan. Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan
mengikuti rencana itu. Mereka bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by
step. Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak
secara acak untuk melihat beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan
ketidakpastian membuat mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak.

3. Pengalaman pribadi PIKIR SENDIRI NGEMENG AJA

Berikut merupakan manfaat dari MBTI bagi pemimpin, setidaknya para pemimpin tahu bagaimana
cara ia mengenali dirinya terlebih bagi timnya.

1. Bimbingan Konseling.

MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan sebagai panduan untuk
memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan kepribadian.

2. Pengembangan Diri.

Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada diri
sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.

3. Memahami Orang Lain dengan lebih baik.

MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita bisa lebih memahami dan
menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan berperilaku seperti cara kita berperilaku. Jadi
terimalah perbedaan yang ada.

CATATAN

Contoh MBTI
https://www.academia.edu/10012727/_MYERS-BRIGGS_TYPE_THEORY_Bimbingan_dan_Konseling

Anda mungkin juga menyukai